Share

Bab 7

Author: Fortunata
last update Last Updated: 2023-02-05 19:13:53

Alex diam, ia tak menanggapi kalimat Anna. Alex menduga istrinya sedang manja dan ingin mendengar kalimat-kalimat gombal. Jika kondisi Anna diterjemahkan ke dalam bahasa anak-anak kekinian Jakarta, tipe bahasa cinta atau yang lebih dikenal sebagai ‘love languange’ Anna adalah ‘Words of Affirmation’. Alex merasa bahwa ia tak perlu lagi mengulanginya. Sebelum menikah, ia sudah mengutarakan bahwa tak ingin Anna berada dalam bahaya sehingga bersedia ditolak. Alexander tetap berpendirian bahwa 'bertindak' adalah bukti cinta yang sempurna, ia tak suka jika harus banyak bicara, terutama mengulang kalimat yang sudah pernah ia katakan.

Alex pun hanya membenamkan kepalanya di pundak Anna dalam keadaan masih menindih istrinya. Tak hanya itu, Alex juga meletakkan tangan Anna dikepalanya untuk diusap-usap. Melihat tingkah manja suaminya, pipi Anna seketika membentuk gelembung tanda merajuk.

“Karena kau tak menjawab pertanyaanku, aku tak mengizinkanmu untuk mencium dan melakukan hubungan suami-istri denganku malam ini,” ucap Anna dengan bibir yang sudah mengerucut.

Anna menyingkirkan tubuh besar suaminya itu ke samping dengan sekuat tenaga dan mulai tidur. Alex yang masih terkejut mendengar perkataan istrinya barusan hanya mengguncang tubuh Anna.

“Na… Kau hanya bercanda kan? Na… na… janggaaannnn…”

Anna yang memang kelelahan itu tak menanggapi suaminya, ia terlelap dengan mudah.

***

Hal mendasar yang ia lakukan sebelum menyentuh pekerjaan administrasi ratu adalah berkeliling untuk mengetahui seluk-beluk tempat yang menjadi rumah barunya ini. Kastil Hari Poter, begitulah yang ada di benak Anna ketika mengelilingi istana. Tujuan hari ini ialah dapur dan perpustakaan.

Melihat Anna yang berjalan di sepanjang lorong ditemani Julie, para pekerja yang sedang menyapu, membersihkan jendela dan menata taman memberi salam pada Anna. Lorong istana ini dikelilingi kaca dan tiang untuk bangunannya, serta taman yang terisi pohon rindang di bagian luar.

“Selamat pagi Yang Mulia Ratu...”

“Selamat pagi Yang Mulia…”

Anna tersenyum, “Selamat pagi...”

Anna menjawab salam para pekerja istana yang ia belum ketahui namanya satu per satu dengan ramah sambil berjalan pelan menuju dapur.

Melihat dapur istana, mengingatkan Anna pada satu lantai pabrik roti milik Sanjaya. Pamannya itu memiliki beberapa unit bisnis berupa makanan & minuman, properti, dan juga eletronik. Anna sendiri diminta memimpin bisnis makanan & minuman sehingga tak asing dengan kunjungan pabrik makanan. Tak hanya itu, Anna juga terbilang pandai memasak. Baginya, masak merupakan terapi dari semua kebisingan dihidupnya. Sanjaya, Ratih dan kedua anak mereka memang tak pernah mengunjungi dapur.

“Masak itu pekerjaan perempuan!”

“Masak? Ogaahhhh, nanti kuku-kuku cantik dari salon ini rusak.”

Kalimat-kalimat penolakan Tommy dan Valencia membuat Anna bersahabat dengan dapur dan bahan makanan. Anna sangat berterima kasih akan hal itu. Menghabiskan waktu tenang dengan memasak memang terbaik!

Dapur luas ini menggunakan alat masak super besar karena menyiapkan makanan untuk orang yang tak sedikit, pekerjanya pun banyak sekali. Anna memperkirakan jumlahnya bisa saja setara dengan pekerja satu lantai pabrik roti. Hanya saja, alat-alat yang biasa Anna gunakan seperti blender dan food processor tak ada. Tidak ada listrik di dunia ini. Penerangan untuk malam hari mengandalkan api. Anehnya, api yang ada di sini berbeda dari api yang selama ini Anna ketahui. Api yang ada di sini sangat terang, sehingga digunakan untuk membaca dan bekerja di malam hari pun tidak akan menyakiti mata.

“Apa tak ada alat masak berukuran kecil?” tanya Anna penasaran pada seorang pria dengan warna baju berbeda dari staf lainnya.

“Sepertinya pria ini memiliki jabatan tinggi di dapur ini,” batin Anna.

“Salam kepada Yang Mulia Ratu,” ucap seorang pria muda sambil membungkuk. Anna pun kembali tersenyum.

“Beliau Michael Yang Mulia, kepala koki istana,” ucap Julie memperkenalkan Michael.

“Kepala koki? Semuda ini?” tanya Anna terkejut dengan mata yang sudah membesar.

Saat bertanya tadi, Anna masih berdiri di belakang Michael sehingga Anna tak melihat bagaimana wujud pria yang ia jadikan tempat bertanya. Michael bahkan terlihat lebih muda darinya.

Umur semuda ini menjadi kepala koki? Sejak kapan pria ini mulai memasak? Apakah ia seorang jenius muda? Jujur saja, masakan istana ini enak sekali. Rasanya jauh melebihi masakan resto mewah yang pernah Anna makan.

“Saya memang masih sangat muda Yang Mulia, tapi benar saya kepala koki istana ini. Saya bersumpah masakan saya tidak akan pernah mengecewakan lidah Yang Mulia,” ucap Alex kembali membungkuk.

“Maaf Michael, maafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk meremehkanmu. Aku hanya kagum, kau yang masih muda ini dapat membuat makanan yang sangat enak. Aku sangat menyukai masakanmu,” kata Anna dengan mata berbinar-binar. Anna sangat suka makan, ia benar-benar mengagumi orang yang pandai memasak.

Mendengar penuturan Anna, para koki dan staf dapur lain menghentikan pekerjaan mereka dan melompat-lompat kegirangan. Pekerjaan mereka disukai oleh sang ratu.

“Terima kasih Yang Mulia, kami senang sekali ternyata Yang Mulia menyukai makanan yang telah kami siapkan. Untuk alat masak, tentu saja di sini ada alat masak ukuran kecil,” ucap Michael tersenyum lebar menampilkan deretan gigi putih persis iklan pasta gigi.

Michael pun mengantar Anna ke depan sebuah lemari yang cukup besar dan membukanya. Tanpa sadar Anna melompat kegirangan melihat alat-alat masak di lemari.

“Apa aku boleh menggunakannya?” tanya Anna dengan mata memelas seperti anak kecil meminta uang jajan.

Julie, Michael dan para staf dapur yang semula tertawa geli menyaksikan tingkah Anna, kini terdiam.

“Yang Mulia… ing…in memasak?” tanya Michael ragu.

Anna tetap mengangguk, meski ia juga heran mengapa orang-orang disekitarnya bingung.

“Tentu Yang Mulia boleh menggunakannya,” kata Michael.

Anna pun mengeluarkan satu kuali dan panci kukus . Kemudian, berkeliling untuk mencari bahan yang bisa ia gunakan. Daging giling, sayuran dan beberapa bumbu masakan Anna campurkan dan bentuk menjadi dimsum. Joanna (Penggemar Dimsum) Anastasia kini sedang beraksi!

"Aku tak sanggup untuk membuat banyak hari ini. Akan tetapi, jika kalian berkenan, cobalah..." kata Anna kepada Michael dan Julie yang mematung. Dimsum spesial Anna sudah jadi dan harum sekali.

Semua yang ada di sana masih diam, mereka baru saja menyaksikan kejadian langka, seorang ratu pandai memasak!

“Aaaa…Mmmm…”

Dimsum yang Anna tawarkan pada Michael dan Julie dilahap oleh Alex. Entah sejak kapan Alex sudah berada di dapur, tak ada yang menyadari kehadirannya.

"Masakanmu tambah enak ternyata," kata Alex menjilat jarinya agar tak ada saos dimsum yang tersisa.

"Aaaaa..."

Belum sempat Anna menyelsaikan ucapannya, teriakan Diego yang kencang sudah memenuhi dapur.

"Yang Mullliiiaaaaa... Ada seorang wanita yang mengaku membawa anak andaaaaa."

Related chapters

  • Pengantin sang Raja Naga   Bab 8

    “Iii…ini… benar bayi Yang Mulia,” ucap seorang wanita paruh baya ketakutan berhadapan dengan Alex. Mendengar kabar mengejutkan tadi, Alex dan Anna langsung menuju tempat wanita yang Diego maksud berada. Di sinilah mereka, ruang kerja Alex. Ruangan luas serba coklat dengan satu meja, kursi dan dua sofa. Anna langsung menatap Alex sinis seolah meminta penjelasan apa maksud dari semua ini. Alex pun memegang tangan Anna, malangnya, langsung mendapat penolakan dari wanita itu. “Kau sudah siap menerima hukumanmu kan wanita tua?” tanya Alex tenang. “Aaa… Apa maksud Yang Mulia? Anak perempuan ini benar adalah darah daging Yang Mulia,” jawab wanita itu dengan tangan gemetar. Keringat dingin bahkan membanjiri wajah dan lehernya. Bayi yang tidur tentram di pelukan wanita itu pun ikut terguncang. “Dia bukan anakku. Aku tak pernah berhubungan dengan wanita selain istriku. Jelas sekali kau berbohong. Sekarang ceritakan padaku yang sebenarnya. Siapa bayi ini dan mengapa kau menyebutnya sebagai

    Last Updated : 2023-02-05
  • Pengantin sang Raja Naga   Bab 9

    Di tempat tidur, Anna terlihat sedang tidur pulas. Alex hanya ingin memandang istrinya dan berniat tidur di ruangan lain hari ini. Alex khawatir Anna masih belum siap bertemu dengannya.“Mengapa kau hanya diam di sana seperti orang bodoh?” tanya Anna.Anna yang semula berbaring dengan posisi miring, beranjak untuk duduk. Di tengah cahaya malam yang masuk ke kamar melalui jendela besar kamar mereka, Anna duduk di tempat tidur dengan selimut menutupi kakinya. Wajahnya pun terlihat lelah.“Kau berantakan sekali, mandilah dulu. Setelah itu, baru kita bicara,” kata Anna memandang suaminya yang masih berdiri di depan pintu.“Aku mandi dulu,” jawab Alex pelan dan melangkah keluar kamar.Begitu suara langkah kaki Alex menjauh, rasa tegang Anna baru menghilang. Anna masih sangat takut dengan kejadian tadi siang.Anna sudah sering melihat para pria dan wanita muda berhalusinasi akibat pengaruh narkoba hingga overdosis. Tak berhenti di sana, Anna juga sering berinteraksi dengan rentenir, preman,

    Last Updated : 2023-02-05
  • Pengantin sang Raja Naga   Bab 10

    “Masih belum diketahui secara pasti apa penyebabnya. Suatu hari, bangsa duyung mulai menawarkan kerja sama untuk menghancurkan dunia manusia pada ketiga kerajaan lainnya. Akan tetapi, semua itu ditolak karena bertentangan dengan keinginan para dewa-dewi pencipta. Sehari setelah penawaran kerja sama berlangsung, titah dewa turun pada orang terpilih di masing-masing kerajaan. Semua isinya sama, tak boleh memulai perang untuk menghancurkan manusia,” jelas Theo panjang lebar. Pria itu kini sudah berdiri di samping Julie, tepatnya di samping kanan depan kursi Anna. “Hanya dengan penawaran kerja sama, mengapa mereka harus dijadikan musuh?” tanya Anna dengan kedua alis yang sudah berkerut. Theo dan Julie menghembuskan nafas kasar bersamaan, sementara Diego hanya bergeming. Anna tentu kebingungan melihat tingkah mereka. “Setelah penawaran ditolak, mereka menyerang semua kerajaan. Mereka tak begitu kuat dulu. Akan tetapi, mereka berhasil mencuri buku sihir terlarang d

    Last Updated : 2023-02-15
  • Pengantin sang Raja Naga   Bab 11

    “Masih belum menghasilkan apapun. Satu-satunya hal yang kuketahui hanya pelaku yang merupakan duyung muda, selain itu tak ada lagi. Hal yang bisa kita lakukan sekarang adalah memperketat penjagaan sambil terus berusaha,” jawab Alex. Ia benar-benar terlihat lelah. “Baiklah, kalau begitu aku permisi dulu. Kau bisa melanjutkan pekerjaanmu,” kata Anna sambil mengemasi buku dan alat tulisnya yang juga dibantu oleh Julie. Masih saja dengan wajah cantik yang datar tanpa ekspresi. Melihat itu, Alex benar-benar frustasi. Alex sangat bingung bagaimana cara agar Anna tak meragukannya. Rasanya Anna tak akan mempercayainya hingga semua fakta terungkap. Akan tetapi, berapa lama baru akan terungkap? Ia merindukan senyum istrinya itu setengah mati. Berapa lama ini, Anna sengaja menghindar. Jika bertemu secara kebetulan, Anna juga tak tersenyum dan hanya lewat saja. Anna yang baru saja keluar dari ruang kerja Alex menghembuskan nafas kasar. Dia masih kurang nyaman untuk berte

    Last Updated : 2023-02-18
  • Pengantin sang Raja Naga   Bab 12

    “Jika berkenan, apa Duchess bersedia memberitahu rumor apa saja yang beredar tentangku?” tanya Anna hati-hati. Duchess Herta tersenyum. Ia bercerita bahwa di pesta-pesta teh para nyonya dan nona bangsawan, Anna masih menjadi topik hangat. Dimulai dari kisah Alex yang sehari-hari selalu ditakuti wanita karena selalu berekspresi tegas dan tidak peduli ketika ada wanita yang sengaja mendekat.“Benarkah suamiku seperti itu?” tanya Anna heran.“Tentu saja Yang Mulia. Yang Mulia Raja memang selalu menjaga etika terhadap wanita, tapi benar hanya sebatas itu saja. Yang Mulia Raja berdansa seperlunya dan juga tak terlihat melakukan pembicaraan pribadi dengan wanita manapun. Wajahnya pun selalu datar,” oceh Duchess Herta.Melihat Anna yang masih tidak percaya, Duchess Herta pun tersenyum. Wanita dengan gaun merah muda polos dan cukup tipis itu tak berhenti memamerkan deretan giginya yang rapi, mirip bintang iklan pasta gigi. Duchess Her

    Last Updated : 2023-02-22
  • Pengantin sang Raja Naga   Bab 13

    “Aku tak ingin melepaskannya,” jawab Alex setengah merengek.“Aku ingin ke toilet, kau ingin aku buang air kecil di tempat tidur?” tanya Anna kesal. Anna benar-benar sudah tak tahan lagi.“Berjanjilah dulu kau akan tidur sambil memelukku saat kembali dari toilet.”“Aaaarrggghhh, baiklaaahhh… Aku akan memelukmu, sekarang lepaskan aku, oke?”Alex pun tersenyum dan melepaskan istrinya. Anna pun segera berlari sekencang mungkin menuju toilet.“Haahhhh, apa yang ada di pikiran Alex. Bisa-bisanya dia bertingkah seperti itu,” gumam Anna saat selesai buang air kecil.Anna yang sedang dalam perjalanan menuju ke kamar menjadi gugup. Apakah seharusnya mereka pisah kamar untuk sementara? Sesampainya di kamar, ternyata Alex sudah tidur.“Jika akan tidur sebelum aku kembali, untuk apa kau bersikeras memintaku untuk memelukmu?” batin Anna kesal.Anna naik ke

    Last Updated : 2023-02-25
  • Pengantin sang Raja Naga   Bab 14

    Anna yang melihat itu merasa aneh. Baru pertama kali mereka bertemu, mengapa ibu dan anak ini terlihat tak senang. Saat bekerja di perusahaan Sanjaya dulu, ia mendapatkan tatapan tidak menyenangkan karena dia masih sangat muda. Banyak yang meragukan kemampuannya. Sekarang ia tak dalam situasi itu. Sejauh yang ia ketahui, tugas seorang ratu berpusat dalam urusan rumah tangga istana. Untuk urusan diplomatik dan keputusan yang berhubugan langsung dengan rakyat, sepenuhnya berada di tangan Alex. Tak ada alasan untuk menganggapnya tidak kompeten. Anna merasa kompeten atau tidak kompeten, hanya Alex dan orang-orang dalam istana yang berhak menilai karena mereka yang merasakan dampaknya secara langsung.Rombongan kesatria diantar ke penginapan mereka oleh para pelayan. Sementara untuk Marquess, Marchioness dan kedua anak mereka diantar sendiri oleh Alex dan Anna. Sepanjang jalan, Anna makin merasa tidak nyaman. Jika mata mereka bisa mengeluarkan laser, mungkin saja punggung Anna sudah terluk

    Last Updated : 2023-03-01
  • Pengantin sang Raja Naga   Bab 15

    “Festival?” tanya Anna heran.“Betul Yang Mulia, kami izin untuk libur besok untuk mengikuti festival olahraga,” kata Julie pada Anna.Pagi ini Anna memulai harinya dengan membaca satu buku di perpustakaan. Saat sedang santai membaca buku, Diego dan Julie meminta izin untuk libur satu hari besok.“Itu festival seperti apa?” tanya Anna.“Festival olahraga adalah festival yang diadakan oleh rakyat setiap tahun Yang Mulia. Sesuai namanya, akan ada beberapa olahraga yang dijadikan lomba seperti estafet air, menyelam, adu pedang dan adu monster sihir,” jelas Diego.“Waahhhh, kalian mengikuti apa? Theo tidak turut serta dalam festival?” tanya Anna pada tiga orang yang tengah berdiri di depannya itu.“Saya estafet air Yang Mulia,” jawab Diego.“Saya menyelam,” jawab Julie.“Saya memang tidak ingin turut serta Yang Mulia,” jawab Diego.

    Last Updated : 2023-03-08

Latest chapter

  • Pengantin sang Raja Naga   Bab 81

    Duuuuuaaaarrrr!! Duuuuuaaarrrrr!!Dave dan Julie yang masih memiliki kesadaran penuh itu menyerang Steven dengan tenaga yang tersisa.Duuuaaarrrrr!!!! Duuuuuaaarrrrr!! Duuuuuaaarrrrr!!Beberapa serangan mereka berhasil mengenai Steven hingga pria itu menjatuhkan Anna yang berada dalam genggamannya."Yang Muliaaaaaaa!!!" teriak Julie."SIAL!!" umpat Steven.Julie berusaha bangkit untuk meraih Anna. Namun, Steven yang seolah dirasuki setan menyerang Julie dengan membabi buta."Bangs*******ttttttttttttttttt! Beraninya kau menghalangiku!!" umpat Steven."Berani sekali kau!!""Mati kau!!"Umpatan pria itu sangat kencang hingga membuat penjaga yang tersisa di mansion berlari menghampiri mereka."SIAPA KAU?!" teriak salah seorang prajurit yang baru saja masuk.Prajurit yang masih sangat muda itu tentu saja tidak mengenali raja duyung.Akan tetapi, tanda sihir hitam yang menutupi wajah Steven cu

  • Pengantin sang Raja Naga   Bab 80

    Usai kepergian Alex, Dave terdiam sejenak dan mengamati betapa kacaunya para wanita yang ada di ruangan ini. Dua pingsan dan satu berlutut ketakutan.Dave mengeluarkan alat komunikasinya dan meminta Julie kembali ke mansion Grand Duke secepatnya."Bangkitlah, tunjukkan padaku letak kamar Yang Mulia Ratu," perintah Dave pada Lucy.Akan tetapi, Lucy masih berlutut dan tertunduk ketakutan.Setelah ini aku tidak akan dibiarkan hidup kan? Aku akan mati kan?Memikirkan itu membuat badan Lucy bergetar hebat."Yang Mulia Raja sudah bilang tidak akan membunuhmu jika kau memberitahu keberadaan Yang Mulia Ratu. Kau sudah memberitahu beliau dan Yang Mulia Ratu ada di sini. Nyawamu aman. Cepatlah berdiri," ucap Dave sambil berjalan menggendong Anna."Kau ikat dan jaga dulu Grand Duchess. Aku akan kembali saat Julie sudah tiba," ucap Dave pada Vincent.Vincent hanya mengangguk dan menjalankan perintah.***Di sepanjang ja

  • Pengantin sang Raja Naga   Bab 79

    "Kau pergilah terlebih dulu, aku akan menyusulmu nanti," jawab Alex pada prajurit muda yang berlutut di hadapannya itu."Tapi Yang Mulia, anda harus pergi sekarang juga. Kondisi saat ini benar-benar genting," ucap lelaki itu.Lelaki itu benar-benar mengantar nyawanya untuk Alex. Ia benar-benar tidak peduli bahwa Alex akan membunuhnya saat itu juga. Hal terpenting baginya adalah ia harus menyelamatkan kerajaannya."Aku tak peduli segenting apa situasi istanamu sekarang. Karena saat ini, ada hal yang amat penting yang tengah aku kerjakan," ucap Alex.Setelah mendengar itu, sang prajurit muda memperhatikan sekitar. Lucy yang sedang berlutut ketakutan, serta Grand Duchess Hillary yang sudah sekarat."Tapi....." prajurit itu masih saja berniat memaksa Alex pergi."Aku akan pergi setelah urusanku di sini selesai. Sebaiknya kau tunggu atau pergi terlebih dulu. Sekali lagi kau berani membantahku, kau sendiri tau apa yang akan terjadi," jawab Alex.

  • Pengantin sang Raja Naga   Bab 78

    18+Terdapat adegan kekerasan pada perempuan. Mohon kebijakan dari para pembaca sekalian."Mengapa harus di waktu seperti ini," ucap Noah geram.Noah terlalu familiar dengan hal ini, ketukan pintu yang agresif itu menandakan hal mendesak telah terjadi. Benar-benar di saat yang tidak tepat."Massuuukkkkkk!!" teriak Noah memerintahkan orang itu masuk.Ternyata, orang yang mengetuk adalah salah satu prajurit Karl."Yang Mulia Grand Duke... Haahhh... Haaaahhh..." ucap sang prajurit terengah-engah."Ada apa? Mengapa kau terburu-buru kemari?" tanya Noah kesal. Dia bahkan masih belum menemukan putrinya dan sudah harus mendengar kabar yang tidak diinginkan."Kita... Kerajaan kita diserang oleh para duyung... Yang Mulia Raja meminta anda segera ke sana untuk membantu," ucap prajurit itu."Apa katamu? Duyung? Arrrrggghhhh!! Mengapa harus di saat seperti iniiii!!!!" teri

  • Pengantin sang Raja Naga   Bab 77

    "Bagaimana perkembangannya, Grand Duke?" tanya Alex pada Noah.Noah masih mencari di sekitar rumah karena ia yakin sekali bahwa pelakunya pasti Medeline dan wanita itu tidak pergi kemana pun.Tidak ada yang mungkin menculik Anna selain wanita itu.Noah langsung memegangi kepalanya yang terasa sangat sakit itu. Pria itu bahkan belum sempat untuk tidur."Kau ada di mana istriku?" gumam Alex.Orang pertama yang juga Alex curigai adalah Medeline. Belum sempat Noah menjawab Alex, pria itu langsung pergi mencari Medeline ke ruang kerjanya.Namun belum sampai ke ruang kerja, ia langsung bertemu dengan Medeline."Salam pada Yang Mulia Raja Naga," ucap Medeline sambil membungkuk pada Alex."Di mana istriku?" tanya Alex tanpa basa-basi.Alex berusaha untuk menyembunyikan emosinya."Apa maksud anda, Yang Mulia? Saya tidak mengetahui keberadaan Yang Mulia Ratu," jawab Medeline yang menyembunyikan rasa takutnya.Meski bisa mengontrol ekspresi wajah, Alex tentu tidak dapat mengendalikan aura membunu

  • Pengantin sang Raja Naga   Bab 76

    Alex diam. Tiga lelaki yang ada di ruangan itu hanya bisa diam. Banyak orang berkata, tidak ada yang bisa menggambarkan rasa sakit seorang ibu saat ditinggalkan oleh anak mereka.Kini sepertinya mereka bertiga mengerti. Rasa sesak dan sakit yang nyonya Ravina rasakan seolah ikut menghujam dada mereka. Vincent bahkan memejamkan matanya sesaat.Mereka membiarkan nyonya Ravina meluapkan air matanya."Jika anda merasa berat, tak masalah jika kita melanjutkan perbincangan kita saat matahari terbit nanti. Bagaimana kalau kita istirahat dulu?" usul Dave pada Alex saat nyonya Ravina sudah mulai tenang.Alex mengambil tisu di meja yang tidak jauh dari mereka dan memberikannya pada nyonya Ravina."Terima kasih, Yang Mulia," ucap nyonya Ravina dengan suara yang kecil. Nyaris tidak terdengar.Karena Alex tak menjawab, Dave melirik Alex lagi meminta persetujuan.Sejujurnya, Alex tidak sabar. Namun, ia juga tidak bisa egois. Dia punya Anna, seorang

  • Pengantin sang Raja Naga   Bab 75

    Nyonya Ravina terdiam sejenak."Kau raja naga ternyata," gumam nyonya Ravina."Hormat kepada raja naga," ucap nyonya Ravina sembari menundukkan kepala sebagai tanda memberi hormat."Aku cukup terkejut karena kau tidak mengetahui wajahku," ucap Alex."Wanita tua ini sudah tidak pernah terlibat lagi dengan urusan di luar sana, Yang Mulia. Untuk pertanyaan anda, bagaimana jika kita berbicara di rumah saya saja? Kalian bisa sekalian menginap," ucap nyonya Ravina.Alex diam sesaat dan memandangi sekitar, suasana masih gelap.Dengan kondisi nyonya Ravina yang baru saja pulih, akan lebih nyaman baginya untuk berbincang di tempat yang hangat.Pria itu pun mengalah, "Baiklah, kita akan berbicara di tempat anda nyonya."Kemudian, Dave membantu nyonya Ravina untuk berdiri.***Rumah nyonya Ravina benar-benar terletak jauh di dalam hutan. Tidak ada tanda-tanda makhluk lain yang hidup di sana selain binatang hutan."Melihat keadaan di sini, aku jadi penasaran seberapa luas hutan di dunia kita ini.

  • Pengantin sang Raja Naga   Bab 74

    "SIAPA ITUUU?" teriak Dave.Mereka bertiga berhasil menghindari serangan tepat waktu.Dduuuuaaaaarrr!! Ddduuuaaarrr!!Namun bukan jawaban yang terdengar, hanya serangan demi serangan yang datang bertubi-tubi."Aku akan pergi mencari siapa yang menyerang kita," ucap Dave pada Vincent dan Alex.Dave langsung berlari menyusuri pepohonan. Sementara, Alex dan Vincent sibuk bertahan.Dddduuuuuaaarrr!!! Dddduuuuaarrrrr!!!! Dddduuuuuuaaaarrrr!!!!! Ddddduuuuuuaaarrr!!!!Serangan yang mereka dapat itu sangat cepat, kuat dan juga tepat. Hal yang hanya bisa dilakukan oleh orang berpengalaman."SIAPA ITU? HEI! KELUARLAH! JANGAN JADI PENGECUT DAN HADAPI KAMI SECARA LANGSUNG!" teriak Dave lagi."HEEEIIIIII!!!!!"Dave benar-benar tak mendapat jawaban apapun. Ia terus berlari di antara suara keras dari serangan-serangan yang datang secara bertubi-tubi."Di mana kau?" gumam Dave.Lama kelamaan Dave sudah tidak lagi be

  • Pengantin sang Raja Naga   Bab 73

    "Sampai kapan kau akan menghindariku?" tanya Medeline yang tiba-tiba masuk ke ruang kerja Noah.Terlihat kekecewaan mendalam dari wajah wanita itu. Di samping itu, kantung mata besar dan hitam yang menghiasi wajahnya kian memperburuk penampilan Medeline. Wanita itu tidak tahan lagi karena Noah terus menghindar. Di sisi lain, Noah juga benar-benar tidak ingin berbicara dengan Medeline."Selanjutnya kau wajib mengetuk pintu. Karena ke depannya aku akan kembali menjalankan tugas-tugasku, ruangan ini akan segera ramai," ucap Noah menoleh pada Medeline sebentar.Kemudian, pria itu lanjut membaca berkas yang ada di tangannya.Dalam ruang kerja, Noah tidak sendiri. Ada Oswald di sana yang juga sedang memegang berkas. Pria itu baru selesai memberi laporan pada Noah."Saya permisi, Yang Mulia," ucap Oswald.Oswald langsung pamit pada Noah dan Medeline."Aaahhh, aku tidak menghindarimu. Hanya saja, tidak ada yang harus kita bicarakan," tambah Noah.Mendengar penuturan Noah membuat Medeline be

DMCA.com Protection Status