Home / Romansa / Pengantin Buruk Rupa yang Kembali / Bab 77 - Permainan Alicia 2

Share

Bab 77 - Permainan Alicia 2

Author: Intan SR
last update Huling Na-update: 2025-04-15 23:07:59

Angin malam menyelinap dari celah jendela yang tak tertutup rapat, menyentuh tirai renda berwarna kelabu yang bergoyang perlahan.

Di atas ranjang berkanopi, Dante menggeliat gelisah, wajahnya yang masih muda berkeringat, alisnya berkerut dalam mimpi yang mengusik.

“Jangan… jangan kejar aku… tolong…”

Suara gumaman itu berubah menjadi teriakan panik. Tubuh kecil itu menendang selimut, tangannya meraih-raih udara kosong, seperti berusaha mengusir sesuatu yang tak terlihat.

“Anjing itu! Jangan gigit aku! Jangan—”

Teriakannya membelah keheningan rumah.

Pintu kamar terbuka perlahan.

Kyle masuk tanpa suara, hanya cahaya lembut dari lampu lorong yang menyinari siluet rampingnya. Ia berdiri di ambang pintu beberapa detik, mengamati.

Dante menggigil. Seprai basah. Bau pesing samar menyatu dengan keringat dan ketakutan yang masih terasa di udara.

Kyle melangkah pelan. Suara tumit sepatunya tak terdengar di atas karpet tebal. Tatapannya jatuh pada ranjang yang kini basah di bagian tengah. Senyum
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Pengantin Buruk Rupa yang Kembali   Bab 78 - Permainan Alicia 3

    Suara Dante pecah, terengah dan parau karena terlalu lama menangis. Pipinya basah, suaranya nyaris tak terdengar.Tapi Kyle tidak menjawab. Ia mendengarnya. Sangat jelas.Namun ia memilih untuk berpura-pura seolah tak mendengar apa pun—seolah air mata itu hanya bagian dari permainan anak-anak.“Oh, kamu senang ya?” ucapnya pelan, senyumnya melebar—dingin. “Lihat… kamu bisa terbang. Aku dorong lagi, ya? Lebih tinggi?”Tangan Kyle kembali mencengkeram tali ayunan. Kali ini lebih kuat.Dorongan itu begitu keras, ayunan melambung jauh, dan tubuh kecil Dante terhempas ke udara seolah hendak menyentuh awan kelabu pagi itu.Jeritannya tercekik. Tangannya berusaha mencengkeram tali, tapi tubuhnya lunglai oleh rasa takut.Dari jauh, Miss Anabelle sempat menoleh lagi. Ia menyipitkan mata. Ada yang aneh. Tapi dua anak kecil di sebelahnya mulai menarik-narik ujung cardigan, bertanya soal jadwal kelas hari ini. Ia mengalihkan perhatian.Sesaat saja.Sesaat yang cukup untuk segalanya berubah.BRUKK

    Huling Na-update : 2025-04-15
  • Pengantin Buruk Rupa yang Kembali   Bab 79 - Perlahan Tapi Mematikan

    Lampu malam menyala redup di sudut kamar. Tubuh kecil Dante terbaring lemas di atas ranjang, kulitnya pucat, pipinya memerah karena demam. Selimut bergambar beruang menutupi tubuhnya sampai dagu.Kyle duduk di sisi ranjang, satu tangan mengusap pelan rambut Dante, sementara tangan lainnya memegang sendok kecil berisi obat berwarna bening.“Telan, sayang… biar besok badanmu nggak panas lagi,” ucapnya lembut.Dante menurut. Mulut kecilnya terbuka, menelan cairan yang terasa pahit di lidah.Sesaat kemudian ia berbisik dengan suara serak, “Mama di mana?”Kyle tersenyum, senyum yang manis di bibir… namun matanya kosong. “Mama lagi pergi. Sama Elea.”“Kenapa… Dante nggak diajak?” gumam Dante, matanya mulai berkaca.Kyle memiringkan kepalanya, seolah heran, lalu berkata pelan, “Mungkin karena kamu cuma anak angkat, sayang. Kadang orang lupa…”Dante menoleh pelan. “Tapi Mama bilang Dante anaknya…”Kyle menyentuh pipi Dante dengan lembut, nadanya tetap manis, seakan meninabobokan. “Iya, tent

    Huling Na-update : 2025-04-16
  • Pengantin Buruk Rupa yang Kembali   Bab 80 - Bereaksi Dengan Sempurna

    Kamar Dante – Tengah MalamSuara isakan kecil terdengar dari balik selimut.Dante terbangun lagi. Tubuhnya berkeringat, meski udara kamar sejuk. Ia melihat ke sekeliling—gelap, sunyi, sepi. Wajah Kyle tak ada. Bonekanya tak ada di pelukan. Tangannya bergetar.Dengan langkah kecil, ia turun dari ranjang dan merangkak ke sudut ruangan. Di sanalah ia duduk, memeluk lutut, bergumam sendiri.“Mama sayang Elea… bukan aku…”Matanya memicing, seolah melihat sesuatu di dalam gelap. Bayangan. Wajah Lauren yang tak menoleh padanya saat sarapan. Ayunan yang mengayun terlalu tinggi. Suara Kyle yang lembut tapi dingin.“Kyle… Kyle… aku takut…”Tiba-tiba pintu terbuka. Kyle masuk pelan, membawa lampu tidur kecil dan selimut cadangan. Ia membeku melihat Dante meringkuk di pojok ruangan, menggigil.“Kamu kenapa?” tanyanya, suaranya penuh kekhawatiran yang dibuat-buat.Dante menatapnya, matanya merah.“Aku lihat monster tadi… di sini…” bisiknya. “Dia bilang mama enggak sayang aku…”Kyle tersenyum keci

    Huling Na-update : 2025-04-16
  • Pengantin Buruk Rupa yang Kembali   Bab 81 - Terkuak

    Keesokan harinya – Di kediaman keluarga Adrian VaughnKoran pagi berserakan di meja makan panjang berlapis linen putih. Gambar Dante kecil terpampang di halaman depan, tepat di bawah judul tebal:“ULANG TAHUN PENUH AIR MATA: DANTE VAUGHN, 5 TAHUN, TIBA-TIBA TIDAK BISA BICARA”Subjudul: Apakah trauma tersembunyi membayangi putra angkat keluarga Vaughn?Lauren menatap halaman itu dengan wajah pucat. Cangkir tehnya menggigil di tangan. Adrian duduk di seberangnya, sudah membaca tiga artikel dari tablet-nya sejak pagi buta.Media internet pun tidak kalah kejam. Di berbagai portal, komentar berseliweran—menyerang, menuduh, berspekulasi.> “Apakah Lauren hanya mengadopsi untuk pencitraan?”“Dante terlihat murung di banyak foto. Lihat sorot matanya.”“Di mana perhatian mereka sebagai orang tua? Mengapa anak sekecil itu tidak bicara sama sekali?”Lauren menutup korannya. Tangannya gemetar.“Aku hanya… ingin memberinya kehidupan yang layak,” gumamnya pelan. “Aku tidak tahu... bagaimana ini bis

    Huling Na-update : 2025-04-16
  • Pengantin Buruk Rupa yang Kembali   Bab 82 - Tipu Daya Alicia

    Adrian baru saja pulang ke rumah saat langit London mulai beranjak gelap. Langkahnya tergesa melintasi lorong yang sepi, menuju kamar kecil Dante—anak yang belakangan ini begitu membebani pikirannya.Ketika pintu terbuka perlahan, matanya langsung menangkap pemandangan yang mengganggunya: Kyle sedang duduk di sisi tempat tidur, membisikkan sesuatu ke telinga Dante. Wajah Kyle tampak lembut, seperti biasa, namun kini ada yang terasa ganjil. Terlalu tenang. Terlalu sempurna.Adrian terdiam di ambang pintu, tak ingin mengganggu. Tapi di benaknya, kenangan tadi kembali berkelebat—kenangan yang belum sempat ia ceritakan pada siapa pun.Ia mengingat jelas saat ia berdiri di rumah sakit, melihat perempuan muda yang ditemukan pingsan di trotoar. Nama di dokumen itu: Kyle. Wajahnya... nyaris identik dengan pengasuh Dante di rumah ini. Namun isi file itu menyiratkan kenyataan yang lebih menakutkan—identitas perempuan itu telah dicuri, digunakan untuk sesuatu yang lebih besar dan lebih gelap

    Huling Na-update : 2025-04-17
  • Pengantin Buruk Rupa yang Kembali   Bab 83 - Terbongkar

    Tiga hari telah berlalu sejak Dante dibawa ke rumah sakit. Dalam diam, Adrian menunggu. Ada satu pertanyaan yang terus mengusik pikirannya: siapa sebenarnya perempuan bernama Kyle yang kini tinggal di rumah mereka?Pagi itu, ponselnya berdering. Nama anak buahnya muncul di layar, dan Adrian langsung menjawab. Suara di seberang terdengar berat namun tegas.“Tuan Adrian… kami telah mendapatkan hasilnya. Identitas asli dari file yang Anda temukan—perempuan yang wajahnya menyerupai Kyle… namanya Alicia. Alicia Everston. Mantan istri Damian Everston.”Adrian sontak terdiam. Napasnya tertahan.“Alicia?” bisiknya nyaris tak terdengar. “Kau yakin?”“Ya, Tuan. Kami menemukan catatan medis dan laporan dari klinik bedah plastik di Zurich. Alicia mengubah total wajahnya. Ia memilih menyerupai Kyle—pengasuh yang seharusnya dipekerjakan—dan menggunakan identitasnya. Motifnya… kami yakini balas dendam terhadap Nyonya Lauren.”Adrian mengusap wajahnya yang mulai tegang, matanya menyipit penuh kecurig

    Huling Na-update : 2025-04-17
  • Pengantin Buruk Rupa yang Kembali   Bab 84 - Hukuman untuk Alicia

    Setelah Lauren keluar dari kamar dengan langkah elegan dan tenang, Kyle masih berdiri di tempatnya—gugup, tubuhnya bergetar ringan. Kata-kata Lauren barusan masih terngiang di telinganya, menusuk batinnya lebih dalam dari pisau manapun.Dengan tangan gemetar, ia mendekati tempat tidur kecil itu. Cahaya lampu malam menyorot lembut wajah Dante yang polos dan damai dalam tidurnya. Perlahan, penuh ragu, Kyle menyingkap kaus tidur yang dikenakan bocah itu. Dan di sanalah—pada sisi kiri dada kecil itu—ia melihatnya. Sebuah tanda lahir.Matanya membelalak. Tubuhnya seketika membeku.Tanda itu… tanda yang selama ini menghantui mimpinya. Tanda berbentuk seperti setengah bulan dengan garis tipis melintang di tengahnya. Ia mengenalinya. Tanda yang pernah dimiliki anak laki-lakinya—Daren. Anak yang hilang darinya ketika baru berumur tiga bulan.Dulu ia mengira Daren telah mati. Tapi kenyataan yang kini terbuka jauh lebih menyakitkan sekaligus menakjubkan.Lauren tidak berbohong. Anak ini… Dant

    Huling Na-update : 2025-04-18
  • Pengantin Buruk Rupa yang Kembali   Bab 1 – Pengkhianatan yang Nyata

    Malam itu, Elara masih terjaga di kamarnya.Setelah kejadian di meja makan dan di dapur, pikirannya dipenuhi dengan berbagai emosi. Lelah, marah, sedih, dan perasaan tidak berdaya bercampur menjadi satu.Lalu, ketukan terdengar di pintu.“Nyonya Elara.”Elara menoleh. Seorang pelayan berdiri di ambang pintu dengan sikap ragu.“Tuan Damian meminta Anda ke kamarnya sekarang.”Jantung Elara berdegup lebih cepat.Damian… memanggilnya?Untuk apa?Hingga saat ini, pria itu hampir tidak pernah mengundangnya ke kamar. Mereka tidur terpisah, dan Damian selalu bersikap dingin padanya.Tapi sekarang?Ada harapan kecil yang tumbuh dalam hatinya.Mungkin… mungkin malam ini akan berbeda.Mungkin akhirnya Damian akan melihatnya sebagai istrinya.Dengan tangan gemetar, Elara memilih gaun malam yang lembut dan elegan. Ia menyisir rambutnya dengan rapi, mengenakan sedikit lipstik tipis agar wajahnya tidak terlihat pucat.Ia ingin terlihat pantas di mata suaminya.Ia ingin Damian melihatnya, bukan sebag

    Huling Na-update : 2025-03-10

Pinakabagong kabanata

  • Pengantin Buruk Rupa yang Kembali   Bab 84 - Hukuman untuk Alicia

    Setelah Lauren keluar dari kamar dengan langkah elegan dan tenang, Kyle masih berdiri di tempatnya—gugup, tubuhnya bergetar ringan. Kata-kata Lauren barusan masih terngiang di telinganya, menusuk batinnya lebih dalam dari pisau manapun.Dengan tangan gemetar, ia mendekati tempat tidur kecil itu. Cahaya lampu malam menyorot lembut wajah Dante yang polos dan damai dalam tidurnya. Perlahan, penuh ragu, Kyle menyingkap kaus tidur yang dikenakan bocah itu. Dan di sanalah—pada sisi kiri dada kecil itu—ia melihatnya. Sebuah tanda lahir.Matanya membelalak. Tubuhnya seketika membeku.Tanda itu… tanda yang selama ini menghantui mimpinya. Tanda berbentuk seperti setengah bulan dengan garis tipis melintang di tengahnya. Ia mengenalinya. Tanda yang pernah dimiliki anak laki-lakinya—Daren. Anak yang hilang darinya ketika baru berumur tiga bulan.Dulu ia mengira Daren telah mati. Tapi kenyataan yang kini terbuka jauh lebih menyakitkan sekaligus menakjubkan.Lauren tidak berbohong. Anak ini… Dant

  • Pengantin Buruk Rupa yang Kembali   Bab 83 - Terbongkar

    Tiga hari telah berlalu sejak Dante dibawa ke rumah sakit. Dalam diam, Adrian menunggu. Ada satu pertanyaan yang terus mengusik pikirannya: siapa sebenarnya perempuan bernama Kyle yang kini tinggal di rumah mereka?Pagi itu, ponselnya berdering. Nama anak buahnya muncul di layar, dan Adrian langsung menjawab. Suara di seberang terdengar berat namun tegas.“Tuan Adrian… kami telah mendapatkan hasilnya. Identitas asli dari file yang Anda temukan—perempuan yang wajahnya menyerupai Kyle… namanya Alicia. Alicia Everston. Mantan istri Damian Everston.”Adrian sontak terdiam. Napasnya tertahan.“Alicia?” bisiknya nyaris tak terdengar. “Kau yakin?”“Ya, Tuan. Kami menemukan catatan medis dan laporan dari klinik bedah plastik di Zurich. Alicia mengubah total wajahnya. Ia memilih menyerupai Kyle—pengasuh yang seharusnya dipekerjakan—dan menggunakan identitasnya. Motifnya… kami yakini balas dendam terhadap Nyonya Lauren.”Adrian mengusap wajahnya yang mulai tegang, matanya menyipit penuh kecurig

  • Pengantin Buruk Rupa yang Kembali   Bab 82 - Tipu Daya Alicia

    Adrian baru saja pulang ke rumah saat langit London mulai beranjak gelap. Langkahnya tergesa melintasi lorong yang sepi, menuju kamar kecil Dante—anak yang belakangan ini begitu membebani pikirannya.Ketika pintu terbuka perlahan, matanya langsung menangkap pemandangan yang mengganggunya: Kyle sedang duduk di sisi tempat tidur, membisikkan sesuatu ke telinga Dante. Wajah Kyle tampak lembut, seperti biasa, namun kini ada yang terasa ganjil. Terlalu tenang. Terlalu sempurna.Adrian terdiam di ambang pintu, tak ingin mengganggu. Tapi di benaknya, kenangan tadi kembali berkelebat—kenangan yang belum sempat ia ceritakan pada siapa pun.Ia mengingat jelas saat ia berdiri di rumah sakit, melihat perempuan muda yang ditemukan pingsan di trotoar. Nama di dokumen itu: Kyle. Wajahnya... nyaris identik dengan pengasuh Dante di rumah ini. Namun isi file itu menyiratkan kenyataan yang lebih menakutkan—identitas perempuan itu telah dicuri, digunakan untuk sesuatu yang lebih besar dan lebih gelap

  • Pengantin Buruk Rupa yang Kembali   Bab 81 - Terkuak

    Keesokan harinya – Di kediaman keluarga Adrian VaughnKoran pagi berserakan di meja makan panjang berlapis linen putih. Gambar Dante kecil terpampang di halaman depan, tepat di bawah judul tebal:“ULANG TAHUN PENUH AIR MATA: DANTE VAUGHN, 5 TAHUN, TIBA-TIBA TIDAK BISA BICARA”Subjudul: Apakah trauma tersembunyi membayangi putra angkat keluarga Vaughn?Lauren menatap halaman itu dengan wajah pucat. Cangkir tehnya menggigil di tangan. Adrian duduk di seberangnya, sudah membaca tiga artikel dari tablet-nya sejak pagi buta.Media internet pun tidak kalah kejam. Di berbagai portal, komentar berseliweran—menyerang, menuduh, berspekulasi.> “Apakah Lauren hanya mengadopsi untuk pencitraan?”“Dante terlihat murung di banyak foto. Lihat sorot matanya.”“Di mana perhatian mereka sebagai orang tua? Mengapa anak sekecil itu tidak bicara sama sekali?”Lauren menutup korannya. Tangannya gemetar.“Aku hanya… ingin memberinya kehidupan yang layak,” gumamnya pelan. “Aku tidak tahu... bagaimana ini bis

  • Pengantin Buruk Rupa yang Kembali   Bab 80 - Bereaksi Dengan Sempurna

    Kamar Dante – Tengah MalamSuara isakan kecil terdengar dari balik selimut.Dante terbangun lagi. Tubuhnya berkeringat, meski udara kamar sejuk. Ia melihat ke sekeliling—gelap, sunyi, sepi. Wajah Kyle tak ada. Bonekanya tak ada di pelukan. Tangannya bergetar.Dengan langkah kecil, ia turun dari ranjang dan merangkak ke sudut ruangan. Di sanalah ia duduk, memeluk lutut, bergumam sendiri.“Mama sayang Elea… bukan aku…”Matanya memicing, seolah melihat sesuatu di dalam gelap. Bayangan. Wajah Lauren yang tak menoleh padanya saat sarapan. Ayunan yang mengayun terlalu tinggi. Suara Kyle yang lembut tapi dingin.“Kyle… Kyle… aku takut…”Tiba-tiba pintu terbuka. Kyle masuk pelan, membawa lampu tidur kecil dan selimut cadangan. Ia membeku melihat Dante meringkuk di pojok ruangan, menggigil.“Kamu kenapa?” tanyanya, suaranya penuh kekhawatiran yang dibuat-buat.Dante menatapnya, matanya merah.“Aku lihat monster tadi… di sini…” bisiknya. “Dia bilang mama enggak sayang aku…”Kyle tersenyum keci

  • Pengantin Buruk Rupa yang Kembali   Bab 79 - Perlahan Tapi Mematikan

    Lampu malam menyala redup di sudut kamar. Tubuh kecil Dante terbaring lemas di atas ranjang, kulitnya pucat, pipinya memerah karena demam. Selimut bergambar beruang menutupi tubuhnya sampai dagu.Kyle duduk di sisi ranjang, satu tangan mengusap pelan rambut Dante, sementara tangan lainnya memegang sendok kecil berisi obat berwarna bening.“Telan, sayang… biar besok badanmu nggak panas lagi,” ucapnya lembut.Dante menurut. Mulut kecilnya terbuka, menelan cairan yang terasa pahit di lidah.Sesaat kemudian ia berbisik dengan suara serak, “Mama di mana?”Kyle tersenyum, senyum yang manis di bibir… namun matanya kosong. “Mama lagi pergi. Sama Elea.”“Kenapa… Dante nggak diajak?” gumam Dante, matanya mulai berkaca.Kyle memiringkan kepalanya, seolah heran, lalu berkata pelan, “Mungkin karena kamu cuma anak angkat, sayang. Kadang orang lupa…”Dante menoleh pelan. “Tapi Mama bilang Dante anaknya…”Kyle menyentuh pipi Dante dengan lembut, nadanya tetap manis, seakan meninabobokan. “Iya, tent

  • Pengantin Buruk Rupa yang Kembali   Bab 78 - Permainan Alicia 3

    Suara Dante pecah, terengah dan parau karena terlalu lama menangis. Pipinya basah, suaranya nyaris tak terdengar.Tapi Kyle tidak menjawab. Ia mendengarnya. Sangat jelas.Namun ia memilih untuk berpura-pura seolah tak mendengar apa pun—seolah air mata itu hanya bagian dari permainan anak-anak.“Oh, kamu senang ya?” ucapnya pelan, senyumnya melebar—dingin. “Lihat… kamu bisa terbang. Aku dorong lagi, ya? Lebih tinggi?”Tangan Kyle kembali mencengkeram tali ayunan. Kali ini lebih kuat.Dorongan itu begitu keras, ayunan melambung jauh, dan tubuh kecil Dante terhempas ke udara seolah hendak menyentuh awan kelabu pagi itu.Jeritannya tercekik. Tangannya berusaha mencengkeram tali, tapi tubuhnya lunglai oleh rasa takut.Dari jauh, Miss Anabelle sempat menoleh lagi. Ia menyipitkan mata. Ada yang aneh. Tapi dua anak kecil di sebelahnya mulai menarik-narik ujung cardigan, bertanya soal jadwal kelas hari ini. Ia mengalihkan perhatian.Sesaat saja.Sesaat yang cukup untuk segalanya berubah.BRUKK

  • Pengantin Buruk Rupa yang Kembali   Bab 77 - Permainan Alicia 2

    Angin malam menyelinap dari celah jendela yang tak tertutup rapat, menyentuh tirai renda berwarna kelabu yang bergoyang perlahan. Di atas ranjang berkanopi, Dante menggeliat gelisah, wajahnya yang masih muda berkeringat, alisnya berkerut dalam mimpi yang mengusik.“Jangan… jangan kejar aku… tolong…”Suara gumaman itu berubah menjadi teriakan panik. Tubuh kecil itu menendang selimut, tangannya meraih-raih udara kosong, seperti berusaha mengusir sesuatu yang tak terlihat.“Anjing itu! Jangan gigit aku! Jangan—”Teriakannya membelah keheningan rumah.Pintu kamar terbuka perlahan.Kyle masuk tanpa suara, hanya cahaya lembut dari lampu lorong yang menyinari siluet rampingnya. Ia berdiri di ambang pintu beberapa detik, mengamati.Dante menggigil. Seprai basah. Bau pesing samar menyatu dengan keringat dan ketakutan yang masih terasa di udara.Kyle melangkah pelan. Suara tumit sepatunya tak terdengar di atas karpet tebal. Tatapannya jatuh pada ranjang yang kini basah di bagian tengah. Senyum

  • Pengantin Buruk Rupa yang Kembali   Bab 76 - Kemenangan Laurent

    Kantor Pusat DM Properties – Ruang Rapat EksekutifRuang rapat bergaya klasik itu dibalut panel kayu mahoni gelap, jendelanya tinggi menjulang dengan tirai beludru biru kelam, dan lampu gantung kristal menggantung anggun di langit-langit. Udara di dalam ruangan terasa tegang, seolah menanti putusan akhir dari drama bisnis yang sudah berlangsung terlalu lama.Ketukan ritmis tumit sepatu hak tinggi memecah keheningan. Suaranya menggema di sepanjang lantai marmer, mendahului sosok elegan yang melangkah masuk dengan percaya diri.Laurent Forst, CEO SIN Holdings, melangkah dengan aura dingin yang tak terbantahkan. Ia mengenakan setelan celana abu-abu pucat yang disesuaikan sempurna dengan tubuh jenjangnya, serta blazer berpotongan tajam yang memancarkan kekuasaan. Rambut pirangnya disanggul rapi ke atas, meninggalkan leher jenjang yang terbuka bersih, seperti seorang eksekutif kerajaan modern.Di belakangnya, sang asisten pribadi mengikuti langkah cepat itu sambil menenteng map hitam ku

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status