Jangan lupa utk kulik fesbuk Nathan Ryuu kalo ingin tau banyak info mengenai buku2ku ;')) Selamat menjalankan ibadah puasa utk semua teman muslim. Dan utk segenap pembaca buku ini, semoga kalian selalu diberkahi sehat, bahagia, dan berlimpah rejeki.
“Hah? Kak Yao menantang seluruh penghuni barakmu?” Hu Meng sampai melongo dengan mulut terbuka lebar sampai bisa memasukkan telur bebek ke sana.Tidak hanya Hu Meng yang terkejut, semua di area itu juga sama-sama terkejut. Baru kali ini ada murid yang menantang seluruh penghuni baraknya. Apalagi tingkat kultivasinya masih tergolong rendah seperti Yao Chen.“Un!” Yao Chen mengangguk mengiakan.Maka, tak ingin membuang waktu, Yao Chen diikuti kakak beradik Hu segera mendatangi arena pertarungan bela diri.‘Tak kusangka aku akan naik lagi ke panggung ini, hgh!’ Yao Chen mendesahkan gumaman dalam hatinya sembari dia naik ke atas arena.Di arena sudah ada Deng Wu dan semua teman barak Yao Chen. Mereka semua memasang wajah sengit dan ada beberapa yang memaki.“Lihat saja nanti, bocah topeng busuk! Akan kami jadikan kau perkedel daging!”“Kau akan menyesal sudah menantang kami semua, dasar bocah aneh!”Sementara itu, Deng Wu hanya memandang tajam ke Yao Chen.Yao Chen membalas tatapan Deng W
“Enak juga tidur di tempat ini.” Yao Chen bergumam rendah sambil menepuk kasur tipis di tempat tidur yang tadinya menjadi milik Deng Wu. Malam ini, tentunya Yao Chen tidak lagi perlu khawatir kasurnya dikotori. Dia telah menjadi ketua barak dan pastinya akan mendapatkan banyak hak istimewa. Kemudian, Deng Wu dan yang lainnya mulai berdatangan sambil menatap benci ke Yao Chen. Beberapa dari mereka masih mengerang kesakitan. “Oh, kalian datang. Tidurlah! Ini sudah mulai larut malam.” Yao Chen berucap basa-basi saja supaya pantas dengan status barunya sebagai ketua barak. “Pilih saja mana tempat tidur yang kalian mau.” Yao Chen sudah duduk bersila, bersiap untuk melakukan meditasi atau kultivasi ringan. “Aku akan pindah barak! Aku sudah minta izin ke guru pengawas.” Deng Wu bicara dengan menahan amarah ke Yao Chen. Yao Chen yang tadinya sudah menutup mata, kini terpaksa membukanya kembali dan menatap Deng Wu. “Aku … aku juga akan ikut Kak Deng Wu!” Ada juga pemuda lain yang berkata
“Hah? Kenapa begitu?” Yao Chen bingung menghadapi Zhuge Ling yang mendadak saja mengatakan benci padanya. “Aku salah apa?”Tatapan sengit Zhuge Ling masih belum surut dari wajah cantiknya.“Huh! Pokoknya begitu!” Kemudian Zhuge Ling berbalik badan dan pergi begitu saja, menyisakan kebingungan di benak Yao Chen.Sedangkan Gao Long di dalam tubuh Yan Chen sibuk tertawa keras.“Ha ha ha! Rasakan itu, bocah! Ha ha ha!” Gao Long masih saja tertawa.Untunglah Tasbih Semesta tidak menurunkan cambuk petirnya karena meledek Yao Chen.‘Ayolah Gao Long, jelaskan padaku, apa salahku sehingga dia tiba-tiba marah begitu,’ ucap Yao Chen menggunakan bahasa roh ke Gao Long yang masih tertawa.“Ho ho ho! Sepertinya dia cemburu karena kau didatangi beberapa perempuan sebelumnya.” Gao Long memberikan analisisnya.Mendengar itu, raut wajah Yao Chen semakin mencelos bingung. Untung saja dia memakai topeng sehingga tak ada yang bisa melihatnya.“Hah? Itu bukan kemauanku kalau mereka datang dan menawarkan in
“Hm? Ruangan khusus?” Yao Chen baru mendengar itu. “Untuk Murid Luar?”Dia tidak mengira bahwa di Sekte Bilah Langit juga ada ruangan VIP bagi Murid Luar. Dia pikir, yang mendapatkan fasilitas semacam itu hanyalah Murid Dalam.Xiao Ya mengangguk. “Tentu ada untuk Murid Luar. Ruangannya berjumlah 10 saja, dengan arti … yang ada di sana adalah 10 peringkat teratas dari Sekte Luar.”Kini Yao Chen paham. Dia pun mengangguk-anggukkan kepala.“Bocah, tentunya kau tak mungkin melewatkan hal itu saja, bukan?” Gao Long di dalam ruang dimensi jiwa Yao Chen bersuara.‘Hm, akan aku pikirkan.’ Yao Chen menyahut ke Gao Long.Meski begitu, terbersit keinginan dirinya untuk mencoba peruntungan itu.“Xiao Ya, bagaimana cara mengambil alih ruangan khusus?” Yao Chen bertanya ke gadis di sebelahnya.Di dalam ruang dimensi jiwa, Gao Long mendecih, mengolok Yao Chen.“Oh, mudah saja. Biasanya, mereka yang ingin ruangan tertentu, akan mendatangi halaman ruangan itu dan menyerukan tantangannya.” Xiao Ya memb
“Ming Yu benar-benar pingsan!” seru seseorang dengan suara keras.Terjadi kegemparan seketika saat Ming Yu pingsan setelah terkena pukulan tinju Yao Chen.“Ini gila! Ming Yu pingsan oleh satu pukulan bocah Tingkat 3 Akhir?” Yang lainnya tak kalah kaget.Maka, dengan pingsannya Ming Yu, maka Yao Chen dinyatakan menang dan berhak atas hunian rumah nomor 10.Orang-orang mengangkat pergi Ming Yu dan membereskan barang-barangnya untuk diisi barang Yao Chen.“Hm, tidak buruk.” Yao Chen melihat sekeliling sambil dua tangan di belakang punggung.Kemudian dia menutup pintu rumah dan memasuki kamar pribadi.“Wow! Di sini energi Qi alam lebih pekat! Pantas saja banyak yang memperebutkan hunian seperti ini.” Yao Chen duduk bersila di atas ranjangnya.Ranjang di hunian khusus lebih empuk dari ranjang terbaik di barak, meski masih kalah dengan ranjang springbed di Bumi.“Tentu saja banyak energi Qi di sini karena aku merasakan adanya Nadi Naga di sini.” Gao Long menyahut dari dalam tubuh Yao Chen.
“Bocah, terima saja kemauan dia.” Suara Gao Long menggema di kepala Yao Chen.“Baiklah. Ayo! Siapa tau kau memang butuh orang yang melindungimu seperti biasanya.” Yao Chen menggoda saja.Alhasil, Zhuge Ling mengentakkan kakinya sambil mendengus geram.“Tak usah saja kalau begitu!” Kemudian gadis itu melesat cepat ke arah hutan.“Eh, tunggu!” Yao Chen mengejar Zhuge Ling.Tau bahwa dirinya dikejar Yao Chen, Zhuge Ling semakin mempercepat gerakannya. Berulang kali dia menoleh ke belakang sambil mendengus kesal.Sedangkan Yao Chen, entah kenapa dia justru terhibur dengan kekesalan Zhuge Ling.“Jangan ikuti aku! Pergi saja sana!” usir Zhuge Ling sambil menoleh ke belakang tanpa memperlambat gerakannya terbang dari satu pohon ke pohon berikutnya setelah masuk ke hutan.“Tak mau!” jawab Yao Chen di belakang Zhuge Ling. Hatinya mendadak saja gembira karena berhasil membuat kesal gadis galak itu.Benar-benar menyenangkan dan memiliki sensasi tersendiri apabila bisa menggoda gadis galak seper
“Ya—Yao Chen, kita pergi saja! Dia terlalu kuat untuk kita berdua!” Suara Zhuge Ling bergetar. Meski mereka menggabungkan kekuatan sekalipun, akan sangat sulit melawan Singa Surai Api. Hewan itu sudah berada di level 2, tahap Menengah pula! Sehingga, itu setara melawan kultivator Tingkat 8 atau Tingkat 9. “Sial!” Yao Chen menggigit gerahamnya. Dia bergegas meraih pinggang Zhuge Ling, hendak membawa pergi menggunakan Teknik Langkah Hantu. “Roaarr!” Singa Surai Api mengaum sambil menyemburkan auranya dari mulut. Terkena aura Singa Surai Api, Yao Chen dan Zhuge Ling sama-sama merasakan kepala mereka sakit dan berakibat keduanya kembali jatuh ke tanah meski baru saja berhasil naik ke angkasa. “Grrrr ….” Singa Surai Api mengunci area menggunakan auranya sehingga sulit bagi Yao Chen dan Zhuge Ling untuk melarikan diri. “Sial! Sial! Sial!” Yao Chen terus mengumpat rendah. Dia sama sekali tidak mengira akan ada hari bertemu dengan musibah semacam ini. ‘Gao Long, apa kau bisa membantuk
“Kucing nakal! Masih berani bertingkah?” Wanita itu berseru sambil bersiap memberikan tembakan apinya yang sangat kuat ke Singa Surai api yang sudah mundur sedikit dari Yao Chen. Karena merasakan kekuatan dari api yang lebih besar dari miliknya, Singa Surai Api sedikit gentar, tapi dia masih ingin menuntaskan dendam dia ke Yao Chen yang berhasil melukai tubuhnya. “Wa—Wanita berambut api?” Pandangan Yao Chen sedikit kabur ketika dia mendongak ke langit. Dia mengerutkan keningnya sambil membatin, ‘Sepertinya aku pernah melihat dia, tapi di mana, yah?’ Di angkasa, melayang sosok wanita berbaju merah dengan rambut berwarna merah yang dia kira api. “Roaaarrr!” Singa Surai Api menggunakan kesempatan yang ada untuk mengayunkan tapak besarnya ke Yao Chen. Melihat itu, wanita berambut merah mengerutkan keningnya dengan raut wajah marah. “Kucing keras kepala!” seru wanita itu sambil melemparkan api kuatnya ke arah Singa Surai Api. Seirin
“Calon istri, pantatmu!” teriak kesal Sima Honglian.Sejak datang baik-baik ke Kerajaan Phoenix, dia langsung disekap dan dibatasi pergerakannya di Ruang Penyegelan yang memiliki formasi pengurung level tinggi yang tak bisa dia tembus.Dhaarrr!Ledakan dahsyat mengguncang Ruang Penyegelan saat tiga sosok bertarung dalam kecepatan tinggi!Yao Chen dan Sima Honglian bergerak seperti kilat, menyerang dari berbagai arah, tetapi Hong Tian menangkis semua serangan mereka dengan nyala api emasnya!Klaaang! Klaaang! Dhaaarr!Cahaya merah, biru, dan emas bersilangan di udara, menciptakan gelombang kejut yang menghancurkan pilar-pilar batu di sekitar mereka.Namun, di tengah pertarungan itu, Yao Chen mendadak terkejut! ‘Lian Lian ternyata sudah mencapai tahap itu!’Dari belakang tubuh Sima Honglian, sebuah figur phoenix raksasa mulai muncul.Bukan sekadar bayangan api … tapi seolah-olah makhluk itu hidup!"Lian Lian ... kau ...?" Yao Chen termangu.Dari sosok Kaisar Manusia dan Gao Long, dia me
Suara ledakan mengguncang istana dalam. Dari luar, siluet seseorang melangkah dengan tenang ke dalam Ruang Penyegelan. Setiap jejak kakinya mengeluarkan panas yang membakar lantai batu.Yao Chen segera menoleh, pupil matanya menyipit. Aura lawan yang datang ini jauh lebih berbahaya dibandingkan Hong Weijian!Pria itu mengenakan jubah merah keemasan dengan sulaman api phoenix yang berkilauan. Rambutnya panjang berwarna merah gelap, dan di antara alisnya terdapat tanda berbentuk nyala api. Tatapannya tajam, penuh kepercayaan diri."Pangeran Hong Tian!" Sima Honglian bergumam pelan di dalam segel.Yao Chen langsung paham. Pasti ini putra tertua Kaisar, pewaris utama Tahta Kerajaan Phoenix!Hong Tian menatap sekilas ke arah adiknya yang terkapar tak berdaya, lalu beralih ke Yao Chen.“Kau mengalahkan adikku dalam waktu singkat. Aku akui, kau punya kemampuan.” Suaranya tenang, tapi penuh tekanan yang menyesakkan.Yao Chen mengepalkan tinjunya. Angin di sekelilingnya mulai berputar, kilatan
Yao Chen langsung berbalik, matanya menyipit penuh kewaspadaan.Pangeran berjubah ungu itu melangkah ke dalam Ruang Penyegelan dengan tenang, tetapi tekanan aura yang dia pancarkan seperti gunung yang menekan."Aku tak tahu dari mana bocah sepertimu mendapatkan keberanian untuk menyusup ke tempat ini, tapi kau sudah terlalu jauh." Suaranya rendah, berisi ancaman dingin.Yao Chen tetap tenang. Matanya melirik cepat ke arah Sima Honglian yang masih terperangkap di dalam formasi. Butuh waktu dan tenaga untuk menghancurkannya, dan sekarang ada ancaman besar di hadapannya.“Siapa kau?” tanya Yao Chen, meskipun dia sudah bisa menebak jawabannya.Pangeran itu tersenyum tipis, tetapi sorot matanya penuh dengan kesombongan. “Hong Weijian, putra kedua dari Kaisar. Dan kau … hanyalah seorang penyusup bodoh yang akan mati di tempat ini.”Swoosshh!Dalam sekejap, Hong Weijian menghilang dari tempatnya. Yao Chen tak sempat bereaksi sebelum tinju yang dipenuhi Qi Bumi menghantam dadanya!Buuummm!Tu
‘Sial!’ umpat Yao Chen di hatinya.Buummm!Yao Chen terlempar jauh, menghantam pilar di belakangnya.Kraaaakkk!Debu berhamburan, dan rasa nyeri menjalar di sekujur tubuhnya.‘Sialan! Orang ini benar-benar monster!’ geramnya.Sedangkan Wei Zhong memegang luka di bahunya dan tertawa kecil. "Jarang sekali aku terluka dalam pertarungan. Tapi sepertinya kau tak akan bertahan lama."Yao Chen bangkit, napasnya sedikit berat. Dia harus mengubah strategi.Dalam sekejap, dia mengeluarkan sebutir Pil Penghancur Jiwa dari lengan bajunya dan menghancurkannya di udara.Bubuk pil itu bertebaran, dan dalam hitungan detik, gelombang energi jiwa yang kacau menyelimuti seluruh ruangan.Wei Zhong mengerutkan kening. "Apa yang kau lakukan?"Yao Chen tidak menjawab dan hanya tersenyum samar, lalu mengaktifkan Kekuatan Hukum Ruang!Dalam sekejap, gravitasi di ruangan itu berubah. Wei Zhong merasakan tubuhnya melambung ke udara tanpa kendali, seolah-olah ruang di sekitarnya telah dibengkokkan!"Keparat! Kau
“Siapa kau?!”Sebuah suara berat menggema di lorong.Yao Chen berbalik dan melihat seorang pria paruh baya dengan pakaian penjaga istana tingkat tinggi. Mata pria itu menyipit curiga, tangannya sudah menggenggam pedang panjang.‘Sial!’ umpatnya dalam hati.Tidak ada lagi pilihan.Dengan satu gerakan, Yao Chen melempar Pil Ledakan Api ke lantai. Ledakan api langsung memenuhi ruangan, menciptakan kabut tebal.Menggunakan kekacauan itu, Yao Chen melesat ke depan dan menekan telapak tangannya ke ukiran naga di pintu.Buumm!Gelombang energi murni dilepaskan, dan pintu besar itu bergetar sebelum perlahan terbuka.Di dalamnya, duduk di tengah lingkaran formasi penyegelan, adalah Sima Honglian.Rambut merahnya tergerai, matanya tertutup, tetapi auranya tetap kuat meskipun terlihat lemah.Yao Chen mengepalkan tangannya. “Aku berhasil menemukannya! Lian Lian!”Namun, sebelum dia bisa melangkah masuk, suara tawa dingin terdengar dari belakangnya.“Aku sudah menunggu seseorang mencoba ini.”Kemu
Malam telah larut ketika Yao Chen bergerak seperti bayangan di sepanjang atap bangunan luar istana. Berkat Teknik Langkah Hantu yang diperkuat dengan Kekuatan Hukum Ruang, jejaknya hampir tak terdeteksi, bahkan oleh para penjaga dengan persepsi tinggi.‘Dari peta yang aku dapatkan dari Hong Yufan, jalur paling aman adalah melalui Lorong Siluman—sebuah terowongan rahasia yang hanya digunakan keluarga kerajaan dalam situasi darurat.’ Dia membatin.Dengan hati-hati, dia melompat turun dari atap ke halaman istana dalam, bersembunyi di balik bayangan pilar besar. Seorang penjaga sedang berpatroli, tombaknya berkilat di bawah cahaya lentera.‘Aku tak punya waktu untuk berlama-lama!’ tegasnya di hati.Yao Chen mengambil sebutir Pil Tidur dan meniupkan bubuknya ke arah penjaga. Begitu bubuk itu mengenai wajahnya, mata penjaga itu langsung mengatup, tubuhnya ambruk tanpa suara.‘Bagus!’Yao Chen segera bergerak, membuka pintu masuk rahasia Lorong Siluman yang tersembunyi di balik patung naga e
Pagi di Kediaman Hong Yufan ….Mentari baru saja muncul di ufuk timur, menyinari istana Phoenix dengan cahaya keemasan yang megah.Namun, di dalam kediaman Hong Yufan, suasana masih lengang. Sang pangeran masih tertidur lelap, efek dari Ramuan Pemikat Sukma malam sebelumnya belum sepenuhnya menghilang.Yao Chen duduk dengan tenang di kursi dekat meja, menatap pangeran itu dengan tatapan tajam.Pikirannya masih berputar-putar pada informasi yang didapat semalam.‘Seseorang yang tidak disebutkan namanya, pusaka api suci, dan seorang tahanan di istana dalam. Kemungkinan besar itu adalah Lian Lian.’Namun, hanya sekadar dugaan belum cukup.‘Aku butuh kepastian!’Dengan gerakan halus, Yao Chen mengeluarkan pil kecil yang sudah dicampur dengan Ramuan Pemikat Sukma dan meletakkannya di samping secawan anggur.Dia yakin bahwa setelah bangun tidur, Hong Yufan pasti akan meminum sesuatu untuk menghilangkan rasa kantuknya.Benar saja.Tak lama kemudian, Hong Yufan mengerang pelan, matanya berked
“Oh? Bisakah kau katakan pada alkemis kepercayaanmu ini?” pancing Yao Chen dengan mata berbinar karena tau bahwa sebentar lagi dia akan mendapatkan informasi yang diinginkan.Hong Yufan menatap kosong sejenak, matanya sedikit berkabut, efek dari Ramuan Pemikat Sukma mulai bekerja. Tubuhnya terasa lebih ringan, pikirannya sedikit melayang, dan tanpa sadar, dia mulai berbicara lebih bebas dari biasanya.“Ada sesuatu ... sesuatu yang bahkan tak semua bangsawan tau,” ulang Hong Yufan dengan suara lirih.Yao Chen tetap bersikap tenang, tetapi di dalam hati, dia waspada. Dia tidak bisa bertindak gegabah, harus menggiring percakapan ini tanpa membuat Hong Yufan curiga.Dengan gerakan santai, dia menuangkan anggur ke cawan Hong Yufan, mendorong pria itu agar semakin larut dalam pengaruh ramuan.“Benarkah? Apa sesuatu yang begitu rahasia hingga bahkan para bangsawan tidak mengetahuinya?” Yao Chen bertanya dengan suara lembut, seolah sekadar berbasa-basi.Hong Yufan memiringkan kepalanya, lalu
‘Bagus! Akhirnya aku bisa cepat menarik perhatian istana Phoenix!’ serunya penuh kegirangan di hati.Yao Chen tau, ini adalah kesempatan emasnya untuk masuk lebih dalam ke jantung kerajaan.Dia menerima tantangan itu dengan senyum penuh percaya diri. “Tentu saja, Yang Mulia. Aku hanya butuh tempat yang tenang dan beberapa bahan dasar.”Maka, Yao Chen mengikuti Hong Yufan masuk ke lingkungan istana kerajaan. Dia tetap bersikap bersahaja agar tidak menimbulkan kecurigaan. Hingga akhirnya dia tiba di sebuah istana kecil yang dia yakini sebagai tempat hunian pribadi Hong Yufan.Hong Yufan melambaikan tangannya, memerintahkan pengawalnya untuk membawakan bahan-bahan alkimia seperti yang diminta Yao Chen.“Kau akan kubawa ke aula khusus dan akan ada beberapa temanku yang akan ikut menyaksikanmu membuat pil.” Hong Yufan memutuskan.“Sesuai yang Yang Mulai inginkan.” Yao Chen membungkuk agar Hong Yufan senang dengan sikap patuhnya.Dalam waktu singkat, semua yang Yao Chen butuhkan telah disia