Beranda / Romansa / Pengasuh Misterius / 2. Langkah Awal Berhasil

Share

2. Langkah Awal Berhasil

Penulis: Lucy Ang
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-27 10:35:34

     Saat tiba di lokasi, Sherly terkejut karena orang yang melamar pekerjaan di rumah Damian sangat banyak sekali! Sherly tidak mengira akan mendapat rintangan sebanyak ini. Tapi tentu saja hal itu tidak memadamkan semangatnya! Dia malah semakin tertantang untuk mendapatkan pekerjaan ini.

     Ia tersenyum dan melangkah dengan girang. 

     Ia mengambil nomor urut dan menunggu seperti yang lainnya. Karena terlalu lama menunggu, Sherly ketiduran di kursi sofa tempatnya menunggu giliran. 

     Ia kaget begitu mendengar namanya diteriakkan dengan keras beberapa kali dan langsung bersiap.

     “Apakah ada Sherly Margareta?!“

     “Yah, ada!“ jawab Sherly dengan cepat.

     Sherly membuka kaca riasnya dan memandang wajahnya sesaat, membenahi riasannya sebentar lalu langsung masuk kedalam ruangan. 

     Ternyata Damian West sendirilah yang akan mewawancarainya sendiri. Ia merasa lucu bagaimana jadinya nanti tapi hal itu akan semakin mempermudah baginya untuk dapat melancarkan tugasnya.

     Di sebelahnya tampak anak kecil yang cukup ganteng juga, menurut Sherly dan tampaknya dia adalah anak yang menyenangkan. 

     Sherly tersenyum yakin sambil mengerling genit kearah anak kecil itu.

     Anak kecil itu tersipu dan tertawa malu.

     Damian agak terusik dengan kehadiran Sherly yang tampak sangat menonjol di ruang audisi.

     Damian merasa Sherly telah salah masuk ruangan. Tidak mungkin wanita secantik dan semodis dia melamar pekerjaan sebagai calon pengasuh bagi keponakannya, iya ‘kan!?

     Sudah jelas-jelas kulit mulus Sherly selalu mendapatkan perawatan penuh salon dan spa tanpa pernah absen. Mulai dari ujung rambut, sampai ujung kaki. 

     Belum lagi pakaian yang dikenakan Sherly saat itu  jelas-jelas keluaran model terbaru dari salah satu brand ternama yang belum lama diluncurkan dan harganya bisa dipastikan gila-gilaan!

     Wajahnya tidak seperti orang kebanyakan  dan dia  memiliki pesona wajah malaikat!

     Begitulah cara Damian menggambarkan sosok Sherly dihadapannya saat ini. Rambutnya diwarnai coklat dan dikombinasi warna pirang dan terlihat sangat modis sekali. Tangan Damian rasanya ingin membelai helaian rambut halus itu. Damian penasaran apakah Sherly benar-benar membutuhkan pekerjaan darinya?

     “Apakah anda tidak salah masuk ruang wawancara?“ tanya Damian memastikan.

     “Apa ini ruangan untuk mencari pengasuh keponakan anda?“ tanya Sherly balik.     

     Damian mengiyakan. 

     “Aku datang untuk melamar  pekerjaan itu!“

     Damian mengerutkan keningnya tidak percaya.

     Sherly menyadari keraguan Damian. Mungkin caranya  berpakaian?! Sherly memperhatikan pakaian yang ia kenakan. Tidak ada yang salah! Kening Sherly mengerut bingung.

     “Apa aku harus mengenakan seragam saat bekerja?“ tanya Sherly.

     “Tidak juga. Hanya saja menurutku harga baju atasanmu tidak akan terbayar dengan gaji yang akan kuberikan padamu dalam sebulan! Apa kau yakin!?“

     “Uang bukan masalah buatku. Asal kau memberikan aku informasi yang benar,“ ucap Sherly keceplosan.

     “Apa?“

     “Informasi … mengenai keponakanmu, tentunya! Ha… ha…ha…“

     Sherly tertawa kikuk. Mudah-mudahan Damian tidak curiga padanya. Harapnya dalam hati.

     “Aku sangat suka anak-anak!“ katanya lagi dengan bersemangat. 

     “Apakah kau benar-benar mau bekerja sebagai pengasuh?“ tanya Damian lambat-lambat.

     “Tentu saja! Memang sebenarnya aku tidak terlalu suka anak kecil, tapi kadang-kadang aku suka, kau mengerti maksudku ‘kan!?“ celotehnya lagi berusaha membenahi kekacauan yang dibuatnya tapi malah bertambah kacau. Ingin sekali Sherly menampar mulutnya sendiri saat ini.

     Damian dan Aldo saling berpandangan, tampak tidak mengerti maksud perkataan Sherly sebenarnya. 

     “Tapi tampaknya keponakanmu berbeda. Dia sangat ganteng! Aku suka pria ganteng, mungkin kalau dia lebih tua 20 tahun aku akan mengencaninya!“

     Sherly berkata dengan polosnya lalu langsung menutup rapat-rapat mulut besarnya.

     Ia mengerang dalam hati! Bodoh, bodoh, bodoh, rutuknya dalam hati.

     Wajah Damian merah padam! 

     “Apa ada yang salah dengan ucapanku?“ tanya Sherly lagi, menutupi kesalahannya dengan percaya diri.   

     Entah dari mana datangnya keberaniannya itu! Sherly merasa ingin menutupi wajahnya dengan tas saat ini. Kenapa dia jadi grogi seperti ini!?

     “Ah, tidak! Sesaat kukira, kau mengatakan aku ganteng tapi ternyata keponakanku,“ kata Damian dengan nada menggoda.

     “Kalau begitu kau salah! Aku mengatakan dengan jelas, bahwa keponakanmulah yang ganteng tapi kau juga ganteng, tak kalah ganteng kok, percayalah!“ kata Sherly dengan enteng.

     Dia lupa seharusnya dia juga memuji Damian agar memberinya pekerjaan itu. Ia mengerang dalam hati.

     Tiba-tiba anak kecil itu tertawa!

     Damian merengut.

     “Kau tahu paman, rasanya aku suka padanya. Berikan pekerjaan itu padanya!“ celoteh anak itu dengan lugas.

     Sherly bersorak!

     Dia langsung beranjak dari kursinya lalu mengangkat keponakan Damian dan memeluknya. 

     “Terima kasih!“ ucap Sherly sambil mengecup bibir anak kecil itu.

    Rasanya ada yang aneh. Apa sebegitu senangnya Sherly bekerja sebagai pengasuh? Damian agak curiga dengan sikap Sherly dan masih belum bisa percaya bahwa Sherly menginginkan pekerjaan sebagai seorang pengasuh. 

     Dia bisa dengan mudah mendapatkan pekerjaan sebagai model iklan atau produk dan mendapatkan uang yang banyak!

     “Siapa namamu, ganteng?“ kata Sherly dengan manis.

     “Namaku Aldo!“ ucap Aldo dengan tersipu. 

     “Namaku Sherly. Mulai besok aku akan mengurusmu, oke!“

     Sherly mengajak Aldo untuk ber-tos! 

     Aldo menyambut tangan Sherly dengan cepat! Tos!

     “Baiklah, kalau begitu kau resmi bekerja padaku mulai dari sekarang. Apakah kau bersedia kalau harus menginap di rumahku?“

     Entah kenapa, Damian merasa seperti mau melamar Sherly ketika menanyakan hal itu. Aneh!

     Damian merasa tingkahnya saat ini seperti bocah ingusan yang baru saja merasakan cinta pertama!

     “Kau terdengar seperti mau melamarku? Oke, aku bersedia tapi aku juga minta privasi jika aku harus keluar bersama pacar-pacarku, boleh ‘kan?!“

     “Pacar-pacarmu?!“

     Damian mengulang perkataan Sherly dengan tidak yakin.

     “Yah, begitulah! Mumpung masih muda,“ jawab Sherly dengan polos.

     Damian tidak mengira akan mempekerjakan wanita yang berstatus playgirl tapi baginya tidak masalah, toh akhirnya ia dapat menemukan pengasuh yang cocok dengan Aldo sehingga ia bisa tenang meninggalkan Aldo. 

     Aldo bukanlah anak yang gampang menyukai seseorang yang baru dikenalnya. Itulah sebabnya Damian menyetujui persyaratan aneh Sherly. Lagipula apa ruginya untuknya dan kenapa juga dia  mesti keberatan kalau masalah Aldo sudah teratasi?

     Damian membuang segala keraguannya.

     “Oke! Kalau begitu kapan aku bisa pindah ke rumahmu?“

     “Malam ini, kalau kau mau.“     

     “Oke! Aku akan berkemas. Senang bekerja padamu!“

     Sherly berkata dengan yakin sambil mengulurkan tangannya kearah Damian.

     Langkah pertama berhasil dilaluinya tanpa hambatan! teriaknya bersorai dalam hati. 

     Damian memberikan alamat rumahnya kepada Sherly dan menanyakan apakah ia perlu kendaraan untuk mengantarnya. Namun dengan yakin Sherly tersenyum dan menolak dengan pasti. Damian tersenyum dan menjabat tangan Sherly. Sherly pun berpamitan dengan Aldo sambil menciumnya lagi sebelum menghilang dari balik pintu.

     “Aku cinta padanya!“ ucap Aldo dengan girang.              

     “Kau ini!“ kata Damian gemas sambil menjitak kepala mungil Aldo.

Bab terkait

  • Pengasuh Misterius   3. Pindah ke Rumah Damian

    Sherly mengemasi barang-barang yang akan dibawa dan tidak ketinggalan, ia juga membawa laptopnya. Dia memilih dari sekian banyak mobil kesayangannya lalu memutuskan untuk mengendarai Ferarri warna kuning super kesayangannya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Damian mendengar deru suara mobil meraung di depan rumahnya. Ia mengintip sebentar sebelum membuka pintu. Dia benar-benar tidak menyangka Sherly turun dari mobil Ferarri?! Dalam hati Damian bertanya-tanya kemungkinan apa jika seorang wanita yang memiliki mobil Ferarri bersedia bekerja sebagai pengasuh? Tidak mungkin! Atau mobil itu milik kekasih Sherly dan meminjamkannya kepada Sherly tapi untuk apa Sherly bekerja sebagai pengasuh Aldo kalau begitu? Damian lagi-lagi tidak habis pikir. Damian merasa sangat aneh dan mulai mencari tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi? Sherly mengenakan pakaian mahal dan bermerk, bukan hanya itu saja, ia juga sangat menguasai Ferarrinya saat ini tapi anehny

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-27
  • Pengasuh Misterius   4. Menyukai Pekerjaan Baru

    “Halo ganteng, apa jadwalmu hari ini?“ Sherly menunduk ke arah Aldo. “Namanya Aldo, oke!“ koreksi Damian kepada Sherly. “Aku lebih suka dipanggil ganteng!“ bela Aldo. “Lihat?“ timpal Sherly sambil melirik Damian. Damian tidak menanggapi Sherly dan menjabarkan kegiatan yang harus dilakukan Aldo secara panjang lebar. “Wow, untuk anak sekecilmu, jadwalmu padat juga yah! Ayo kita pergi main!“ kata Sherly mengajak Aldo pergi. “Kau mau mengajaknya ke mana?“ tanya Damian dengan cepat. Pikirannya mendadak kreatif dan menyangka Sherly akan menculik Aldo! Tapi alasan itu lebih masuk akal, dibanding mengira Sherly adalah seorang wartawan yang sedang mencari berita. “Jalan-jalan! Apa kau ingin ikut?“ tanya Sherly dengan heran. “Ke mana? Kau tidak tahu komplek ini! Aku tidak akan mengijinkanmu membawanya.“ “Oke, kalau begitu ikutlah dengan kami dan tunjukkan jalannya,“ ucap Sherly sambil mengenakan kacamata hitamnya dan melangkah kearah mobilny

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-27
  • Pengasuh Misterius   5. Kencan yang Membosankan

    “Sudah dua hari aku di sini, aku belum mendapatkan berita apapun juga! Huh, rasanya be-te!“ Sherly menghela napasnya. Ia memeriksa handphonenya. “Wow ada banyak panggilan tak terjawab dan pesan!“ Bella menelepon dan menulis pesan bagaimana situasi sampai saat ini. Robert, Sandi, Bram, dan lain-lainnya menelepon dan mengajaknya kencan. Sherly meringis tidak tertarik berkencan dengan salah satu pria yang mengidamkannya. Satu-satunya orang yang menarik perhatiannya adalah Beni. Senyum Sherly mengembang lebar. Beni adalah salah satu playboy yang terkenal suka mempermainkan hati wanita. Ia sudah beberapa kali mengajak Sherly keluar tapi Sherly selalu menolaknya. Tapi kali ini, rasanya ia ingin keluar bersama Beni. Ia menghubungi Beni dan mengajaknya berkencan. Beni sangat antusias mendengar ajakan kencan dari Sherly. Ia seperti mendapat lotere di siang bolong! Sherly dapat mendengar dari suaranya yang terlalu kencang dan memekik di

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-27
  • Pengasuh Misterius   6. Please Jangan Pecat Aku

    Sherly benar-benar merasa menyesal karena mengira Beni bisa membuat malamnya berkesan! Setelah menimbang-nimbang akhirnya ia memutuskan untuk mengunjungi Bella. Dan Bella sedang berpesta! Tanpanya! Bisakah kalian bayangkan!? Sherly sangat marah kepada Bella karena tidak memberinya kabar. Tapi Bella membela diri sudah mengirimkan pesan yang tidak pernah dibalas Sherly. Akhirnya Sherly memutuskan untuk memaafkan Bella dan ikut bersenang-senang bersamanya! Ini adalah salah satu pesta terheboh sepanjang hidupnya! Sherly merasa sangat gembira sambil menari bersama Bella dan teman-teman prianya. Semetara itu, Damian tidak berhasil menyusul Sherly dan sekarang ia sedang menghawatirkan Sherly karena teman kencannya Sherly kembali mencari ke rumahnya, tanpa membawa Sherly pulang bersamanya! Bagaimana hal itu mungkin!? Damian benar-benar tidak percaya! Sudah hampir jam 3 pagi, Sherly belum pulang juga. Seharusnya Damian tidak mencampuri

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-27
  • Pengasuh Misterius   7. Informasi Pertama

    Damian tidak dapat mengalihkan pandangannya dari Sherly. Sherly tampak sangat bersungguh-sungguh. “Bisakah aku memikirkannya sambil duduk?“ Sherly baru sadar dengan posisinya dan langsung menjauh dari Damian. “Maaf!“ “Satu kesempatan.“ Sherly bersorak senang. “Aku harus pergi siang ini dan aku mau kau, menemani Aldo dengan baik.“ “Kau mau ke mana?“ tanyanya cepat. Damian merasa tidak perlu memberitahu Sherly tapi entah kenapa ia memberitahunya. “Aku harus pergi menemui seseorang.“ “Siapa? Pacarmu?!“ “Apa aku harus memberitahumu?“ sindir Damian. “Yah!“ ucap Sherly dengan yakin. Damian tidak bisa membantah Sherly. “Apa kau juga akan memberitahuku tentang lelaki yang menjemputmu dan yang juga mengantarmu tadi malam kalau aku bertanya?“ balas Damian. “Kalau kau ingin tahu, yah aku akan memberitahukannya.“ Sherly merasa tidak keberatan sama sekali. Damian bingung tapi membiarkan ras

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-27
  • Pengasuh Misterius   8. Sabotase Kencan

    Ternyata Sherly dan Darel makan malam di tempat yang sama dengan Damian! Sherly melambaikan tangannya sekilas menyapa Damian dan juga teman kencannya. Dari tempat duduknya, ia dapat melihat dengan jelas bagaimana Sherly dan Darel saling menggoda dan melupakan kehadirannya yang berada di satu ruangan yang sama dengannya. Tiba-tiba Damian merasa tidak suka melihat kedekatan Sherly dengan Darel. “Kau tidak apa-apa?“ kata Serena. Damian hanya terdiam dan tidak menanggapi sindiran Serena. “Atau kau mau, kita menghampiri mereka!“ Serena benar-benar terganggu dengan sikap Damian. Dia selalu melirik meja tempat di mana pengasuhnya sedang berkencan saat ini! “Oh, maaf itu tidak perlu. Sebaiknya kita memesan makanan sekarang.“ Di balik menunya Damian masih mencuri pandang ke arah meja Sherly. Serena merasa kesal karena Damian tidak pernah memperhatikannya. Perhatiannya hanya tertuju pada pengasuh Aldo! Tapi ia berusaha menahan di

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-27
  • Pengasuh Misterius   9. Menginginkan Damian

    Besok paginya, Sherly tidak mengatakan apa-apa. Ia sarapan tanpa memandang Damian, kemudian pergi mengantar Aldo dengan mobilnya. Sementara itu, Damian menghabiskan waktunya untuk mengarang lagu di studionya. Sherly juga berusaha tidak memperdulikannya dan selalu menghabiskan waktunya bersama dengan Aldo. Setelah Aldo tidur, Sherly masuk ke dalam kamarnya tanpa menegur Damian. Menjelang makan malam, Sherly menemani Aldo untuk makan di meja makan, Damian ada di sana tapi Sherly tetap mendiamkannya dan tidak mau bicara dengan Damian. Damian menunggu Aldo masuk ke kamarnya untuk berbicara kepada Sherly, tapi rupanya Sherly tidak memberi kesempatan kepadanya untuk menjelaskan dan minta maaf. Dia langsung masuk ke dalam kamarnya tanpa mengucapkan selamat malam. Damian benar-benar merasa tersiksa! Entah, ada apa dengannya!? Kenapa ia melakukan hal seperti itu!? Damian tetap tidak tahu jawabnya. Damian ingin melindungi Sherly dan ia tidak suka ketika Sh

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-27
  • Pengasuh Misterius   10. Balas Dendam Sherly

    Saat Sherly turun ke bawah, dia terkejut melihat pemandangan di depannya, kemarahannya kembali muncul. Damian pulang ditemani seorang wanita. Dan dia, bukanlah seorang wanita yang jelek menurut Sherly! Mereka berciuman dan jelas-jelas mereka tampak menikmati ciuman mereka! Sherly mengerang dalam hati sambil menahan diri. Ia tidak tahu kenapa ia sangat terganggu melihat pemandangan itu. Mungkin karena saat ini ia menginginkan Damian untuknya sendiri. Lagi-lagi Sherly mengerang kesal. Sherly berbalik masuk ke kamarnya. Sherly muak melihat Damian! Terlebih lagi, ia muak dengan dirinya sendiri, kenapa ia bisa sampai menginginkan Damian! Konyol! Sherly memukul-mukul bantalnya dengan kesal. Ia berusaha menutup wajahnya dengan bantal hingga ia merasa sesak dan tidak bisa bernapas. Ia tidak akan memaafkan Damian! Ia bertekad akan membalas Damian, lebih dari yang dia rasakan, saat ini! Sherly menenangkan dirinya, mengambil kendali ata

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-27

Bab terbaru

  • Pengasuh Misterius   36. Jadi Satu Keluarga

    Sherly sudah memutuskan untuk melupakan Damian dan menerima Rafael. Sherly tidak bisa menerima Damian karena Rafael. Damian tidak menerima keputusan Sherly dan memohon Sherly agar kembali padanya. Sherly sudah memutuskan dan dia bertekad tidak akan merubah keputusannya. Dia memberitahukan hal yang sebenarnya kepada Teddi dan membiarkan Teddi mengenal Damian sebagai ayah kandungnya. Teddi baru mengerti kenapa ayah dan ibunya tidak tidur dalam satu kamar yang sama seperti teman-temannya. Dia juga sangat berbeda dengan ayahnya. Wajah ayahnya maskulin dan sangat gagah tapi ia begitu asia dan berwajah manis. Ia merasa, ia mirip seperti Sherly tapi ia tidak bisa menemukan sa

  • Pengasuh Misterius   35. Dihadapkan dengan Keputusan yang Sulit

    Teddi tertidur dalam pelukannya. Sherly kaget ketika Damian memeluknya dari belakang. Dia tidak bisa bergerak dan dia begitu takut untuk bergerak. “Aku membutuhkanmu Sher,“ kata Damian membalikkan tubuh Sherly dengan lembut. “Dam …“ Damian membawa tubuh Sherly menjauh dari Teddi. Dan membawa tubuh istrinya ke sofa bed. “Damian …“ “Aku merindukanmu Sher…“ “Tapi …“ Damian mencium Sherly. Tubuh Sherly seakan meledak ketika merasakan ciuman Damian. Sherly merasakan desakan kerinduan mencuat dalam dirinya. Ia merindukan Damian, ia menangis ketika menyadari hal itu. Hatinya sakit serasa diiris. &n

  • Pengasuh Misterius   34. Hati Ini Masih Mencintaimu

    Damian melempar berkas perceraian mereka ke arah Sherly. Sherly terkejut melihat kedatangan Damian di rumahnya. Ia panik apa lagi saat melihat anaknya turun dari tangga. “Mommy tolong seduh susu!“ katanya dengan logat Inggris yang kental. “Naiklah sayang, Mommy akan membawakannya untukmu.“ “Dia anakku!“ seru Damian dengan marah. “Dia anakku.“ “Mommy?“ “Naik!“ teriak Sherly dengan kesal. Teddi berlari kecil mengikuti perintah mommy-nya. “Kenapa kau tidak memberitahuku?“ “Apakah harus?“ “Harus Sher!“

  • Pengasuh Misterius   33. Membuka Hati

    Teddi tumbuh menjadi anak yang sangat tampan. Dan sayangnya, ia persis seperti Damian versi kecilnya. Sherly selalu merasa bersalah karena Rafael menyayangi anaknya, melebihi apapun juga. Terkadang Sherly merasa kesal karena Rafael terlalu membela dan memanjakan Teddi. Rafael selalu pulang kerumah mereka dan menghabiskan waktu bersama Sherly dan Teddi. Selama 5 tahun ini, Rafael memiliki kamarnya sendiri. Ia tidak pernah merayu Sherly untuk bercinta dengannya. Hati Sherly masih belum bisa melupakan Damian. Setiap malam, ia sangat merindukan suaminya itu. Dan Rafael juga tahu akan hal itu, maka ia selalu menawarkan cinta tanpa berharap mendapat balasan dari Sherly. Melihat kesungguhan Rafael, hati Sherly melunak dan mulai menerima Rafael sebagai bagian dari hidu

  • Pengasuh Misterius   32. Meninggalkanmu

    Damian menyambut antusias dan gembira mendengar berita kehamilan Sherly. Sherly merasa ragu dan bertanya pada dirinya sendiri. Tiga bulan yang amat melelahkan! Kehamilan Sherly sangat menyiksa Sherly sampai-sampai ia harus dilarikan kerumah sakit karena tidak dapat makan dan minum dengan teratur. Tubuhnya menolak dan selalu muntah sampai-sampai darah keluar dari mulut Sherly karena tidak adanya cairan yang bisa dikeluarkan tubuhnya lagi. Damian menolak untuk menerima semua tawaran show dan menemani Sherly setiap saat. Ketika usia kandungannya menginjak usia lima bulan, ia sudah bisa beraktifitas dan kembali pada usaha yang ia rintis. Damian melarangnya untuk bekerja tapi Sherly menyakinkan Damian untuk membiarkannya k

  • Pengasuh Misterius   31. Cinta Satu Malam Bersama Rafael

    Sherly mengakui dalam hati firasat Damian ada benarnya juga karena Rafael selalu menyempatkan waktu untuk memantau perkembangan showroom gaun pengantin mereka. “Apa?“ tanya Rafael sambil melihat Sherly yang tengah menatapnya curiga. “Apa kau tidak terlalu sibuk belakangan ini?“ “Tidak terlalu. Itu kenapa aku bisa kesini.“ “Bukan karena maksud lain ‘kan!?“ “Apa maksudmu?“ “Rafael, aku akan sangat menghargai kalau tidak ada udang dibalik batu dengan kerja sama kita.“ “Maksudmu?“ “Jangan marah. Hanya saja, aku tidak mau memberi harapan bagi masa depan kita selain bisnis.“ “Kau membuatku kecewa dengan berpikiran sempit

  • Pengasuh Misterius   30. Berbaikan

    Sherly menolak menerima ajakan Rafael untuk meninjau perkembangan renovasi tempat usaha mereka. Sherly mengepalkan tangannya merasa kesal dengan dirinya sendiri. Beraninya Damian meragukan ketulusan cintaku dan menuduhku yang tidak-tidak! Seharusnya aku menerima ajakan Rafael tadi! gumamnya kesal sambil menimbang-nimbang. Sherly melempar ponselnya dengan kesal keatas ranjangnya. Sherly mendengar suara mobil Damian. Ia membuka jendela kamarnya dan memastikan. Damian melihatnya dan tersenyum. Sherly merasa kesal dan membanting daun jendela dengan kesal. Sherly berlari untuk mengunci pintu kamarnya dan berdiri dibelakang pintu dengan melipat tangan dengan kesal. Damian

  • Pengasuh Misterius   29. Pertengkaran Pertama setelah Menikah

    Rafael merasa kehilangan harapan saat melihat kesungguhan cinta Sherly pada Damian. Saat Sherly bercerita tentang ide usahanya, ia langsung mengambil kesempatan itu untuk dapat bersama dengan Sherly tanpa membuat Sherly mencurigai niatnya untuk merebut hati dan perhatian Sherly. Damian tidak bisa menghubungi ponsel Sherly disela-sela istirahatnya. Dia rindu mendengar suara istrinya itu. Ia menelepon kerumahnya berharap Sherly ada dirumah dan menerima teleponnya. Tapi pelayannya mengatakan Sherly belum kembali dari tadi siang. Hatinya resah. Dia merasa perasaannya tidak enak. Dia menahan dirinya untuk tidak langsung pulang dan mencari istrinya. Pikiran tentang hobby Sherly kembali membuat Damian terus merasa cemas. Sherly tidak menyan

  • Pengasuh Misterius   28. Bertemu dengan Rafael Lagi!

    Pesta pernikahan mereka diadakan besar-besaran. Mereka mengijinkan semua media untuk meliput kebahagiaan mereka. Mereka ingin membagi kebahagiaan mereka kepada semua penonton diseluruh dunia dan meminta doa restunya. Mereka memutuskan untuk berbulan madu ke Hawai. Mereka merasa sangat bahagia dan saling mencintai satu sama lain. Rafael berpapasan dengan Damian dan Sherly. Sherly tersenyum manis ketika menyapa Rafael. “Hai!“ sapa Rafael tanpa memandang Damian. “Hai, kau disini juga?“ pekik Sherly dengan gembira. Reflek ia ingin memeluk Rafael tapi begitu mengingat Damian sedang berada disampingnya Sherly mengurungkan niatnya dan tersenyum kepada suaminya.

DMCA.com Protection Status