"Aera!!!"Suara Myung menggema di seluruh mansion, sehingga menimbulkan kerumunan para melayang dan penjaga keamanan Myung. Aera yang berada di kamar Seung mendengar suara teriakan Myung, meninggalkan kamar langkah kakinya dengan cepat menuruni tangga untuk menemui Myung yang terlihat dengan jelas sorot mata penuh kemarahan.Myung yang melihat Aera menuruni tangga, dengan cepat menjemputnya bukan dengan uluran tangan yang lembut melainkan dengan tarikan yang kasar, sehingga Aera terjatuh dan terseret hingga ke bawah. Kemarahan Myung tidak terbendung lagi, tanpa ia tahu dan mendengar penjelasan Aera. Tetapi Myung yang telah di kuasai oleh kebencian tanpa mengikuti logika menyeretnya keluar Mansion."Tuan sakit," lirih Aera, Myung tidak memperdulikan suara kesakitan Aera hingga sampai di depan pintu gerbang Myung mengangkat tubuh Aera dan mendorongnya dengan kasar."Pembohong! Kau pikir siapa dirimu hah? Kau bermimpi untuk membawa Seung dariku? Itu tidak akan terjadi. Seung adalah putra
"Seung?" Lee Suho mengerutkan keningnya mendengar nama yang keluar dari bibir Aera, nama yang sangat ia kenali."Aera, bangun," Lee Suho tidak ingin sesuatu terjadi pada sahabatnya, ia berusaha untuk membangunkannya. Walau sulit mengingat tubuh Aera yang demam dan terus mengigau memanggil nama seseorang. Berlahan Aera membuka matanya menatap sekeliling ruang yang bercat putih, bukan kamar Seung. Itu artinya yang ia alami adalah nyata Myung mengusirnya dan fakta tentang Seung adalah putranya membuat hidupnya kembali dalam dilema, di sisi lain ia ingin bertemu dengan Myung untuk menanyakan kebenaran yang ia dengar. Di sisi yang berbeda, Myung telah membencinya, melarangnya untuk berkunjung ke mansion apapun alasannya."Apa yang kamu pikirkan Aera?" Suara yang tidak asing kembali terdengar, memaksanya menoleh ke arah memilik suara."Lee Suho? Aku tidak bermimpi bertemu dengan mu?" tanya Aera lirih."Tentu tidak, kamu tunggu di sini aku siapkan makanan untukmu," Lee Suho meninggalkan
Hei, disini Rafli123 jangan lupa ikuti terus kisah cinta Myung dan Aera, tinggalkan komen dan ulasannya dan tentunya Gems untuk penyemangat untukku, jika kalian ingin melihat visual dari Myung dan Aera kalian bisa kunjungi Facebook dengan nama akun Bilqis.**********Tuan besar mengeram mendengar ucapan sang cucu dengan suara tinggi, tidak biasanya sang cucu bersikap tidak sopan padanya."Sudah cukup!! Kakek tidak mau mendengar apapun alasannya. Cari Aera apapun keadaannya dan antarkan ke mansion kakek." Kata sang Kakek penuh penekanan.Tuan besar menyadari kesalahannya menutupi identitas Aera dari Myung, tidak lain tidak mungkin jika tuan besar menginginkan jika Myung yang lebih dulu jatuh cinta pada Aera sehingga tuan besar dengan mudah menyatukan mereka dengan ikatan pernikahan. Tetapi kini berubah, Myung telah mengusir Aera dari mansion hingga kini tidak di ketahui keberadaannya."Kakek, aku mau ibuku pulang!" Tuan besar menarik kerah baju Myung, dengan kasar mendorong tubuhnya.
Lee Suho mengakui kehebatan Aera dalam menata rias wajah dengan peralatan make-up, maka hasilnya pun melebihi kehebatan seorang Eun Kyun yang notabene adalah seorang make-up artist profesional bahkan Eun Kyun rela mengambil kuliah dengan jurusan yang menunjang impiannya. Eun Kyun adalah seorang wanita cantik dan memiliki perusahaan besar yang di kelola oleh ayahnya, Eun Kyun yang tidak menyukai bisnis memilih mengambil jurusan yang di tentang oleh keluarganya terlebih sang ayah yang menginginkan Eun Kyun menjadi penerus perusahaan miliknya."Nona Aera kau luar biasa, aku sangat menyukai cara kerjamu yang sangat terambil, pantas saja kau tidak suka dengan polesan yang lebih cerah. Kau tahu kemana wajahmu yang cantik alami dengan alat-alat ini," Eun Kyun terkesiap melihat Aera, untuk pertama kalinya Eun Kyun tidak mengajari cara memakai semua jenis alat untuk mengukir di wajah seseorang."Terima kasih pujiannya, tapi sepertinya saya membutuhkan banyak belajar dari anda Nona Eun,"Aera
Tuan besar yang tiba di rumah sakit, memukul tubuh Myung yang tidak memberinya kabar mengenai kondisi Seung yang sakit. Ia begitu kecewa dengan Myung yang bertindak sesuka hatinya tanpa memikirkan putranya. Terlebih kondisi Seung yang saat ini dalam keadaan kritis."Kakek," lirih Myung."Kenapa diam? Apa kamu juga akan menyembunyikan sesuatu pada kakekmu setelah Apa yang kamu lakukan terhadap pengasuhnya? Sekarang kamu melakukan hal yang sama pada putramu, berapa kali aku katakan padamu jika apa yang kamu lakukan akan berakibat fatal bukan hanya pada putramu tapi juga padamu. Sekarang sudah terbukti bukan? Apa yang kakek katakan itu adalah benar, seharusnya kamu sudah berpikir dan tahu jawaban dari yang kakek katakan kemarin hari ini adalah jawaban dari perkataanmu. Kamu lihat negatif dan positifnya kehadiran wanita itu di keluarga kecil kamu? Betapa berharganya wanita itu untuk Seung!" Tuan besar benar-benar meluapkan emosinya pada Myung, cucu yang keras kepala, bahkan hanya sekedar
Tubuh Aera terhuyung ke belakang, mendengar pengakuan tuan besar Hyun. mereka tidak menyadari jika Aera berada di belakang mereka dan mendengar semua apa yang dikatakan oleh Tuan besar Hyun."Ada yang bisa menjelaskan apa yang dikatakan oleh Tuan besar?" Suara bergetar Aera mampu mengalihkan mereka di mana Aera berdiri dengan tubuh bergetar, air mata yang terus mengalir tanpa mampu menghentikannya tuan besar mendekati Aera, namun kalah cepat dengan Lee Suho yang lebih dulu memeluk tubuh Aera. Myung mengerutkan keningnya melihat perlakuan sepupunya terhadap pengasuh putranya yang tidak lain adalah wanita yang telah mengandung putra semata wayangnya."Aera apakah benar jika kamu adalah ibu dari keponakan ku?" satu pertanyaan yang dia sendiri tidak tahu jawabannya, ia pun tidak mungkin mendesak sahabatnya untuk menceritakan bagaimana dia bisa mengandung anak dari sepupunya. Walau dirinya menyadari pada saat mereka masih sekolah dan Aera memutuskan untuk mengurus ibunya yang sakit, selam
Tidak selamanya sebuah rahasiakan tetap tersimpan dengan rapi begitu juga dengan rahasia yang selama ini disembunyikan oleh Aera. Dimana rahasia tentang dirinya tengah mengandung dan mengajukan cuti sekolah dengan alasan sang ibu yang tengah sakit dan harus dirawat rumah sakit walau pada kenyataannya Aera masih mengikuti pelajaran namun tidak 100%. Mengingat kondisinya pada saat mengandung Seung yang mengharuskan keluar masuk rumah sakit, dan ibunya juga yang tengah sakit mendapatkan perawatan yang intensif sehingga tuan besar mengajukan surat cuti untuk Aera pada saat itu.Sesaat Aera menoleh pada sosok laki-laki yang berada di sampingnya laki-laki yang selama ini menjadi sahabatnya walau tidak sedekat dirinya dengan Jean namun Lee Suho adalah laki-laki yang sangat baik pembawaan yang begitu tenang membuat siapa pun akan nyaman di sampingnya begitu juga dengan dirinya."Apa kamu masih ingin menyembunyikan rahasia ini? Setelah aku mengetahuinya, tapi aku ingin mendengar langsung darim
Tiga hari sudah Seung di rawat di rumah sakit, selama itu pula Myung tidak sedikitpun meninggalkan rumah sakit. Baginya kesehatan sang putra adalah menjadi hal yang paling utama untuknya. Meskipun hubungannya dengan Sang putra semakin dingin namun sebagai seorang ayah perhatian utamanya adalah yang menjadi keinginan Seung, walau tidak dipungkiri bahwa hatinya menolak bertemu dengan Aera.Setelah perbincangan dirinya bersama dengan sang kakek membuatnya kembali terbuka bahwa yang dikatakan oleh kakeknya adalah benar. Bahwa putranya harus bertemu dengan wanita yang sudah melahirkannya agar tidak ada kesalahpahaman antara dirinya dengan sang anak. Myung yang tidak ingin perhatian Seung terus kepada Aera bahkan Myung menyalahkan atas apa yang terjadi saat ini."Ayah, kau sudah tidak sibuk itu artinya ayah akan mempertemukanku dengan ibu? Apakah ayah lupa itu?" Seung menoleh sekilas ke arah samping di mana Myung, tengah sibuk dengan ponselnya untuk memeriksa laporan dari asistennya."Ayah
"Kakek tidak akan memaksamu untuk memaafkan Myung, tapi pikirkan putramu,""Maaf kek, jika kakek mengharapkan aku kembali pada Myung. Jawabannya ada pada Seung, biarkan putraku yang menjadi yang menentu apakah aku kembali pada suamiku atau tidak.""Dia ayah dari putramu? Dan kau yang seharusnya mengambil keputusan ini Aera.""Tidak kek, aku hanya menjaga perasaan putraku apapun yang terjadi dengan perasaanku tentu tidak ada hubungannya dengan anakku, hanya saja apa yang dialami putraku jauh lebih menyakitkan dari apa yang aku alami sebelumnya. Aku akan mengikuti semua kemauan putraku asalkan anakku bahagia.""Kakek minta maaf atas apa yang di lakukan oleh Myung padamu. Semua sudah selesai, apa yang dilakukan oleh Myung Kamu sudah tahu jawabannya. Semua kembali padamu sebagai seorang kakek tentu kakek menginginkan kalian hidup bahagia seperti sebelumnya.""Tidak perlu minta maaf padaku, kek. Semua sudah terjadi lagi pula aku tidak pernah menyalahkan Myung atas apa yang terjadi dengan
"M— Myung, maksudku tuan muda Myung. Anda disini?""Tidak perlu menjadi pecundang tuan Joo Wan. Anda ingin menghabiskan sisa hidup anda di hotel prodeo?" Myung duduk depan tenang, sikapnya yang semakin membuat Joo Wan dan Arin Wan ketakutan."M— Myung, Kamu bicara apa pada ayahku? Apa maksud dari perkataanmu sebagai pecundang? Kamu menganggap bahwa ayahku adalah seorang pria yang jahat?" Arin berusaha untuk menenangkan dirinya walau ia sangat kecewa dengan ucapan pria yang sangat dicintai namun tidak dipungkiri bahwa apa yang dikatakan itu adalah benar adanya."Perlu aku jelaskan padamu, Arin. Aku tidak ingin berdebat denganmu dan juga ayahmu kalian bersiaplah, sebentar lagi pihak berwajib akan menjemput kalian."Myung berdiri meninggalkan apartemen Arin, suara wanita yang pernah mengisi hatinya menghentikan langkahnya."Demi wanita yang pernah kamu cintai tolong jangan bersikap seperti ini pada keluargaku, myung. Sebagai orang tua ayahku melakukan semuanya demi kebahagiaan putrinya
"Tidak, tidak. Tolong!!! Myung, jangan!!"Myung menghentikan langkahnya menoleh kearah wanita yang mengiba padanya untuk di lepaskan. Kebencian dan kemarahan yang menguasai hatinya tidak mudah untuk ia rendam. Mengingat setiap rintihan suara sang istri memohon pada wanita yang kini memelas padanya."Aku belum melakukan apapun padamu A Young. Tapi kau sudah mengiba seperti ini? Bagaimana dengan ini,"PlakkkkUntuk pertama kalinya Myung menampar wanita selama ini ia begitu dingin dan kaku tetapi hatinya begitu lembut terlebih pada sosok wanita. Namun kali ini pengecualian hatinya telah hancur akibat perbuatan seseorang yang ia anggap seperti saudaranya. Keputusan Myung, tetap sama meskipun tidak menikah dengan A Young tetapi persahabatan mereka akan tetap berjalan. Tetapi ambisi A Young berhasil memicu kebencian padanya. Berapa kali A Young melakukan percobaan pembunuhan pada Aera walau gagal namun Myung masih memberikan kesempatan padanya hingga pada saat A Young melakukan hal yang se
Myung meminta pada dokter yang merawat istrinya agar memberikan ruang pada putranya. Myung ingin mereka dirawat di satu ruangan yang sama sehingga saat mereka tersadar mereka bahagia terlebih Aera yang tidak hentinya memikirkan Seung. Di sisi lain Myung melakukan hal itu untuk menjaga agar mudah di pantau sehingga tidak terjadi hal buruk yang tidak di inginkan."Tuan, nona A Young membuat ulah di Mansion. Apa yang akan saya lakukan padanya, tuan? Apakah saya langsung —""Tidak!!"Myung diam sejenak sebelum meninggalkan rumah sakit di mana anak dan istrinya di rawat. Melihat tuan besar yang masih bertahan di depan ruang perawatan membuat Myung menunda kepergiannya. Pria yang sudah tidak lagi muda begitu mengkhawatirkan kondisi cucu menantu dan cucu buyutnya, tuan besar merasa bersalah seandainya waktu itu tidak membiarkan Aera bersama Seung kejadian ini tidak mungkin terjadi."Kek,""Kau sudah keluar? Ikutlah dengan kakek sebentar. Ada yang perlu kakek katakan,"Tuan besar memerintahkan
"Sebelum anda menyentuh kulitku. Anda sendiri yang akan hancur di tanganku. Katakan di mana keponakanku, kau sembunyikan? Jangan sampai aku menyalahi aturan yang ada. Bahwa anda adalah wanita yang sudah melahirkan aku."Nyonya Ahya Su memilih bungkam meski perkataan Lee membuat hatinya terluka. Putra yang sangat ia sayangi bicara kasar padanya."Tidak perlu berpikir jika anda merasa tersakiti. Apa yang Anda alami saat ini, itu adalah suatu pelajaran yang anda lakukan di masa lalu. Jangan lupa apa yang kita taburkan kita akan menuainya di kemudian hari dan mulai dari sekarang anda akan menerima hasil atas apa yang sudah anda tabur. Katakan dimana Seung?" "Nak, sampai kapan ibu harus menjelaskannya padamu Ibu tidak tahu di mana keponakanmu? Siapa yang sudah menuduh jika ibu yang menyembunyikannya?""Baik jika anda memilih bungkam. Biarkan aku menggeledah tempat ini." "Lakukan jika itu membuatmu tenang nak, Ibu yakin kamu tidak akan menemukan apapun di mansion ini karena sejak tadi suda
"A— aku tidak tahu Myung. Lepaskan aku, kamu bisa membunuhku,"Myung tidak begitu saja percaya dengan perkataan A Young. Teringat apa sudah di lakukan oleh A Young pada Aera dan anak yang di kandungnya. Video dimana A Young yang telah menusuk perut Aera."Myung, kau menyakitiku. Myung apa yang sudah aku lakukan padamu, sampai kamu semarah ini padaku?" A Young berusaha untuk melepaskan cengkraman Myung yang semakin kuat di lehernya napasnya mulai tersengal namun Myung semakin menekannya. Myung tidak peduli meskipun wajah A Young berubah."Tuan Myung Anda bisa membunuh nona A Young. Lebih baik kita secepatnya mencari keberadaan tuan muda Seung. Biarkan nona A Young mendapatkan balasannya, serahkan pada saya tuan,"Sam yang berusaha untuk menyadarkan kemarahan Myung yang sulit untuk dikendalikan. Beruntung Sam mengingatkan Tuannya untuk mencari keberadaan tuan muda jika tidak sudah di pastikan jika A Young tewas di tangan Myung."Kau sangat benar Sam. Wanita sialan ini akan menerima bala
Aera membuka matanya namun seketika berpaling kearah lain. Aera begitu kecewa atas apa yang terjadi padanya dan juga Seung terlebih anak yang belum sempat melihat dunia harus menjadi korban karena keegoisan Myung. Seandainya Myung tidak mementingkan Arin tentu hal ini tidak akan terjadi. Dan anaknya masih berada dalam kandungannya, Aera tidak ingin melihat wajah pria di sampingnya kemarahan, dan rasa bencinya menyatu ingin rasanya Aera memukul pria yang kini terlihat sedih."Sayang,"Myung menggenggam tangan Aera namun dengan sigap Aera penolakannya membuat Myung merasa bersalah atas musibah menimpa keluarganya."Maafkan aku, aku tahu kesalahan yang aku lakukan tidak mudah di maafkan. Tapi percayalah apa yang aku lakukan semua demi kita. Aku tahu semuanya tapi aku percaya kamu tidak—"Myung terdiam seketika saat Aera menangis dalam diam matanya terpejam tetapi air matanya tidak hentinya mengalir."Sayang,"Tangis Aera semakin pecah, tubuhnya bergetar rasa sakit di tubuhnya tidak lagi
"Aera!!!"Myung shock melihat wanita terbaring dengan luka parah di perutnya bahkan pisau masih menancap di perutnya."Aera buka matamu sayang, ini aku sudah datang. Kamu harus kaut. Buka matanya Aera, jangan membuatku takut."Myung mengangkat tubuh Aera membawanya ke dalam mobil melakukannya dengan kecepatan penuh. Hatinya begitu takut jika sesuatu terjadi Aera."Tuan biarkan saya yang membawa mobilnya. Anda duduk di belakang saja," Yong Jin tidak ingin sesuatu terjadi pada tuannya yang saat ini tidak baik-baik saja. Melihat kondisi Nyonya Aera yang terluka cukup parah dan wajahnya yang penuh dengan luka lebam. Myung tidak memperdulikan apa yang dikatakan oleh asisten pribadinya ia tetapi fokus dengan jalanan di depannya. Mobil berhenti di sembarang tempat Myung keluar dari mobil dengan tergesa dan membuka pintu mobil bagian belakangnya dan mengangkat tubuh sang istri dan membawanya lari masuk ke dalam dengan suara lantang ia memanggil dokter untuk segera memberikan pertolongan pada
Bug Bug Bug!!!"Aera!!""Seung!!"Ga Eun berusaha bangkit untuk menolong Aera yang melindungi tubuh Seung dengan tubuhnya sendiri. Aera mencoba menghalangi mereka yang mencoba menarik tubuh Seung, tarik menarik terjadi hingga tubuh Aera tersungkur saat seorang pria di belakangnya menyingkirkan tubuhnya dengan kasar oleh pria berbaju hitam. Ga Eun tertatih membantu memukul salah satu dari mereka tetapi usahanya sia-sia saat seseorang memukul bagian belakang kepalanya sehingga tubuhnya ambruk dan samar—samar dia masih mendengar suara Aera yang terus berusaha untuk menyelamatkan Seung sebelum suara menghilang dan suasana menjadi gelap gulita. Ga Eun tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya Ia pun jatuh pingsan.Melihat tubuh sahabat yang terluka dan jatuh pingsan Aera berusaha untuk menyelamatkan putranya yang di bawa pergi meskipun kekuatannya yang tidak sebanding tetapi Aera kembali mencobanya, sehingga ia kalah dengan dua pria berbadan besar yang kini memukul wajahnya berulang kali."J