"Hahaha!!! Kau ingin mengancamku? Atau kau ingin membuat kesepakatan denganku, nona Aera Jung Jun? Kau tahu sedang berhadapan dengan siapa? Kau yakin bisa melawan ku, di pengadilan? Buang mimpimu untuk memiliki putraku, kau tidak pantas di sebut sebagai seorang ibu." Myung meninggalkan apartemen Aera, langkahnya terhenti tanpa menoleh tanpa memikirkan bagaimana hati Aera dengan dingin mengatakan yang membuat Aera mengepalkan tangannya."Mari kita ketemu di pengadilan. Dengan tuduhan yang kau layangkan padaku, apa setelah ini kau bisa memiliki Seung? Kau pikirkan apa yang terjadi setelah Seung mengetahuinya, bahwa kau adalah penyebab Ayahnya mendekam di penjara. Keluarkan semua bukti yang kau miliki nona Aera Jung Jun, lawan tuan muda Hyun,"Tubuh tinggi Myung berdiri dengan tenang tangan kanannya berada di balik kantong celananya. Senyuman penuh misteri tercetak di wajahnya. Yong Jin menggeleng berlahan ke arah Aera yang terlihat begitu tidak menyukai kata-kata yang terlontar dari bi
Pria paruh baya memindai wajah cantik putrinya, setelah berapa lama terlihat muram kini wajah cantiknya kembali bersinar. Senyum yang tidak pudar dari bibirnya, dengan dress selutut memperlihatkan kakinya yang jenjang tengah berdiri berulang kali berputar guna untuk melihat penampilan dirinya yang semakin elegan."Kau akan datang di pengadilan? Ayah tidak ingin kamu kecewa, sebaiknya kau diam dan melihat beritanya saja," ujar pria yang tidak ingin melihat air mata putrinya."Aku akan menjadi sosok yang di butuhkan mereka, ayah tidak perlu khawatir. Ayah bisa ke kantor dan untuk yang lain, aku bisa mengurusnya.""T– tapi, kamu tahu bagaimana peringai seorang Myung. Ayah tidak ingin kamu terluka lagi,"Tuan Duck Young berusaha untuk mengingatkan putrinya bahwa apa yang dilakukannya akan menuai konsekuensi yang jauh lebih menyakitkan Namun sebagai orang tua tuan Duck Young tetap mendukung putrinya apapun akan dilakukannya asal putri tunggalnya bahagia."Ayah lihat sendiri aku berhasil men
Myung memilih meninggalkan ruang perawatan Aera berdebat dengan Lee akan menyita waktunya untuk mencari tahu yang sebenarnya. Pelaku penusukan dan tentunya Myung adalah tersangkanya."Tuan,""Yang di katakan Aera benar semua. Termasuk bukti tentang penculikan dan penganiayaan, kita cari pelaku utamanya. Tidak peduli jika aku harus masuk penjara yang terpenting Aera bisa tersenyum," Yong Jin terdiam tanpa berani menjawab. Membiarkan Myung mengeluarkan apa yang ada dalam hatinya. Perkataan yang dilontarkan oleh Myung adalah sesuatu yang tersimpan sejak lama. Dan kini Myung mengungkapkannya. Sebagai seorang asisten pribadi dan sekaligus sahabatnya Myung memahami apa yang di rasakan oleh Myung, mencintai seseorang dalam diam benar-benar membutuhkan hati yang kuat dan kesabaran."Kau mendengarnya Yong Jin?!""Tentu tau Myung,"Kondisi Aera semakin membaik dan hari ini Aera diperbolehkan untuk pulang setelah satu minggu di rawat. Lee yang tidak beranjak untuk selalu berada di Aera membant
"Seung apa yang kau lakukan disini? Cepatlah pergi. Paman Sam, bawa Seung pergi. Jangan biarkan dia berada di sini." Aera tidak membiarkan putranya berada di tempat yang tidak seharusnya. Ada rasa kesal pada Myung yang hanya diam melihat apa yang di lakukan oleh putranya."Ibu, pulanglah. Bukan ayah yang melakukan itu semua. Aku tidak berbohong, bukan hanya ayah tapi juga ibu yang sudah di tipunya," "Seung, kau bicara apa? Ibu tidak mengerti,"Mereka terdiam saat Seung mengeluarkan sesuatu dari paper bag yang ada di tangannya. Keterkejutan bukan hanya dari Aera tetapi semua yang berada di persidangan membulatkan matanya melihat apa yang di bawa oleh Seung."Bukti jika ibuku tidak melarikan diri, tetapi seseorang sudah menculiknya. Bahkan tega menembak ibuku, tentunya dengan satu pilihan seperti yang Ibuku katakan."Hakim dan pengacara saling pandang, di saat mereka mencari kebenaran tiba-tiba suara bariton terdengar begitu dingin. Sehingga menjadi pusat perhatian mereka."Yang di ka
"A Young!!!"Myung mempererat cengkraman di tangan A Young, wanita yang kini memasang wajah sendu berusaha untuk melepaskan diri dari Myung."Myung kau menyakitiku. Berhentilah, aku akan pergi menjauh dari kehidupanmu,"A Young memohon pada Myung menghentikan tatapan tajam padanya. Berharap Myung bersedia melepaskan dan memaafkan kesalahannya walau hal itu tidaklah mudah."Aku menyakitimu? Benarkah itu, kalau begitu seperti apa yang tidak menyakitimu? Bisakah kau mengajariku bagaimana tidak menyakiti seseorang? Atau sebaliknya ajari aku bagaimana untuk menyakiti orang lain?"A Young menggeleng lemah memohon agar Myung melepaskan dirinya. Agar dirinya bisa pergi dari hadapan Myung."Kenapa kau ingin aku melepaskan dirimu A Young? Apakah kau takut denganku? Atau kau merasa jika aku akan membunuhmu?""Myung apa yang sebenarnya kamu inginkan dariku? Kenapa kamu tidak ingin melepaskan aku, pergi dari sini? Begitu marah kau padaku. Katakan kesalahan apa yang sudah aku lakukan sampai kamu ti
Meski ada rasa ragu di dalam hati namun Aera berusaha untuk menepisnya. Lee laki-laki yang selalu ada di saat dirinya berada di dalam kehancuran. Hanya Lee yang dengan setia bersamanya.Lee menemani Aera berganti pakaian dengan sebuah gaun indah yang telah Ia siapkan secara khusus. Satu jam kini wanita yang akan menjadi istri telah berada di hadapannya tidak ada altar tidak ada kemewahan tidak ada para tamu undangan yang memenuhi kursi. Hanga ada orang-orang yang sangat ia sayangi tersenyum melihatnya dengan gaun putih untuk kedua kalinya. Acara yang di adakan di sebuah villa pribadi milik Lee yang baru di belinya. Proses pernikahan hanya menunggu berapa detik lagi Aera menatap pria yang menunggunya untuk menjemputnya."Nona Aera Jung Jun kau tidak perlu ragu, tuan muda Hyun adalah pria yang baik dan sangat mengenali anda. Jangan khawatir semuanya akan baik-baik saja. Tidak ada pria yang begitu tergila-gila pada anda selain tuan muda Hyun,""Berhenti memanggilku nona, Ga Eun. Aku ada
Tidak ada hal yang lebih menyakitkan dari sebuah kenyataan tentang dirinya. Mustahil mereka bisa melewati kenyataan yang membuat mereka terluka. Menghilang adalah cara terbaik untuk bisa melupakan sesuatu yang sulit menghilang dari hati dan pikirannya."Masih memikirkan masa lalu?"Wanita yang sibuk memetik teh menoleh kearah suara. Ga Eun wanita yang kini berada di sampingnya, kembali mengingatkan dirinya dengan kejadian yang ingin ia lupakan. Tetapi sayangnya, sahabat yang sejak lama selalu menamainya kini mengungkitnya kembali."Tidak. Masa lalu tidak perlu di ingat tetapi tidak juga untuk di lupakan. Masa lalu adalah pelajaran untuk kita lebih baik lagi,""Lalu kenapa kau sejak tadi terlihat memikirkan sesuatu? Aku tahu kau berada di sini, tapi kau memikirkan yang berada jauh darimu. Jangan membantah, aku tahu hatimu. Aera,"Aera menyudahi pekerjanya kembali mendekati Ga Eun yang memilih duduk di salah satu gazebo. Tidak sepenuhnya salah dan tidak sepenuhnya benar, Aera tidak mung
Pesawat internasional mendarat di bandar udara internasional Incheon-Seoul. Dengan enggan melangkahkan kakinya meninggalkan bandara, sesuatu telah menghantam dadanya. Penerbangan yang hanya memakan waktu dua jam empat puluh tiga menit, waktu yang begitu singkat. Tetapi Lee tidak ingin kakinya menginjakkan kakinya di tempat yang penuh luka."Tuan mobil yang menjemput anda sudah menunggu di depan, apakah anda ingin menuju tempat yang lain lebih dulu?""Tidak perlu, kita langsung ke mansion kakek." Dengan langkah panjang Lee masuk ke dalam mobil. Kesadarannya telah kembali kepulangannya hanya karena kakek Hyun yang tengah berbaring di rumah sakit. Tetapi setelah mendengar Lee bersedia datang untuk menemuinya tuan besar memilih menunggunya di mansion."Dimana Kakek?" Lee menoleh kearah pria yang menyambut kedatangannya. Tanpa mereka ketahui Lee telah mengirim seorang mata-mata hanya untuk melihat keadaan tuan besar, tetapi satu hal yang tidak di ketahui oleh Lee jika tuan besar melakuka