Share

Bab 110. Kepergian Anwar

Ketika mereka tiba di rumah sakit, suasana di ruang tunggu terasa tegang. Aira dan Steven mencari-cari keluarganya. Setelah beberapa saat, mereka bertemu dengan Sari yang tampak khawatir.

"Ma, apa ada kabar terbaru tentang Papa?" tanya Aira.

Sari menggelengkan kepala. "Belum, Sayang. Mereka masih melakukan serangkaian tes. Kita hanya perlu bersabar."

Aira begitu khawatir dengan semua ini, ia takut terjadi sesuatu dengan papanya. Dian yang melihat Aira tampak khawatir segera menyuruhnya untuk duduk.

"Duduklah, Aira."

Aira mengangguk. "Terima kasih, Kak."

Aira lalu duduk perlahan di kursi tunggu, menunggu dokter yang sedang memeriksa ayahnya.

"Kak, Aira takut terjadi apa-apa dengan Papa," gumam Aira yang merasa khawatir dengan kondisi kesehatan papanya.

Dian mengulurkan tangannya menggenggam erat tangan adiknya. "Kita harus berdoa untuk kesembuhan Papa, Aira."

Sementara itu, Steven mencoba memberikan dukungan pada Aira dengan menyentuh pundaknya dengan perlahan. "Semua akan baik-baik saj
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status