Share

Bab 45

Anna menangis sesegukan. Brent sendiri mengepalkan tangannya hingga berdarah. Adiknya ternyata meninggal dengan tragis seperti ini.

"Wanita biadab," gumam Brent.

Leon hanya bisa menepuk pundak Brent untuk menenangkannya.

"Annaa... sayang... tenanglah... hmmm... tenanglah..."

Alex masih memeluk dan mengusap punggung istrinya. Brent hanya diam, membiarkan Anna menangisi kepergian ibunya.

Anna tahu dia masih harus berbicara dengan pamannya. Dia berusaha sekeras mungkin agar air matanya berhenti. Namun, pemadangan yang baru saja dia lihat itu terlalu kejam.

Bagaimana bisa seseorang melakukan ini hanya karena cinta? Apakah itu masih pantas disebut sebagai cinta?

***

Akhirnya Anna berhenti menangis setelah satu jam.

"Hiksss...Hikkksss..."

Melihat Anna yang masih sesegukan, Alex beranjak mengambil air untuk istrinya.

"Pelan-pelan..." ucap Alex setelah memberi air ke Anna.

Usai menghabiskan satu gelas kecil

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status