“P-plin-plan? Saya tidak plin-plan mengenai perasaan saya sama kamu, Velin. Berani sumpah kalau rasa saya untuk kamu masih sama!”“Saya tidak membicarakan perasaan itu!” desis Elin dengan wajah merona. Antara senang dan kesal. “L-lalu apa maksud kamu?”“Maksud saya sikap Mas Raja! Mas Raja apa tidak ingat pernah berjanji sama saya akan mendekati saya setelah terbukti ucapan Mbak Erika itu bohong? Tapi mana? Mas Raja tahu-tahu menghilang! Lalu setelah itu, seenaknya mengikuti kegiatan saya dan muncul tiba-tiba. Setelah itu, mengatakan tidak ingin mengganggu. Sekarang bilang mau mendekati saya lagi?? Lalu habis itu Mas Raja mau menghilang lagi, huh? Iya?! Mas Raja sadar tidak sih kalau Mas Raja seakan mempermainkan saya?!” Napas Elin memburu setelah mengeluarkan uneg-unegnya. Matanya nyalang menatap Raja yang terdiam kaku.“Saya—”“Tidak perlu mengatakan apa pun lagi kalau ujung-ujungnya kembali menghilang.” Elin mengalihkan pandangan ke arah lain. Tak ingin menatap wajah Raja yang mem
“Untuk apa sih?!” Elin berucap kesal tanpa sadar karena merasa malu. Namun kepalanya justru mengikuti ucapan pria itu sampai mereka kembali berhadapan dan bertatapan dalam. Wajah Elin jangan ditanya lagi. Sudah bersemu tidak jelas. Elin tetaplah seperti wanita kebanyakan yang kalau ditatap sama crush-nya ya sudah pasti grogi parah.“Saya cinta kamu.”Elin merasakan aliran darahnya berdesir kencang saat Raja kembali menyatakan cinta. Ditambah lagi dengan senyum lembut yang kini sudah menghiasi bibir pria itu.“Boleh ya… saya mendekati kamu lagi?”“Dan akan menghilang lagi?” tanya Elin. Kembali kesal mengingat sikap Raja sebelumnya.Raja menggeleng kencang. “Tidak! Kali ini saya akan menempeli kamu sampai hati kamu bisa luluh untuk mencintai saya.”“Sudah luluh kok,” lirih Elin tanpa sadar. Elin segera memukul mulut setelah menyadari kebodohannya.Sementara Raja terdiam kaku. Tak lama, ia menarik kedua tangan Elin untuk kembali digenggam sampai si pemilik tangan memekik. “Kamu bilang ap
"Vasnya... kamu simpan ya, sebagai... Ehm... Uhuk!" Raja terbatuk gugup sambil melirik vas bunga berwarna biru muda dengan tiga tangkai bunga mawar plastik yang berada di bawah kaki Elin, "t-tanda kalau... kita... sekarang—""Saya akan simpan sebaik-baiknya, Mas Raja. Benar-benar akan saya simpan.”Raja bernapas lega karena tak harus melanjutkan ucapannya. Ia masih malu untuk mengatakan kalau status mereka kini sudah jadi sepasang kekasih. Elin sepertinya sangat peka dengan hal itu. Mungkin Elin juga sudah kesal karena sudah beberapa kali Raja mengatakannya dan Elin pun sudah menjawab bolak-balik. Ini kalau ibarat gorengan, gorengannya sudah gosong karena hanya dibolak-balik tanpa diangkat.“Makan lagi ya,” ucap Raja lembut. Melihat mangkok cap dua ayam nungging yang dipegang Elin."Mas Raja juga."Mereka saling melempar senyum malu-malu. Setelah itu, sama-sama kembali memakan bubur ayam untuk sarapan yang lumayan kesiangan. Bagaimana tidak kesiangan kalau jam saja sudah menunjukkan l
Raja lagi-lagi terbelalak. Terkejut atas ucapan Cantika yang mengatakan seolah-olah mereka memiliki hubungan spesial pakai telor. Raja tidak habis pikir kenapa Cantika masih terus saja mengganggunya. Terlebih setelah Raja jadi perbincangan hangat di internet. Padahal jelas-jelas Raja selalu menghindar setiap kali ada Cantika. Bukankah Cantika menyadari kalau Raja tidak tertarik memiliki hubungan apa pun dengan wanita itu?! Seharusnya Cantika paham dong ya. Di pertemuan pertama mereka bahkan sudah jelas-jelas mereka mengatakan tidak akan melanjutkan ke jenjang yang lebih serius walaupun pada akhirnya Cantika tiba-tiba datang mengganggunya. Tapi kan Raja tidak pernah meladeni. Cantika ini bolot atau bagaimana?! Atau wanita ini masih sejenis dengan Erika? Maksudnya bukan jenis kelamin ya, tapi ya… gitu deh. Tipe-tipe seperti Erika gitu. Wanita toxic.Astaga! Kenapa Raja selalu dikelilingi wanita seperti itu?!Refleks Raja menoleh ke arah Elin. Raja melihat kedua tangan Elin terkepal kuat
Raja baru merasakan apa itu yang namanya tersengat listrik tegangan tinggi sampai pusaka nyaris karatannya itu pun ikut menegang. Bagaimana tidak, jika sejak tadi tubuh bagian depan sang kekasih beberapa kali menempel di punggungnya. Jok motor sport-nya tidak begitu menukik, tapi tetap mampu membuat Elin merosot sampai menyentuh punggung Raja. Wanita itu membenahi letak duduknya agak menjauh berkali-kali yang justru pergerakannya bikin Raja gelisah alias geli-geli basah. Belum lagi sebelah tangan Elin menempel di pinggangnya. Memang sih Raja yang meminta tangan Elin berada di sana agar sang pujaan hati tak terjatuh. Tapi sepertinya, keputusan Raja untuk mengantar Elin menggunakan motor salah besar. Dia jadi panas dingin sendiri sepanjang perjalanan. Rasanya itu loh kenyal-kenyal enyak tapi bikin otak ‘travelling’ dalam konteks yang tidak benar. Dosa gak sih bayangin yang ‘iya-iya’?Raja bernapas lega saat akhirnya dapat masuk ke halaman rumah keluarga Gunawan. Hal itu menandakan kalau
Mata Daniel beralih ke arah Raja. “Kamu tidak dengar apa yang saya katakan? LEPASKAN TANGAN ANAK SAYA!”Raja terkejut luar biasa mendengar suara menggelegar Daniel yang menegurnya. Refleks ia melepas tangan Elin dan langsung memundurkan tubuh yang basah akibat semprotan Kristal tadi. Sialnya, Raja tersandung kakinya sendiri sampai ia jatuh terduduk. Raja merasakan b*kongnya nyeri dan basah karena genangan air sabun yang mengalir dari bawah mobil Daniel. Air bekas pria paruh baya itu membersihkan mobilnya. Mata Raja mengerjap-ngerjap linglung. Pikirannya blank seketika. Keadaan Raja saat ini cocok dengan peribahasa sudah jatuh, tertimpa beton.Sepertinya Raja tidak cocok dengan air. Hal ini mengingatkannya saat pertama kali menyatakan cinta pada Elin di parkiran motor di depan pengadilan kala itu. B*kongnya kembali basah secara memalukan. Poor you, orang baik. Memang benar ya orang baik tuh malah banyak cobaannya. Tidak apa-apa deh. Hitung-hitung melatih kesabaran biar setebal KUHP.Un
Entah mengapa Raja merasa hidupnya bagai di dalam drama komedi setiap kali berhubungan dengan keluarga sang kekasih. Ada saja hal-hal konyol yang terjadi padanya. Setelah drama basah-basahan dan mengakui hubungannya dengan Elin di hadapan Daniel, Daniel langsung menatapnya dengan tatapan m*mbunuh. Beruntung hidupnya diselamatkan Kristal. Mami dari kekasihnya itu menginterupsi Daniel yang baru saja akan membuka suara yang Raja yakini akan keluar kata-kata tajam karena seenaknya melamar Elin.Raja sadar dia terlalu nekat melamar Elin secara tiba-tiba dan tanpa persiapan. Niat awal ingin perlahan mendekati keluarga sang kekasih dan mengakui hubungannya dan Elin. Tapi saat Daniel membawa-bawa kata ‘halal’, pikiran Raja langsung tidak sabaran untuk menjadikan Elin halal baginya. Uhm… tapi, bukankah hal itu wajar? Di usianya yang telah matang seperti ini tidak ada waktu lagi untuk sekadar menjadikan Elin kekasih, bukan?“Ehm!”Raja tersadar dari lamunan saat mendengar deheman keras Daniel.
“Pi~”“Diam dulu, Lin. Papi tidak bisa menyerahkan kamu secepat itu. Hubungan kalian masih seumur jagung. Bahkan jagung saja umurnya masih lebih panjang.”Elin kembali bungkam. Ia menatap prihatin Raja yang saat ini meremas-remas celana jeans yang pria itu kenakan. Terlihat sekali kalau Raja gugup luar biasa. Apalagi pria itu adalah pria polos.“Bisa… saya bicara sekarang, Bapak Gunawan?”Daniel mendengus. Pria paruh baya itu diam, seolah menandakan mempersilakan Raja bicara.“Saya… Hubungan saya dan Velin memang baru terjalin, tapi bukan berarti saya tidak serius. Sejak awal saya serius sama anak Bapak. Saya mencintai anak Bapak dengan setulus-tulusnya. Menjadikan Velin halal bukanlah sesuatu yang keluar begitu saja dari mulut saya. Saya bersungguh-sungguh.”“Tapi hubungan kalian masih baru! Jangan hanya sedang euforia dan sedang cinta-cintanya, lalu terburu-buru memutuskan hal seserius itu!”Raja menunduk. Lalu menghela napas panjang. Pria ini kembali menatap Daniel yang masih terus
“Jangan teriak bisa tidak sih?! D-dan jangan bicara sembarangan!” Kok malah jadi dia kena tuduh. “Gue bertanya karena…” Raja terdiam. Bingung ingin memberi alasan apa pada sahabatnya itu. >> “Karena apa hayo? Ngaku lo kalau lo lagi in lope juga sama cewek lain! Enggak usah pakai istilah ABC deh! Kayak vitamin aja.”“Tidak! Gue cuma cinta sama Velindira!” kata Raja tegas.>> “Terus kenapa nanya kayak gitu?”“Em… t-teman gue, teman gue menjalin hubungan sama dua orang.” Raja menggigit lidah gugup setelah mengatakan hal itu. Di dalam hati, ia memohon maaf sebanyak-banyaknya entah pada temannya yang mana, karena secara tidak langsung, dia sudah memfitnah ‘teman’nya itu. Anggap saja teman khayalan. “G-gue bingung, kenapa bisa seperti itu? Apa bisa rasa dibagi-bagi?”>> “Lah, temen lo yang jalin hubungan, kenapa lo yang bingung? Lagian ya, lo tanya sana sama Ares yang pernah pacaran sama dua cewek sekaligus. Bisa enggak tuh rasa dibagi-bagi?”“Lo kan tahu kalau dulu Ares melakukan hal itu
Magani mengusap-usap lembut surai sang putra. Sesekali tangannya mampir ke dahi Raja untuk memeriksa suhu tubuh si kalem ini. Masih hangat ternyata. Sejak tiba dari bandara lebih dari satu jam lalu, Raja langsung meminta izin membaringkan tubuh di sofa ruang keluarga setelah melihat keberadaan sang ibu. Kepalanya ia letakkan di pangkuan Magani. Berbaring menyamping menghadap sandaran sofa dengan kedua tangan bersedekap. Tak membutuhkan waktu lama, Raja langsung terlelap. Sempat Magani memerintah putranya untuk makan dan membersihkan diri lebih dulu, tapi Raja menolak. Mengatakan kalau ia sedang tidak enak badan. Akhirnya Magani membiarkan saja sang putra tidur setelah mengetahui kalau suhu tubuh Raja sedang tidak normal.Pria muda yang amat sangat jarang sakit ini memang sedikit manja jika sedang sakit. Maunya dekat dengan Magani. Semandiri apa pun dia, Raja tetaplah anak tunggal yang sesekali memperlihatkan sikap manjanya. Tentu saja hanya pada sang ibu.Drrrtt!Drrrtt!Magani menghe
Elin menunduk. Cukup menjadi jawaban atas pertanyaan Bima. Ia juga tak sanggup melihat tatapan penuh rasa bersalah yang saat ini terpancar dari mata Bima. Sungguh, Elin tidak ingin Bima juga merasa bersalah. Inilah yang menjadi penyebab ia tak ingin bercerita pada sepupunya ini. Namun apa mau dikata, ia sudah keceplosan bercerita.Bima menghela napas panjang, lalu mengusap sayang puncak kepala sepupu jauh yang sudah ia anggap kakak sendiri itu. “Nanti kalau dia balik ke sini, aku kasih dia pelajaran!”Elin mengangkat kepala secepat kilat. “Siapa maksud kamu?”“Si Om-om bego lah—AH, Lin! Gak kira-kira kamu nabok punggungku!” Bima meringis seraya mengusap-usap punggung yang baru saja ditabok Elin sekuat tenaga. Gila ini sepupunya! Apa tidak ada tempat lain untuk ditabok? Kenapa harus di tempat yang sama?! Tiga kali loh! Bima yakin punggungnya pasti sudah memerah. “Tu Om-om tau enggak ya kamu galak? Apalagi tabokanmu
“Hiks…”“Sebenarnya kamu ini kenapa sih, Lin?!” Bima mengernyit bingung setengah kesal. Pasalnya, sejak beberapa waktu lalu datang ke rumah Gunawan, Elin tidak berhenti menangis. Ditanya malah nangisnya tambah jadi. Kan bikin jengkel. Padahal dia mau ikut menikmati nonton kartun kucing dan tikus yang terkenal doyannya gelut terus untuk menaikkan mood yang belakangan ini kacau balau. Kebetulan kartun itu sedang tayang. Kartun populer yang enggak ada matinya meski usia tayangnya sudah puluhan tahun.“I-itu…” Elin menunjuk layar televisi, “tikus sama kucingnya berantem! K-kasihan tikusnya! Huaaa~!” Elin menangis semakin kencang saat tokoh tikus kena perangkap si kucing. Mungkin kalau Raja melihat bagaimana kekanakannya sang kekasih saat ini, Raja bisa terkejut sampai terjungkal-jungkal. Karena inilah Elin yang sebenarnya dibalik sikap dewasanya. Meski mungkin sedikit-sedikit Raja mulai merasakan sikap
[ To: KodokYa. Gue masih di Inggris. ][ // Kodok Kapan pulang? Mau gue dan Jihan bantuin buat persiapan nikahnya? ]Raja menggigit pipi dalamnya galau. Pesan yang dikirim Azam membuatnya merutuki diri karena berbohong kepada ketiga sahabatnya kalau acara lamaran itu berhasil. Bukan maksud ingin berbohong, tapi Raja tak ingin kalau ketiga sahabatnya tahu yang sebenarnya, lalu mereka membenci Elin. Tidak. Raja tidak ingin pandangan baik mereka pada Elin selama ini berubah jadi buruk. Belum lagi, dia juga berbohong pada Daniel, mengatakan memundurkan waktu melamar Elin karena belum mendapat tempat istimewa yang pas. Daniel mengomelinya saat mengingat Raja pernah mengatakan kalau sudah dapat tempat itu. Raja merutuki diri karena lupa akan hal itu. Ini nih akibatnya kalau berbohong. Ia segera memutar otak. Memberikan alasan kalau tempat yang waktu itu ia katakan pada Daniel ternyata tidak seistimewa perkiraannya saat Raja datang untuk observasi. Meski kena omelan si Kaisar, tapi setel
“Raja, can you drive Trisha home? ( Raja, bisakah kamu mengantar Trisha pulang? )” tanya salah satu temannya dan Trisha dengan tatapan penuh permohonan. “She didn't bring a vehicle. She did come with me earlier. But after here, I have to go to my mom's house immediately. My mom called earlier. So... I can't take her home. ( Dia tidak membawa kendaraan. Dia tadi datang bersamaku. Tapi setelah dari sini, aku harus segera ke rumah ibuku. Ibuku menelepon tadi. Jadi... aku tidak bisa mengantarnya pulang. )”Raja menatap Trisha dan teman-temannya bergantian. Lalu kembali menatap temannya yang baru saja berkata. Tampaknya ia mencium bau-bau modus. Mereka semua sepertinya sangat serius mendekatkannya dan Trisha kembali. Tadi saja saat hendak berfoto bersama, teman-temannya membuat posisi Trisha berada di sampingnya. Namun Raja tidak tinggal diam. Ia bergeser ke belakang, memberi alasan kalau ia kurang nyaman berfoto di depan. “
[ // Calon Bidadari Surga-ku ( Insyaallah Menuju Halal )Mas, kabari aku kalau sudahpulang ya…Kita harus bicara. ][ Me Iya. ]Raja menatap nanar layar ponsel yang masih menampilkan ruang pesannya dan Elin di Cuitters. Komunikasi yang singkat, bukan? Tidak seperti sebelum-sebelumnya. Bahkan bisa dibilang, ini komunikasi melalui chat ke dua setelah ia berada di Inggris. Hubungannya dan Elin menjadi dingin. Sudah pasti karena masalah yang terjadi dan kesibukan masing-masing. Kesepakatan kerjasama yang akan dijalani JCA dan pihak asing akan mencapai titik akhir. Tentunya setelah semua keinginan kedua belah pihak masuk ke dalam surat perjanjian. Selama lima hari ini, Raja benar-benar memusatkan perhatian pada pekerjaan. Lebih tepatnya, memaksakan diri agar pikirannya tid
“Kamu baik-baik saja, Ja?”Raja mengulas senyum kecil saat sang om menegur seraya menepuk bahunya. Sementara beberapa orang lainnya dari pihak JCA yang juga ikut ke Inggris, sedang sibuk membangun percakapan mereka sendiri.“Baik, Om.”“Tapi kok kayak lemas begitu? Belum cukup ya charge energi cinta dari Velindira?”Deg!Senyum Raja luntur. Mendengar nama itu, jadi mengingatkannya akan kejadian semalam. Elin benar-benar tidak datang. Bahkan sampai Raja bertahan di sana sampai menjelang subuh tadi. Sebelumnya ia sempat ketiduran hampir dua jam lamanya. Hal itu terjadi setelah sang supir menghubunginya untuk memberitahu Elin minta berhenti di jalan, lalu wanita itu menaiki sebuah taksi online. Beruntung Raja memesan tempat lamarannya itu dua puluh empat jam. Sehingga seharusnya sampai sekarang pun, tempat itu masih menjadi hak Raja.Mungkin Raja terlalu bodoh tetap bertahan di sana sampai m
[ // KampretAstagfirullah sorry, Kus, typo. Maksud gue ‘nerima lo’. Ni laki-bini juga gak bosen kompak balesin gue@Kodok Milik Jihan @Jihan Milik Kodok? ][ // Jihan Milik KodokYa habisan kamu gak jelas banget typonya.Bikin Raja jantungan aja. ][ // Kodok Milik JihanGue yakin lo gak typo kan? ][ // KampretJangan mancing huru-hara deh, Dok!Liat noh si Tikus sampe nyalain capslock.Gil*, baru kali ini gue kena amuk chat si Tikus!Calon binik blm dateng @JRaja? ][ //JRajaBelum. Tapi sudah di perjalanan.Ehem… lo enggak sedang mengalihkan pembicaraan kan?Lo benar enggak ada niat rebut calon istri gue kan @Kampret?! ][ // KampretAstagfirullah. Beneran.Lagian gue udh punya binik. Gak niat juga nambah binik kok. ][ //Kodok Milik JihanMampus lo @Kampret! Hahaha ][ // Jihan Milik KodokSelamat dicurigai karena typoEh? Atau… pura-pura typo ya??? ][ //JRajaJadi lo typo atau tidak @Kampret?! ][ // KampretBeneran typo, RAJA JAGAPATI!Mam, @Jihan Milik Kodok tanggung jawab g