Share

Tunangan Malven

Author: Agura Senja
last update Huling Na-update: 2024-10-13 23:59:45

Tunangan? Apa maksudnya?

“Pergilah ke kamarmu, Zhe.” Malven menengahi sebelum Claudia sempat mengatakan sesuatu. Pria itu melepaskan tangan yang menggandengnya dan memberi isyarat pada pelayan untuk segera membawa Zheva pergi.

“Salam kenal, Nona Zheva, nama saya Claudia dan sudah menjadi pengasuh Tuan Muda Raga selama delapan bulan terakhir, senang bertemu dengan Anda.” Claudia membalas senyum, tubuhnya sedikit membungkuk saat menjawab sapaan Zheva.

Entah Claudia harus bersyukur atau tidak dengan pengendalian dirinya, suara dan raut wajahnya bahkan tidak menunjukkan reaksi berarti, padahal rasanya Claudia ingin segera berlari dan menangis atau menanyakan pada Malven atas berita mendadak yang ia dengar. Rasanya menyesakkan dan sakit, seperti tiba-tiba dikurung dalam ruangan sempit dan gelap, Claudia kesulitan menarik napas dengan benar.

“Senang bertemu denganmu juga, Claudia, kuharap kamu mau mengobrol denganku dan memberitahu apa saja hal-hal yang Raga sukai atau tidak agar lebih mu
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (10)
goodnovel comment avatar
Jasmani Abbas
Sabar Clau, buat Malven menyesali perjanjian kontraknya, jadilah wanita yang kuat.
goodnovel comment avatar
Lussy Alyanii
Claudia kaya mengemis cinta ke Malven, jelas2 di perjanjian cuman untuk memuaskan Malem doang kenapa si Caludia harus pake hati dan berharap cinta dari Malven sejak awal juga udah di bilang jangan pake hati masih aja mau jatuh cinta sama Malven ya salah sendiri dong
goodnovel comment avatar
Nurliza Annaz
Ditunggu up nya thor
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Pengasuh Kesayangan Tuan Duda   Apa Arti Diriku?

    Malven mengernyit. "Wanita itu? Maksudmu Zheva? Kenapa memanggilnya dengan kasar begitu? Zheva itu--!""Malven, kau di dalam?" Malven langsung terdiam saat mendengar pintu ruangannya diketuk dan suara Zheva terdengar. Claudia mendengus. Padahal belum lima belas menit sejak ia punya waktu berdua dengan Malven, tapi kenapa wanita itu mengganggu? Fakta bahwa Malven tidak suka Claudia memanggil Zheva dengan sebutan 'wanita itu' membuat perasaan Claudia semakin buruk. "Kamu akan menemuinya? Bagaimana kalau dia melihatku di sini, Malven?" Claudia memiringkan kepala dan tersenyum manis, tangannya bergerak untuk membuka tiga kancing teratas kemejanya, sedikit menikmati bagaimana Malven mendelik atas tingkahnya."Jangan menggodaku sekarang, Claudi, waktunya tidak tepat." Malven berdiri setelah kembali terdengar ketukan di pintu, sudah jelas Zheva yakin ia ada di dalam sini. "Keluarlah lima menit setelah aku dan gunakan tangga yang tadi, jangan sampai Zheva melihatmu berkeliaran di lantai ti

    Huling Na-update : 2024-10-14
  • Pengasuh Kesayangan Tuan Duda   Tanpa Kabar

    Claudia tidak suka menunggu tanpa kepastian. Sejak dulu ia dikenal sebagai seseorang yang menghargai waktu, bukan hal baru juga bagi Claudia untuk pergi begitu saja jika seseorang yang telah membuat janji dengannya tidak datang lebih dari sepuluh menit tanpa pemberitahuan apa pun. Tapi, Claudia melakukannya sekarang, menunggu Malven membalas pesannya, menunggu Malven memberi kabar dan menunggu Malven pulang.Sejak pergi bersama Zheva tiga hari lalu, Malven belum kembali sama sekali. Tidak ada kabar, tidak ada balasan dari pesan-pesan yang Claudia kirimkan, tidak ada telpon masuk, juga tidak ada kabar sedikit pun dari Vall mau pun Sean tentang Malven.Claudia tidak lagi menghubungi Vall dan bertanya sejak mendengar kabar jika Malven sedang di villa bersama Zheva, karena jika Malven masih di sana hingga hari ini hanya akan membuat kegelisahan Claudia semakin menjadi.“Aku senang kamu mengunjungiku, Cla, tapi tidak pernah kubayangkan kamu datang begitu saja tanpa memberi tahu lebih dulu.

    Huling Na-update : 2024-10-16
  • Pengasuh Kesayangan Tuan Duda   Seseorang yang Dirindukan

    Claudia tidak ingin tahu apa kelanjutan dari kata 'putra' yang Zheva sebutkan, entah maksudnya adalah 'putraku atau putra kami', Claudia sungguh tidak ingin tahu. "Saya juga belum lama menjadi pengasuh tuan muda, jadi mungkin ada banyak hal yang belum saya tahu." Claudia membuka pembicaraan, berharap bisa mencairkan suasana canggung yang melingkup sejak Zheva duduk di sampingnya. Ada banyak hal yang ingin Claudia tanyakan. Di mana Malven, apa saja yang pria itu sedang lakukan, apakah benar jika Zheva adalah tunangan yang dipilihkan untuk Malven, juga ... apa benar Malven membawa Zheva ke villa dan memperkenalkan wanita itu pada anggota Phantom. Seandainya jawabannya adalah benar, apa yang akan Claudia lakukan? Merusak pertunangan mereka dengan memanfaatkan kekuasaan kakeknya atau merebut Malven dengan cara lain? Entahlah, apa pun yang Claudia pikirkan rasanya tidak berguna. "Delapan bulan juga tidak bisa dibilang sebentar, jadi kamu pasti sudah tahu lebih banyak tentang Raga darip

    Huling Na-update : 2024-10-28
  • Pengasuh Kesayangan Tuan Duda   Detik-detik Terakhir

    Itu ... Claudia membuka bibirnya, tapi tidak ada satu kata pun yang berhasil keluar. Bagaimana dia mengatakan pada Malven kalau perasaan pria itu sama dengan perasaannya? Bukankah itu cinta? Pulang dan bersandar pada orang yang dicintai, bukankah hal itu yang membuat rasa lelah hilang? Claudia menelan ludah, tidak tahu harus merasa senang atau bingung dengan situasi ini. Malven tidak terlihat mencintainya, tapi pria itu mengatakan sesuatu yang mirip dengan cinta. Lalu, apa itu sebenarnya? "Aku tidak tahu," ucap Claudia pada akhirnya. "Mungkin karena aku tidak mendesakmu untuk menceritakan sesuatu atau bertanya tentang masalah yang kamu hadapi. Kamu tidak punya beban atau tanggung jawab yang harus diceritakan padaku, itu sebabnya kamu merasa nyaman. Sepertinya begitu."Claudia tersenyum tipis, mengusap kepala Malven yang tengah menatapnya dengan pandangan mengantuk."Benar juga, itu jawaban yang masuk akal. Kalau begitu, biarkan aku begini sebentar lagi sebelum kembali ke ruang kerja

    Huling Na-update : 2024-10-29
  • Pengasuh Kesayangan Tuan Duda   Bukan Seperti Ini

    Claudia kembali lebih awal sebelum Malven atau Zheva datang lebih dulu. Setelah memastikan tidak ada yang memperhatikannya karena biasanya menjelang sore adalah kegiatan yang cukup sibuk bagi sebagian pelayan dapur dan merupakan waktu beristirahat untuk pelayan lainnya, maka tidak ada siapa pun yang Claudia temui saat ia bergegas ke lantai dua dan memasuki kamar Malven.Wanita itu meletakkan paper bag yang dibawanya ke atas ranjang, tersenyum lebar setelah mengeluarkan gaun yang baru ia beli tadi. Claudia akan menyambut Malven pulang dan membuat pria itu tidak bisa menolak kehadirannya. Sudah cukup lama Malven tidak menyentuh Claudia, jadi mana mungkin pria itu tidak tergerak melihat Claudia siap dimangsa saat pria itu memasuki kamar nanti.Claudia bersenandung, menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap. Gaun malam berwarna putih polos itu membentuk tubuh Claudia dengan sempurna. Saat wanita itu berdiri di depan cermin dan melihat tubuhnya yang nyaris telanjang, Claudi

    Huling Na-update : 2024-11-01
  • Pengasuh Kesayangan Tuan Duda   Maaf

    Tubuh Malven menegang. Melihat bagaimana Claudia gemetar dan menangis, memohon dengan suara lirih agar dimaafkan, membuat Malven menyadari kesalahan yang baru saja dia lakukan. Ia tidak pernah mau menyakiti Claudia, tapi apa yang Claudia katakan sebelumnya membuat sisi lain yang selama ini Malven sembunyikan dari khalayak tidak bisa terkontrol.Malven marah, kemarahan yang tidak bisa terbendung hanya dengan membayangkan ada lelaki lain yang menjamah tubuh Claudia. “Claudi …” Suara Malven sedikit goyah saat mencoba memanggil, tangannya tampak gemetar ketika menyentuh lembut pipi Claudia dan menghapus air mata yang mengalir di sana. “Maaf, Claudi, aku tidak bermaksud menyakitimu. Aku … minta maaf. Tolong jangan menangis ….”Pria itu mengecup lembut kedua mata Claudia, pipi basahnya dan hidungnya yang memerah sambil terus mengucap maaf, berusaha menenangkan wanita yang telah ia lukai hatinya. Hubungan di antara mereka memang hanya sebatas perjanjian di atas ranjang, tapi tidak pernah se

    Huling Na-update : 2024-11-02
  • Pengasuh Kesayangan Tuan Duda   Rencana Istimewa

    “Mau ke mana?”Claudia yang baru saja akan memakai pading jaketnya dan bersiap pergi, mengernyit ketika Malven kembali dengan beberapa paper bag di tangan. “Aku sudah minta Zheva mengatakan pada pelayan untuk mengantarkan makanan ke sini karena aku ingin istirahat hari ini, tapi kamu mau ke mana?” Malven kembali bertanya setelah meletakkan paper bag ke sofa. Ia mendekati Claudia dan tanpa basa-basi langsung meraih jaket di tangan wanita itu dan melemparnya asal. “Temani aku di sini, kamu tidak punya rencana, kan?”“Kalian tidak akan ke mana-mana hari ini?” Claudia kembali ke ranjang dan merebahkan tubuhnya di samping Malven. Ia senang tentu saja, apalagi jika Malven mau menghabiskan waktu bersamanya, tapi pria itu pasti tidak bisa benar-benar bersama Claudia karena harus menemani Zheva juga.Malven menaikkan satu alis. “Kenapa ‘kalian’? Aku yang ingin libur dan beristirahat hari ini, tapi Arfa tetap harus pergi ke suatu tempat menggantikan aku. Kenapa kamu memperhatikan Arfa juga?”

    Huling Na-update : 2024-11-04
  • Pengasuh Kesayangan Tuan Duda   Persiapan

    Tepat seperti yang Malven tulis dalam catatan yang ditinggalkannya, pria itu benar-benar tidak ada kabar, tidak pulang dan tidak bisa dihubungi. Hari ini adalah hari terakhir Claudia berada di kediaman Pranaja, tapi Malven belum juga kembali. Namun, Claudia yakin Malven sudah membaca surat yang Claudia masukkan ke buku hitam milik pria itu, karena Malven terbiasa membawa buku itu ke mana pun dan menulis sesuatu di sana. “Kamu benar-benar tidak memperpanjang kontrak? Kenapa?” Pertanyaan itu dilayangkan oleh Helda saat Claudia berpamitan. Helda merupakan salah satu pelayan yang cukup dekat dengan Claudia, mungkin karena Helda masih sangat muda dan Claudia biasa menyapa juga memperhatikan, gadis itu jadi lebih akrab dengan Claudia. Hari ini Claudia sudah mengepak semua barangnya ke dalam koper dan bersiap pergi, tapi ia memutuskan untuk berpamitan dulu pada semua orang di kediaman ini. Sejak pagi Claudia sibuk menemui banyak orang untuk berpamitan dan semuanya menanyakan hal yang sam

    Huling Na-update : 2024-11-05

Pinakabagong kabanata

  • Pengasuh Kesayangan Tuan Duda   Peran Baru

    "MOMMA!" Claudia yang mendengar teriakan itu langsung berlari, menghampiri Raga yang melambai sambil melompat di dekat gerbang arrival hall, bersama Sean dan Vall di sisinya. "Sayangnya Momma!" Raga langsung melompat ke pelukan Claudia saat wanita itu akhirnya tiba di depannya. "Aku kangen Momma! Kenapa lama banget perginya?" "Momma juga kangen Raga, kangeen banget! Maaf ya sudah meninggalkan kamu sendirian, nanti kita main ke banyak tempat berdua sebagai gantinya." "Digandeng saja," Malven segera menyela saat melihat Claudia hampir menggendong Raga. Pria yang ditinggalkan sejak Raga berteriak itu, ikut berjongkok di samping Claudia. "Momma sedang tidak bisa mengangkat sesuatu yang berat, jadi kalau kamu mau digendong, dengan Papa saja."Raga mengerjap, baru ingat jika saat ini ada bayi yang harus dijaga dalam perut Claudia. "Mau dituntun Momma aja, nggak mau sama Papa."Mendengar jawaban putranya, Malven tanpa sadar mengernyit. Sejak kehadiran Claudia, rasanya ia tidak lagi menj

  • Pengasuh Kesayangan Tuan Duda   À Jamais Ensemble

    Malven tidak langsung menjawab. Ia berjalan ke minibar, menuang segelas kecil anggur putih dan menyeduh teh mawar lalu menyerahkannya pada Claudia. Claudia menerima tehnya, lalu mereka duduk berdampingan di sofa. Tangan besar Malven melingkar di bahu Claudia. Ia sepenuhnya mengerti karena salah satu orang yang membuat ketakutan itu tercipta adalah dirinya sendiri. Malven meninggalkan Claudia tanpa kabar setelah mereka kembali dari Vietnam. “Sepertinya aku juga takut,” katanya pelan. “Tapi, bukan karena hal-hal indah akan pergi. Aku takut kalau aku tidak cukup untuk membuat kamu yang bersamaku merasa bahagia.” Claudia menoleh, menatap dalam pada Malven. Wajah Malven tampak jujur, terbuka, dan untuk sesaat, Claudia bisa melihat dirinya sendiri dalam keraguan laki-laki itu. Bukan sebagai dua orang yang sedang jatuh cinta di Paris, tapi sebagai dua manusia yang sama-sama sedang mencoba. “Aku tidak tahu masa depan akan jadi seperti apa,” Claudia berbisik, “Tapi hari ini ... kamu cukup.

  • Pengasuh Kesayangan Tuan Duda   Kencan

    Setelah sarapan yang perlahan berubah menjadi percakapan panjang di bawah matahari pagi, Claudia dan Malven akhirnya masuk kembali ke dalam kamar. Cahaya terang telah memenuhi seluruh ruang, menari-nari di dinding berlapis wallpaper emas lembut, membangkitkan energi baru dalam suasana yang semula tenang.Claudia berdiri di depan cermin besar bergaya Rococo, jari-jarinya sibuk menyisir rambut yang masih lembap. Gaun yang ia pilih hari itu berwarna krem pucat, ringan dan mengalir lembut hingga di bawah lutut. Di balik kesederhanaannya, gaun itu memeluk tubuhnya dengan cara yang manis. Sementara Malven yang baru selesai mencukur dan mengenakan kemeja linen putih yang digulung santai di lengan, berdiri tak jauh dari sana, mengancingkan jam tangannya sambil sesekali mencuri pandang ke arah Claudia."Kenapa melihatku terus?"“Kamu terlihat seperti sesuatu yang tidak bisa ditulis dalam puisi. Terlalu indah,” gumam Malven pelan.Claudia menoleh, menahan senyum. “Itu gombal atau jujur?”Malven

  • Pengasuh Kesayangan Tuan Duda   Pagi di Kota Cinta

    Matahari baru saja menyingkap tirai langit Paris, menyebarkan cahaya keemasan yang hangat ke seluruh penjuru kota ketika Claudia benar-benar terbangun. Dari lantai paling atas hotel paling eksklusif di jantung Paris, pemandangan kota terlihat seperti lukisan hidup--Menara Eiffel berdiri megah di kejauhan, samar tertutup kabut tipis pagi, sementara Sungai Seine mengalir tenang, memantulkan kilau cahaya pagi yang lembut.Kamar paling mewah di hotel ini adalah surga keanggunan yang dipilih Malven untuk tempat menginap mereka selama seminggu ke depan. Langit-langit tinggi dihiasi ukiran klasik berlapis emas, dengan lampu gantung kristal yang masih berpendar lembut setelah malam berlalu. Lantai marmer dingin menyatu anggun dengan permadani sutra Persia yang tebal.Jendela besar setinggi langit-langit terbuka lebar, membiarkan angin pagi Paris masuk bersama aroma croissant segar dari boulangerie di bawah. Tirai tipis warna gading melambai pelan diterpa angin, menyempurnakan ketenangan pagi.

  • Pengasuh Kesayangan Tuan Duda   Wedding Day

    “Gugup?” Pertanyaan itu membuat Claudia yang sedang menenangkan diri sambil memegang erat tangan Raga, mendongak saat mendengar suara Aira. Temannya itu baru kembali dari mengambil bunga tangan yang akan Claudia pegang saat menuju altar.“Tentu saja, ini pertama kali aku menikah.”Jawaban Claudia yang diucap dengan raut wajah seperti menahan buang air itu membuat Aira tertawa. “Sudah lama sejak aku melihatmu begini. Terakhir kali saat sidang tesismu, kan?” Aira mendekat, memberikan bunga tangan yang dirangkai dengan keanggunan memikat. Claudia menerimanya dengan tangan gemetar, menarik napas panjang saat melihat betapa indah bunga yang diterimanya. Bunga itu benar-benar dirangkai dengan anggun. Di bagian tengah, mawar putih bermekaran sempurna, dikelilingi oleh baby’s breath yang halus seperti embun pagi. Beberapa tangkai peony merah muda pucat menyisipkan nuansa manis dan romantis, sementara sentuhan eucalyptus memberi kesan menyegarkan. Pita satin warna champagne membalut batang-

  • Pengasuh Kesayangan Tuan Duda   Guru Cinta

    Claudia pernah melewati momen saat seseorang melamarnya, tapi perasaan terharu yang sulit dijelaskan baru sekarang ia rasakan. Air matanya mengalir begitu saja, kata-katanya seolah tersendat dan tidak bisa diungkapkan. Lalu, entah sejak kapan beberapa awak pesawat sudah berdiri di dekat mereka, masing-masing membawa sebuah kertas karton warna-warni yang sudah dihias dengan lukisan bunga di sepanjang sisi. Tapi, yang membuat Claudia tertawa sambil menitikkan air mata adalah tulisan yang tertera di kertas yang mereka bawa. TERIMA LAMARANNYA ATAU PESAWAT INI TIDAK AKAN PERNAH MENDARAT "Jadi, ini sebenarnya lamaran atau ancaman?" Claudia menghapus air matanya, senyumnya mengembang lebar saat ia menyerahkan tangan ke arah Malven. "Baiklah, demi keselamatan kita bersama, aku akan menerima lamaranmu." Malven tersenyum semringah, memasangkan cincin di jari manis Claudia dan mengecupnya lembut. "Kamu tidak bisa berbalik ke belakang atau berlari mundur, Claudi, karena aku tidak akan pernah m

  • Pengasuh Kesayangan Tuan Duda   The Best Propose

    Malven tidak langsung menjawab, hanya terus menggenggam tangan Claudia dan berjalan menuju pemeriksaan terakhir."Kenapa diam saja? Aku benar, kan?! Padahal sudah kubilang kalau akan ada foto prewedding, tapi kamu malah mengirim Arfa? Kamu mau Arfa yang memakai jas dan mengambil foto denganku? Kalau begitu sekalian saja nama yang tertulis di undangan adalah nama Arfa!"Selama Claudia mengomel, tanpa disadari mereka sudah memasuki pesawat dan Malven menuntun agar Claudia duduk lebih dulu.Wanita itu masih merengut, duduk di dekat jendela dan membiarkan Malven memasangkan seat belt untuknya. Tepat setelah Malven memasang seat belt untuk dirinya sendiri, terdengar pengumuman jika pesawat akan segera lepas landas. Claudia menoleh ke sekitar dan mengernyit saat tidak melihat penumpang lain. Ia juga baru menyadari jika mereka tidak berada di first class, melainkan business class. Tidak ada pramugari yang menyambut atau memberi arahan, semuanya tampak kosong seolah di dalam pesawat ini hany

  • Pengasuh Kesayangan Tuan Duda   Skandal di Bandara

    "Apa kita akan kembali ke perusahaan, Nona?"Claudia mendongak dan menatap Shouki yang sedang menyetir di depan, menghela napas pelan sebelum mengangguk. "Kurasa ada baiknya untuk menyelesaikan pekerjaan saja."Shouki tidak langsung mengatakan sesuatu, membiarkan suasana hening menyelimuti sebelum menarik napas panjang. "Nona--maksudku Claudia, bukankah sebaiknya langsung datangi Tuan Malven saja? Jangan memikirkan sesuatu terlalu rumit, sebaiknya temui dan katakan jika dia telah membuatmu kesal karena tidak menepati janji."Claudia tertunduk, menatap kembali pada ponsel yang layarnya menyala, panggilan masuk dari Malven. Tadi Claudia langsung mematikan telepon setelah mengatakan jika ia sedang sangat sibuk, khawatir jika lebih lama mendengar suara Malven, amarahnya akan meledak.Akhir-akhir ini Claudia menyadari jika emosinya agak sulit dikendalikan. Detik-detik menuju pernikahan entah kenapa membuatnya ketakutan dan panik, padahal Claudia sendiri yang ingin menikah dan yakin jika l

  • Pengasuh Kesayangan Tuan Duda   Persiapan Pernikahan

    Pernikahan Claudia dan Malven akhirnya disetujui oleh Regan, padahal pria itu belum tahu tentang kehamilan Claudia. Untungnya setelah Claudia mengatakan tentang kehamilan, Regan tidak menarik kembali restunya dan hanya menghela napas.Adhamar dan Devan bersikeras ingin mengurus persiapan pernikahan, meminta agar Claudia dan Malven menyiapkan diri juga fokus menyelesaikan pekerjaan sebelum mengambil cuti bulan madu. Pertemuan antar kedua keluarga langsung dilaksanakan dua hari setelah Regan memberi restu, dan begitu saja, tanggal pernikahan Claudia ditetapkan.Meski semua hal akan diurus oleh para kakek mereka, Claudia memutuskan untuk tetap memilih gaun pengantin dan desain undangan sendiri, termasuk foto prewedding. Sayangnya, Tabinta tidak mendesain gaun pengantin, jadi Claudia hanya memesan perhiasan darinya, untungnya ada produk baru yang belum dikeluarkan ke public hingga Claudia bisa memilikinya.Wanita itu juga menghubungi brand fashion D&C dan bersyukur saat ada beberapa gaun

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status