Share

Yang hidup dalam penyesalan

Selamat membaca.

cermin yang sedang berada di depanku dengan bayangan wajah seorang manusia biasa yang tertidur dengan nyenyak seolah tak sedang terjadi apa-apa semalam.

Brak!

"Emabell!"

Aku tersentak kaget. Dan kepalaku langsung menoleh ke arah pintu masuk—yang menampakan Rubia dengan wajah kelelahan. sekaligus kaget melihat ke arahku .

"ada apa?" tanyaku cemas.

"Pangeran Edanosa...Vardiantura...Emabell..." alis Rubia mengerut....

Hosh!

Hosh!

Hosh!

Aku dan Rubia buru-buru berlari ke arah rumah ibuku. Dan yap. disana sudah ada banyak sekali yang berkumpul sampai di depan rumah. Dan wajah mereka terlihat binggung saat menyadari keberadaanku.

Perlahan aku mendekat.

Mereka membukakan jalan. Namun mereka terlihat berubah-ubah. Dan suara hati mereka bertabrakan seperti benang yang kusut—kepalaku sakit, tapi masih bisa ku tahan.

Tap!

Tap!

Tap....

Langkah ku sontak terhenti. Mata dan bibirku bergetar dengan hebat saat melihat sosok yang sedang berdiri jauh dari kerumunan. Menyisahkan temp
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status