"Ibu!!!"Aera yang tengah sibuk dengan teh yang di petiknya sesaat terdiam mendengar suara yang begitu tidak asing, meskipun lama tidak bertemu namun Aera ingat betul siapa gerangan dari pemilik suara yang memanggilnya."Ini tidak mungkin, aku hanya merindukannya. Putraku tidak akan datang kesini, aku sudah meninggalkannya," gumam Aera getir mengingat keegoisannya yang pergi tanpa memperdulikan kondisi Seung pada saat itu. Bahkan sekedar mengingatnya saja Aera tidak, masalah yang di hadapinya membuat seorang Aera melupakan anak yang di lahirnya.Bulir bening meluncur bebas di pipinya yang putih mulus. Kerinduannya pada Seung menghadirkan bayangan putranya yang memanggil. Tidak ingin larut dengan kesedihan Aera kembali melanjutkan pekerjaannya mengangkat teh yang sudah di petiknya dan membawanya ke pinggir, hari ini Ga Eun meminta izin padanya untuk tidak masuk entah karena urusan apa yang pasti area tidak tahu.Sebagai seorang sahabat Aera enggan ikut campur dengan urusan sahabatnya.
Cukup lama Aera bungkam mengingat kejadian demi kejadian yang datang silih berganti memberikan kejutan demi kejutan yang membuatnya kembali terdampar. Impian hidup dengan orang yang mengisi hatinya kembali hilang dan hampa setelah perpisahan mereka karena keadaan. "Aera, kau bilang untuk melupakan masa lalu, jadi sekarang aku minta kepadamu untuk menjawab pertanyaanku. Aku tidak lagi memaksamu untuk menerima lamaran tetapi satu pertanyaan yang ingin aku dengar darimu. Aera tidakkah kamu ingin bersama denganku dan juga anak kita?"Aera bergeming dia hanya takut kejadian yang sudah ia lupakan akan kembali terjadi karena Aera sendiri tidak tahu bagaimana wajah ayahnya yang pergi meninggalkan mereka dan memilih keluarga barunya hanya karena kekayaan. Bahkan mengenai orang tua Lee yang ia dengar jika tewas dalam kecelakaan tapi tidak menutup kemungkinan jika semuanya akan kembali seiring kebohongan yang sudah diterima. Tetapi satu hal yang tidak bisa dilupakan dan ia ingin berjuang untuk
Myung yang telah menyiapkan sebuah pernikahan sederhana namun kemewahan dan elegan tidak hilang dari persiapan yang begitu elegan. Menggambarkan kepribadian seorang Myung dan Aera. Pernikahan yang hanya di hadiri oleh keluarga dan sahabat namun tidak menutupi kebahagiaan keduanya.Kebahagiaan terpancar dari wajah Myung dan Seung yang senantiasa berada di samping Aera. Anak yang kini genap berusia sembilan tahun selalu menjaga ibunya. Kejadian mengerikan dimana acara yang seharusnya bahagia berganti dengan air mata dan kesalahan pahaman di antara keduanya. Hal itu yang menyebabkan Seung tidak meninggalkan Aera seorang diri walau hanya sedetik."Ibu sudah waktunya, ayah menunggu ibu," Wajah putih Aera seketika merona tangan mungil putranya menggenggam tangannya mengantarkan Aera menuju Myung yang menunggunya.Tamu undangan yang hanya berapa kini memenuhi kursi yang sudah di siapkan oleh Myung. Nampak Lee dan tuan besar menatap Aera yang begitu cantik bak bidadari dengan gaun putih panj
Pagi indah dengan suasana yang penuh kebahagiaan. Untuk pertama kalinya Myung terbangun dengan sosok di sampingnya, wanita yang sejak lama ia cintai yang kini menjadi istrinya. Melalui hubungan yang penuh dengan kejutan tidak mengenakan pada akhirnya mereka mampu melewatinya. Berharap keceriaan melingkupi keluarga kecilnya.Tuhan tidak salah dengan siapa mereka akan berjodoh, menghabiskan waktu yang cukup lama. Dengan menyatukan dua insan dalam satu ikatan yang sakral, meskipun berbagai halangan datang menghampiri keduanya namun seakan mereka tidak mampu untuk di pisahkan. Mereka yang berusaha menggagalkan hubungan mereka pada akhirnya mereka mengaku kalah cinta mereka kuat sekalipun terlihat sederhana. Di balik itu semua tuhan yang telah menguatkan cinta abadi mereka tanpa mereka sadari bahwa takdir mereka adalah bersama."Selamat pagi istriku, bagaimana tidurnya? Kamu nyaman tinggal disini?" Myung tersenyum melihat keterkejutan Aera yang melihatnya tengah menyiapkan sarapan pagi ber
Kehidupan baru telah merubah sosok Aera yang terbiasa dengan pekerjaan yang tidak mengenal kata lelah. Tidak peduli jika pekerjaan yang akan ia geluti begitu kasar dan menyita waktunya. Namun kini tidak lagi bahkan sekedar membersihkan piring kotor saja Myung melarangnya, bukan karena Myung takut tangannya berubah tetapi alasan Myung yang begitu membuat hati Aera menghangat."Jangan berpikir jika aku membatasi ruangmu. Aku hanya ingin yang terbaik untukmu, dan tangan ini sudah cukup lelah di masa lalu, sekarang saatnya aku yang akan memanjakan dirimu. Aku mau kau menjaga kesehatan jangan biarkan lelah menghampirimu, jika kau ingin kesibukan. Kapan pun mau bisa datang ke kantor dan lihat aku," "T– tapi,""Tidak ada kata tapi, kamu bisa memanjakan kami dengan lezatnya masakanmu. Tapi tidak pekerjaan, kau mengerti?"Dengan terpaksa Aera mengikuti kata Myung, tidak ada yang salah semua sudah di lakukan oleh Myung dan peraturan yang di berikan olehnya tidak terbantahkan. Aera mengingat s
"Bersulang!!"A Young tersenyum penuh kemenangan, semakin yakin dengan keputusannya bahwa kesepakatan kali ini akan menghasilkan sesuatu yang besar untuknya. Tidak peduli dengan masalah yang di hadapi wanita di depannya, tujuannya hanya satu, mendapatkan apa yang ia inginkan."Nona A Young, kau harus bekerja keras untuk mengerjakan semuanya. Aku tidak peduli bagaimana caranya, yang terpenting kau berhasil membuatnya pergi. Jika perlu kau bunuh wanita itu,"Mendengar kata membunuh A Young mengingat apa yang sudah dia lakukan terhadap Aera agar tidak lagi mengganggu hubungannya dengan Myung, pria yang sejak lama ia cintai."Nyonya percayalah padaku, dengan penampilan baru ini aku yakin semuanya sesuai keinginan anda. Dan tentunya apa yang menjadi keinginanku. Nyonya, apakah sudah waktunya aku keluar? Wajahku baik-baik saja. Sejauh ini aku tidak merasakan apapun,""Hahaha!!! Nona A Young, kau terlalu bodoh. Aku sampai lupa jika kau adalah putri tunggal tuan Duck Young, aku mengeluarkan
"Aku yakin di masa lalu dia terlahir menjadi wanita penggoda, lihat kehidupan kedua dia kembali mencari mangsa,"Aera menghentikan langkahnya berbalik menatap dua wanita yang tengah berbisik-bisik, sesekali menoleh kearahnya tetapi kembali mereka tertawa seakan begitu lucu wajah Aera. Terlebih mereka menelusuri tubuhnya dari bawah sampai keatas. Penampilannya begitu elegan dengan tataan rambut yang begitu simple bahkan wajahnya hanya di poles makeup tipis. "Lihat betapa tidak malunya dia menatap kita. Sungguh tuan Hyun yang begitu bodoh sampai menerima wanita seperti itu, sepertinya tuan Hyun buta. Menikahi atau tidak wanita itu tetap saja wanita yang suka dengan banyak pria, tidak peduli apakah mereka saudara suatu tidak."Aera semakin jengah mendengar cibiran dari mereka yang tidak tahu siapa dirinya. Berusaha untuk mengabaikan tetapi mereka semakin gencar menjatuhkan dirinya."Apakah kalian membicarakan seseorang? Atau saya yang kalian jadikan tempat untuk mencela?"Dengan keberan
Myung memperhatikan Aera yang terlihat tenang namun meskipun ia tahu apa yang terjadi selama pelelangan. Usai acara pelelangan di mana Myung yang berhasil membeli sebuah berlian langka yang ingin ia hadiahkan untuk Aera di hari ulang tahunnya.Salah satu perusahaan milik Myung yang tanpa di ketahui oleh orang lain. Tempat yang sangat di sukai untuk para pembisnis melakukan pelelangan ataupun peluncuran sebuah event brand ternama. Tempat yang jauh dari kata sederhana dan tidak mudah untuk orang lain kunjungi dengan bebas. Hanya orang-orang tertentu yang bisa datang ataupun seseorang yang membawanya. Penjaga yang begitu ketat dan tidak mudah untuk bisa di tembus oleh pihak lain.Tiga hari sudah berlalu namun kabar yang beredar tidak mampu untuk direndam oleh orang kepercayaan Myung sehingga Aera terlihat gelisah dengan pemberitaan media saat ini. Walau Myung berulang kali mencoba untuk membuatnya tenang tetapi tidak mudah bagi seseorang Aera yang semakin membuatnya sulit untuk keluar da