Share

Bab 387. Menggores Hati

"Maaf, Tu-tuan," ucap pemuda itu terbata.

"Bereskan dia!" titah Haidar kepada para pengawalnya.

Kedua pengawalnya menarik pemuda itu untuk menjauhi kerumunan. Seketika orang yang melihat kejadian itu bertepuk tangan.

"Anda hebat, Tuan," puji salah satu laki-laki yang seumuran dengannya.

Haidar hanya tersenyum menanggapi ucapan dari laki-laki itu. Kemudian, ia mengajak sang istri untuk duduk di rerumputan dekat batu besar yang ada di taman itu.

Hanya ada beberapa orang saja yang ada di sekelilingnya yang sedang menikmati malam indah bersama seorang kekasih.

Andin duduk di samping sang suami sambil menyandarkan kepalanya di bahu laki-laki kekar itu.

"Boo, coba ku lihat tanganmu." Andin meraih tangan sang suami yang digunakan untuk memukul pemuda tak berakhlak itu. "Tanganmu tidak apa-apa?" tanya Andin. Lalu, menciumi jemari sang suami dengan mesra.

"Kenapa kamu mencium tanganku?" tanya Haidar, "Harusnya kamu cium ini," kata laki-

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status