Aera tertekun saat Myung membukakan pintu mobil untuknya, bagaimana tidak? Myung rela memutar tubuhnya hanya untuk seorang Aera. Bahkan Myung melarang sopir yang akan membukakan pintu untuk Aera. Keterkejutan Aera tidak sampai di situ, tetapi berapa pria berbadan besar membuat lingkaran untuk menyambut kedatangan mereka.Myung mengulurkan tangannya untuk membantu Aera keluar dari mobil. Sesaat mereka saling diam tatapan mereka terkunci satu dengan yang lainnya, memindai wajah yang ada di hadapan mereka. Dan mereka baru menyadari jika putra mereka Seung memiliki wajah yang sama dari mereka berdua."Ikutlah, aku akan menyelesaikan semua ini. Aku berjanji setelah ini hidupmu akan lebih tenang dan aku akan berikan pekerjaan yang jauh lebih baik untukmu. Aku tidak akan memisahkan kamu Seung,"Walau Aera terkejut mendengar penuturan pria di depannya, namun jauh di lubuk hatinya merasakan kebahagiaan yang tidak bisa ia ungkapkan dengan kata-kata. Berlahan Aera menggapai uluran tangan Myung.
"Tuan jadi benar jika wanita yang anda peluk itu adalah wanita simpanan anda?"Myung mengentikan langkahnya menatap salah satu pria yang dengan beraninya bicara hal yang tidak seharusnya. Sejak tadi Myung tidak ingin terpancing dengan penyusup yang berpakaian salah satu stasiun televisi. Dan Myung tahu hal itu walau berapa awak media yang berdesakan untuk mengambil foto dan ingin tahu jawaban yang ingin di dengar secara langsung olehnya."Apa kau tahu siapa dia?"Myung mempererat pelukannya menatap nyalang pria yang kini berusaha untuk menjauh. Namun uang yang telah di dapatkan melebihi yang ia dapatkan dari Klein yang lain, dengan lantang ia kembali menatap Myung dan menatap jijik pada Aera."Tentu tuan, saya tahu dengan adanya berita dan juga seorang Seung yang sampai saat ini tidak di ketahui siapa ibunya. Bukankah itu artinya anda melakukan kesalahan besar? Anda memiliki wanita simpanan. Jika dia wanita baik-baik tentunya tidak akan menerima benih dari pria yang bukan suaminya? Ap
Lee Suho menatap layar ponselnya seketika hatinya berdenyut nyeri mendapati wanita yang sangat dicintainya sejak lama kini berada dalam pelukan pria yang tidak lain adalah sepupunya sendiri. Tidak dipungkiri bahwa hatinya benar-benar cemburu atas apa yang dilihatnya, namun logikanya masih mampu untuk bekerja dengan baik sehingga tidak merusak hubungan persaudaraan di antara mereka Ia pun tidak ingin jika harus kehilangan sahabatnya."Tuan muda, tuan besar ingin bertemu dengan anda secara pribadi. Apakah anda," Lee Suho tidak mungkin menolak kedatangan Tuan besarnya tidak lain adalah kakaknya sendiri. Bahkan Lee tahu untuk apa sang kakek datang secara pribadi untuk menemuinya jika dan tidak tentang masalah Myung dan Aera, hatinya benar di ambang kebingungan harus menghadapi kenyataan bahwa sepupunya telah berhasil mendapatkan hati wanita yang sangat dicintainya sejak lama. Ia harus merelakan Aera untuk bersatu bersama dengan Myung."Dimana?""Di sini,"Lee terkejut mendengar suara sa
"Aera katakan padaku, hatimu untuk siapa? Aku atau Myung?' Aera menatap pria yang ada di sampingnya yang kini berusaha untuk meyakinkan bahwa, yang ia lihat adalah salah."Lee,""Katakan saja dengan jujur, kamu tahu bagaimana perasaanku padamu. Tapi jangan kamu gunakan sebagai rasa empati atau membuatmu bimbang untuk menjawab pertanyaanku. Kita sudah lama saling kenal dan kita sudah saling tahu bagaimana sifat kita masing-masing, jadi bicara dengan jujur. Apakah aku perlu mengulang pertanyaan lagi yang sama padamu?"Aera tidak tahu harus menjawab apa terhadap sang sahabat yang setelah lama baru di jumpainya. Tetapi kali ini dengan cerita yang berbeda, perasaan yang sama sejak dulu hingga saat ini. Tidak di pungkiri oleh Aera hatinya sempat menghangat namun kembali dingin setelah mengetahui fakta yang sebenarnya. Siapa laki-laki yang ada di sampingnya saat ini membuatnya mengurungkan niat. Kekecewaan ibunya terhadap sang ayah membuatnya takut untuk melakukan hubungan dengan seseorang.
"Tuan besar, mari kita nikahkan mereka secepatnya,"Tuan besar hampir saja menyemburkan teh yang tengah di minumnya, mendengar perkataan dari tuan Duck Young. Yang memintanya untuk segera menikahkan Myung dan A Young secepatnya. Sejak dulu tuan besar tidak ingi Myung menikah dengan A Young, tuan besar tahu tujuan tuan Duck Young menjodohkan mereka, harta alasan utama Duck Young menginginkan pernikahan putrinya."Kenapa anda menginginkan secepatnya? Bukankah Myung dan A Young memilih jalan yang berbeda?"Tuan besar tidak ingin memberikan harapan pada Tuan Duck Young, mengingat Myung memiliki jalan sendiri tanpa melibatkan orang lain. Termasuk dirinya, sebagai orang tua satu-satunya di keluarga Hyun, tuan besar memberikan kebebasan untuk cucu-cucunya memilih pasangan hidupnya. Tanpa harus mengikuti peraturan dari keluarganya yang sejak dulu selalu diturunkan dari generasi ke generasi. Tetapi tuan besar ingin mematahkan tradisinya yang telah menjeratnya selama bertahun-tahun, pengalaman
"Kau tidak lupa dengan rencana kita, bukan?"Myung tidak ingin rencana yang telah di susunnya gagal karena kelalaiannya. Seung yang begitu antusias mengetahui jika sang ayah akan melamar ibunya dengan cepat mendukung dan memberikan ide untuk sang ayah. Seung yang begitu cepat dekat dengan Aera sehingga Myung tahu apa yang di sukai dan tidak oleh Aera, Myung menatap wajah polos putranya yang begitu tampan di depannya."Tentu ayah, aku tidak akan lupa untuk hal itu,"Myung tersenyum mendengar penuturan putranya, walau ada rasa tidak nyaman untuk melakukan hal ini, tetapi apa yang ada dalam hatinya adalah hal yang harus ia selesaikan. Tidak perlu menjaga hati orang lain yang akan terluka dengan kejadian yang akan terjadi ke depannya. Tetapi hati putranya yang ia jaga, kebahagiaan memiliki keluarga yang bahagia adalah hal yang menjadi impian Seung sejak lama, sebagai orang tua Myung ingin mewujudkan mimpi putranya.Setelah mereka menyepakati rencana yang akan dijalankan oleh keduanya. My
Aera menatap sekeliling dimana tuan besar Hyun, dan Lee berada. Mereka menunggu jawaban yang akan di berikan olehnya pada Myung. Di sisi lain Seung dan Myung, mereka tidak kalah berharap padanya untuk menerima lamaran Myung."Ibu, ibu mau kan, menikah dengan ayah? Mari kita menjadi keluarga yang bahagia bersama," Aera tidak mampu menolak permintaan Seung yang begitu mengharapkan dirinya menerima lamaran Myung. Setelah terdiam sesaat akhirnya Aera bersuara membuat mereka semua diam seketika."Aku menerima lamaranmu, Myung. Mari kita wujudkan impian anak kita,"Mereka tidak percaya dengan jawaban Aera yang begitu indah, tenang tanpa ada rasa gugup. Mereka saling pandang bahkan Myung tidak percaya dengan ucapan Aera padanya."J– jadi, Kamu menerimanya?"Aera mengangguk memastikan jika Myung melihat dan mempercayai bahwa dirinya telah menerima lamaran dari myunh. Gemuruh suara tepuk tangan memenuhi restoran, mereka memberikan ucapan selamat terhadap Aera dan Myung bahkan tidak jarang dar
Gaun pengantin telah di siapkan, pesta dan gedung yang akan di gunakan oleh Myung untuk acara pernikahan mereka telah mencapai kata sempurna. Aera yang menginginkan waktu lebih untuk menyiapkan diri, dan kunjungannya ke makan ibunya telah di mengerti oleh Myung. Sebagai seorang pria Myung tahu benar bagaimana perasaan Aera yang akan memulai kehidupan barunya bersama dengan seorang laki-laki walau ia pernah melahirkan. Tetapi statusnya sebagai wanita single menjadi hal yang baru untuknya, hal yang biasa di lakukan untuk wanita sebelum menikah."Aera, kamu yakin akan pergi seorang diri, tanpa perlu ditemani? Aku tidak bisa membiarkan kamu pergi seorang diri, terlebih kejadian beberapa waktu yang lalu aku yakin mereka akan selalu mengikuti kemanapun kamu pergi dan aku tidak bisa menjamin keselamatan kamu jika kamu jauh dariku sekalipun aku meminta mereka untuk selalu berada di samping mu,"Myung tidak ingin sesuatu terjadi pada Aera, mengingat para pemburu berita masih mengejar mereka g
"Kakek tidak akan memaksamu untuk memaafkan Myung, tapi pikirkan putramu,""Maaf kek, jika kakek mengharapkan aku kembali pada Myung. Jawabannya ada pada Seung, biarkan putraku yang menjadi yang menentu apakah aku kembali pada suamiku atau tidak.""Dia ayah dari putramu? Dan kau yang seharusnya mengambil keputusan ini Aera.""Tidak kek, aku hanya menjaga perasaan putraku apapun yang terjadi dengan perasaanku tentu tidak ada hubungannya dengan anakku, hanya saja apa yang dialami putraku jauh lebih menyakitkan dari apa yang aku alami sebelumnya. Aku akan mengikuti semua kemauan putraku asalkan anakku bahagia.""Kakek minta maaf atas apa yang di lakukan oleh Myung padamu. Semua sudah selesai, apa yang dilakukan oleh Myung Kamu sudah tahu jawabannya. Semua kembali padamu sebagai seorang kakek tentu kakek menginginkan kalian hidup bahagia seperti sebelumnya.""Tidak perlu minta maaf padaku, kek. Semua sudah terjadi lagi pula aku tidak pernah menyalahkan Myung atas apa yang terjadi dengan
"M— Myung, maksudku tuan muda Myung. Anda disini?""Tidak perlu menjadi pecundang tuan Joo Wan. Anda ingin menghabiskan sisa hidup anda di hotel prodeo?" Myung duduk depan tenang, sikapnya yang semakin membuat Joo Wan dan Arin Wan ketakutan."M— Myung, Kamu bicara apa pada ayahku? Apa maksud dari perkataanmu sebagai pecundang? Kamu menganggap bahwa ayahku adalah seorang pria yang jahat?" Arin berusaha untuk menenangkan dirinya walau ia sangat kecewa dengan ucapan pria yang sangat dicintai namun tidak dipungkiri bahwa apa yang dikatakan itu adalah benar adanya."Perlu aku jelaskan padamu, Arin. Aku tidak ingin berdebat denganmu dan juga ayahmu kalian bersiaplah, sebentar lagi pihak berwajib akan menjemput kalian."Myung berdiri meninggalkan apartemen Arin, suara wanita yang pernah mengisi hatinya menghentikan langkahnya."Demi wanita yang pernah kamu cintai tolong jangan bersikap seperti ini pada keluargaku, myung. Sebagai orang tua ayahku melakukan semuanya demi kebahagiaan putrinya
"Tidak, tidak. Tolong!!! Myung, jangan!!"Myung menghentikan langkahnya menoleh kearah wanita yang mengiba padanya untuk di lepaskan. Kebencian dan kemarahan yang menguasai hatinya tidak mudah untuk ia rendam. Mengingat setiap rintihan suara sang istri memohon pada wanita yang kini memelas padanya."Aku belum melakukan apapun padamu A Young. Tapi kau sudah mengiba seperti ini? Bagaimana dengan ini,"PlakkkkUntuk pertama kalinya Myung menampar wanita selama ini ia begitu dingin dan kaku tetapi hatinya begitu lembut terlebih pada sosok wanita. Namun kali ini pengecualian hatinya telah hancur akibat perbuatan seseorang yang ia anggap seperti saudaranya. Keputusan Myung, tetap sama meskipun tidak menikah dengan A Young tetapi persahabatan mereka akan tetap berjalan. Tetapi ambisi A Young berhasil memicu kebencian padanya. Berapa kali A Young melakukan percobaan pembunuhan pada Aera walau gagal namun Myung masih memberikan kesempatan padanya hingga pada saat A Young melakukan hal yang se
Myung meminta pada dokter yang merawat istrinya agar memberikan ruang pada putranya. Myung ingin mereka dirawat di satu ruangan yang sama sehingga saat mereka tersadar mereka bahagia terlebih Aera yang tidak hentinya memikirkan Seung. Di sisi lain Myung melakukan hal itu untuk menjaga agar mudah di pantau sehingga tidak terjadi hal buruk yang tidak di inginkan."Tuan, nona A Young membuat ulah di Mansion. Apa yang akan saya lakukan padanya, tuan? Apakah saya langsung —""Tidak!!"Myung diam sejenak sebelum meninggalkan rumah sakit di mana anak dan istrinya di rawat. Melihat tuan besar yang masih bertahan di depan ruang perawatan membuat Myung menunda kepergiannya. Pria yang sudah tidak lagi muda begitu mengkhawatirkan kondisi cucu menantu dan cucu buyutnya, tuan besar merasa bersalah seandainya waktu itu tidak membiarkan Aera bersama Seung kejadian ini tidak mungkin terjadi."Kek,""Kau sudah keluar? Ikutlah dengan kakek sebentar. Ada yang perlu kakek katakan,"Tuan besar memerintahkan
"Sebelum anda menyentuh kulitku. Anda sendiri yang akan hancur di tanganku. Katakan di mana keponakanku, kau sembunyikan? Jangan sampai aku menyalahi aturan yang ada. Bahwa anda adalah wanita yang sudah melahirkan aku."Nyonya Ahya Su memilih bungkam meski perkataan Lee membuat hatinya terluka. Putra yang sangat ia sayangi bicara kasar padanya."Tidak perlu berpikir jika anda merasa tersakiti. Apa yang Anda alami saat ini, itu adalah suatu pelajaran yang anda lakukan di masa lalu. Jangan lupa apa yang kita taburkan kita akan menuainya di kemudian hari dan mulai dari sekarang anda akan menerima hasil atas apa yang sudah anda tabur. Katakan dimana Seung?" "Nak, sampai kapan ibu harus menjelaskannya padamu Ibu tidak tahu di mana keponakanmu? Siapa yang sudah menuduh jika ibu yang menyembunyikannya?""Baik jika anda memilih bungkam. Biarkan aku menggeledah tempat ini." "Lakukan jika itu membuatmu tenang nak, Ibu yakin kamu tidak akan menemukan apapun di mansion ini karena sejak tadi suda
"A— aku tidak tahu Myung. Lepaskan aku, kamu bisa membunuhku,"Myung tidak begitu saja percaya dengan perkataan A Young. Teringat apa sudah di lakukan oleh A Young pada Aera dan anak yang di kandungnya. Video dimana A Young yang telah menusuk perut Aera."Myung, kau menyakitiku. Myung apa yang sudah aku lakukan padamu, sampai kamu semarah ini padaku?" A Young berusaha untuk melepaskan cengkraman Myung yang semakin kuat di lehernya napasnya mulai tersengal namun Myung semakin menekannya. Myung tidak peduli meskipun wajah A Young berubah."Tuan Myung Anda bisa membunuh nona A Young. Lebih baik kita secepatnya mencari keberadaan tuan muda Seung. Biarkan nona A Young mendapatkan balasannya, serahkan pada saya tuan,"Sam yang berusaha untuk menyadarkan kemarahan Myung yang sulit untuk dikendalikan. Beruntung Sam mengingatkan Tuannya untuk mencari keberadaan tuan muda jika tidak sudah di pastikan jika A Young tewas di tangan Myung."Kau sangat benar Sam. Wanita sialan ini akan menerima bala
Aera membuka matanya namun seketika berpaling kearah lain. Aera begitu kecewa atas apa yang terjadi padanya dan juga Seung terlebih anak yang belum sempat melihat dunia harus menjadi korban karena keegoisan Myung. Seandainya Myung tidak mementingkan Arin tentu hal ini tidak akan terjadi. Dan anaknya masih berada dalam kandungannya, Aera tidak ingin melihat wajah pria di sampingnya kemarahan, dan rasa bencinya menyatu ingin rasanya Aera memukul pria yang kini terlihat sedih."Sayang,"Myung menggenggam tangan Aera namun dengan sigap Aera penolakannya membuat Myung merasa bersalah atas musibah menimpa keluarganya."Maafkan aku, aku tahu kesalahan yang aku lakukan tidak mudah di maafkan. Tapi percayalah apa yang aku lakukan semua demi kita. Aku tahu semuanya tapi aku percaya kamu tidak—"Myung terdiam seketika saat Aera menangis dalam diam matanya terpejam tetapi air matanya tidak hentinya mengalir."Sayang,"Tangis Aera semakin pecah, tubuhnya bergetar rasa sakit di tubuhnya tidak lagi
"Aera!!!"Myung shock melihat wanita terbaring dengan luka parah di perutnya bahkan pisau masih menancap di perutnya."Aera buka matamu sayang, ini aku sudah datang. Kamu harus kaut. Buka matanya Aera, jangan membuatku takut."Myung mengangkat tubuh Aera membawanya ke dalam mobil melakukannya dengan kecepatan penuh. Hatinya begitu takut jika sesuatu terjadi Aera."Tuan biarkan saya yang membawa mobilnya. Anda duduk di belakang saja," Yong Jin tidak ingin sesuatu terjadi pada tuannya yang saat ini tidak baik-baik saja. Melihat kondisi Nyonya Aera yang terluka cukup parah dan wajahnya yang penuh dengan luka lebam. Myung tidak memperdulikan apa yang dikatakan oleh asisten pribadinya ia tetapi fokus dengan jalanan di depannya. Mobil berhenti di sembarang tempat Myung keluar dari mobil dengan tergesa dan membuka pintu mobil bagian belakangnya dan mengangkat tubuh sang istri dan membawanya lari masuk ke dalam dengan suara lantang ia memanggil dokter untuk segera memberikan pertolongan pada
Bug Bug Bug!!!"Aera!!""Seung!!"Ga Eun berusaha bangkit untuk menolong Aera yang melindungi tubuh Seung dengan tubuhnya sendiri. Aera mencoba menghalangi mereka yang mencoba menarik tubuh Seung, tarik menarik terjadi hingga tubuh Aera tersungkur saat seorang pria di belakangnya menyingkirkan tubuhnya dengan kasar oleh pria berbaju hitam. Ga Eun tertatih membantu memukul salah satu dari mereka tetapi usahanya sia-sia saat seseorang memukul bagian belakang kepalanya sehingga tubuhnya ambruk dan samar—samar dia masih mendengar suara Aera yang terus berusaha untuk menyelamatkan Seung sebelum suara menghilang dan suasana menjadi gelap gulita. Ga Eun tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya Ia pun jatuh pingsan.Melihat tubuh sahabat yang terluka dan jatuh pingsan Aera berusaha untuk menyelamatkan putranya yang di bawa pergi meskipun kekuatannya yang tidak sebanding tetapi Aera kembali mencobanya, sehingga ia kalah dengan dua pria berbadan besar yang kini memukul wajahnya berulang kali."J