Share

Bab 145. Sean Masih Ketakutan

"Ada Nenek, Kakek dan Papa kamu. Mereka semua akan menjaga kamu."

Nadia tahu dengan jelas Bagaimana rasa trauma karena ternyata seseorang yang seharusnya menjaganya dengan baik justru berniat untuk melukainya.

Wajar bagi Sean karena dia merasa tak nyaman dan takut jika dunia luar akan berbahaya untuknya.

Nadia mengelus kepala bocah lelaki itu kembali. "Kamu mau, 'kan?"

Perlahan, Sean mengangguk. Setelah membujuk susah payah dibujuk, akhirnya bocah lelaki itu menurut.

Namun dia kembali menatap mata dan berkata, "Tapi Sean mau disuapi sama Kak Nadia."

Martha yang menyadari hal itu dengan cepat langsung menoleh ke arah calon menantunya dan tersenyum tipis sambil menyerahkan sepiring makanan milik Sean. "Ini Nadia, tolong kamu suapi Sean, ya?"

"Iya, Tante." Tanpa menolaknya, Nadia langsung menerima dan kini duduk tepat di samping ranjang Sean, setelah wanita paruh baya itu beranjak berdiri.

Dengan cekatan, dia mulai menyuapi Sean dan berusaha mencairkan suasana dengan mengajaknya bicara me
Anggrek Bulan

Trauma pada seorang anak kecil, memang sungguh sangat sulit untuk dihilangkan.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Melati
ya harus semangat ya sean
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status