Share

Bab 32 - Sadar

Penulis: PenulisAksara
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-24 15:11:03

"Kau tahu? Meskipun kau sahabatku, tetapi aku tidak suka jika milikku di sentuh orang lain."

Arga tersenyum miring, menatap Kevan. "Milikmu? Sejak kapan? Bukankah dia ... hanya istri di atas kertas? Kau bahkan tidak menginginkannya."

Deg

Kevan terdiam mendengarkan ucapan Arga. Ia mengepalkan kedua tangannya dengan erat, bahkan buku-buku tangan itu terlihat memutih.

Salahkah bila Kevan marah mendengar ucapan Arga? Namun nyatanya apa yang di katakan lelaki itu benar adanya.

"Ingat Van! Jika kau masih menyakitinya, aku tidak segan-segan mengambilnya dari sisimu, camkan itu!" tegas Arga lantas ia memilih berlalu dari sana tanpa menunggu balasan dari mulut Kevan.

Kevan sendiri terdiam mendengar ucapan Arga. Jangan sampai apa yang di ucapkan lelaki itu menjadi kenyataan.

Kevan menggeleng, "Tidak akan aku biarkan seorang pun memilikimu. Hanya aku yang berhak atas hidupmu."

Sementara itu, Arancia masih betah menutup ked
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pengantin Pengganti CEO Cacat   Bab 33 - Gengsi

    "Oh, jadi ceritanya kau cemburu?" tanya Regel dengan senyuman mengejek. Kevan langsung menoleh ke arah Regel yang masih tersenyum mengejek ke arahnya. Ingin sekali lelaki itu memberikan pelajaran pada sahabatnya, tetapi Kevan tidak bisa melakukannya. Untuk saat ini, Kevan tidak bisa mengartikan apa yang ia rasa. Kevan hanya tahu, jika ia tidak suka ada seorang pria yang lebih memperhatikan Arancia. Regel menepuk bahu sang sahabat, "Rasakan bagaimana perasaanmu padanya. Jangan sampai kau menyesal, dia gadis baik dan penurut. Dan aku rasa ... dia pantas menjadi rebutan." Kevan terdiam sembari menundukkan kepalanya. "Hilangkan rasa gengsimu itu, Van. Kapan lagi kau bisa mendapatkan wanita sebaik dia dan yang paling utama dia masih ... tersegel." Regel tentu tahu bagaimana gaya berpacaran Kevan dan Zahra dulu. Jika sekedar senam bibir, sudah tidak terhitung. Maklum gaya berpacaran Kevan dan Zahra bebas, meskipun tidak sampai menj

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-27
  • Pengantin Pengganti CEO Cacat   Bab 34 - Keributan

    "Zahra membuat keributan, bahkan ia berkata tengah mengandung anakmu, Van? Apa itu benar?" tanya Regel. Kevan terdiam, Zahra kembali datang ke dalam hidupnya. Setelah ia merasakan kedamaian. Tidak, Kevan tidak akan membiarkan ia kembali menghancurkan hidupnya. Hamil? Kapan mereka melakukannya, meskipun pelukan dan juga ciuman sudah sering sekali mereka lakukan. Namun, untuk berakhir di ranjang ... Kevan sama sekali tidak pernah berpikir hingga ke arah sana. Meskipun Zahra sering sekali menggodanya. Namun, sebisa mungkin Kevan menjaga hasratnya. Arga menatap Kevan dengan dalam, membuat Kevan mendengus kesal, "Apa? Ck, aku tidak sebrengsek itu. Meski kenyataannya ia sangat sering menggodaku. Namun aku tidak pernah tergoda. Sebisa mungkin aku menahan hasratku meskipun kenyataannya aku benar-benar tersiksa." Regel terkekeh kecil begitu juga dengan Arga. "Baguslah, jika kau tahu dan sadar! Tidak baik juga melakukan hal itu sebelum menika

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01
  • Pengantin Pengganti CEO Cacat   Bab 35 - Pulang

    "Bagaimana bisa dia kembali? Bukankah dia sudah pergi jauh dari sini?!" tanya Kevan heran. Regel yang tengah memeriksa beberapa jadwal Kevan pun menatap sahabatnya itu. Ia pun mengedikkan bahunya cuek, tanda Regel pun tidak tahu. Kevan mendengus kesal, memang terkadang sahabatnya itu tidak bisa di andalkan. Namun juga terkadang, tanpa di minta Regel pasti akan selalu siap sedia. "Selidiki perempuan itu tinggal di mana? Dan jangan sampai ia bisa mendekati Arancia, apalagi sampai melukainya. Siapkan bodyguard bayangan, ingat jangan sampai Arancia tahu jika ia tengah di awasi," titah Kevan. Regel mengangguk, lantas lelaki itu pergi dari ruangan Kevan. Meninggalkan lelaki yang masih setia memakai topengnya itu sendirian. Tak lama, Angelina tampak masuk kembali ke dalam ruangannya Kevan, meski ia sudah di usir tadi. Benar-benar tidak tahu malu! "Maafkan saya, Tuan. Barusan sudah saya larang dan memberitahunya jika tuan tengah sibuk. Namun

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-04
  • Pengantin Pengganti CEO Cacat   Bab 36 - Perubahan Sikap Kevan

    Hari ini, sudah di pastikan jika Arancia akan pulang. Gadis cantik itu sudah tidak tahan berada di rumah sakit. Rasanya sesak, dan juga membosankan. Kevan berdiri, dengan kedua tangan yang bersedekap di dadanya. Menatap wajah Arancia dengan begitu dalam dan intens. Membuat gadis cantik itu menjadi gugup. "Kenapa?! Kau takut padaku!?" Suara Kevan terdengar begitu dingin dan datar. Siapa yang tidak akan takut, sudah wajahnya dingin suaranya pun dingin pula. "Jawab! Mengapa kau diam saja!" Arancia menunduk, "Duh, gimana aku enggak takut, jika wajah dan suaranya begitu dingin," lirih Arancia di dalam hatinya. "Eumh, iya aku takut," cicit Arancia. Kevan menarik sudut bibirnya, ia tersenyum tipis. Begitu tipis sampai orang lain tidak dapat melihat senyumannya. Sementara Arancia masih setia menundukkan kepalanya. Di tatap sedemikian rupa oleh pria yang berstatus suami, membuatnya salah tingkah. "Sudah selesai?! Jika sudah

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-22
  • Pengantin Pengganti CEO Cacat   Bab 37 - Pembalasan Dendam Kevan

    "Ya, kau benar Rey. Tentu saja selain membuat dia bangkrut, putri kesayangannya adalah sasaran empukku untuk membalaskan dendam," ucap Kevan dengan seringai di bibirnya. Reygan mengangguk, memang sudah sepantasnya paman dari bosnya yang tak lain sahabatnya itu, harus di berikan pelajaran yang setimpal. Ia tidak hanya membuat wajah Kevan cacat, tetapi juga hampir menghilangkan nyawanya. Ia sendiri tahu, jika Kevan adalah sosok yang terlihat baik tetapi aslinya ia akan begitu kejam dan sadis. Reygan sudah membersamai Kevan, sejak mereka masih kecil dahulu. "Setelah melenyapkan para tikus itu. Aku bisa fokus terhadap istri kecilku, kau tahu Rey. Aku sangat senang kala melihat wajahnya begitu ketakutan kala menatapku. Tapi, dia mencoba menutupi ketakutannya dengan sikapnya yang terkadang sedikit ketus kepadaku." Kevan berbicara seraya tersenyum kecil, Rey memperhatikan sahabatnya itu dari kaca spion mobilnya. Senyuman yang baru kembali datan

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-02
  • Pengantin Pengganti CEO Cacat   Bab 38 - Membereskan Penggangu

    "Katakan! Hukuman seperti apa yang kau inginkan paman?! Dengan senang hati, aku akan mengabulkannya," desis Kevan dengan seringai di bibirnya. Pria yang di panggil paman seketika mematung, kala mendengar ucapan keponakannya. Apalagi Angelina, ia langsung menciut ketika melihat raut wajah Kevan. Angelina ingin sekali berlari dari dalam ruangan Kevan, sebab ia tahu dirinya berserta sang ayah tidak akan begitu saja di lepaskan. Apalagi Angelina melihat kemarahan di dalam binar mata Kevan. "Cukup sudah! Rey, panggilkan anak buah kita, dan seret mereka berdua. Bawa ke markas, dan malam ini juga kita akan membereskan hama kecil ini," tukas Kevan dengan seringai yang menakutkan. Tanpa pikir panjang, Angelina segera berlari. Berharap jika ia akan lepas, masa bodoh dengan ayahnya. Namun, baru saja ia akan berlari pintu di buka. Beberapa orang pria berbadan besar masuk, menghadang pergerakan Angelina. "Mau lari kemana, Nona?!

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-11
  • Pengantin Pengganti CEO Cacat   Bab 39- Memberi Pelajaran

    "Sekarang giliranmu, Perempuan Jalang!" seru Kevan. Mata lelaki itu terlihat memerah, rahangnya mengeras, bahkan tangannya mengepal. Hingga buku-buku tangan Kevan terlihat memutih. Kevan terlihat sangat emosional. Kemarahan sudah menguasai lelaki tampan itu. Reygan masih setia berdiri di belakang tubuh Kevan. Kepala pria yang di tebas oleh Kevan masih berada di lantai. Bau anyir menyeruak, menusuk hidung. Membuat Angelina seketika mual, ia ingin muntah tetapi Angelina menahannya. Wanita muda itu menatap nanar pada mayat yang ada di sampingnya. "Ayah, aku tidak menyangka jika Kevan akan sangat kejam seperti ini. Andai saja, kita tidak terlalu terobsesi dengan harta yang ia miliki. Mungkin saat ini, kau masih berada denganku, setelah ini nasibku akan di tentukan oleh Kevan. Jika aku boleh meminta, aku lebih baik langsung mati. Daripada harus hidup dalam siksaan lelaki psikopat itu," monolog Angelina. Kevan menyeringai

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-13
  • Pengantin Pengganti CEO Cacat   Bab 40- Kematian Angelina

    "Karena aku membencimu. " Deg Angelina mematung, ia menatap tidak percaya. Tadinya Angelina berpikir jika Kevan benar-benar masih mencintainya. Pantas saja, sikap lelaki itu berubah, dingin dan juga datar padanya. Kevan menyeringai, saat ini di dalam hati dan pikirannya adalah istrinya. Wanita yang sudah dengan rela mengorbankan masa depannya demi menikah dengan dirinya pria cacat. "Baiklah, sudah saatnya kau menemui ayahmu. Sampaikan salamku padanya, dan aku harap kalian segera bertemu di neraka," desis Kevan. Kevan pun mengambil sebuah samurai. Samurai panjang dengan ujungnya yang tajam. Samurai itu tampak mengkilap, membuat mata Angelina sakit. Cetas Kevan mengarahkan Samurai tersebut ke arah lengan kanan Angelina. Membuat lengan itu seketika putus, darah langsung mengalir membasahi lantai. Jasad pria paruh baya itu bahkan masih tergeletak di ruangan itu. Bau anyir pun semakin menyeruak kuat, menusuk hidung. Membuat

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-18

Bab terbaru

  • Pengantin Pengganti CEO Cacat   Bab 54 - Pelukan

    Bab 54 - Pelukan Deg Kevan mematung, rasanya sakit kala mendengar jika Arancia tidak pernah merasakan sebuah pelukan. Sejahat itukah perempuan yang bergelar ibu itu, dia membedakan perlakuan yang ia berikan kepada kedua anaknya. Kevan lupa, jika Arancia memang di perlakukan berbeda dengan saudaranya yang lain. Perempuan paruh baya itu menoleh menatap sang tuan besar. Kevan pun mengangguk. Melihat jawaban sang tuan, lantas perempuan paruh baya itu membuka kedua tangannya dan Arancia langsung memeluknya. “Bibi, terimakasih,” lirih Arancia. Bahunya bergetar, Kevan tahu jika Arancia pasti menangis. Kevan membiarkan Arancia menyalurkan rasa sedih yang selama ini ia tahan. Setelah di rasa tenang, Kevan pun menghampirinya. Ia mengusap lembut air mata yang terjatuh di mata indahnya. Senyuman terukir di bibirnya yang jarang tersenyum itu. “Jangan menangis apalagi bersedih, kasian calon bayi kita dia akan ikut bersedih. Mulai saat ini,

  • Pengantin Pengganti CEO Cacat   Bab 53 - Kabar Menggembirakan

    Bab 53 - Kabar Menggembirakan “Saran saya, sebaiknya tuan membawa nyonya ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Serta memastikan umur dari kandungan Nyonya. Lebih tepatnya supaya lebih akurat, Tuan.” Kevan mematung di tempatnya seraya memandang wajah cantik Arancia, dadanya berdegup kencang merasakan sebuah eforia besar. Kabar menggembirakan datang dari sang istri. Seulas senyum terbit di bibir Arancia, tangannya sontak mengelus perutnya yang masih terlihat rata. Begitu juga Kevan, ia meraih tangan sang istri dan mengikuti apa yang di lakukan olehnya. Kevan bahkan menundukkan kepalanya dan mengecup lembut perut yang berisikan calon janinnya. “Kamu hamil, Sayang. Kamu dengar itu?” Ucapnya dengan suara yang terdengar bergetar. Arancia mengangguk dengan antusias dan semangat. Rasanya ia sudah tidak sabar untuk memeriksakan kandungannya. Pantas saja ia mual dan muntah akhir-akhir ini, rupanya ada kehidupan lain yang tengah tumbuh di dalam rahimny

  • Pengantin Pengganti CEO Cacat   Bab 52 - Garis Dua

    Bab 52 - Garis Dua Tidak terasa pernikahan Arancia dan Kevan sudah berjalan hampir empat bulan. Kevan yang awalnya menolak kehadiran Arancia, nyatanya di akhir perjuangan gadis itu. Kevan justru menerimanya dan jatuh cinta padanya. Kevan yang sedari awal menolak Arancia, nyatanya ia justru jatuh kedalam pesona sang istri. Sejak saat itu, Kevan enggan melepaskan Arancia. “Sayang,” ucap Kevan, ia meraba-raba samping ranjangnya, dingin. Lantas lelaki tampan itu pun membuka kedua matanya, dan mencari keberadaan sang istri. Namun, ia tidak menemukan keberadaan Arancia, padahal hari masih sangat pagi. “Kemana dia,” gumam Kevan lalu beranjak dari tidurnya. Baru saja ia akan menapakkan kakinya di lantai, suara dari kamar mandi menarik perhatiannya. “Sayang,” panggil Kevan untuk yang kedua kalinya. Tidak ada sahutan, hanya terdengar suara orang yang tengah muntah di dalam kamar mandi. Kevan langsung terbangun, dan berjalan dengan c

  • Pengantin Pengganti CEO Cacat   Bab 51 - Akhirnya

    “Will you marry me?” pinta Reygan kepada Reina. Reina mematung di tempatnya kala mendengar ajakan Reygan yang begitu tiba-tiba. Bagaimana bisa, Reina kira Reygan cuek selama ini karena memang ia tidak menginginkannya. “Apa kamu serius?” tanya Reina penuh harap. Reygan mengangguk yakin, ia menatap Reina dengan tatapan penuh cinta. Berbeda sekali ketika dulu ia mengejar-ngejar lelaki itu. Kenapa di saat ia ingin menjauh, Reygan malah mendekat dan memintanya menikah. “Aku sangat yakin, Rei. Maafkan aku jika sikapku dulu padamu menyakitimu, membuatmu bersedih ataupun selalu menangis akibat perbuatanku. Sungguh aku tidak bermaksud seperti itu, tetapi aku bingung mengekspresikan perasaanku ini,” ucap Reygan tulus. Reina menatap kedua bola mata Reygan, mencoba mencari kebohongan dari sorot mata lelaki itu. Namun, Reina sama sekali tidak menemukan itu, ia hanya menemukan sebuah kejujuran juga binar cinta di mata tajam Reygan. R

  • Pengantin Pengganti CEO Cacat   Bab 50 - Keresahan Reygan

    Deg Reygan mematung di tempatnya mendengar ucapan yang di lontarkan oleh Reina. Bagaimana bisa gadis itu berkata seperti itu. Hei, ini tidak bisa di biarkan, Reygan tidak mau jika harus kehilangan gadis yang selalu mengejarnya dengan tatapan memuja. Tapi, bukankah seseorang akan terasa sangat berarti ketika ia tidak ada di sisi kita?! Setelah dia pergi dan lelah berada di sisi, barulah kita sadar betapa berartinya dia untuk kita. Lalu hanya penyesalanlah yang akan menemani kita kelak. “Kau,” geram Reygan. “Tidak ada yang boleh memilikimu selain ….” “Selain siapa?!” potong Reina. “Siapa yang berhak memiliki saya tuan Reygan yang terhormat. Dengan siapa pasangan saya kelak, bukan urusan anda! Uruslah hidup anda sendiri, tidak perlu mencampuri urusan hidup saya. Mungkin sebaiknya kita kembali menjadi orang asing, yang tidak saling mengenal. Mungkin dengan seperti itu, tidak akan ada hati yang akan terluka.” “Tidak bisa!” tegas Reygan

  • Pengantin Pengganti CEO Cacat   Bab 49 - Reygan, Reina

    “Sayang,” seru Kevan begitu ia tiba di mansionnya. Arancia yang tengah duduk di ruang tengah pun langsung berdiri, menyambut kedatangan sang suami. Kevan tersenyum lembut menatap wajah cantik sang istri, senyum yang tentu saja baru pertama kali Arancia lihat. Sebab, selama menikah baru kali ini Kevan memberikannya sikap yang begitu lembut. Berbeda dengan beberapa bulan yang lalu, dingin, datar dan ketus. “Eum, sudah pulang, Tuan,” sambut Arancia yang membuat Kevan menaikkan alisnya, menatap sang istri. “Mengapa kau memanggilku seperti itu? Apa kau lupa!?” Glek Arancia menelan ludahnya kasar, ia lupa jika semalam Kevan memintanya untuk memanggilnya ‘SAYANG’. Arancia tersenyum kikuk, seraya menggosok pangkal hidungnya yang tak gatal. “Eumh, maafkan aku tu … maksud aku, Hubby,” cicitnya. Kevan tersenyum tipis lantas merangkul pinggang Arancia dan mengajaknya masuk ke dalam kamar. Arancia meski

  • Pengantin Pengganti CEO Cacat   Bab 48 - Bulan Madu

    Saat ini, Kevan tengah berkutat dengan beberapa berkas. Ia bekerja dengan semangat, sebab Kevan berniat akan membawa Arancia berbulan madu. Kevan ingin membuat istrinya itu selalu bahagia, meskipun dengan hal kecil sekalipun. Bukankah membuat istri bahagia itu adalah tugas seorang suami? Tidak ada salahnya jika kita sedikit mengeluarkan uang demi kebahagiaan istri. Menjaga mentalnya agar tetap sehat dan selalu memberi dukungan tentu adalah tugas seorang suami. Kevan pun ingin membuat istrinya selalu bahagia bila bersama dirinya. Sudah cukup airmata dan kesedihan yang ia rasakan. Kevan akan menjadi penebus untuk semua kesakitan Arancia. “Van,” panggil Reygan. Kevan mendongak menatap sahabatnya heran. Reygan seperti di kejar-kejar oleh hantu saja, wajahnya juga pucat. “Ada apa?” “Tolong gue, Van. Elah tuh cewek kejar-kejar gue terus, tolong gue,” lirih Reygan yang kini sudah berjongkok, sembunyi di dekat meja Kevan. Tak berselang lama,

  • Pengantin Pengganti CEO Cacat   Bab 47 - Kebahagiaan Arancia

    Kevan menatap Arancia penuh cinta, hatinya berdebar kala ia berhadapan dengan istri kecilnya. Sesuatu yang tak pernah kurasakan sebelumnya, bahkan ketika ia berhadapan dengan Angelina ataupun Zahra. Tapi istrinya, seseorang yang baru saja memasuki hidupnya mampu mengobrak-abrik isi hatinya. Arancia masih setia menutup matanya, setelah di gempur habis-habisan oleh Kevan, membuat wanita itu kelelahan. Padahal ia baru saja mengisi tenaganya, tetapi harus kembali terkuras akibat ulah Kevan. Kevan mengecup lembut puncak kepala Arancia, lalu meraih tubuh itu menenggelamkannya ke dalam pelukan. Arancia sedikit menggeliat, namun mata itu enggan terbuka. “Tidurlah, istirahat,” bisik Kevan tepat di telinga Arancia. Arancia pun kembali menutup matanya, menjemput mimpi indahnya. Tak berselang lama, Kevan pun ikut menutup matanya. Menyusul sang istri menuju ke alam mimpi. * * Pagi menjelang, Kevan sudah terjaga sedari tadi, ia pun kini tengah berada di

  • Pengantin Pengganti CEO Cacat   Bab 46 - Salah Paham

    Kevan mematung di pintu yang tidak tertutup rapat itu. Istrinya tengah menangis, Kevan masih bertahan. Ia tidak masuk, karena ingin mendengar curahan hati sang istri . Tangis Arancia begitu lirih dan pilu. Lelaki yang tengah memegang nampan itu tampak mengepalkan tangannya. Kevan memutuskan untuk masuk, Arancia masih belum menyadari keberadaan Kevan. "Ternyata dia tidak sadar jika aku sudah berada di kamar," ucap Kevan pelan. Kevan pun memutuskan menghampiri Arancia yang tengah berdiri membelakangi dirinya. Kevan menelusupkan tangannya di antara perut sang istri. Arancia sempat kaget, tetapi ketika ia merasakan harum tubuh Kevan, Arancia pun diam. "Sedang apa?" tanya Kevan pura-pura tidak tahu jika Arancia menangis. Arancia tidak langsung menjawab. Ia mencoba menetralkan perasaannya. Jangan sampai Kevan tahu jika ia tengah menangis. Kevan pun menyandarkan dagunya di bahu Arancia, dan mengeratkan pelukannya. Merasai harum tubuh Arancia ya

DMCA.com Protection Status