Share

Bab 7

Author: Fortunata
last update Last Updated: 2023-02-05 19:13:53

Alex diam, ia tak menanggapi kalimat Anna. Alex menduga istrinya sedang manja dan ingin mendengar kalimat-kalimat gombal. Jika kondisi Anna diterjemahkan ke dalam bahasa anak-anak kekinian Jakarta, tipe bahasa cinta atau yang lebih dikenal sebagai ‘love languange’ Anna adalah ‘Words of Affirmation’. Alex merasa bahwa ia tak perlu lagi mengulanginya. Sebelum menikah, ia sudah mengutarakan bahwa tak ingin Anna berada dalam bahaya sehingga bersedia ditolak. Alexander tetap berpendirian bahwa 'bertindak' adalah bukti cinta yang sempurna, ia tak suka jika harus banyak bicara, terutama mengulang kalimat yang sudah pernah ia katakan.

Alex pun hanya membenamkan kepalanya di pundak Anna dalam keadaan masih menindih istrinya. Tak hanya itu, Alex juga meletakkan tangan Anna dikepalanya untuk diusap-usap. Melihat tingkah manja suaminya, pipi Anna seketika membentuk gelembung tanda merajuk.

“Karena kau tak menjawab pertanyaanku, aku tak mengizinkanmu untuk mencium dan melakukan hubungan suami-istri denganku malam ini,” ucap Anna dengan bibir yang sudah mengerucut.

Anna menyingkirkan tubuh besar suaminya itu ke samping dengan sekuat tenaga dan mulai tidur. Alex yang masih terkejut mendengar perkataan istrinya barusan hanya mengguncang tubuh Anna.

“Na… Kau hanya bercanda kan? Na… na… janggaaannnn…”

Anna yang memang kelelahan itu tak menanggapi suaminya, ia terlelap dengan mudah.

***

Hal mendasar yang ia lakukan sebelum menyentuh pekerjaan administrasi ratu adalah berkeliling untuk mengetahui seluk-beluk tempat yang menjadi rumah barunya ini. Kastil Hari Poter, begitulah yang ada di benak Anna ketika mengelilingi istana. Tujuan hari ini ialah dapur dan perpustakaan.

Melihat Anna yang berjalan di sepanjang lorong ditemani Julie, para pekerja yang sedang menyapu, membersihkan jendela dan menata taman memberi salam pada Anna. Lorong istana ini dikelilingi kaca dan tiang untuk bangunannya, serta taman yang terisi pohon rindang di bagian luar.

“Selamat pagi Yang Mulia Ratu...”

“Selamat pagi Yang Mulia…”

Anna tersenyum, “Selamat pagi...”

Anna menjawab salam para pekerja istana yang ia belum ketahui namanya satu per satu dengan ramah sambil berjalan pelan menuju dapur.

Melihat dapur istana, mengingatkan Anna pada satu lantai pabrik roti milik Sanjaya. Pamannya itu memiliki beberapa unit bisnis berupa makanan & minuman, properti, dan juga eletronik. Anna sendiri diminta memimpin bisnis makanan & minuman sehingga tak asing dengan kunjungan pabrik makanan. Tak hanya itu, Anna juga terbilang pandai memasak. Baginya, masak merupakan terapi dari semua kebisingan dihidupnya. Sanjaya, Ratih dan kedua anak mereka memang tak pernah mengunjungi dapur.

“Masak itu pekerjaan perempuan!”

“Masak? Ogaahhhh, nanti kuku-kuku cantik dari salon ini rusak.”

Kalimat-kalimat penolakan Tommy dan Valencia membuat Anna bersahabat dengan dapur dan bahan makanan. Anna sangat berterima kasih akan hal itu. Menghabiskan waktu tenang dengan memasak memang terbaik!

Dapur luas ini menggunakan alat masak super besar karena menyiapkan makanan untuk orang yang tak sedikit, pekerjanya pun banyak sekali. Anna memperkirakan jumlahnya bisa saja setara dengan pekerja satu lantai pabrik roti. Hanya saja, alat-alat yang biasa Anna gunakan seperti blender dan food processor tak ada. Tidak ada listrik di dunia ini. Penerangan untuk malam hari mengandalkan api. Anehnya, api yang ada di sini berbeda dari api yang selama ini Anna ketahui. Api yang ada di sini sangat terang, sehingga digunakan untuk membaca dan bekerja di malam hari pun tidak akan menyakiti mata.

“Apa tak ada alat masak berukuran kecil?” tanya Anna penasaran pada seorang pria dengan warna baju berbeda dari staf lainnya.

“Sepertinya pria ini memiliki jabatan tinggi di dapur ini,” batin Anna.

“Salam kepada Yang Mulia Ratu,” ucap seorang pria muda sambil membungkuk. Anna pun kembali tersenyum.

“Beliau Michael Yang Mulia, kepala koki istana,” ucap Julie memperkenalkan Michael.

“Kepala koki? Semuda ini?” tanya Anna terkejut dengan mata yang sudah membesar.

Saat bertanya tadi, Anna masih berdiri di belakang Michael sehingga Anna tak melihat bagaimana wujud pria yang ia jadikan tempat bertanya. Michael bahkan terlihat lebih muda darinya.

Umur semuda ini menjadi kepala koki? Sejak kapan pria ini mulai memasak? Apakah ia seorang jenius muda? Jujur saja, masakan istana ini enak sekali. Rasanya jauh melebihi masakan resto mewah yang pernah Anna makan.

“Saya memang masih sangat muda Yang Mulia, tapi benar saya kepala koki istana ini. Saya bersumpah masakan saya tidak akan pernah mengecewakan lidah Yang Mulia,” ucap Alex kembali membungkuk.

“Maaf Michael, maafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk meremehkanmu. Aku hanya kagum, kau yang masih muda ini dapat membuat makanan yang sangat enak. Aku sangat menyukai masakanmu,” kata Anna dengan mata berbinar-binar. Anna sangat suka makan, ia benar-benar mengagumi orang yang pandai memasak.

Mendengar penuturan Anna, para koki dan staf dapur lain menghentikan pekerjaan mereka dan melompat-lompat kegirangan. Pekerjaan mereka disukai oleh sang ratu.

“Terima kasih Yang Mulia, kami senang sekali ternyata Yang Mulia menyukai makanan yang telah kami siapkan. Untuk alat masak, tentu saja di sini ada alat masak ukuran kecil,” ucap Michael tersenyum lebar menampilkan deretan gigi putih persis iklan pasta gigi.

Michael pun mengantar Anna ke depan sebuah lemari yang cukup besar dan membukanya. Tanpa sadar Anna melompat kegirangan melihat alat-alat masak di lemari.

“Apa aku boleh menggunakannya?” tanya Anna dengan mata memelas seperti anak kecil meminta uang jajan.

Julie, Michael dan para staf dapur yang semula tertawa geli menyaksikan tingkah Anna, kini terdiam.

“Yang Mulia… ing…in memasak?” tanya Michael ragu.

Anna tetap mengangguk, meski ia juga heran mengapa orang-orang disekitarnya bingung.

“Tentu Yang Mulia boleh menggunakannya,” kata Michael.

Anna pun mengeluarkan satu kuali dan panci kukus . Kemudian, berkeliling untuk mencari bahan yang bisa ia gunakan. Daging giling, sayuran dan beberapa bumbu masakan Anna campurkan dan bentuk menjadi dimsum. Joanna (Penggemar Dimsum) Anastasia kini sedang beraksi!

"Aku tak sanggup untuk membuat banyak hari ini. Akan tetapi, jika kalian berkenan, cobalah..." kata Anna kepada Michael dan Julie yang mematung. Dimsum spesial Anna sudah jadi dan harum sekali.

Semua yang ada di sana masih diam, mereka baru saja menyaksikan kejadian langka, seorang ratu pandai memasak!

“Aaaa…Mmmm…”

Dimsum yang Anna tawarkan pada Michael dan Julie dilahap oleh Alex. Entah sejak kapan Alex sudah berada di dapur, tak ada yang menyadari kehadirannya.

"Masakanmu tambah enak ternyata," kata Alex menjilat jarinya agar tak ada saos dimsum yang tersisa.

"Aaaaa..."

Belum sempat Anna menyelsaikan ucapannya, teriakan Diego yang kencang sudah memenuhi dapur.

"Yang Mullliiiaaaaa... Ada seorang wanita yang mengaku membawa anak andaaaaa."

Related chapters

  • Pengantin sang Raja Naga   Bab 8

    “Iii…ini… benar bayi Yang Mulia,” ucap seorang wanita paruh baya ketakutan berhadapan dengan Alex. Mendengar kabar mengejutkan tadi, Alex dan Anna langsung menuju tempat wanita yang Diego maksud berada. Di sinilah mereka, ruang kerja Alex. Ruangan luas serba coklat dengan satu meja, kursi dan dua sofa. Anna langsung menatap Alex sinis seolah meminta penjelasan apa maksud dari semua ini. Alex pun memegang tangan Anna, malangnya, langsung mendapat penolakan dari wanita itu. “Kau sudah siap menerima hukumanmu kan wanita tua?” tanya Alex tenang. “Aaa… Apa maksud Yang Mulia? Anak perempuan ini benar adalah darah daging Yang Mulia,” jawab wanita itu dengan tangan gemetar. Keringat dingin bahkan membanjiri wajah dan lehernya. Bayi yang tidur tentram di pelukan wanita itu pun ikut terguncang. “Dia bukan anakku. Aku tak pernah berhubungan dengan wanita selain istriku. Jelas sekali kau berbohong. Sekarang ceritakan padaku yang sebenarnya. Siapa bayi ini dan mengapa kau menyebutnya sebagai

    Last Updated : 2023-02-05
  • Pengantin sang Raja Naga   Bab 9

    Di tempat tidur, Anna terlihat sedang tidur pulas. Alex hanya ingin memandang istrinya dan berniat tidur di ruangan lain hari ini. Alex khawatir Anna masih belum siap bertemu dengannya.“Mengapa kau hanya diam di sana seperti orang bodoh?” tanya Anna.Anna yang semula berbaring dengan posisi miring, beranjak untuk duduk. Di tengah cahaya malam yang masuk ke kamar melalui jendela besar kamar mereka, Anna duduk di tempat tidur dengan selimut menutupi kakinya. Wajahnya pun terlihat lelah.“Kau berantakan sekali, mandilah dulu. Setelah itu, baru kita bicara,” kata Anna memandang suaminya yang masih berdiri di depan pintu.“Aku mandi dulu,” jawab Alex pelan dan melangkah keluar kamar.Begitu suara langkah kaki Alex menjauh, rasa tegang Anna baru menghilang. Anna masih sangat takut dengan kejadian tadi siang.Anna sudah sering melihat para pria dan wanita muda berhalusinasi akibat pengaruh narkoba hingga overdosis. Tak berhenti di sana, Anna juga sering berinteraksi dengan rentenir, preman,

    Last Updated : 2023-02-05
  • Pengantin sang Raja Naga   Bab 10

    “Masih belum diketahui secara pasti apa penyebabnya. Suatu hari, bangsa duyung mulai menawarkan kerja sama untuk menghancurkan dunia manusia pada ketiga kerajaan lainnya. Akan tetapi, semua itu ditolak karena bertentangan dengan keinginan para dewa-dewi pencipta. Sehari setelah penawaran kerja sama berlangsung, titah dewa turun pada orang terpilih di masing-masing kerajaan. Semua isinya sama, tak boleh memulai perang untuk menghancurkan manusia,” jelas Theo panjang lebar. Pria itu kini sudah berdiri di samping Julie, tepatnya di samping kanan depan kursi Anna. “Hanya dengan penawaran kerja sama, mengapa mereka harus dijadikan musuh?” tanya Anna dengan kedua alis yang sudah berkerut. Theo dan Julie menghembuskan nafas kasar bersamaan, sementara Diego hanya bergeming. Anna tentu kebingungan melihat tingkah mereka. “Setelah penawaran ditolak, mereka menyerang semua kerajaan. Mereka tak begitu kuat dulu. Akan tetapi, mereka berhasil mencuri buku sihir terlarang d

    Last Updated : 2023-02-15
  • Pengantin sang Raja Naga   Bab 11

    “Masih belum menghasilkan apapun. Satu-satunya hal yang kuketahui hanya pelaku yang merupakan duyung muda, selain itu tak ada lagi. Hal yang bisa kita lakukan sekarang adalah memperketat penjagaan sambil terus berusaha,” jawab Alex. Ia benar-benar terlihat lelah. “Baiklah, kalau begitu aku permisi dulu. Kau bisa melanjutkan pekerjaanmu,” kata Anna sambil mengemasi buku dan alat tulisnya yang juga dibantu oleh Julie. Masih saja dengan wajah cantik yang datar tanpa ekspresi. Melihat itu, Alex benar-benar frustasi. Alex sangat bingung bagaimana cara agar Anna tak meragukannya. Rasanya Anna tak akan mempercayainya hingga semua fakta terungkap. Akan tetapi, berapa lama baru akan terungkap? Ia merindukan senyum istrinya itu setengah mati. Berapa lama ini, Anna sengaja menghindar. Jika bertemu secara kebetulan, Anna juga tak tersenyum dan hanya lewat saja. Anna yang baru saja keluar dari ruang kerja Alex menghembuskan nafas kasar. Dia masih kurang nyaman untuk berte

    Last Updated : 2023-02-18
  • Pengantin sang Raja Naga   Bab 12

    “Jika berkenan, apa Duchess bersedia memberitahu rumor apa saja yang beredar tentangku?” tanya Anna hati-hati. Duchess Herta tersenyum. Ia bercerita bahwa di pesta-pesta teh para nyonya dan nona bangsawan, Anna masih menjadi topik hangat. Dimulai dari kisah Alex yang sehari-hari selalu ditakuti wanita karena selalu berekspresi tegas dan tidak peduli ketika ada wanita yang sengaja mendekat.“Benarkah suamiku seperti itu?” tanya Anna heran.“Tentu saja Yang Mulia. Yang Mulia Raja memang selalu menjaga etika terhadap wanita, tapi benar hanya sebatas itu saja. Yang Mulia Raja berdansa seperlunya dan juga tak terlihat melakukan pembicaraan pribadi dengan wanita manapun. Wajahnya pun selalu datar,” oceh Duchess Herta.Melihat Anna yang masih tidak percaya, Duchess Herta pun tersenyum. Wanita dengan gaun merah muda polos dan cukup tipis itu tak berhenti memamerkan deretan giginya yang rapi, mirip bintang iklan pasta gigi. Duchess Her

    Last Updated : 2023-02-22
  • Pengantin sang Raja Naga   Bab 13

    “Aku tak ingin melepaskannya,” jawab Alex setengah merengek.“Aku ingin ke toilet, kau ingin aku buang air kecil di tempat tidur?” tanya Anna kesal. Anna benar-benar sudah tak tahan lagi.“Berjanjilah dulu kau akan tidur sambil memelukku saat kembali dari toilet.”“Aaaarrggghhh, baiklaaahhh… Aku akan memelukmu, sekarang lepaskan aku, oke?”Alex pun tersenyum dan melepaskan istrinya. Anna pun segera berlari sekencang mungkin menuju toilet.“Haahhhh, apa yang ada di pikiran Alex. Bisa-bisanya dia bertingkah seperti itu,” gumam Anna saat selesai buang air kecil.Anna yang sedang dalam perjalanan menuju ke kamar menjadi gugup. Apakah seharusnya mereka pisah kamar untuk sementara? Sesampainya di kamar, ternyata Alex sudah tidur.“Jika akan tidur sebelum aku kembali, untuk apa kau bersikeras memintaku untuk memelukmu?” batin Anna kesal.Anna naik ke

    Last Updated : 2023-02-25
  • Pengantin sang Raja Naga   Bab 14

    Anna yang melihat itu merasa aneh. Baru pertama kali mereka bertemu, mengapa ibu dan anak ini terlihat tak senang. Saat bekerja di perusahaan Sanjaya dulu, ia mendapatkan tatapan tidak menyenangkan karena dia masih sangat muda. Banyak yang meragukan kemampuannya. Sekarang ia tak dalam situasi itu. Sejauh yang ia ketahui, tugas seorang ratu berpusat dalam urusan rumah tangga istana. Untuk urusan diplomatik dan keputusan yang berhubugan langsung dengan rakyat, sepenuhnya berada di tangan Alex. Tak ada alasan untuk menganggapnya tidak kompeten. Anna merasa kompeten atau tidak kompeten, hanya Alex dan orang-orang dalam istana yang berhak menilai karena mereka yang merasakan dampaknya secara langsung.Rombongan kesatria diantar ke penginapan mereka oleh para pelayan. Sementara untuk Marquess, Marchioness dan kedua anak mereka diantar sendiri oleh Alex dan Anna. Sepanjang jalan, Anna makin merasa tidak nyaman. Jika mata mereka bisa mengeluarkan laser, mungkin saja punggung Anna sudah terluk

    Last Updated : 2023-03-01
  • Pengantin sang Raja Naga   Bab 15

    “Festival?” tanya Anna heran.“Betul Yang Mulia, kami izin untuk libur besok untuk mengikuti festival olahraga,” kata Julie pada Anna.Pagi ini Anna memulai harinya dengan membaca satu buku di perpustakaan. Saat sedang santai membaca buku, Diego dan Julie meminta izin untuk libur satu hari besok.“Itu festival seperti apa?” tanya Anna.“Festival olahraga adalah festival yang diadakan oleh rakyat setiap tahun Yang Mulia. Sesuai namanya, akan ada beberapa olahraga yang dijadikan lomba seperti estafet air, menyelam, adu pedang dan adu monster sihir,” jelas Diego.“Waahhhh, kalian mengikuti apa? Theo tidak turut serta dalam festival?” tanya Anna pada tiga orang yang tengah berdiri di depannya itu.“Saya estafet air Yang Mulia,” jawab Diego.“Saya menyelam,” jawab Julie.“Saya memang tidak ingin turut serta Yang Mulia,” jawab Diego.

    Last Updated : 2023-03-08

Latest chapter

  • Pengantin sang Raja Naga   Bab 90

    Abigail menutup mata dan setengah meringkuk bersiap menerima pukulan Steven."Habislah aku," batin Abigail. Jari tangan Abigail juga sudah menutupi wajahnya.Akan tetapi, Steven masih tetap diam di kursi dan menunggu lanjutan dari penjelasan Abigail."Anda adalah pemilik energi sihir dan kemampuan bertarung yang paling kuat di kerajaan ini, Yang Mulia. Jika anda tertangkap, tidak ada satu pun yang bisa mengalahkan anggota keluarga kerajaan. Terutama raja naga, ia pasti akan berusaha keras mendapatkan darah istrinya kembali," lanjut Abigail.Abigail bahkan meringkuk lebih kencang dari sebelumnya.Namun, Steven masih hening. Mempersilahkan Abigail tetap melanjutkan ucapannya."Mereka bisa mencari dan menggeledah setiap sudut wilayah kita dengan mudah, tak ada serangan yang bisa membuat mereka gentar karena anda sudah ada di tangan mereka, Yang Mulia. Terlebih, sedikit lagi sisa darah ratu naga akan berhasil diekstraksi sepenuhnya. Yang M

  • Pengantin sang Raja Naga   Bab 89

    Warning 18+Terdapat umpatan dan penjabaran hal-hal vulgar. Dimohon kebijaksanaan dari para pembaca.***"Buah dadanya yang besar itu berhasil kuhisap dan kugigit. Pent*l merah muda yang menggoda itu sudah kunikmati berkali-kali sepanjang malam.""V*gina yang mulus tanpa celah itu menjepit kejantananku dengan kencang. Apa kau bisa membayangkan kenikmatan yang aku rasakan itu?"Mendengar itu, Alex benar-benar panas. Darahnya serasa mendidih."Kubunuh kau... Kubunuh kau... Kubunuh kau..." gumam Alex geram.Wajah istrinya yang bercumbu dengan Steven terbayang dengan jelas.---"Apa dia tidak jijik harus bercumbu dengan pria yang tidak ia cintai? Dia menikah dengan pria tua itu dan mencampakkan pacarnya demi uang. Menjijikan sekali membayangkan tubuhku disentuh orang yang tak kusuka," komentar Anna saat menonton film vulgar bersama Alex."Apa yang akan kau lakukan jika berada di posis

  • Pengantin sang Raja Naga   Bab 88

    "Sakiitttt!!!" teriak Anna.Ia menggenggam tangan Steven dengan kuat. Anna yang tidak sadar tengah mengeluarkan sihir itu berhasil membuat tangan Steven terbakar hingga ke tulang."Haaahhh... haaaahhh... Aaarrggghhhh..." teriak Steven kesakitan."Hu..hu...hu... hiksss... hiksss... hiksss..."Tangisan Anna pecah. Anna tidak menyangka akan melihat pamandangan yang cukup menyedihkan. Tangan Steven terbakar hingga meleleh. Kini siapapun bisa melihat tulang tangan pria itu."Wanita bangsat!!!" teriak Steven lagi.Pria itu bahkan menampar Anna. Dengan berlinang air mata, Anna berlari untuk sedikit menjauh.Anna yang sedang ketakutan itu langsung menyerang Steven beserta prajurit yang mengejarnya dengan sihir.AARRRGGHHHHH!! AARRRRGGGGHHHH!!Semua orang terluka.Anna yang panik langsung lanjut berlari tanpa menoleh ke belakang.Akan tetapi, lagi-lagi ia tertangkap oleh Steven.Steven langsung menampar

  • Pengantin sang Raja Naga   Bab 87

    Alex menjelaskan bahwa ia akan membawa beberapa penyihir portal dengannya agar dapat kabur kapan saja saat situasi sudah tidak menguntungkan.Para penyihir portal hanya bertugas untuk bersembunyi sebaik mungkin dan mengamati keadaan. Saat keadaan tidak menguntungkan, mereka akan memberi tanda jika portal pelarian sudah siap."Firasatku tentang ini tidaklah buruk. Akan tetapi, entah mengapa terasa menakutkan," ucap Noah.Noah merasa lebih tenang usai mendengar rencana Alex. Hanya saja, Noah merasa akan ada hal yang membuatnya sedih.Perasaan ini persis saat mendapati kenyataan wanita yang ia cintai meninggal."Tanpa darah Anna, mereka sudah sekuat ini. Kemajuan mereka akan sangat pesat dengan adanya darah anggota keluarga kerajaan. Kita harus menyiapkan diri untuk segala kemungkinan buruk yang ada," ucap Alex.Alexander mengira Noah takut dengan kekuatan para duyung. Noah sendiri tidak ingin memberitahu bahwa dirinya memiliki firasat baik ten

  • Pengantin sang Raja Naga   Bab 86

    "Tolongg!! Tolong!! TOLOOONNGGGG!!! TOLOOOONNNGGGGGG!!!"Sekencang apapun Anna berteriak, tidak ada siapapun yang masuk ke dalam.Sekali lagi, Anna harus menanggung satu hal memalukan lagi di hidupnya. Ia harus buang air besar berkali-kali di dalam sana hingga tubuhnya lemas.Anna terus buang air hingga waktu kunjungan Steven dan Abigail datang.Saat Steven membuka pintu, bau tidak sedap langsung menusuk ke hidungnya."Ewwwwhhhh!! Apa ini?!!" teriak Steven.Abigail yang merasa jijik itu pun langsung berteriak, "Apa kau buang air di sini?"Anna yang tubuhnya sudah dipenuhi keringat dingin itu mendelik kesal. Akan tetapi, melihat Steven yang langsung waspada padanya itu membuat Anna langsung pura-pura seperti orang bodoh dan berbicara seadanya."Sakit... perut... sakit...." ucap Anna lirih.Anna berusaha sebaik mungkin untuk memainkan peran orang sakit nan lemah. Ia harus benar-benar terlihat tidak berdaya agar Steven dan

  • Pengantin sang Raja Naga   Bab 85

    Steven membawa Cynthia ke hotel tempatnya menginap. Membaringkan kakaknya perlahan dan perlahan membasuh tubuh Cynthia. Steven membersihkan tubuh kakaknya dengan berlinang air mata.Orang tua mereka yang sudah terikat sihir hitam memang sudah tidak terlihat jelas bentuk wajahnya. Akan tetapi, Cynthia yang lebih menyukai perdamaian memilih untuk tidak mengikuti jejak raja dan ratu duyung.Baginya, tidak ada hal baik yang terlihat dari kedua orang tuanya saat terikat dengan sihir hitam. Tubuh kesakitan, suram dan penuh hawa negatif di setiap detik kehidupan mereka. Perang demi perang membunuh setiap kehidupan yang tidak bersalah.Wanita dengan senyum secerah matahari itu kini terbaring lemah. Infeksi dari luka yang tidak pernah dirawat itu menggerogoti tubuhnya.Kini sudah tidak ada lagi mata berbinar yang biasa Steven kagumi."Aku... aku akan memanggil dokter ke sini segera... hiks... hikss... hiksss..."Keran air mata Steven benar-bena

  • Pengantin sang Raja Naga   Bab 84

    Tepat seperti dugaan Steven, pria itu adalah Axton, kakak iparnya.Axton yang mengenali Steven pun hanya tersenyum tipis dan lanjut mencambuk Cynthia."Steven... Bagaimana kau bisa mengetahui tempat ini?" ucap Cynthia lirih."Berhenti kau bajingan!!" teriak Steven."AAAAAKKKKKKKK!!! AAAAKKKKKKKK!!!!"Axton mencambuk Cynthia makin kencang, "Siapa yang menyuruhmu berbicara? Diamlah! Satu-satunya hal yang boleh kau lakukan adalah menangis!""HENTIKAAAANNNNN!!" Steven kembali berteriak dan langsung berlari menuju panggung tempat Cynthia dicambuk."Tangkap dia!" perintah Axton pada pengawal pribadi yang siaga tidak jauh darinya."Security.... security..." panggil seseorang."Security!!!" teriak seseorang menambahkan. Seketika, semua orang langsung memanggil petugas keamanan yang bertugas.Beberapa pria berbadan kekar langsung memasuki aula lelang dan berlari untuk menangkap Steven.Steven tidak peduli dengan ora

  • Pengantin sang Raja Naga   Bab 83

    Steven yang kala itu masih berstatus sebagai pangeran belum mendapat tanda kutukan seperti sekarang. Kulit putih bersih, wajah khas pria Eropa dengan mata biru yang persis seperti lautan itu itu sukses membuat Abigail tenggelam di dalamnya.Sejak saat itu, Abigail mengetahui bahwa Steven akan menghabiskan beberapa jam untuk membaca di taman saat sore hari. Wanita itu selalu datang untuk melihat Steven hanya untuk mendapatkan senyum sang pangeran.Pemandangan Steven yang memegang buku dengan senyum lebar di wajahnya itu membuat Abigail salah tingkah. Jantungnya berdebar kencang, wanita itu juga tidak bisa menghentikan senyum di wajahnya.Akan tetapi, mengingat Steven memberinya titah untuk merawat luka Anna membuat lamunan Abigail terpecah. Anna benar-benar merusak hari dan juga mimpinya."Akan lebih baik jika wanita itu mati, mengapa dia tidak langsung mati saja," gumam Abigail.Abigail meraih kotak obat dan berjalan malas ke ruang bawah tanah.Ruang bawah tanah ini tetap menjijikan s

  • Pengantin sang Raja Naga   Bab 82

    "Sampai mati pun suamiku hanya Alex. Aku lebih baik mati daripada harus bersama orang sepertimu!!" teriak Anna lagi.Anna bahkan bingung dari mana ia mendapat kekuatan untuk berteriak di tengah kekacauan yang terjadi padanya ini. Namun, setiap kata yang keluar dari mulut bajingan ini membuat Anna naik pitam."HAHAHAHAHAHAHA...""HAHAHAHA!!""HAHAHAHAHAHAHA.."Tawa Steven yang keras membuat ruangan lembab ini bergema. Mendengar tawa pria itu membuat kemarahan Anna kian memuncak."Aku akan membuatmu memohon-mohon kepadaku, wanita jalang."Steven menghentikan kalimatnya dan melirik kaki Anna. Pria itu tersenyum meledek."Asal kau tahu saja, rantai yang melingkar di tangan dan kakimu ini adalah rantai anti sihir. Kau..."Steven mulai meraih dagu Anna."Tidak akan bisa mengeluarkan sihir. Dengan kata lain, kau tidak akan bisa kabur dari sini," lanjut Steven.Steven tersenyum dengan mata melebar. Anna yang sudah menatap pria itu jijik memalingkan wajahnya hingga dagunya terlepas dari Steven.

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status