Beranda / Romansa / Pengantin Pria Pengganti / Bab 155. Menuju alam surga dunia

Share

Bab 155. Menuju alam surga dunia

Penulis: Andriani _Rieni
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-05 08:47:18

Saat ini hubungannya dengan Evelyn betul-betul sudah terbuka secara terang-terangan baik keluarga besarnya dan keluarga besar Evelyn mereka semua merestui mereka.

Akhirnya impiannya terwujud, untuk kedepannya dia sudah bisa menjalani hari-hari yang indah bersama gadis pujaan hatinya ini.

Sementara itu Evelyn, ternyata diam-diam Evelyn juga melirik pada Rayyan sambil tersipu malu. Dia juga merasa seperti sedang berada di alam mimpi. Sungguh semua ini seperti di luar akal sehatnya. Sekarang Evelyn bukan lagi menjadi istri diam-diam Rayyan, melainkan semua orang sudah mengetahui hubungannya dengan Rayyan. Pernikahan mereka itu benar-benar seperti anugerah yang jatuh dari langit untuk dirinya.

Karena senangnya kedua orang ini sama sekali tidak mengeluarkan kata-kata, hanya bahasa tubuh dan tatapan mata saja yang mengisyaratkan bahwa mereka benar-benar sedang berbahagia.

Mobil yang mereka tumpangi kini berhenti, semua orang mulai turun. Rayyan menggandeng tangan Evelyn dan membawanya melan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 156. Tidak sesuai Harapan Amara

    Sementara itu di belahan bumi yang lain tepatnya di negara Norwegia atau biasa dikenal dengan julukan negeri matahari tengah malam.Keberangkatan Amara dan Arka kemarin pagi berjalan mulus tanpa kendala, penerbangan yang memang sudah diatur dengan baik itu membawa cerita tersendiri. Mereka berdua memang sengaja dijadwalkan dengan jadwal penerbangan yang sama, pesawat yang sama, dan turun di kota untuk transit juga secara bersama-sama.Amara tampak tersenyum riang dan penuh kebahagiaan, senyuman yang bukan karena alasan penerbangannya menuju negara yang sudah menjadi impiannya itu, tetapi tepatnya dikarenakan ia tersenyum bahagia karena adanya seorang pria berjaket kulit yang duduk di bangku seberang kursinya yang ikut menemani dirinya di negara yang bisa dikatakan asing baginya itu.Meskipun tidak banyak interaksi atau percakapan di antara mereka berdua, di kerenakan posisi bangku mereka yang terpisah oleh sebuah lorong atau mereka tidak duduk bersampingan, tetapi pada saat singgah di

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-06
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 157. Rindu Ingin bertemu

    Walau hatinya masih merasa jengkel karena kepergian Arka, namun akhirnya Amara memutuskan untuk berbincang bersama sang asisten Dokter, mereka berbincang santai membicarakan tentang hal-hal yang perlu dilakukan oleh Amara selama berada di negara ini untuk tujuan kesehatannya.Sedangkan Arka, dia menemui Azam di gedung perusahaan grup Brahmana yang ada di negara ini. Azam yang sudah mengetahui tentang kedatangan Arka dari putranya pun menyambut. Mereka terlibat obrolan tentang bisnis mereka di sini.Ketika Arka pulang ke Villa, dia sudah tidak bisa menemui Amara karena saat ini hari sudah cukup malam. Lagian juga dia tidak mau mengganggu waktu istirahat Amara. Padahal kalau boleh jujur jauh di dasar hatinya, dia sangat ingin melihat gadis kecil itu walaupun hanya sebentar saja.Dia hanya ingin memastikan jika keadaan Amara baik-baik saja, akhirnya Arka memutuskan untuk bertanya kepada kepala kepala pelayan yang mengurus villa mewah itu, kemudian setelah itu dia pergi ke kamarnya sendir

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-07
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 158. Arka merasa panik

    Tanpa terasa mentari pagi sudah tiba lagi, karena ini adalah hari Minggu, Arka sudah meminta izin untuk tidak pergi ke kantor dan beristirahat kepada Sekretaris Azam. Sebenarnya bukan Arka ingin beristirahat, tetapi karena hari ini dia ingin menepati janjinya untuk menemani Amara.Terdengar suara langkah kaki, Amara sudah turun dari kamarnya. Dia menenteng tas kecil, memakai pakaian tebal karena udara diluar terasa sangat dingin, dipadukan dengan celana jeans panjang.“Kak Arka, hari ini kita jadi pergi, kan?” Gadis itu bertanya penuh semangat.Arka tertegun saat melihat gadis kecil itu begitu manis dimatanya. Hatinya juga selalu bergetar setiap kali ia menatap wajahnya.Arka mengangguk, “Ya, tentu saja.”Amara tersenyum senang kemudian melingkarkan tangannya pada lengan Arka.Tidak lama kemudian mereka telah berada di dalam mobil dan Arka segera mengemudi. Sepanjang perjalanan Arka harus beberapa kali menahan nafas, karena menghadapi segala tingkah manja dari Amara.Sebentar-sebentar

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-08
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 159. kota Bunga

    Masih dalam posisi terus memeluk Amara dan sambil melabuhkan kecupan singkat, pada pucuk rambut gadis yang saat ini berhasil mencuri hatinya itu Arka berkata,"Nona Amara, maafkan aku. Selama ini aku hanya ingin menjaga nama baik Nona, mencintaiku itu hanya akan menimbulkan masalah bagi kita. Percayalah, aku sama sekali tidak mempunyai wanita manapun yang aku cintai seperti yang kamu pikirkan. Tolong jangan perna berpikir untuk menjauhiku." tutur Arka spontan sambil memeluk Amara.Arka tersentak, menyadari jika dirinya sudah melakukan kesalahan-kesalahan, seketika ia sadar, kemudian melepaskan pelukannya. Dan cepat-cepat menarik kembali tubuhnya."Maaf, maafkan aku sudah lancang memelukmu. " Arka segera melajukan kembali mobilnya. Jantungnya masih berdegup kencang karena pelukan tadi.‘Ahhh ... kenapa aku tiba-tiba memeluknya seperti itu? Dia pasti berpikir kalau aku ini adalah pria brengsek.’ Arka mengutuk dirinya sendiri.Amara masih setengah sadar. Dia merasa seperti mimpi dipeluk

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-09
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 160. Tiba-tiba Hujan

    "Aahhh ... Tidak ada apa-apa ... " Arka gelagapan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal."Kak Arka selalu membuatku penasaran." Amara kesal."Lihat itu, ada burung sedang pacaran. " Arka kehabisan ide untuk mengalihkan pembahasan, dia menunjuk asal ke arah ranting pohon yang ada di atas kepala mereka."Mana? Aku tidak melihatnya?" Amara mendongak, sambil matanya mencari-cari."Itu ...." Arka meraih tubuh Amara hingga kepala Amara menyandar di bahunya."Tapi tidak ada, aku tidak melihat apa-apa." Amara sama sekali tidak melihat adanya burung di sana.Tangan Arka bergerak, menyibakkan rambut Amara."Beneran tidak ada Aahh ... Kak Arka bohong! " Amara sadar, dia segera menepis tangan Arka dan memukul-mukul ringan tubuh Arka yang tertawa terbahak."Maaf. Aku hanya ingin bercanda.” Arka masih tertawa."Tidak lucu!" Amara mencubit perut Arka, membuatnya menggeliat kegelian.Tapi Amara belum berhenti dia terus menggelitik Arka sampai pria itu berdiri dan berlari menjauhi Amara. Gadis i

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-10
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 161. Ciuman pertama Arka dan Amara

    Sejenak mereka terdiam dan masing-masing tenggelam dalam pikiran mereka. Menikmati setiap debar-debaran nada cinta yang mengalun indah di hati keduanya.Untuk memecah kesunyian yang ada Arka berkata, "Apa ini sudah terasa sedikit hangat?" Arka bertanya, sambil mengeratkan pelukannya.Amara mengangkat wajahnya dan mengangguk. Dia menatap wajah Arka dalam, saat bersamaan mata mereka bertemu pandang. Jantung Arka kembali berdebar, untuk menutupi rasa yang ada tangan Arka bergerak, sengaja menundukkan kepala Amara agar tidak menatap ke arah dirinya."Jangan menatapku seperti itu.” ucapnya dengan suara lirih dan terkesan salah tingkah. Tapi Amara malah menarik tangan Arka dan kembali menatap wajah pria itu. Entah bagaimana perasaan Arka saat ini, apalagi saat Amara menarik wajahnya agar menatapnya juga.Kini mereka saling menatap, kedua pasang mata mereka kini saling bertemu pandang mencoba menyelami arti dari rasa yang ada.Sampai beberapa saat mereka tetap saling menatap seperti itu, ta

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-11
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 162. Amara Sakit

    Arka sungguh merasa aneh, kira-kira apa yang membuat Amara sampai menghubungi dirinya malam-malam seperti ini.“Nona Amara, ada apa?""Kak Arka, apa kamu sudah tidur?""Belum, kenapa? Apa kamu memerlukan sesuatu? Aku akan memanggil pelayan untukmu. ""Tidak, aku hanya ingin melihatmu saja, bisakah Kak Arka ke kamarku sebentar? "Arka mengerjapkan matanya,"Nona Amara, ini sudah malam. Kamu harus beristirahat. Besok, aku juga harus ke kantor.""Kalau Kak Arka tidak mau ke sini, aku saja yang ke kamarmu. Jujur sepertinya aku tidak bisa tidur jika belum melihatmu.” tutur Amara sambil menggigit bibir bawahnya, tapi itu benar yang saat ini dirasakan olehnya.Arka kembali tercengang, mana mungkin dia membiarkan Amara untuk keluar malam-malam begini hanya untuk datang ke kamarnya."Jangan! Baiklah, kalau begitu biar aku yang kesana sekarang." panggilan ditutup dari sana.Arka menghela nafas berat, terpaksa dia pun melangkah keluar dari kamarnya dan berjalan menuju kamar Amara.Sedikit ragu i

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-12
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 163. Panggilan Sayang

    Di ambang pintu Yuli terlihat gelisah.“Ada apa?”"Nona Amara, Tuan, Nona Amara sepertinya demam. Badannya panas sekali.” tutur pelayan itu dengan panik."Apa?" Arka tentu terkejut, dia tidak bertanya lagi dan langsung berlari ke kamar Amara, kemudian pelayan itu menyusul di belakangnya."Nona Amara." Arka langsung menghampiri Amara yang masih berbaring diatas tempat tidurnya.Dia mengibaskan selimut yang menutupi tubuh Amara dan segera memeriksa suhu badannya."Nona Amara, kamu demam!" Arka terlihat sangat khawatir."Kak Arka kenapa kamu menarik selimutku? Aku dingin." Amara merengek ketika menyadari jika Arka sudah duduk disampingnya."Eh, maaf," Arka segera menarik kembali selimut tebal itu dan menutupi tubuh Amara kembali."Maafkan aku, ini semua salahku. Ini pasti karena Nona terkena air hujan kemarin." Arka baru sadar jika kemarin, Amara sempat terkena air hujan.Dia menggenggam erat tangan Amara dengan kedua tangannya dan berkali-kali menciumnya, ia tidak menyadari jika pelayan

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-13

Bab terbaru

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 187. Happy Ending

    Mereka paham akan maksud dari ucapan Amara, mereka juga mengerti kegelisahan yang Amara rasakan.Pada akhirnya Amar pun menepuk pundak Arka, “Ada baiknya memang seperti itu Arka, kamu tidak keberatan kan, atas permintaan Amara?”Arka mengangguk, “Ya, Paman. Jika itu permintaan Amara, aku pasti akan menurutinya.”Amar kemudian keluar, dia menemui pihak rumah sakit untuk mengutarakan niatnya. Dokter tidak mempermasalahkan itu dan mengizinkan. Beberapa orang juga pernah melakukan hal yang sama seperti yang akan mereka lakukan. Menikah di rumah sakit, karena saat salah satu dari pasangan dari mereka kritis. Bahkan ada yang meninggal setelah mereka menikah. Dokter mengerti dan tidak mempersulit semua itu.Amar menghubungi Rayyan dan mengatakan hal ini. Lalu Rayyan menghubungi mertuanya dan menyampaikan apa yang dikatakan Amar.Siang ini di ruangan rawat inap tempat dimana Amara dirawat, nampak ramai orang. Tetapi mereka masih tetap menjaga ketenangan dan jarang yang berbicara. Sekali berbi

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 187. Menikah di Rumah sakit

    Evelyn menceritakan semuanya tentang kakaknya. Laras bukan tidak khawatir, dia bahkan menangis membayangkan jika hampir saja dia akan kehilangan putra satu-satunya milik mereka.Arka menoleh pada Azura, calon ibu mertuanya itu mengangguk. Dan mengatakan hal yang sama seperti yang dikatakan oleh ibunya. Akhirnya Arka pun menurut.“Baiklah Bu, aku akan pulang.” Pada akhirnya Arka pun berpamitan pada Azura dan Amar untuk pulang dahulu.Ketika dia memasuki pintu, Laras dan Sofyan sudah berdiri menunggunya. Laras menatap putranya itu berjalan dengan lesu ke dalam rumah dengan wajah yang kusut dan pucat. Penampilan Arka sangat berantakan. Tetapi wajahnya tersirat sebuah kedewasaan. Jauh berbeda dengan Arka sebelum ini. Hati Laras sakit rasanya melihat keadaan putranya seperti itu. Langsung berlari dan memeluk Arka serta menangis tersedu-sedu.“Arka, jangan khawatir lagi. Semua akan baik-baik saja. Cinta kalian pasti akan bersatu.”Arka mendorong lembut tubuh ibunya kemudian mengangkat dagu

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 186. Mendapatkan Donor penganti

    Pintu ruangan dimana Amara dirawat terbuka, beberapa suster masuk dan hanya memerlukan waktu sekitar dua menit, mereka sudah keluar dengan mendorong tubuh Amara.Semua orang mengikuti, namun langkah mereka harus terhenti ketika pintu ruangan operasi tertutup, menyisakan cahaya lampu halogen dan lampu LED yang sinarnya menembus kaca jendela. Tapi itu hanya beberapa detik saja, cahaya lampu di dalam ruangan itu menghilang karena tirai jendela telah ditutup dengan rapat.Amar merengkuh tubuh Azura dan membawanya ke ruang tunggu, sementara Rayyan merengkuh tubuh Arka dan membawanya ke ruangan tunggu juga, Rayyan memperlakukan Arka seperti memperlakukan anak kecilnya saja, bahkan dia melupakan istrinya yang bengong melompong melihat suaminya yang bukannya merengkuh dirinya justru malah merengkuh kakaknya.Sejenak Evelyn tertegun kemudian dia langsung tersadar. Dia ikut menyusul mereka dengan berlari kecil, lalu duduk di samping Arka.Dia segera memeluk Arka kembali, menyisihkan tangan Ray

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 185. Gagal Mendonorkan Jantungnya

    Suasana kembali hening. Kembali tidak ada suara dari mereka, kembali tidak ada yang beranjak dari tempatnya. Mata mereka hanya terfokus pada satu titik saja yaitu ke arah dimana Dokter membawa Arka.Ingin rasanya mereka berlari menyusul kemudian berteriak memanggil Arka. Namun mereka menahan keinginan itu dengan sekuatnya. Bahkan cenderung dengan berat hati hanya bisa pasrah menghargai keinginan dan pengorbanan Arka.Sambil terus menekan dadanya, membayangkan apa yang sedang dilakukan para Ahli medis di dalam sana pada tubuh Arka. Membelah dadanya dan mengeluarkan jantungnya hidup-hidup? Atau Arka di bius dulu hingga mati kemudian diambil Jantungnya?Semua orang hanya bisa membisu ngeri dan menahan sakit dalam hati.Hingga beberapa saat lamanya, di tengah-tengah ketegangan yang meraja, seorang perawat berlari mendekati mereka. Semua berdiri."Tuan Rayyan, Dokter memanggil Anda. Mari silahkan ikut saya.""Aku ikut." Evelyn cepat ikut bangun."Mohon maaf Nyonya. Hanya Tuan Rayyan saja.

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 184. Pengorbanan

    Suasana semakin Pilu dan terasa sangat mencekam saat Arka menandatangani surat itu.Tidak ada yang tidak mengeluarkan air mata. Pengorbanan Arka saat ini sungguh tidak bisa dikatakan main-main. Arka akan menyerahkan jantungnya untuk kelangsungan hidup Amara. Dia akan mati, demi Amara bisa hidup."Ikut lah bersama kami." Dokter melangkah. Arka mengikutinya."Kak Arka!" Evelyn yang sejak tadi membeku kini tidak bisa lagi menahan diri. Dia memanggil Arka sambil menarik lengannya.Arka menghentikan langkahnya kemudian dia menoleh.“Kak Arka, apa kamu akan meninggalkan kami?”Arka membalikkan badannya dia menatap lekat wajah adiknya yang teramat ya sayangi itu. Kemudian tangannya terulur untuk mengusap air mata Evelyn ini yang sejak tadi sudah membasahi pipinya.“Kak Arka tidak pernah pergi. Kak Arka akan tetap ada di hati kalian.” Dia meraih kedua tangan Evelyn kemudian menggenggamnya dengan erat.“Evelyn dengarkan kakak, tanpa Kakak, kamu akan tetap hidup lebih baik asalkan ada Rayyan di

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 183. Demi cinta Arka Mendonorkan Jantungnya

    Tidak perlu menunggu waktu lama, seseorang yang dihubungi oleh Rayyan itu langsung mengangkat panggilan teleponnya.[Robi, segera mungkin hubungi semua tim kita, untuk bergerak keseluruh rumah sakit atau kemana saja untuk mencari seseorang yang bisa mendonorkan Jantungnya untuk Amara. Berapapun harganya, kita akan membayarnya! Dengar berapapun, itu aku tidak peduli!]Tanpa bertanya, Robi sudah paham dengan maksud dari perintah yang diutarakan oleh Rayyan dan cepat mengiyakan.Baru saja Rayyan mengakhiri panggilannya, Seorang Perawat masuk dan berseru."Dokter! Nona Amara kritis!"Tanpa bertanya, Dokter pun segera berlari menyusul langkah perawat itu yang dengan sigapnya disusul juga oleh yang lainnya.Dokter segera masuk ke dalam ruangan tempat Amara berbaring."Amar, kondisi Amara, Putri kita memburuk! Dia tidak sadarkan diri lagi!" Azura langsung menubruk tubuh Amar dan menangis histeris saat sang suami muncul di hadapannya.Amar cepat membawa tubuh Azura ke luar ruangan mengikuti i

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 182. Kian Mengkhawatirkan

    Sudah hampir tiga jam lamanya, Tim medis dari rumah sakit ternama di kota mereka itu menangani Amara di ruangan ICU.Saat ini, Rayyan dan Evelyn sudah berada di rumah sakit, Amar yang sudah menghubungi mereka. Saat Rayyan mendapatkan kabar jika kondisi Amara kritis seketika saja ia langsung membawa serta Evelyn untuk bergegas menuju rumah sakit.Mereka sempat tidak percaya dengan berita yang mereka dengar, karena baru beberapa jam yang lalu suami dari Bibinya itu baru saja mengabarkan jika kesehatan Amara sudah membaik, bahkan hari ini Amara sudah dinyatakan boleh pulang ke rumah dan menjalankan berobat jalan saja.Akan tetapi semuanya terasa seperti mimpi, mendadak kondisi Amara menjadi kritis seperti saat ini. Semua orang dipenuhi rasa kekhawatiran. Menatap penuh harap ke arah pintu ruangan ICU tempat Amara sedang ditangani secara intensif oleh tim medis.Tak ada satupun suara yang terdengar, mereka hanya terdiam dan memanjatkan doa didalam hati mereka masing-masing. Hingga akhirnya

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 181. Kondisi Amara kembali memburuk

    Epilog.Pagi-pagi, Amar dan Azura sudah terlihat melangkah menuju ruangan dimana Amara dirawat dengan wajah penuh ketenangan."Pagi sayang!" Azura menyapa berbarengan dengan membuka pintu ruangan."Pagi Mama, Papa." Amara menyambut dengan mata yang berbinar bahagia.Mata Azura langsung fokus pada tangan Arka yang sedang menyisir rambut Amara.'Wajar saja kalau Amara jatuh cinta pada pria itu. Dia begitu perhatian.' batinnya.Arka cepat mengangguk pada mereka berdua lalu kembali pada rambut Amara. Dia mengikat rapi rambut Amara keatas. Kemudian segera beranjak untuk menyisih."Bagaimana keadaan Amara, Arka?" tanya Amar pada Arka."Kata Dokter, aku sudah diperbolehkan pulang hari ini, Pa!" seru Amara.Amar tersenyum. "Papa sudah tahu. Dokter sudah menelpon Papa semalam, jika pagi ini kamu sudah boleh kembali ke rumah.""Paman, kalau begitu aku akan segera mengurus administrasi dulu." ucap Arka.Amar mengangguk."Kak Arka, kamu mau kemana?" tanya Amara."Arka harus mengurus biaya adminis

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 180. Persiapan pernikahan Arka dan Amara

    Hari ini, Amar menepati janji.Sepulang dari menjenguk Amara di rumah sakit, dia langsung menghubungi Rayyan untuk membahas rencana persiapan pernikahan Amara dan Arka.Rayyan pun segera datang bersama dengan Evelyn ke rumah besar keluarga Brahmana untuk membahas hal ini di sana.Setelah mereka berdiskusi akhirnya mereka memutuskan untuk mengunjungi rumah orang tua Evelyn yaitu kediaman keluarga Limanto. Sebelum menuju rumah orang tuanya tidak lupa Evelyn memberi kabar pada ibunya supaya Ayahnya jangan dulu berangkat kerja, agar saat mereka tiba di kediaman keluarga Limanto, sang Ayah masih berada di rumah karena keluarga Brahmana akan datang ke sana.Laras tidak tahu apa yang akan mereka bahas, Dia mengira jika keluarga besar Brahmana hanya mengunjungi mereka sekedar untuk bersilaturahmi saja.Jadi dia pun memberitahu suaminya agar jangan pergi dulu ke kantor.Ketika semua orang sudah berkumpul di ruangan tengah kediaman keluarga Limanto, Laras dan Sofyan sedikit terkejut karena yang

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status