Share

Rahasia tiga jiwa

Selamat membaca.

Esok. Seperti telah menghilang, ketika mata penuh dengan air mata. Pandanganku membuat memburam, hatiku sakit. Seperti waktu telah usai…sama seperti saat itu. Aku menjadi alasan kuat hilangnya orang-orang yang ku cintai.

"Baginda,"

Hanya bisa menyebut namanya tanpa tahu apa yang ia pikirkan. "Mengapa kau tersenyum begitu padaku?" Tanyaku, marah melihat darahnya mengalir di tanganku sendiri. Seakan ada ribuan penyesalan yang coba kuungkapkan dalam diam.

Aku kalah. Lagi. Baginda….

"Tidak apa-apa. Emabell, mau berjanji padaku?"

"Tidak."

"Hei."

Ia mengelus wajahku dengan tangannya yang kasar karena sebuah pedang penuh kekuataan yang ia ayunkan beberapa saat yang lalu. Untukku, untuk Utara dan yang ia dapat adalah pengkhinatan.

"Emabell, tunggulah aku. Bertahanlah sebentar saja…."

Bagaimana, bagaimana dia bisa berkata begitu saat Racun Damor menyebar pada seluruh darahnya. Dan tidak ada obat, sebab aku tidak sakit. Jadi, apakah aku akan membiarkan Baginda pergi. Haruskah?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status