Home / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 539 - Perdebatan Sengit antara Ayah dan Anak

Share

539 - Perdebatan Sengit antara Ayah dan Anak

Author: Gauche Diablo
last update Last Updated: 2025-02-13 05:50:02

“Tentu saja kalian tidak bisa memutuskan hal yang sudah menjadi ketentuan dariku!” Suara Gongsun Huojun muncul seiring dia melangkah masuk ke kamar Yao Chen.

Secara otomatis, perhatian Yao Chen dan dua wanita di dekatnya beralih ke pintu. Ada Gongsun Huojun beserta Gongsun Weiyan, diikuti Bai Yuan dan Mei’er yang menunduk patuh di belakang.

“Salam teruntuk Tuan Besar Gongsun dan Tuan Tua Gongsun.” Putri Suci menekuk lututnya sedikit sambil menunduk anggun ketika menyapa duo Gongsun.

Ayah dan anak Gongsun mengangguk ke Putri Suci.

“Tidak ada yang boleh mengubah apa yang sudah aku tetapkan.” Gongsun Huojun menatap tajam ke Yao Chen dan dua wanita itu.

Namun, mana mungkin Yao Chen tidak memberikan perdebatan. Baginya, Gongsun Huojun hanyalah orang asing.

“Kau terlalu banyak mengaturku!” desis keras Yao Chen sembari membalas tatapan ayahnya dengan tatapan yang sama.

Mata Gongsun Huojun menyala dalam amarah.

“Kau!” Tapi justru Gongsun Weiyan yang menghardik.

Si kakek segera dihentikan oleh
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Solomon Cmon
tuan editor..why so slow to update..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pendekar Tanpa Wajah   540 - Keputusan Akhir Mengenai Istri

    "Jadi ...." Kalimat Yao Chen menggantung sambil dia menatap ayahnya. Gongsun Huojun menatap Yao Chen dengan penuh pertimbangan. Wajahnya serius, tetapi tidak ada tanda kemarahan seperti sebelumnya.Setelah beberapa saat hening yang menegangkan, akhirnya dia menghela napas berat. "Baiklah. Jika kau menginginkan Sima Honglian sebagai istri pertamamu, maka aku tidak akan menghalangi."Yao Chen terkejut sesaat, tidak menyangka Gongsun Huojun akan mengalah secepat itu. Namun, sebelum dia bisa berbicara, suara Gongsun Huojun kembali menggema di ruangan."Tapi dengarkan baik-baik, Chen’er. Kau bukan lagi seorang kultivator biasa. Kau adalah pemilik Tubuh Asura. Itu berarti kau akan membawa nama besar Sekte Istana Suci ke puncak kejayaan. Karena itu, ada tanggung jawab yang harus kau emban." Nada suaranya tajam, menekan seperti petir yang menggelegar."Putri Suci akan menjadi istri keduamu, dan Nona Besar Sheng akan menjadi istri ketigamu. Ini sudah kuputuskan. Tidak ada perubahan!" Mata Gon

    Last Updated : 2025-02-19
  • Pendekar Tanpa Wajah   541 - Kedatangan Tuan Sheng

    Gongsun Huojun menggeram, urat-urat di lehernya menegang. “Kau pikir masalah ini bisa diselesaikan hanya dengan ancamanmu? Kau tak mengerti betapa rumitnya politik antar sekte!”Yao Chen tertawa dingin. “Aku tak peduli dengan politik kalian. Aku hanya ingin hidup dengan orang yang kucintai. Jika itu masalah bagi kalian, maka aku akan pergi. Aku tak berutang apa pun pada Tanah Suci!”Mata Gongsun Huojun berkedip tajam, tetapi sebelum dia bisa berbicara lagi, suara berat bergema dari luar aula.“Keberanianmu patut dipuji, bocah.”Semua mata beralih ke pintu. Seorang pria paruh baya dengan jubah biru gelap yang dihiasi pola emas memasuki ruangan dengan langkah mantap. Di belakangnya, beberapa tetua Sekte Langit Kudus mengikutinya dengan ekspresi dingin.Tuan Besar Sheng telah tiba. Dia diantar dua penjaga menuju ke aula.Tatapannya mengunci pada Yao Chen dengan intensitas yang membuat udara seolah bergetar. “Jadi, kau yang menolak perjodohan dengan putriku?”Yao Chen tak mundur selangkah

    Last Updated : 2025-02-21
  • Pendekar Tanpa Wajah   542 - Kota Seribu Dewa – Pasar Malam yang Berlumuran Darah

    Pria itu menyeringai. “Di dunia ini, kekuatan yang menentukan segalanya, bukan tempat atau keadaan.”Tanpa aba-aba, salah satu anggota sekte melesat dengan kecepatan tinggi, tinjunya mengarah langsung ke wajah Yao Chen!Dhaarrr!Yao Chen mengangkat lengannya dengan santai dan menahan pukulan itu. Angin ledakan dari benturan itu menghancurkan kios-kios di sekitar mereka. Lalu, dengan gerakan cepat, dia memutar tubuhnya dan melayangkan tendangan keras ke perut lawannya.Bruakk!Pria itu terpental menghantam tembok batu, retakan besar terbentuk di sekelilingnya sebelum dia jatuh tersungkur.“Kurang ajar!”Dua orang lainnya langsung menyerang bersamaan. Yang satu menggunakan pedang panjang berwarna ungu, sementara yang lain menghunus tombak dengan ujung berkilauan energi petir.Klang!Pedang itu berkelebat dengan kecepatan luar biasa, tetapi Yao Chen menghindarinya dengan langkah gesit.Tombak petir menyambar ke arahnya, tapi dengan telapak tangan kosong, Yao Chen menghantam tombak itu de

    Last Updated : 2025-02-21
  • Pendekar Tanpa Wajah   543 - Malam Penuh Kekacauan

    "Bersiap saja kalian berpindah alam!" Senyum seringaian Yao Chen semakin lebar. Angin kencang bertiup liar saat aura gelap yang menguar dari tubuh Yao Chen semakin menggila. Tanah di sekitarnya merekah, retakan hitam menyebar bagaikan jaring laba-laba. Tubuhnya masih dikelilingi energi hitam pekat dari mode Asura Gelap, dan matanya bersinar merah darah, penuh kegilaan.Gongsun Huojun dan Gongsun Weiyan berdiri di udara, jubah emas mereka berkibar.“Kau benar-benar sudah melewati batas, Yao Chen,” ujar Gongsun Huojun, ekspresinya tetap tenang, tapi auranya membumbung tinggi, menekan seluruh area.“Kalian pikir bisa menghentikanku?” Yao Chen menyeringai, lalu mengangkat tangan kanannya ke langit. Petir hitam menggelegar di atasnya, berkumpul membentuk pusaran energi yang mencekam.Dalam sekejap, dia mengayunkan tangannya ke bawah.BRUUUUM!!!Gelombang petir hitam menghantam tanah, menciptakan ledakan dahsyat! Puluhan bangunan pasar malam hancur berkeping-keping, dan tanah bergetar heb

    Last Updated : 2025-02-22
  • Pendekar Tanpa Wajah   544 - Keheningan Setelah Badai

    Langit masih bergetar akibat bentrokan energi sebelumnya. Kota Seribu Dewa, yang biasanya dipenuhi cahaya lentera dan hiruk-pikuk pedagang, kini porak-poranda. Puing-puing bangunan berserakan, beberapa area pasar telah menjadi kawah akibat pertarungan dahsyat tadi.Yao Chen terduduk dengan napas memburu, sisa aura hitam dari Asura Gelap masih samar-samar berpendar di sekeliling tubuhnya.Sima Honglian tetap di sampingnya, kedua tangannya masih bersinar dengan Api Phoenix, menenangkan gejolak energi di dalam tubuhnya.Gongsun Huojun dan Gongsun Weiyan berdiri tidak jauh, masih dalam posisi siaga. Mereka belum berani lengah."Chen'er," suara Gongsun Huojun akhirnya memecah kesunyian. "Apa yang sebenarnya kau lakukan di sini? Kau pikir bisa berkeliaran begitu saja setelah apa yang terjadi di Sekte Langit Kudus?"Yao Chen mendongak, matanya kembali tajam. "Aku tidak peduli dengan sektemu."Gongsun Weiyan mengepalkan tinjunya. "Tidak peduli?! Kau hampir membunuh banyak orang tak bersalah!"

    Last Updated : 2025-02-22
  • Pendekar Tanpa Wajah   545 - Bara yang Belum Padam

    Langit masih bersinar keemasan akibat kehadiran Kekaisaran Langit Abadi.Dari kapal udara raksasa yang melayang di atas kota, Tetua Bao Xu berdiri dengan kedua tangan di belakang punggungnya. Jubah ungunya berkibar diterpa angin, matanya yang tajam menyapu kehancuran di bawahnya."Semua pihak, tinggalkan Kota Seribu Dewa segera!" suaranya menggema, mengandung tekanan yang membuat udara terasa lebih berat.Yao Chen mengepalkan tinjunya. Lagi-lagi aku dihentikan.Namun, dia paham perintah ini bukan sekadar gertakan. Bao Xu bukan orang yang bisa ditentang begitu saja.Di sisi lain, Kaisar Merah, pria bertopeng yang nyaris tidak pernah menunjukkan ekspresi, hanya mendongak ke arah kapal. Sejenak, seakan dia sedang mempertimbangkan sesuatu.Lalu, dengan gerakan santai, dia melangkah mundur."Aku akan pergi," katanya dengan nada ringan. "Tapi pertemuan kita belum selesai, Gongsun Yichen."Matanya, meskipn tersembunyi di balik topeng, seakan menembus ke dalam jiwa Yao Chen.Dalam sekejap, tu

    Last Updated : 2025-02-24
  • Pendekar Tanpa Wajah   546 - Semakin Berbahaya

    Asap hitam dari serangan Luo Shen masih menyelimuti sebagian kota, meski angin mulai membawanya pergi. Namun, keheningan yang menyusul justru terasa lebih menekan.Yao Chen mengamati sekelilingnya. Dia paham, bukan hanya Sekte Iblis yang menginginkan Pedang Keseimbangan—banyak pihak lainnya, tapi mereka memilih bermain di balik bayangan.Terlalu berisiko menunjukkan ketertarikan mereka secara terang-terangan.‘Kurasa … aku harus lebih berhati-hati mulai sekarang,’ gumamnya dalam hati.Di sampingnya, Sima Honglian menyipitkan mata. " Chen, kita harus segera pergi dari sini sebelum situasi semakin kacau."Tapi sebelum mereka bisa bergerak .…BRUK!Salah satu prajurit Kekaisaran tiba-tiba jatuh tersungkur, tubuhnya menggigil hebat. Matanya memutih, urat-urat hitam menjalar di bawah kulitnya.Bao Xu langsung berjongkok di sampingnya. "Celaka! Kutukan jiwa Luo Shen masih menginfeksi mereka!"Gongsun Weiyan menggertakkan giginya. "Sekte Iblis memang busuk! Kita harus segera mengobati mereka

    Last Updated : 2025-02-24
  • Pendekar Tanpa Wajah   547 - Memanas

    "Aku hanya ingin memastikan apakah kau benar-benar layak … dan ternyata kau cukup menarik."Seketika, semua sosok berjubah hitam menghilang ke dalam bayangan!Seakan-akan mereka tidak pernah ada.Namun sebelum pergi, pria bertopeng itu meninggalkan satu kalimat:"Pedang itu akan menjadi milik kami … cepat atau lambat."Angin malam kembali bertiup, membawa keheningan yang mencekam.Bao Xu akhirnya bersuara. "Ini buruk. Banyak pihak mulai bergerak untuk merebut pedang itu."Sima Honglian menoleh ke arah Yao Chen. "Apa kau baik-baik saja, Chen?"Yao Chen tidak langsung menjawab.Matanya tetap menatap ke arah bayangan tempat para penyerang menghilang, tangannya menggenggam erat gagang pedang. “Ini semakin berbahaya.”* * *Di aula pribadi di Tanah Suci, Yao Chen menggenggam tangan Sima Honglian saat dia menghadap Gongsun Huojun di singgasananya. Gongsun Weiyan duduk tak jauh dari putranya."Sepertinya kamu sudah bisa mengendalikan Asura Gelapmu, Chen'er." Gongsun Huojun membuka percakapan

    Last Updated : 2025-02-26

Latest chapter

  • Pendekar Tanpa Wajah   554 - Kaisar Alkemis

    “Dua naga … dua naga menari sungguhan! Apa kalian lihat itu barusan?!”“Indah sekali … gerakan mereka selaras dan penuh energi, seperti makhluk surgawi!”Sorak-sorai meledak dari pihak Sekte Istana Dewa. Para alkemis dari istana berdiri dari duduk mereka dan berseru-seru dengan semangat tinggi, memuji pil hasil pemurnian Sima Honglian.Aroma harum masih menggantung di udara, dan dua naga imaji yang muncul dari pil itu perlahan menghilang, namun aura megahnya masih terasa menusuk hati.“Pil yang melampaui kesempurnaan! Bahkan bisa membentuk manifestasi dua naga dari energi murni—itu bukan sekadar kebetulan!” seorang alkemis Istana Dewa berseru lantang.“Bukan hanya aroma dan warna pilnya yang sempurna, tapi efek visual seperti itu hanya bisa muncul dari sinkronisasi energi ilahi dengan seni pemurnian tingkat tinggi!”“Benar! Inilah tujuan utama Pil Dua Naga Menari, bukan? Menari—menyatu dalam energi dan wujud! Sima Honglian benar-benar memahaminya!”Namun, dari pihak Sekte Langit Kudus

  • Pendekar Tanpa Wajah   553 - Tarian Dua Naga

    “Kau membuatku merinding sampai ingin tertawa berguling-guling,” olok Sima Honglian.Nona Sheng hanya bisa menggigit geraham menahan kesal, tak bisa banyak membalas karena dia masih harus berkonsentrasi dengan pilnya.Di atas panggung, suhu tungku perlahan meningkat, udara di sekitarnya mulai bergelombang.Aroma herbal memenuhi udara, membuat banyak alkemis yang menonton menghirup dalam-dalam, mencoba menebak komposisi yang digunakan kedua wanita itu.Namun, perhatian mereka tertuju pada Sima Honglian yang tampak gelisah. Tangan kirinya sedikit gemetar saat memutar suhu tungkunya, dan dahinya terlihat berembun. Beberapa bahan herbal tampak belum terolah sempurna, membuat nyala api tungkunya sesekali berkedip tak stabil.“Dia tampak kesulitan,” bisik seorang penonton.“Apakah benar dia hanya alkemis kelas menengah dari benua bawah?” sambung yang lain.Nona Sheng mendengarnya dan tersenyum angkuh. Dia langsung melirik ke arah panggung sebelah dengan mata penuh sindiran.“Kau tidak perlu

  • Pendekar Tanpa Wajah   552 - Pil Kelas 7 yang Rumit

    “Berani sekali kau!” pekik kesal Nona Sheng.Dia benci jika ada yang berani mengolok-olok dirinya.“Segera mulai!” seru Yao Chen untuk menghentikan keributan dari Nona Sheng.Dengan wajah kesal dan bersungut-sungut, Nona Sheng mulai memeriksa bahan ramuannya.“Pil yang akan dimurnikan adalah Pil Senandung Alam.” Yao Chen mulai berbicara lagi menyebutkan nama pil level .Semua hadirin berkasak-kusuk karena sedari tadi, belum dinyatakan pil yang harus dimurnikan kedua peserta. Kali ini Yao Chen sendiri yang menyebutkan nama pil untuk dipertarungkan.“Akan terasa tidak ada keadilan apabila pihak Istana Dewa yang menentukan pilnya.” Salah satu alkemis tua dari Sekte Langit Kudus berkomentar keras.“Benar! Kau bisa saja memberikan nama pil yang sudah dikuasai dengan baik oleh wanitamu untuk merugikan nona kami!” teriak kepala dayang Nona Sheng.“Tentu! Akan lebih adil apabila pihak kami yang menentukan pil yang akan mereka murnikan!” Dayang Nona Sheng lainnya tak mau kalah.Kali ini, orang

  • Pendekar Tanpa Wajah   551 - Tungku yang Adil

    “Aku di sini.” Sima Honglian tampil ke muka bersama Yao Chen yang menggenggam tangannya.Mata Nona Sheng nyalang tajam ketika melihat calon suaminya sedang menggandeng wanita lain di depan mata, menunjukkan kemesraan mereka.“Lepaskan tanganmu dari dia!” Nona Sheng menunjuk ke genggaman tangan itu.Yao Chen melirik ke arah yang ditunjuk Nona Sheng dan tersenyum kecil.Namun, Sima Honglian sudah lebih dulu menyahut, “Itu tergantung apakah kau mampu atau tidak.”Mendengar jawaban Sima Honglian, hati Nona Sheng panas seketika. Dia terbang melesat maju ke saingan cintanya sambil membawa energi pukulan yang besar.Yao Chen tidak tinggal diam dan segera berubah menjadi Asura, menahan pukulan Nona Sheng dan mendorong wanita itu menggunakan kekuatan Asura.Dhakk!“Urgh!” Nona Sheng merasakan tangannya kebas seketika begitu mendapat energi pukulan balasan dari Asura Yao Chen.Itu memang hanya kekuatan Asura biasa dari Yao Chen, tapi nyatanya cukup membuat Nona Sheng terkejut. Dia tak menyangka

  • Pendekar Tanpa Wajah   550 - Tantangan untuk Nona Sheng

    "Apa kau bilang?" Tuan Besar Sheng memekik.Yao Chen menatap istrinya dan bertanya, "Lian Lian? Kau yakin?"Ada kekhawatiran di matanya. Bukannya dia meragukan kemampuan istrinya, tapi orang dari benua atas tentu saja tak bisa diremehkan."Kau berpikir terlalu tinggi dengan berbicara semacam itu." Tuan Besar Sheng menatap tajam ke Sima Honglian.Sima Honglian tersenyum lembut ke Yao Chen demi menenangkan perasaan suaminya. Setelah itu, dia membalas Tuan Besar Sheng dengan tertawa kecil terlebih dahulu.Lalu berkata, "Kenapa? Apakah Anda tidak yakin dengan kemampuan putri Anda?" Mata Sima Honglian mengerling jenaka, sedikit memberikan nuansa mengolok Tuan Besar Sheng.Darah Tuan Besar Sheng mulai bergejolak atas kalimat Sima Honglian. Matanya melotot ganas."Baiklah!" Tuan Besar Sheng tak ingin putrinya kehilangan muka. "Kau tentukan saja ingin bertanding apa, putriku takkan gentar dan akan memenangkan semua!"Dia begitu yakin akan talenta putrinya.Justru ini membuat Sima Honglian sem

  • Pendekar Tanpa Wajah   549 - Pengorbanan Sima Honglian

    "Itu...." Yao Chen sampai kehilangan kata-kata setiap istrinya berbicara menohok ulu hati. "Tak apa, tak apa!" sergah Sima Ye melihat menantunya mendadak kikuk. "Lelaki beristri lebih dari satu itu wajar saja. Yang penting, Lian'er, kamu adalah yang paling utama." Yao Chen tersenyum kikuk mendengar pembelaan dari ayah mertuanya. Masalah para istri ini memang cukup memusingkan kepala Yao Chen. * * * "Aku tak mau tau, putri berhargaku haruslah menjadi istri pertama! Itu status yang tepat untuknya!" Mendadak saja suara menggelegar terdengar di langit Tanah Suci. Suara keras itu berbarengan dengan menyemburnya energi yang membuat telinga banyak murid Tanah Suci kesakitan. "Tuan Besar Sheng!" Gongsun Huojun segera naik ke langit. Wajahnya memerah akibat kesal atas huru-hara dadakan yang disebabkan Tuan Besar Sheng. "Gongsun Huojun, karena aku mengingat hubungan baik kita selama ini, aku akan melupakan penyerangan anakmu terhadap orang-orang milikku." Tuan Besar Sheng menaik

  • Pendekar Tanpa Wajah   548 - Berbagi Menantu

    "Itu menurut kalian." Yao Chen menyilangkan tangan di dada. "Bagiku, tempat teraman adalah tempat yang hanya aku saja yang tau."Tatapan mereka saling bertaut.Di antara mereka, aura ketegangan terus meningkat.Para tetua di luar aula kini saling bertukar pandang dengan cemas. Dua generasi Gongsun saling bersitegang, dan ini bukan pertanda baik.Gongsun Weiyan akhirnya bersuara, dengan nada yang lebih dingin."Jika kau menolak, maka kau juga harus menanggung konsekuensinya."Yao Chen tersenyum tipis. "Tentu saja. Aku selalu siap menghadapi konsekuensi."Gongsun Huojun menatapnya lama, lalu akhirnya mundur selangkah."Baiklah," katanya dengan suara datar. "Jika itu keputusanmu."Namun, sebelum dia berbalik pergi, matanya berkilat tajam."Tapi ingat satu hal, Chen'er .…"Yao Chen menunggu, namun Gongsun Huojun hanya menatapnya beberapa saat sebelum akhirnya meninggalkan ruangan bersama Gongsun Weiyan.Saat mereka keluar, suasana di ruangan itu tetap tegang.Sima Honglian yang sejak tadi

  • Pendekar Tanpa Wajah   547 - Memanas

    "Aku hanya ingin memastikan apakah kau benar-benar layak … dan ternyata kau cukup menarik."Seketika, semua sosok berjubah hitam menghilang ke dalam bayangan!Seakan-akan mereka tidak pernah ada.Namun sebelum pergi, pria bertopeng itu meninggalkan satu kalimat:"Pedang itu akan menjadi milik kami … cepat atau lambat."Angin malam kembali bertiup, membawa keheningan yang mencekam.Bao Xu akhirnya bersuara. "Ini buruk. Banyak pihak mulai bergerak untuk merebut pedang itu."Sima Honglian menoleh ke arah Yao Chen. "Apa kau baik-baik saja, Chen?"Yao Chen tidak langsung menjawab.Matanya tetap menatap ke arah bayangan tempat para penyerang menghilang, tangannya menggenggam erat gagang pedang. “Ini semakin berbahaya.”* * *Di aula pribadi di Tanah Suci, Yao Chen menggenggam tangan Sima Honglian saat dia menghadap Gongsun Huojun di singgasananya. Gongsun Weiyan duduk tak jauh dari putranya."Sepertinya kamu sudah bisa mengendalikan Asura Gelapmu, Chen'er." Gongsun Huojun membuka percakapan

  • Pendekar Tanpa Wajah   546 - Semakin Berbahaya

    Asap hitam dari serangan Luo Shen masih menyelimuti sebagian kota, meski angin mulai membawanya pergi. Namun, keheningan yang menyusul justru terasa lebih menekan.Yao Chen mengamati sekelilingnya. Dia paham, bukan hanya Sekte Iblis yang menginginkan Pedang Keseimbangan—banyak pihak lainnya, tapi mereka memilih bermain di balik bayangan.Terlalu berisiko menunjukkan ketertarikan mereka secara terang-terangan.‘Kurasa … aku harus lebih berhati-hati mulai sekarang,’ gumamnya dalam hati.Di sampingnya, Sima Honglian menyipitkan mata. " Chen, kita harus segera pergi dari sini sebelum situasi semakin kacau."Tapi sebelum mereka bisa bergerak .…BRUK!Salah satu prajurit Kekaisaran tiba-tiba jatuh tersungkur, tubuhnya menggigil hebat. Matanya memutih, urat-urat hitam menjalar di bawah kulitnya.Bao Xu langsung berjongkok di sampingnya. "Celaka! Kutukan jiwa Luo Shen masih menginfeksi mereka!"Gongsun Weiyan menggertakkan giginya. "Sekte Iblis memang busuk! Kita harus segera mengobati mereka

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status