Share

Yang belum terobati

Selamat membaca.

Malam yang begitu dingin dengan sejuta kerinduan yang belum terobati oleh beberapa kilas bayangan wajah—meski mendengar dan melihat sendiri kalau mereka semua baik-baik saja, tidak ada melupakanku atau membuangku.

Tetapi rasa ingin bertemu ini sangat kuat.

Dari puncak gunung Gratarus yang penuh dengan tanaman herbal, aku melangkah ke pinggiran tebing. Menabur berbagai kelopak bunga, membiarkan angin membawa terbang semua kerinduanku yang penuh dengan harapan.

Sebelum sebuah mahkota bunga menghampiri kepalaku. Ratu Rah yang merangkainya, meski agak berantakan tapi tangannya begitu kreatif.

"Terima kasih."

"Justru senang, karena Emabell mau mengajak saya berjalan-jalan di Gratarus."

Aku jadi penasaran akan sesuatu. "Ratu?"

"Ya."

"Boleh saya bertanya?" Dan dia menganggukan kepalanya sebagai jawaban. "Kita tidak pernah saling memandang dengan benar, dan kalian tidak pernah memandang manusia dengan benar."

Aku mengingat bagaimana reaksi mereka semua saat menatapku pertemua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status