Home / Romansa / Pengasuh Misterius / 6. Please Jangan Pecat Aku

Share

6. Please Jangan Pecat Aku

Author: Lucy Ang
last update Last Updated: 2021-05-27 10:55:37

     Sherly benar-benar merasa menyesal karena mengira Beni bisa membuat malamnya berkesan! 

     Setelah menimbang-nimbang akhirnya ia memutuskan untuk mengunjungi Bella. 

     Dan Bella sedang berpesta! Tanpanya!

     Bisakah kalian bayangkan!? 

     Sherly sangat marah kepada Bella karena tidak memberinya kabar. Tapi Bella membela diri sudah mengirimkan pesan yang tidak pernah dibalas Sherly.

     Akhirnya Sherly memutuskan untuk memaafkan Bella dan ikut bersenang-senang bersamanya! 

     Ini adalah salah satu pesta terheboh sepanjang hidupnya!

     Sherly merasa sangat gembira sambil menari bersama Bella dan teman-teman prianya.

     Semetara itu, Damian tidak berhasil menyusul Sherly dan sekarang ia sedang menghawatirkan Sherly karena teman kencannya Sherly kembali mencari ke rumahnya, tanpa membawa Sherly pulang bersamanya! Bagaimana hal itu mungkin!? Damian benar-benar tidak percaya! 

     Sudah hampir jam 3 pagi, Sherly belum pulang juga. Seharusnya Damian tidak mencampuri urusan Sherly tapi kenyataannya sekarang Damian merasa gelisah dan mencemaskan keadaan Sherly!

     Ia berusaha menghubungi Sherly melalui ponselnya tapi tidak diangkat! Dia benar-benar tidak tahu harus berbuat apa lagi untuk meredakan kecemasannya. 

     Ia mendengar suara Sherly.

     Dia memeriksa dari balik jendela dan benar, Sherly sudah kembali dengan pria lain dan tampak sangat mabuk. 

     Dia sungguh bodoh mencemaskan Sherly sementara sekarang Sherly tampak bahagia di gendongan kencannya yang lain.

     Damian merasa dibodohi dirinya sendiri. Seharusnya ia masuk dan tidak mencampuri urusan Sherly tapi entah mengapa, ia memilih membukakan pintu untuk Sherly.     

     “Hai! Maaf, kami terlalu banyak minum. Di mana kamar Sherly? Aku akan mengantarnya!“ tanya Darel sambil tertawa-tawa penuh kesenangan.

     Sherly masih tertawa-tawa dan membicarakan hal-hal yang tidak dimengerti oleh Damian tapi hanya bisa dimengerti oleh Darel. Keningnya mengerut tidak senang. 

     Darel pun ikut tertawa menanggapi celotehan dan sentuhan Sherly yang menggoda. 

     “Biar aku yang membawanya ke dalam!“

     Damian langsung mengambil Sherly dari pelukan Darel dan mengucapkan selamat malam sambil menutup pintu, tanpa memberi kesempatan kepada Darel untuk mengatakan tidak.

     “Damian, pelukanmu ternyata hangat sekali! Ha…ha…ha… berbeda dengan Darel tapi aku belum mencoba menciummu dan merasakan perbedaannya! Apakah ciumanmu menghanyutkan?“ Sherly masih bicara melantur.

     Damian mengangkat Sherly ke kamarnya dan menutupinya dengan selimut dan pergi untuk tidur.

     Paginya Sherly bangun dengan kepala berdenyut. Ia bingung, melihat ia tidur dengan pakaian semalam.

     Ia pasti sangat mabuk karenanya ia tidak sempat mengganti pakaiannya. 

     Sherly menggaruk-garuk kepalanya sambil menguap lebar. Ia mencoba untuk mengingat kejadian tadi malam tetapi ia sulit untuk mengingatnya. 

     Terakhir yang dia ingat, dia minum banyak sekali di rumah Bella. Pesta yang sangat heboh dan menyenangkan! Ia tersenyum senang saat mengingat pesta tadi malam. 

     Tanpa sengaja matanya melihat ke arah jam dinding lalu tersentak kaget. Ia terlambat!  

     Dia buru-buru bangun dan mandi dengan air hangat. Dia turun ke bawah untuk mencari Aldo dan tidak menemukannya.

     “Di mana sih ganteng?“ tanya Sherly kepada Damian.  

     Damian sedang duduk di ruang makan.

     “Sudah diantar ke taman bermain.“

     “Siapa yang menemaninya?“

     “Sam!“

     “Maaf, seharusnya aku yang menemaninya. Aku akan menyusulnya sekarang.“     

  “Tidak usah. Duduklah dan minum teh dulu,“ kata Damian dari balik Koran tanpa memandang wajah Sherly.

     Sherly bisa mendengar nada suara Damian tampak sangat dingin dan formal padanya.

     “Apakah kau marah padaku?“ 

     “Tidak, kenapa aku harus marah?“  Damian masih menolak untuk melihat Sherly dan terus terpaku pada koran yang isinya sudah dia hapal luar kepala.

 

     Sherly akhirnya merebut koran Damian. 

     “Hei! Kembalikan koranku!“ 

     “Kau marah! Katakan padaku siapa wanita yang berani membuat bos-ku yang ganteng ini marah?“ goda Sherly.

     “Tidak! Kembalikan koranku, aku sedang membacanya!"

 

     Sherly melempar korannya menjauh dari Damian.

     “Apa yang kau lakukan!?“

     Damian berteriak.

     “Kau marah!“

     “Yah, aku memang marah, jadi kenapa?! Kau melalaikan tugasmu!

     “Aku hanya mau minta maaf!“ ucap Sherly tak kalah keras.

     “Baiklah, kau kumaafkan dan sekarang kau kupecat!“ ucap Damian dengan tegas. 

     Sherly terkejut! Dia menjadi panik. Damian tidak boleh memecatnya! Tugasnya belum berhasil.

     “Kau tidak bisa memecatku!“ kata Sherly sembarangan.

     “Oh, tentu saja aku bisa! Aku akan membayar seluruh gajimu dan menyuruhmu pergi dan mempersilahkanmu untuk melakukan hal-hal yang kau gemari!“

     “Hal apa yang kugemari?“ tanya Sherly memastikan.

     “Bergonti-ganti pasangan, mabuk dan aku tidak tahu lagi apalagi kesenanganmu!“

     “Biasanya aku tidak terlalu mabuk tapi pesta tadi malam sungguh menghebohkan, kau tahu …“ 

     Damian meninggalkan Sherly yang masih berceloteh tanpa merasa bersalah. 

     Sherly mengejar Damian. Dan menatapnya dengan sungguh-sungguh.

     “Oke, oke aku mohon maafkan aku, oke?“ pinta Sherly ragu. 

     “Silahkan bereskan barang-barangmu,“ jawab Damian tanpa ragu. 

     Sherly menghalangi langkah Damian.

     “Kau tidak bisa memisahkan aku dari Aldo!“

     “Kenapa tidak bisa, kau bekerja padaku dan sekarang kau dipecat!“

     “Oh, aku tahu! Jangan bilang kau cemburu padaku!?“

     “Apa?! Kau…“  Damian kehabisan kata-kata.

     “Kau cemburu padaku.“  Sherly berkata dengan yakin.

     “Kau gila!“ teriak Damian kesal.

     “Tatap mataku dan katakan kau tidak perduli padaku!“ tantang Sherly  sambil mendekati Damian.

     “Apa yang kau lakukan?!“

     Damian berjalan mundur menjauhi Sherly yang masih terus mendekatinya dengan senyuman misterius yang mengembang di bibir seksinya.

     Hingga akhirnya ia terjatuh ke sofa.

     Sherly semakin senang mendekati Damian dan menggodanya sambil tersenyum lebar. Ia memerangkap Damian dengan kedua tangannya. 

      “Kau ganteng sekali,“ ucap Sherly tanpa sadar sambil membelai Damian. 

     Damian terkejut mendengar pengakuan Sherly dan ia benar-benar tidak menyangka Sherly akan mengatakan hal itu padanya disaat ini. Ia merasa wajahnya memerah karena salah tingkah dan anehnya kemarahannya seolah menguap entah kemana.

     “Mungkin sekali-kali, kita mesti berkencan!“

     “Apa kau sedang merayuku sekarang ini?!“

     “Kau tidak biasa dirayu?“

     Sherly tambah menekan tubuh Damian hingga terbaring di sofa. Ia senang menggoda Damian! Tapi ia malah kehilangan keseimbangan dan jatuh menimpa tubuh Damian.

    Bukannya merasa malu dan cepat-cepat berdiri, Sherly malah tertawa. 

     Damian benar-benar tidak mengerti dengan Sherly! 

     Sherly berhenti tertawa lalu menjatuhkan kepalanya di dada Damian. 

     Damian benar-benar ragu untuk bergerak.     

     “Aku salah karena terlambat bangun dan mengantar Aldo. Maaf… Seumur hidupku, aku belum pernah memohon tapi kali ini aku memohon, please jangan pisahkan aku dari Aldo. Atau kau boleh tidak menggajiku, tidak masalah asal aku masih bisa terus bekerja padamu, menjaga Aldo, bagaimana?“ kata Sherly dengan tulus.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Vincent Situmorang
alur nya lamncar didukung bahasa yang ringan mudah diikuti dan passtunya seru, sebuah romance yang best!
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pengasuh Misterius   7. Informasi Pertama

    Damian tidak dapat mengalihkan pandangannya dari Sherly. Sherly tampak sangat bersungguh-sungguh. “Bisakah aku memikirkannya sambil duduk?“ Sherly baru sadar dengan posisinya dan langsung menjauh dari Damian. “Maaf!“ “Satu kesempatan.“ Sherly bersorak senang. “Aku harus pergi siang ini dan aku mau kau, menemani Aldo dengan baik.“ “Kau mau ke mana?“ tanyanya cepat. Damian merasa tidak perlu memberitahu Sherly tapi entah kenapa ia memberitahunya. “Aku harus pergi menemui seseorang.“ “Siapa? Pacarmu?!“ “Apa aku harus memberitahumu?“ sindir Damian. “Yah!“ ucap Sherly dengan yakin. Damian tidak bisa membantah Sherly. “Apa kau juga akan memberitahuku tentang lelaki yang menjemputmu dan yang juga mengantarmu tadi malam kalau aku bertanya?“ balas Damian. “Kalau kau ingin tahu, yah aku akan memberitahukannya.“ Sherly merasa tidak keberatan sama sekali. Damian bingung tapi membiarkan ras

    Last Updated : 2021-05-27
  • Pengasuh Misterius   8. Sabotase Kencan

    Ternyata Sherly dan Darel makan malam di tempat yang sama dengan Damian! Sherly melambaikan tangannya sekilas menyapa Damian dan juga teman kencannya. Dari tempat duduknya, ia dapat melihat dengan jelas bagaimana Sherly dan Darel saling menggoda dan melupakan kehadirannya yang berada di satu ruangan yang sama dengannya. Tiba-tiba Damian merasa tidak suka melihat kedekatan Sherly dengan Darel. “Kau tidak apa-apa?“ kata Serena. Damian hanya terdiam dan tidak menanggapi sindiran Serena. “Atau kau mau, kita menghampiri mereka!“ Serena benar-benar terganggu dengan sikap Damian. Dia selalu melirik meja tempat di mana pengasuhnya sedang berkencan saat ini! “Oh, maaf itu tidak perlu. Sebaiknya kita memesan makanan sekarang.“ Di balik menunya Damian masih mencuri pandang ke arah meja Sherly. Serena merasa kesal karena Damian tidak pernah memperhatikannya. Perhatiannya hanya tertuju pada pengasuh Aldo! Tapi ia berusaha menahan di

    Last Updated : 2021-05-27
  • Pengasuh Misterius   9. Menginginkan Damian

    Besok paginya, Sherly tidak mengatakan apa-apa. Ia sarapan tanpa memandang Damian, kemudian pergi mengantar Aldo dengan mobilnya. Sementara itu, Damian menghabiskan waktunya untuk mengarang lagu di studionya. Sherly juga berusaha tidak memperdulikannya dan selalu menghabiskan waktunya bersama dengan Aldo. Setelah Aldo tidur, Sherly masuk ke dalam kamarnya tanpa menegur Damian. Menjelang makan malam, Sherly menemani Aldo untuk makan di meja makan, Damian ada di sana tapi Sherly tetap mendiamkannya dan tidak mau bicara dengan Damian. Damian menunggu Aldo masuk ke kamarnya untuk berbicara kepada Sherly, tapi rupanya Sherly tidak memberi kesempatan kepadanya untuk menjelaskan dan minta maaf. Dia langsung masuk ke dalam kamarnya tanpa mengucapkan selamat malam. Damian benar-benar merasa tersiksa! Entah, ada apa dengannya!? Kenapa ia melakukan hal seperti itu!? Damian tetap tidak tahu jawabnya. Damian ingin melindungi Sherly dan ia tidak suka ketika Sh

    Last Updated : 2021-05-27
  • Pengasuh Misterius   10. Balas Dendam Sherly

    Saat Sherly turun ke bawah, dia terkejut melihat pemandangan di depannya, kemarahannya kembali muncul. Damian pulang ditemani seorang wanita. Dan dia, bukanlah seorang wanita yang jelek menurut Sherly! Mereka berciuman dan jelas-jelas mereka tampak menikmati ciuman mereka! Sherly mengerang dalam hati sambil menahan diri. Ia tidak tahu kenapa ia sangat terganggu melihat pemandangan itu. Mungkin karena saat ini ia menginginkan Damian untuknya sendiri. Lagi-lagi Sherly mengerang kesal. Sherly berbalik masuk ke kamarnya. Sherly muak melihat Damian! Terlebih lagi, ia muak dengan dirinya sendiri, kenapa ia bisa sampai menginginkan Damian! Konyol! Sherly memukul-mukul bantalnya dengan kesal. Ia berusaha menutup wajahnya dengan bantal hingga ia merasa sesak dan tidak bisa bernapas. Ia tidak akan memaafkan Damian! Ia bertekad akan membalas Damian, lebih dari yang dia rasakan, saat ini! Sherly menenangkan dirinya, mengambil kendali ata

    Last Updated : 2021-05-27
  • Pengasuh Misterius   11. Manisnya Balas Dendam

    Sherly tidak menghubungi Darel. Ia sudah tidak tertarik lagi dengan Darel. Ia menghubungi pria lain yang lebih ganteng dari Darel untuk berkencan dengannya malam ini. Dan pria yang dipilihnya adalah Rafael Alexander Mexsi. Ia adalah seorang pengusaha muda, ganteng yang sukses dan mapan. Sherly ingat, Rafael pernah menjanjikan sensasi yang berbeda jika Sherly mau memberinya kesempatan untuk berkencan dengannya. Suatu janji yang mengiurkan untuk membalas Damian.Sherly tersenyum dalam hati. Rafael tidak menyangka, Sherly akan menghubunginya dan mengajaknya berkencan. Ia ragu sesaat sebelum mengambil keputusan. Sherly merasa tersinggung mendengar keraguan Rafael. “Kau sungguh-sungguh mau berkencan denganku

    Last Updated : 2021-05-27
  • Pengasuh Misterius   12. Sherly Mengacaukan Pikiran

    Sherly baru menyadari malam ini, Rafael terlihat sangat ganteng! Saat ini ia mengenakan jas formal sangat terlihat gagah dan Sherly tahu itu adalah jas khusus untuk acara pertunangannya malam ini. “Kau sangat gagah dan tampan!“ kata Sherly dengan jujur sambil membelai setelan jas Rafael. “Aku senang kau sudah menyadarinya. Terlalu banyak pria lain yang jauh lebih tampan dan kaya dariku sehingga kau melewatkan aku.“ “Tapi malam ini, aku ada bersamamu iya, ‘kan!?“ Rafael mengecup jemari Sherly sambil menatap Sherly lebih dalam. “Kau sangat cantik, bidadariku.“ Sherly menyukai Rafael dan juga menyukai sentuhannya. Setelah makan malam, Rafael mengajak Sherly untuk menyus

    Last Updated : 2021-05-27
  • Pengasuh Misterius   13. Cemburu Buta

    Sherly tidak pulang semalaman dan sudah bisa dipastikan Sherly menikmati kencannya malam ini, erang Damian dengan marah. Ia menunggunya diruang tamu sampai ketiduran. Sherly tidak menyesal menghubungi Rafael sebagai teman kencannya. Ia merasa sensasi yang berbeda ketika Rafael mencumbunya. Rafael adalah pria yang sangat romantis dan lembut. “Aku mencintaimu,“ desah Rafel lembut sambil mengecup bibir Sherly. Sherly hanya mendesah sesaat sambil merasakan kepuasan yang sedang melandanya. Mereka bercinta di atas pasir pantai yang lembut. Rafael membiarkan Sherly mengambil kesenangan atasnya. Dan ia merasa puas karena bisa membuat Sherly berteriak dengan bebasnya ketika mencapai kepuasannya. “Rafael, aku sangat m

    Last Updated : 2021-05-27
  • Pengasuh Misterius   14. Melepas Gairah

    “Apakah kita harus membahasnya saat ini? Aku rasa hal ini tidak ada kaitannya denganmu!“ Sherly melepaskan pelukannya dengan kesal. “Jangan pergi kataku! Katakan, apa kau menikmatinya?!“ Damian mencengkram bahu Sherly dan mengguncang tubuh Sherly dengan kasar. “Damian, kau menyakitiku!“ “Dan kau membunuhku!“ teriak Damian sambil meremas rambutnya sendiri dengan kesal. Kesal pada dirinya sendiri terutama. Ada apa dengannya?! Sherly kaget melihat reaksi Damian. “Aku tidak pernah keberatan, kau berhubungan dengan kekasihmu.“ “Kau … !“ Damian kehabisan kata-kata. “Jangan,“ sela Sherly dengan cepat.

    Last Updated : 2021-05-27

Latest chapter

  • Pengasuh Misterius   36. Jadi Satu Keluarga

    Sherly sudah memutuskan untuk melupakan Damian dan menerima Rafael. Sherly tidak bisa menerima Damian karena Rafael. Damian tidak menerima keputusan Sherly dan memohon Sherly agar kembali padanya. Sherly sudah memutuskan dan dia bertekad tidak akan merubah keputusannya. Dia memberitahukan hal yang sebenarnya kepada Teddi dan membiarkan Teddi mengenal Damian sebagai ayah kandungnya. Teddi baru mengerti kenapa ayah dan ibunya tidak tidur dalam satu kamar yang sama seperti teman-temannya. Dia juga sangat berbeda dengan ayahnya. Wajah ayahnya maskulin dan sangat gagah tapi ia begitu asia dan berwajah manis. Ia merasa, ia mirip seperti Sherly tapi ia tidak bisa menemukan sa

  • Pengasuh Misterius   35. Dihadapkan dengan Keputusan yang Sulit

    Teddi tertidur dalam pelukannya. Sherly kaget ketika Damian memeluknya dari belakang. Dia tidak bisa bergerak dan dia begitu takut untuk bergerak. “Aku membutuhkanmu Sher,“ kata Damian membalikkan tubuh Sherly dengan lembut. “Dam …“ Damian membawa tubuh Sherly menjauh dari Teddi. Dan membawa tubuh istrinya ke sofa bed. “Damian …“ “Aku merindukanmu Sher…“ “Tapi …“ Damian mencium Sherly. Tubuh Sherly seakan meledak ketika merasakan ciuman Damian. Sherly merasakan desakan kerinduan mencuat dalam dirinya. Ia merindukan Damian, ia menangis ketika menyadari hal itu. Hatinya sakit serasa diiris. &n

  • Pengasuh Misterius   34. Hati Ini Masih Mencintaimu

    Damian melempar berkas perceraian mereka ke arah Sherly. Sherly terkejut melihat kedatangan Damian di rumahnya. Ia panik apa lagi saat melihat anaknya turun dari tangga. “Mommy tolong seduh susu!“ katanya dengan logat Inggris yang kental. “Naiklah sayang, Mommy akan membawakannya untukmu.“ “Dia anakku!“ seru Damian dengan marah. “Dia anakku.“ “Mommy?“ “Naik!“ teriak Sherly dengan kesal. Teddi berlari kecil mengikuti perintah mommy-nya. “Kenapa kau tidak memberitahuku?“ “Apakah harus?“ “Harus Sher!“

  • Pengasuh Misterius   33. Membuka Hati

    Teddi tumbuh menjadi anak yang sangat tampan. Dan sayangnya, ia persis seperti Damian versi kecilnya. Sherly selalu merasa bersalah karena Rafael menyayangi anaknya, melebihi apapun juga. Terkadang Sherly merasa kesal karena Rafael terlalu membela dan memanjakan Teddi. Rafael selalu pulang kerumah mereka dan menghabiskan waktu bersama Sherly dan Teddi. Selama 5 tahun ini, Rafael memiliki kamarnya sendiri. Ia tidak pernah merayu Sherly untuk bercinta dengannya. Hati Sherly masih belum bisa melupakan Damian. Setiap malam, ia sangat merindukan suaminya itu. Dan Rafael juga tahu akan hal itu, maka ia selalu menawarkan cinta tanpa berharap mendapat balasan dari Sherly. Melihat kesungguhan Rafael, hati Sherly melunak dan mulai menerima Rafael sebagai bagian dari hidu

  • Pengasuh Misterius   32. Meninggalkanmu

    Damian menyambut antusias dan gembira mendengar berita kehamilan Sherly. Sherly merasa ragu dan bertanya pada dirinya sendiri. Tiga bulan yang amat melelahkan! Kehamilan Sherly sangat menyiksa Sherly sampai-sampai ia harus dilarikan kerumah sakit karena tidak dapat makan dan minum dengan teratur. Tubuhnya menolak dan selalu muntah sampai-sampai darah keluar dari mulut Sherly karena tidak adanya cairan yang bisa dikeluarkan tubuhnya lagi. Damian menolak untuk menerima semua tawaran show dan menemani Sherly setiap saat. Ketika usia kandungannya menginjak usia lima bulan, ia sudah bisa beraktifitas dan kembali pada usaha yang ia rintis. Damian melarangnya untuk bekerja tapi Sherly menyakinkan Damian untuk membiarkannya k

  • Pengasuh Misterius   31. Cinta Satu Malam Bersama Rafael

    Sherly mengakui dalam hati firasat Damian ada benarnya juga karena Rafael selalu menyempatkan waktu untuk memantau perkembangan showroom gaun pengantin mereka. “Apa?“ tanya Rafael sambil melihat Sherly yang tengah menatapnya curiga. “Apa kau tidak terlalu sibuk belakangan ini?“ “Tidak terlalu. Itu kenapa aku bisa kesini.“ “Bukan karena maksud lain ‘kan!?“ “Apa maksudmu?“ “Rafael, aku akan sangat menghargai kalau tidak ada udang dibalik batu dengan kerja sama kita.“ “Maksudmu?“ “Jangan marah. Hanya saja, aku tidak mau memberi harapan bagi masa depan kita selain bisnis.“ “Kau membuatku kecewa dengan berpikiran sempit

  • Pengasuh Misterius   30. Berbaikan

    Sherly menolak menerima ajakan Rafael untuk meninjau perkembangan renovasi tempat usaha mereka. Sherly mengepalkan tangannya merasa kesal dengan dirinya sendiri. Beraninya Damian meragukan ketulusan cintaku dan menuduhku yang tidak-tidak! Seharusnya aku menerima ajakan Rafael tadi! gumamnya kesal sambil menimbang-nimbang. Sherly melempar ponselnya dengan kesal keatas ranjangnya. Sherly mendengar suara mobil Damian. Ia membuka jendela kamarnya dan memastikan. Damian melihatnya dan tersenyum. Sherly merasa kesal dan membanting daun jendela dengan kesal. Sherly berlari untuk mengunci pintu kamarnya dan berdiri dibelakang pintu dengan melipat tangan dengan kesal. Damian

  • Pengasuh Misterius   29. Pertengkaran Pertama setelah Menikah

    Rafael merasa kehilangan harapan saat melihat kesungguhan cinta Sherly pada Damian. Saat Sherly bercerita tentang ide usahanya, ia langsung mengambil kesempatan itu untuk dapat bersama dengan Sherly tanpa membuat Sherly mencurigai niatnya untuk merebut hati dan perhatian Sherly. Damian tidak bisa menghubungi ponsel Sherly disela-sela istirahatnya. Dia rindu mendengar suara istrinya itu. Ia menelepon kerumahnya berharap Sherly ada dirumah dan menerima teleponnya. Tapi pelayannya mengatakan Sherly belum kembali dari tadi siang. Hatinya resah. Dia merasa perasaannya tidak enak. Dia menahan dirinya untuk tidak langsung pulang dan mencari istrinya. Pikiran tentang hobby Sherly kembali membuat Damian terus merasa cemas. Sherly tidak menyan

  • Pengasuh Misterius   28. Bertemu dengan Rafael Lagi!

    Pesta pernikahan mereka diadakan besar-besaran. Mereka mengijinkan semua media untuk meliput kebahagiaan mereka. Mereka ingin membagi kebahagiaan mereka kepada semua penonton diseluruh dunia dan meminta doa restunya. Mereka memutuskan untuk berbulan madu ke Hawai. Mereka merasa sangat bahagia dan saling mencintai satu sama lain. Rafael berpapasan dengan Damian dan Sherly. Sherly tersenyum manis ketika menyapa Rafael. “Hai!“ sapa Rafael tanpa memandang Damian. “Hai, kau disini juga?“ pekik Sherly dengan gembira. Reflek ia ingin memeluk Rafael tapi begitu mengingat Damian sedang berada disampingnya Sherly mengurungkan niatnya dan tersenyum kepada suaminya.

DMCA.com Protection Status