Si Gadis Lucu
[ Bruk!
Tubuh Raja terhuyung saat tiba-tiba ada yang menabraknya. Beruntung refleks tubuhnya sangat oke, sehingga Raja dapat segera berdiri dengan tegap kembali. Ia mengernyit melihat berlembar-lembar foto berserakan di atas lantai.
“Aduh! Maaf… maaf, Kak!”
Raja mengalihkan atensi ke arah depan saat mendengar suara penuh penyesalan seorang perempuan. Matanya mengerjap. Di depannya, seorang remaja perempuan bertubuh gempal menangkupkan kedua tangan di depan dada sambil menatapnya dengan tatapan permohonan.
“Aku enggak sengaja nabrak Kakak. Sumpah deh!” Kini sebelah tangan gadis itu membentuk huruf V.
Tanpa sadar, Raja memperhatikan gadis yang memiliki tinggi setara dengan dadanya. Gadis yang manis dengan binar mata indah. R
Raja meraih kedua tangan sang kekasih. “Aku baru melihat foto kamu di Cuitters kemarin malam setelah aku membuat akun. Aku semakin percaya semua yang terjadi di dunia ini atas kehendak-Nya. Takdir seakan ingin memberitahuku bahwa gadis yang sempat membuatku terpesona belasan tahun lalu adalah gadis yang sama yang saat ini menjadi duniaku…”Elin menggigit bibir dengan resah. “M-Mas Raja terpesona? Berbohong ya?” bisik Elin bergetar. Elin tak percaya, karena di masa remajanya, tidak ada laki-laki yang ingin dekat dengannya dalam hal yang romantis. Kalaupun dekat, itu hanya sekadar dekat sebagai teman biasa. Jadi, Elin sangat sangsi jika Raja mengatakan hal itu.Genggaman tangan Raja mengerat. Pria ini menggeleng kencang. “Aku tidak berbohong. Pancaran mata dan senyum kamu kala itu membuat aku terpesona, Velin. Sebenarnya, saat kita kembali bertemu di Fastbus, aku merasa tidak asing dengan pancaran matamu. Tidak disangka, kamu…
Seharusnya Elin mengerti, sejauh apapun ia berubah, Elin tetaplah Elin yang dulu. Elin yang minim pesona. Bahkan mungkin tidak mempesona sama sekali di mata siapa pun termasuk Raja. Sudah paling benar ia menjauh dari Raja, bukan? Ya… Dia benar-benar harus pergi dari hadapan Raja.Namun, belum sempat melangkah, Elin dikejutkan dengan tarikan kencang di pinggangnya. Mata Elin mengerjap-ngerjap. Kedua tangan refleks berada di atas bahu tegap pria kalem yang saat ini menatapnya tajam. Detak jantungnya bertalu kencang. Bagaimana tidak, jika saat ini posisinya sudah berada di atas pangkuan Raja dengan tangan pria itu memerangkap pinggangnya. Sementara kedua kaki Elin berada di kedua kaki Raja, terjepit dengan kuat.“Mau ke mana?!” tanya Raja penuh intimidasi.“M-mau pulang…” Elin kembali berdiri. Namun secepat kilat, ia kembali masuk ke dalam pangkuan sang kekasih. “B-bisa lepas?!” Elin mendorong bahu Raja, meminta pri
“Minum dulu.”Elin meraih botol air mineral yang disodorkan Raja, lalu menenggaknya beberapa kali. Ia menarik dan membuang napas panjang setelahnya. Matanya menatap kerumunan wartawan yang tadi mewawancarainya di depan kantor polisi setelah Elin membuat laporan kepolisian yang ditujukan untuk Lestari.Ya, akhirnya Elin melaporkan Lestari atas tindakan pencemaran nama baik serta perbuatan tidak menyenangkan. Hal itu terpaksa Elin lakukan, mengingat Lestari masih terus saja membuat kekacauan. Lestari membuat kebohongan-kebohongan lain. Memutar balikkan fakta yang dia kemukakan di sosial media. Menjadikan diri sebagai korban yang diserang dua keluarga berpengaruh di negara ini, yaitu Gunawan dan Jagapati. Ah, bahkan keluarga besar Kristal pun dibawa-bawa Lestari. Hal itu terjadi karena beberapa rekan bisnis keluarga Poernama menarik saham mereka dari perusahaan Poernama. Beberapa nama pemegang saham itu memiliki keterikatan bisnis juga dengan kedua abang Kristal alias om dari Elin. Dari
“Sayang…”Elin tersadar dari lamunan. Tatapannya kembali bertemu dengan Raja. Wajahnya merona. Raja selalu membuatnya salah tingkah karena pria itu kini kerap kali memanggilnya ‘Sayang’.“Semua sudah benar. Kamu mengklarifikasi pada wartawan sudah benar. Dia menfitnahmu secara terbuka, dan penyelesaian yang harus ditempuh juga harus secara terbuka selain melalui jalur hukum. Kamu jangan merasa bersalah lagi ya,” kata Raja penuh kelembutan, karena tahu sang kekasih merasa bersalah setelah meladeni beberapa pertanyaan para wartawan yang masih berkumpul tak jauh dari mobil Raja. Elin pun menyertakan sedikit bukti untuk menguatkan perkataannya. Mungkin setelah berita ini naik, netizen akan berbalik menyerang wanita paruh baya itu karena bukti Elin lebih nyata. Apalagi sebelum menemani Elin membuat laporan kepolisian, Raja mengunggang di akun cuittersnya potongan rekaman CCTV di restoran kala itu saat Lestari memaki-maki Elin sampai membawa-bawa fisik. Untuk video versi utuh, tentu saja ak
“Sekali lagi maaf ya, Bu. Karena masalah Elin, toko-toko buah Ibu sempat kena dampaknya.”“Hey, Kok bicara seperti itu lagi, Nak?!” Magani meraih tangan kekasih sang putra yang duduk di sampingnya, lalu mengusapnya dengan lembut. Entah sudah berapa kali Elin meminta maaf pada Magani, dan Magani tidak suka mendengarnya!“Kamu tidak salah. Orang-orang itu saja yang mudah terpengaruh tanpa mencari tahu kebenarannya. Kita tahu sendiri bagaimana sikap sebagian besar netizen. Teknologi dan sosial media semakin berkembang, memang baik. Membuat kita dengan mudah berkomunikasi. Bahkan memudahkan untuk mencari teman lama atau memiliki teman baru. Tapi hal itu juga berdampak buruk jika tidak bijak menggunakannya. Terlebih anak-anak di bawah umur pun dapat menggunakannya dengan bebas. Contohnya ya seperti ini. Ibu dengar dari Raja, sebagian besar netizen yang menyerang Nak Elin adalah anak-anak di bawah umur. Benar?” tanya Magani.Elin me
Elin terkesiap saat tangannya diremas lembut oleh Magani. Wanita paruh baya ini menatap Elin penuh rasa kagum. Membuat pipi Elin merona dengan sendirinya. “K-kenapa, Bu?” tanya Elin gugup.“Ibu senang. Raja memilih orang yang tepat. Cantik, sopan, pintar, dan yang lebih dari segalanya, kamu punya hati yang luas. Semua hal baik kamu borong semua, Nak. Pasti banyak yang iri sama kamu.”Wajah Elin seketika memanas. Seakan matahari menyinari wajahnya. Padahal ia sedang berada di dalam ruangan dan jelas-jelas AC di ruangan ini menyala dengan sejuk. Namun, karena kata-kata Magani, Elin jadi salting brut*l. Seandainya saja dia ada di dalam kamarnya, mungkin Elin sudah khayang sampai mentok ke langit-langit kamar. Padahal sebelumnya, Elin tidak malu-malu seperti ini saat berhadapan dengan Magani. Tentu saja saat wanita paruh baya ini menjadi kliennya. Namun kini, karena status mereka sekarang naik level ke hal personal, Elin jadi malu-malu meong setiap
“Ya pasti ngizinin dong! Iya kan, Pi?” Kristal menyenggol Daniel yang sejak tadi diam saja. Mata wanita paruh baya ini melotot memperingatkan agar Daniel tidak bikin malu di depan calon besan. Jangan sampai Magani merasa kalau King Raja tidak diterima dengan baik di keluarga ini. Tidak! Kristal tidak akan membiarkan daging super premium lolos jadi calon mantu. Mau dapat di mana lagi pria baik, berkualitas, kaya raya serta kalem dan tidak neko-neko seperti Raja? Rezeki belum tentu datang dua kali, dan Kristal yakin Raja akan bisa meratukan putrinya. Terbukti beberapa bulan ini berhubungan dengan Raja, Elin terlihat lebih ceria dan hidup. Persis seperti Elin sebelum kenal sama Ari.“Y-ya—Ehm, ya tentu kalau Elin… sudah siap… berumah tangga.” Daniel membalas dengan berat hati. Jujur masih belum rela putrinya dipinang Raja. Tapi kan dia tidak bisa egois. Daniel tidak sepenuhnya keberatan dan dia mengatakan dengan sungguh-sungguh tadi. K
Pria ini segera mengambil ponsel yang berada di saku celana, dan langsung membuka chat grup yang diberi nama ‘BAPACK-BAPACK GOALS SPEK DEWA’ tersebut sebelum kena teror di mana-mana. Jangan tanya siapa yang membuat nama norak grup itu, karena bukan Daniel orangnya meski dia juga termasuk spesies orang narsis di bumi ini. Tapi kalau kalian benar-benar mau tahu, si pembuat nama grup itu adalah Raflint, abang kedua Kristal yang mana adalah senior Daniel dulu. Pria itu jauh lebih narsis daripada Daniel. Sementara Gema, yang mana adalah Kakak pertama Kristal, adalah pria pendiam tapi super duper berbahaya kalau sudah marah. Oksigen yang Daniel hirup bisa langsung habis oleh pria itu.[ // Ipar LAKNAT 2Oi ipar magang @G.Daniel, gmn?Ponakan cantik saya mau kan? ]Belum sempat Daniel membalas, masuk lagi sebuah chat
“Velin naik pesawat apa?” tanya Raja di sela langkah kakinya yang terburu-buru. Di sampingnya, Bima tampak menyamai kecepatan langkah si King Raja yang sudah tidak sabar bertemu dengan pujaan hati. Raja ingin segera memberikan obat penenang yang berada di saku kemejanya sebelum sang kekasih terbang. Syukur-syukur tidak jadi terbang. Atau mungkin… Raja akan ikut terbang juga ke manapun Elin pergi. Kan memang niat awalnya ingin menempeli Elin sampai Elin kec*nduan dengan kehadirannya. Pokoknya Raja mau menggentayangi Elin mulai sekarang!“Penerbangan luar kota kan? Kota mana? Apa di sana?” Raja melangkah menuju gate untuk penerbangan domestik. Namun langkahnya tertahan karena Bima menarik lengannya.“Bukan.”“Terus di mana?” tanya Raja tak sabar.“Em…” Bima tampak ragu mengatakan sesuatu. Ia menggaruk tengkuk salah tingkah dengan sebelah tangan yang bebas.Apa yang Bima l
“Om, kamu beneran enggak mengkhianati Elin kan?”Raja menoleh ke arah pria yang sedang mengemudi di sampingnya. Sejak hening entah berapa lama setelah mereka meninggalkan kediaman Gunawan, pria yang ia gaungkan sebagai rival-nya itu bertanya dengan nada waswas. Bukan nada mengesalkan seperti saat di depan rumah Elin tadi.“Saya bukan orang yang seperti itu. Terserah kamu mau percaya atau tidak. Dan mengenai kenapa saya tidak menepis berita itu, karena saya benar-benar tidak tahu. Seperti apa yang saya katakan tadi, saya menghapus semua sosial media di ponsel saya setelah masalah saya di sana selesai.”“Kenapa kamu hapus, Om? Jadinya kamu enggak tau kan kalau kamu jadi pembahasan ‘lagi’ di sosmed.”“Saya pikir kan masalahnya sudah selesai. Jadi ya sudah saya hapus saja daripada tidak pernah saya pergunakan. Bukankah Mubazir ruang penyimpanan kalau saya pertahankan? Tidak sangka ternyata ada mas
“Mau ke mana dulu?”“Menemui Velin! Ayo kita tanyakan pada KEKASIH SAYA, siapa sebenarnya yang dia cintai!” kata Raja datar. Namun tatapannya tajam menusuk. Napasnya masih memburu karena emosi yang belum mereda sama sekali. Namun, Raja merasa buang-buang waktu tarung sama Bima. Bukan, bukan Raja takut pada Bima setelah pria itu sempat meninjunya. Walaupun bisa dikatakan Bima memiliki tenaga yang boleh juga, tapi Raja yakin bisa mengalahkan pria itu kok. Tapi Raja tetaplah Raja yang sebenarnya tidak suka cara kekerasan seperti tadi. Anggap saja dia tadi sedikit khilaf telah meninju Bima dua kali. Raja akan memilih menanyakan langsung pada Velin-nya siapa sebenarnya yang ada di hati wanita itu. Atau kalau memang Elin mencintai dua pria sekaligus, Raja ingin tahu berapa persen kedudukannya di hati Elin. Kalaupun lebih kecil Raja, Raja harap tidak selisih jauh. Sehingga Raja masih bisa segera mengejar ketertinggalannya sampai menjadi seratus persen. Sampai nama Bima gone dibawa angin.“El
“Ngapain Bang Toyib ke sini?”Raja mengernyit tak suka setengah bingung saat mendengar perkatakan rivalnya, Bima si SEPUPU JAUH sang kekasih. Kenapa pria itu ada di rumah ini?! Alih-alih mendapati keberadaan sang kekasih, Raja justru disuguhi wajah songong pria mengesalkan itu. Apa sejak ia pergi, Velin-nya dan Bima sering menghabiskan waktu bersama?Kedua tangan Raja terkepal kuat.Si*lan!Tidak bisa dibiarkan!Rencana membuat Elin kecanduan akan kehadirannya harus segera dilaksanakan DETIK INI juga!“Siapa yang kamu sebut ‘Bang Toyib’?”“Anda lah. Memang siapa lagi yang enggak pulang-pulang malah sibuk selingkuh? CLBK sama mantan? Idih! Enggak banget! Kayak enggak ada cewek lain aja!”“Nama saya ‘Raja’, bukan ‘Bang Toyib’! Dan jangan bicara sembarangan! Siapa yang CLBK?!”“Jangan pura-pura beg0. Enggak punya HP atau gimana? Bukannya Anda lagi jadi selebriti di sosmed? Akun Anda juga bolak-balik kena tag loh. Masih mau belagak beg0? Atau jangan-jangan kamu b*ta?” sinis Bima tajam.Ra
“Jangan teriak bisa tidak sih?! D-dan jangan bicara sembarangan!” Kok malah jadi dia kena tuduh. “Gue bertanya karena…” Raja terdiam. Bingung ingin memberi alasan apa pada sahabatnya itu. >> “Karena apa hayo? Ngaku lo kalau lo lagi in lope juga sama cewek lain! Enggak usah pakai istilah ABC deh! Kayak vitamin aja.”“Tidak! Gue cuma cinta sama Velindira!” kata Raja tegas.>> “Terus kenapa nanya kayak gitu?”“Em… t-teman gue, teman gue menjalin hubungan sama dua orang.” Raja menggigit lidah gugup setelah mengatakan hal itu. Di dalam hati, ia memohon maaf sebanyak-banyaknya entah pada temannya yang mana, karena secara tidak langsung, dia sudah memfitnah ‘teman’nya itu. Anggap saja teman khayalan. “G-gue bingung, kenapa bisa seperti itu? Apa bisa rasa dibagi-bagi?”>> “Lah, temen lo yang jalin hubungan, kenapa lo yang bingung? Lagian ya, lo tanya sana sama Ares yang pernah pacaran sama dua cewek sekaligus. Bisa enggak tuh rasa dibagi-bagi?”“Lo kan tahu kalau dulu Ares melakukan hal itu
Magani mengusap-usap lembut surai sang putra. Sesekali tangannya mampir ke dahi Raja untuk memeriksa suhu tubuh si kalem ini. Masih hangat ternyata. Sejak tiba dari bandara lebih dari satu jam lalu, Raja langsung meminta izin membaringkan tubuh di sofa ruang keluarga setelah melihat keberadaan sang ibu. Kepalanya ia letakkan di pangkuan Magani. Berbaring menyamping menghadap sandaran sofa dengan kedua tangan bersedekap. Tak membutuhkan waktu lama, Raja langsung terlelap. Sempat Magani memerintah putranya untuk makan dan membersihkan diri lebih dulu, tapi Raja menolak. Mengatakan kalau ia sedang tidak enak badan. Akhirnya Magani membiarkan saja sang putra tidur setelah mengetahui kalau suhu tubuh Raja sedang tidak normal.Pria muda yang amat sangat jarang sakit ini memang sedikit manja jika sedang sakit. Maunya dekat dengan Magani. Semandiri apa pun dia, Raja tetaplah anak tunggal yang sesekali memperlihatkan sikap manjanya. Tentu saja hanya pada sang ibu.Drrrtt!Drrrtt!Magani menghe
Elin menunduk. Cukup menjadi jawaban atas pertanyaan Bima. Ia juga tak sanggup melihat tatapan penuh rasa bersalah yang saat ini terpancar dari mata Bima. Sungguh, Elin tidak ingin Bima juga merasa bersalah. Inilah yang menjadi penyebab ia tak ingin bercerita pada sepupunya ini. Namun apa mau dikata, ia sudah keceplosan bercerita.Bima menghela napas panjang, lalu mengusap sayang puncak kepala sepupu jauh yang sudah ia anggap kakak sendiri itu. “Nanti kalau dia balik ke sini, aku kasih dia pelajaran!”Elin mengangkat kepala secepat kilat. “Siapa maksud kamu?”“Si Om-om bego lah—AH, Lin! Gak kira-kira kamu nabok punggungku!” Bima meringis seraya mengusap-usap punggung yang baru saja ditabok Elin sekuat tenaga. Gila ini sepupunya! Apa tidak ada tempat lain untuk ditabok? Kenapa harus di tempat yang sama?! Tiga kali loh! Bima yakin punggungnya pasti sudah memerah. “Tu Om-om tau enggak ya kamu galak? Apalagi tabokanmu
“Hiks…”“Sebenarnya kamu ini kenapa sih, Lin?!” Bima mengernyit bingung setengah kesal. Pasalnya, sejak beberapa waktu lalu datang ke rumah Gunawan, Elin tidak berhenti menangis. Ditanya malah nangisnya tambah jadi. Kan bikin jengkel. Padahal dia mau ikut menikmati nonton kartun kucing dan tikus yang terkenal doyannya gelut terus untuk menaikkan mood yang belakangan ini kacau balau. Kebetulan kartun itu sedang tayang. Kartun populer yang enggak ada matinya meski usia tayangnya sudah puluhan tahun.“I-itu…” Elin menunjuk layar televisi, “tikus sama kucingnya berantem! K-kasihan tikusnya! Huaaa~!” Elin menangis semakin kencang saat tokoh tikus kena perangkap si kucing. Mungkin kalau Raja melihat bagaimana kekanakannya sang kekasih saat ini, Raja bisa terkejut sampai terjungkal-jungkal. Karena inilah Elin yang sebenarnya dibalik sikap dewasanya. Meski mungkin sedikit-sedikit Raja mulai merasakan sikap
[ To: KodokYa. Gue masih di Inggris. ][ // Kodok Kapan pulang? Mau gue dan Jihan bantuin buat persiapan nikahnya? ]Raja menggigit pipi dalamnya galau. Pesan yang dikirim Azam membuatnya merutuki diri karena berbohong kepada ketiga sahabatnya kalau acara lamaran itu berhasil. Bukan maksud ingin berbohong, tapi Raja tak ingin kalau ketiga sahabatnya tahu yang sebenarnya, lalu mereka membenci Elin. Tidak. Raja tidak ingin pandangan baik mereka pada Elin selama ini berubah jadi buruk. Belum lagi, dia juga berbohong pada Daniel, mengatakan memundurkan waktu melamar Elin karena belum mendapat tempat istimewa yang pas. Daniel mengomelinya saat mengingat Raja pernah mengatakan kalau sudah dapat tempat itu. Raja merutuki diri karena lupa akan hal itu. Ini nih akibatnya kalau berbohong. Ia segera memutar otak. Memberikan alasan kalau tempat yang waktu itu ia katakan pada Daniel ternyata tidak seistimewa perkiraannya saat Raja datang untuk observasi. Meski kena omelan si Kaisar, tapi setel