Share

CHAPTER 95 (Sentuhan)

Udara segar bersinggungan dengan indra penciuman Bart. Sesekali pria itu memejamkan mata, menarik napas dalam-dalam dengan wajah tersenyum.

"Orang aneh!" gerutu Ahmad. Baru kali ini dia menjalankan boat hanya dengan menggunakan sarung. Sungguh tidak nyaman sarung yang berkibar-kibar akibat diterpa angin kencang. Lengah sedikit saja sangat memungkinkan sarung itu terlepas dan terbang ke udara. Tapi mau bagaimana lagi, pria Belanda tampan itu sepertinya tidak menerima bantahan sama sekali.

Beberapa saat kemudian, laju boat semakin berkurang, tepian pantai pun mulai terlihat mendekat. Di detik selanjutnya, mesin boat tiba-tiba berhenti. Ahmad meraih sebuah dayung dan mengayuhnya mendekati bibir pantai.

Langit membiru kelabu tanda matahari belum cukup tinggi. Ahmad yang menggigil akibat diterpa embun pagi merasa kebingungan melihat Bart nampak santai dengan t-shirt tipis yang dia kenakan.

"Putih doang, tapi kulitnya tebal kayak badak." Lagi-lagi Ahmad menggerutu. Rasa kesalnya masih te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status