Home / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 483 - Dihujani Anak Panah Qi

Share

483 - Dihujani Anak Panah Qi

Author: Gauche Diablo
last update Last Updated: 2024-11-09 17:17:36

“Oh, ini … bukan darahku.” Yao Chen menjawab Gongsun Yihang. “Ini hanyalah darah tikus-tikus kecil yang mendekatiku.”

Dia tetap bersikap tenang di hadapan Tuan Muda Ketiga yang masih menjadi misteri baginya.

Namun, di balik ketenangannya, Yao Chen sadar bahwa dirinya tetap dalam bahaya. Keberadaannya di Tanah Suci Istana Dewa ini mungkin akan selalu diwarnai tipu muslihat dan ancaman.

“Eh? Tikus kecil?” ulang Gongsun Yihang dengan nada tanya sembari menampilkan wajah herannya.

Ada raut wajah berpikir pada ekspresi Tuan Muda Ketiga.

“Um.” Yao Chen mengangguk untuk meyakinkan orang yang dikatakan sebagai kakaknya.

Dia harus tenang dan terus waspada dari berbagai sisi. Ada 5 orang di dekatnya yang bisa saja tiba-tiba memberikan serangan tak terduga.

Dirinya yang masih di Tingkat 8, pasti akan dipandang bagaikan semut di mata mereka. Yao Chen akan memastikan mereka akan berpikir berjuta kali jika hendak menganggapnya semut belaka.

Apalagi dia berhasil menyingkirkan anak buah saudara-sauda
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pendekar Tanpa Wajah   484 - Tudingan ke Yao Chen

    Yao Chen terkesiap kaget. Dia menatap sekitarnya. ‘Kelinci-kelinci roh! Sejak kapan mereka ada di dekatku begini?! Jadi aku … salah paham dengannya?’Pikiran Yao Chen lekas mencerna dan menyusun puzzle-puzzle yang sudah ada.Kalau diingat-ingat lagi, memang anak panah itu tertuju padanya, tapi bukan benar-benar ke arahnya, melainkan sedikit ke kanan, sedikit ke kiri, atau sedikit ke bawah.‘Ya ampun! Aku benar-benar salah mengerti? Aku kira mereka hendak menyerangku!’ Batinan Yao Chen terus berseru kaget mengenai itu.Bahkan jika mengingat serangan dari salah satu anak buah Tuan Muda Ketiga, itu memang sedikit mengarah ke spot lain dan bukan dirinya.Akhirnya Yao Chen sudah mendapatkan gambaran utuhnya yang lebih terang dan jelas.“Ah, maafkan aku, Kakak Ketiga. Aku pikir kalian sedang menguji kekuatanku. Tolong jangan dimasukkan ke hati.” Yao Chen memberikan sojanya ke Tuan Muda Ketiga sebagai kesopanan.Anak buah Tuan Muda Ketiga segera memunguti bangkai kelinci-kelinci roh yang ada

    Last Updated : 2024-11-10
  • Pendekar Tanpa Wajah   485 - Ketegasan Gongsun Huojun yang Mengerikan

    “Eh? Tuan Muda baru itu membunuh anak buah Tuan Muda Keempat dan Nona Muda?” Banyak orang terkesiap dengan apa yang mereka dengar.Apalagi mereka mengetahui dengan jelas, tingkat kultivasi Yao Chen hanya ada di Tingkat 8. Sedangkan anak buah yang mati itu ada di atas Tingkat 10! Bagaimana mungkin?!“Adik Keempat, apa kau yakin dengan ucapanmu itu?” Tuan Muda Ketiga sampai bertanya untuk memastikan.Wajahnya ditunjukkan dengan raut tak percaya. Sementara, orang-orang mulai menyangsikan apa yang dilaporkan Tuan Muda Keempat.Semua orang sudah turun dari kuda rohnya, termasuk Yao Chen. Mereka berdiri di samping kuda masing-masing.“Kakak Ketiga tak perlu meragukan ucapanku. Memangnya kapan aku pernah membohongimu, Kakak?” ucap tegas Tuan Muda Keempat ke Gongsun Yihang.Tuan Muda Ketiga, Gongsun Yihang, terkekeh singkat. Dia seakan berada dalam kabut dilema. Mana yang hendak dia pilih? Adik Keempatnya atau Adik Kelimanya?“Apakah sudah selesai berdebatnya?” suara Gongsun Huojun keluar.Se

    Last Updated : 2024-11-11
  • Pendekar Tanpa Wajah   486 - Ayah Gila Macam Apa yang Membunuh Anaknya Sendiri

    ‘Dia … dia membunuh anaknya sendiri? Bahkan tiga orang?!’ Keterkejutan jelas terlihat di mata Yao Chen. 'Ayah gila macam apa yang tega membunuh darah dagingnya sendiri?!'Orang yang mengaku sebagai ayah kandungnya dengan lantang dan lugas mengakui sudah membunuh ketiga anaknya sendiri. Seganas apa sebenarnya Gongsun Huojun ini?Nona Muda Gongsun Yifei langsung menjatuhkan kedua lututnya dengan sikap takut.“Ayah! Aku salah! Tapi aku tidak meminta mereka untuk membunuh Kakak Kelima. Aku hanya sekedar menghalangi jalannya mendapatkan kelinci roh. Aku ... aku tidak memiliki dendam pada Kakak Kelima. Aku hanya kesal Ayah mencurahkan banyak waktu untuk mencarinya hingga mengabaikanku.” Nona Muda berbicara dengan suara bergetar sambil air matanya tumpah di pipi.Tentu saja dia ketakutan. Dia menyaksikan sendiri bagaimana ayahnya membunuh ketiga kakaknya di depan matanya, agar anak-anak lainnya bersikap patuh pada sang ayah.Ayahnya memang dikenal sebagai sosok yang tegas dan tidak bisa meno

    Last Updated : 2024-11-12
  • Pendekar Tanpa Wajah   487 - Dipersiapkan menjadi Putra Suci

    “Oh, tentu saja Putra tidak berani. Aku dan Adik Kelima justru mulai akrab, Ayah!” sanggah Tuan Muda Ketiga tanpa mengangkat mukanya, masih terus menunduk sembari bersoja. “Ayah bisa lihat, kami berburu bersama dan aku menunjukkan tempat-tempat persembunyian kelinci roh terbanyak.”Mendengar ucapan anak ketiganya, Gongsun Huojun menggumam rendah, seakan puas dengan yang dilakukan Tuan Muda Ketiga.“Hm, bagus kalau memang begitu.” Gongsun Huojun mengangguk-anggukkan kepalanya. “Kalau begitu, ayo tunjukkan bagaimana hasil berburu kalian!”Gongsun Huojun mengubah suasana tegang ke santai lagi. Orang-orang yang paham pun langsung menanggapi dengan gegap-gempita. Mereka lega tak perlu ada lagi ketegangan.Tuan Muda Ketiga juga mulai mengangkat wajahnya dan tersenyum. Mungkin saja dia lega karena terhindar dari bencana.“Chen’er, apakah kamu terluka?” tanya Gongsun Huojun sambil berjalan ke arah Yao Chen.Tanpa disadari, Yao Chen memasang sikap waspada. Orang keji dan mengerikan seperti Gon

    Last Updated : 2024-11-12
  • Pendekar Tanpa Wajah   488 - Mengenai Putra Suci

    “Putra Suci?” Yao Chen bingung. Dia tak memahami beberapa terminologi yang ada di dunia mereka.Meski dulu di Bumi dia banyak membaca novel berlatar belakang Tiongkok kuno, tapi dia belum pernah menjumpai istilah Putra Suci dan Putri Suci.Mengenai apa itu? Perasaan Yao Chen jadi tak enak.“Ya. Nanti akan Ayah jelaskan setelah Putri Suci menyelesaikan kultivasi tertutupnya.” Gongsun Huojun menepuk pelan pundak Yao Chen.Karena masih tak memahami maksud Gongsun Huojun, Yao Chen hanya diam.Acara berburu kelinci roh pun disudahi, dan pemenangkan tentu sudah bisa ditebak, yaitu Tuan Muda Ketiga. Banyak orang memujinya dan memberi ucapan selamat padanya. Pria itu tertawa santai menanggapi pujian orang-orang.“Aha ha ha … aku hanya menganggap acara berburu ini sebagai ajang pelatihan saja. Kebetulan aku memiliki kultivasi dan kemampuan yang cukup baik.” Tuan Muda Ketiga berbicara di depan orang-orang yang baru saja memujinya. “Kalian juga sama hebatnya dengan kultivasi kalian, karena kalia

    Last Updated : 2024-11-13
  • Pendekar Tanpa Wajah   489 - Memancing Nona Muda Kedua

    “Ini gila!” Yao Chen berbisik keras dengan dahi berkerut. “Kenapa aku dijadikan Putra Suci? Aku ini baru saja datang ke sini! Penerus? Bukankah ada Tuan Muda Ketiga yang lebih memiliki kemampuan daripada aku?”Yao Chen tak habis pikir. Kenapa dia? Kenapa? Apa Gongsun Huojun sudah kehilangan akal warasnya?“Menjawab Tuan Muda Kelima,” sahut Mei’er lagi, “sepengetahuan saya, Anda sudah ditetapkan sebagai Putra Suci semenjak Anda masih kecil.”Sejak kecil! Gongsun Huojun gila! Yao Chen mengumpat di batinnya.“Mei’er, memangnya kriteria apa yang dimiliki seseorang sampai bisa ditunjuk sebagai Putra Suci?” tanya Yao Chen, masih ingin mengetahui lebih banyak.Masih dengan kepala tertunduk, Mei’er menjawab, “Mei’er tidak mengerti mengenai hal itu, Tuan Muda. Anda bisa menanyakannya secara pribadi kepada Tuan Besar.”Helaan napas panjang keluar dari mulut Yao Chen.“Aku hanya heran saja. Kenapa aku yang ditunjuk menjadi Putra Suci? Pewaris? Maksudnya aku akan mewarisi sekte ini? Bukankah ada

    Last Updated : 2024-11-13
  • Pendekar Tanpa Wajah   490 - Kau Adalah Alasannya

    “Adik Keenam?” Yao Chen memanggil Nona Muda Yifei yang masih diam tanpa kata.Hanya tubuh gadis itu yang bergetar akibat menahan sesuatu. Yao Chen meyakini yang coba ditahan Nona Muda Yifei adalah emosi.Dengan tangan terkepal erat di atas meja, Nona Muda Yifei menatap Yao Chen sambil bicara, “Aku sama sekali tidak mengetahui mengenai apa yang kau tanyakan. Yang kutau hanyalah ayah tega membunuh kakakku yang masih 10 tahun dengan pukulan kejinya sehingga kakakku tak bertahan dan mati di depan mataku!”Air mata mulai meleleh jatuh di pipi Nona Muda Yifei. Bahkan dia sudah tidak lagi menggunakan panggilan hormatnya ke Yao Chen. Benar-benar sudah membuka wajah aslinya?Bibir Nona Muda Yifei bergetar sambil terus mengucurkan air mata yang tak bisa dibendung. “Dan kau adalah penyebab utamanya.”Mendengar penuturan Nona Muda Yifei, Yao Chen termangu diam. Mana pernah dia mengira bahwa dirinya merupakan alasan bagi Gongsun Huojun membunuh ketiga keturunannya sendiri! Memangnya apa kesalahan

    Last Updated : 2024-11-14
  • Pendekar Tanpa Wajah   491 - Sudah Menyentuh Terlalu Banyak

    “Itu tergantung kemampuanmu!” balas Yao Chen sambil mempersiapkan dirinya.Dalam sekejap, Yao Chen sudah bertarung melawan 10 orang sekaligus. Masing-masing dari mereka berada di Tingkat 10 dan Tingkat 11. Cukup merepotkan karena jumlahnya.“Ha ha! Dia hanya di Tingkat 8!” ejek salah satunya.“Tidak kusangka, Istana Dewa menyimpan murid sampah seperti dia!” balas kawannya.“Mungkin dia hanya tukang kuda di sana, tapi tetap saja dia harus mati di tanganku karena berasal dari Tanah Suci!” pekik yang tadi.Yao Chen menggunakan hukum kekuatan ruang beserta Teknik Langkah Hantu untuk menghindari serangan mereka sekaligus memberikan pukulan menggunakan api Gao Long yang disinkronisasikan dengan kekuatan elemen lainnya.“Arghh!”“Tidak!”“Urghh!”Secara bergantian, para penyerangnya tumbang, berjatuhan di tanah dan dalam keadaan menyedihkan. Mereka tidak mengira, bocah Tingkat 8 bisa mengurus mereka bersepuluh yang tingkat kultivasinya jauh di atas Yao Chen.Kenyataan macam apa ini?!Mereka

    Last Updated : 2024-11-14

Latest chapter

  • Pendekar Tanpa Wajah   580 - Kejam Tapi Layak

    “Mu Hailan keparat!” geram Yao Chen.“Ha ha ha! Kenapa, bocah? Aku akan menangkapmu dan akan kuserahkan ke Kaisar Iblis Langit.” Kini terang sudah apa tujuan Mu Hailan menggiring Yao Chen ke tempat itu. “Aku yakin Kaisar Iblis Langit akan memberiku banyak kebaikan. Sedangkan Putri Suci, kita bisa menikmati waktu sebaik mungkin nantinya.”Wajah mesum menjijikkan Mu Hailan tidak ditahan-tahan ketika menatap Putri Suci.Yao Chen melangkah maju, suaranya pelan tapi tajam seperti pedang. “Berani kau menyentuh dia dan aku akan memastikan kau kehilangan semua keinginanmu — termasuk lidah dan nyawa.”Mu Hailan tertawa gila sebelum dia mengangkat tangannya, berseru ke delapan kawannya. “HANCURKAN MEREKA!”Para pembunuh darah langsung menyerang. Serangan udara dan teknik darah meluncur seperti badai merah. Formasi pengepungan mematikan pun menyala di bawah kaki mereka.Tapi Yao Chen tiba-tiba menghilang.SRAK!Dua dari delapan penyerang langsung terpental, tubuh mereka hangus terbakar.BRRZZT!!

  • Pendekar Tanpa Wajah   579 - Jejak Palsu dan Gairah Pendendam

    “Aku akan bicara! Aku akan bicara!” Mu Hailan menggigil.Dia sama sekali tidak menyangka seseorang yang masih berada di Tingkat 8 bisa menindasnya, bahkan mengaktifkan tubuh Asura yang mendominasi.Mu Hailan merupakan murid Sekt Istana Dewa yang kurang berkemampuan. Karena kerap mendapatkan penindasan dari teman dan seniornya, maka dia gelap mata dan mempelajari Teknik Kultivasi Sihir Darah yang cukup terlarang dan berbahaya.Itulah kenapa dia diusir dari Tanah Suci setelah ketahuan. Ini yang mengakibatkan kebenciannya terhadap Tanah Suci semakin berkali lipat.Saat dia mengetahui keruntuhan Tanah Suci, dia adalah orang yang tertawa paling awal.“Yang menyerang Tanah Suci ... memang Kaisar Iblis Langit! Tapi dia tidak sendirian!” serunya ketakutan. “Ada ... ada Tiga Raja Iblis lain bersamanya! Mereka mencari sesuatu — sesuatu yang hanya bisa dibuka oleh garis keturunan keluarga Gongsun.”Kini dia tidak bisa meremehkan Yao Chen. Meski kekuatannya telah ditingkatkan sampai di tahap yang

  • Pendekar Tanpa Wajah   578 - Reruntuhan Kota Hitam — Bayangan Sihir Darah

    “Di mana dia sekarang?”Yao Chen berdiri, api perlahan menyala di matanya.Bo Qian ragu-ragu. “Desas-desus terakhir ... dia terlihat di reruntuhan Kota Hitam — perbatasan gurun dan rawa kematian.”Yao Chen mengangguk. Langkahnya terasa lebih berat, tapi niatnya lebih kuat dari sebelumnya.“Aku akan ke sana,” ucapnya. “Aku akan menemukan kebenaran. Dan aku akan membuat Kaisar Iblis Langit berlutut ... di bawah pedangku!”Langit kota Oasis Besar mulai berubah jingga. Angin gurun kembali berdesir ... menyambut perjalanan baru yang jauh lebih berbahaya.“Anda yakin hendak ke sana?” tanya Putri Suci.Ada pijar cemas dalam matanya.Yao Chen mengangguk yakin. “Aku harus mendapatkan informasi sebanyak mungkin.”Malam mulai turun ketika Yao Chen dan Putri Suci tiba di tepi Kota Hitam — sebuah kota mati, penuh reruntuhan dan aura kematian yang begitu kental.Dinding runtuh, menara patah, dan batu-batu hitam berserakan seperti kuburan raksasa.“Berhati-hatilah, Putra Suci,” bisik Putri Suci, mer

  • Pendekar Tanpa Wajah   577 - Mencari Informasi di Kota Oasis Besar

    “Aku yakin mereka baik-baik saja, Putra Suci.” Suara lembut Putri Suci mengalun. “Mereka wanita kuat dan cerdas, takkan terjadi hal buruk pada mereka. Anda bisa tenang.”Yao Chen tau Putri Suci hanya sedang menghiburnya agar dia tenang. Dia mengangguk dan berharap dua istri lainnya benar-benar dalam situasi yang baik.Mentari gurun menyinari hamparan emas yang tiada berujung. Kafilah bergerak perlahan di tengah suhu yang menyengat, roda-roda kayu berderit, dan langkah unta roh membentuk irama lelah yang konsisten.Di atas sebuah kereta utama, Yao Chen duduk bersila dengan mata terpejam, namun aura yang keluar dari tubuhnya masih belum stabil.Di sampingnya, Putri Suci duduk dalam diam, sesekali melirik Yao Chen dengan rasa prihatin.‘Semenjak mendengar tentang kehancuran Tanah Suci Istana Dewa, Putra Suci berubah. Tatapannya semakin dalam, ucapannya lebih hemat, dan energi spiritual dalam tubuhnya... semakin ganas. Seolah setiap helaan nafasnya menyimpan ledakan kemarahan yang terbung

  • Pendekar Tanpa Wajah   576 - Dendam Baru

    “Pu-Putra Suci?” Salah satu dari rombongan caravan itu terkesiap. Matanya membelalak, seakan tak percaya dengan apa yang didengarnya. “Apakah kalian ... berasal dari sekte besar?”Suasana sekitar mendadak sunyi. Hanya desiran angin gurun yang terdengar, membawa debu dan serpihan pertempuran.Sementara itu, sisa-sisa gerombolan perampok gurun yang menyaksikan jatuhnya Jin Ying Shi Yao langsung ketakutan.Tanpa komando, mereka melarikan diri, seperti anjing liar yang baru kehilangan induknya.Yao Chen menarik napas berat. Dia tau, menyembunyikan identitas lebih lama hanya akan menimbulkan lebih banyak kecurigaan.Dengan suara parau namun tegas, dia berkata, “Aku Gongsun YiChen ... Putra Suci dari Tanah Suci Istana Dewa.” Tak lupa dia menangkupkan salam sojanya.“Wuaaahhh!”Seakan badai kecil meledak di antara kerumunan caravan.“Apa?!”“Tidak mungkin! Bukankah Tanah Suci Istana Dewa sudah—”“Tunggu, bukankah seluruh Tanah Suci itu dihancurkan beberapa bulan lalu?!”Bisik-bisik panik ber

  • Pendekar Tanpa Wajah   575 - Aku Belum Selesai!

    “Manusia sombong!” teriak Jin Ying Shi Yao.DUARRR!!Benturan kembali terjadi. Jin Ying Shi Yao menerjang seperti meteor, cakarnya membelah ruang, memancarkan gelombang energi hitam keunguan yang brutal.Yao Chen melompat menghindar, mengerahkan Teknik Langkah Hantu dan hukum ruang seoptimal mungkin, menciptakan jejak ilusi di belakangnya untuk mengecoh lawan.CRASSSHH!!Tanah tempat Yao Chen berdiri sebelumnya meledak, membentuk kawah besar. Batu-batu beterbangan, badai pasir kembali mengamuk liar.Jin Ying Shi Yao tak memberi jeda. Dia mengaum keras, lalu menghantamkan kedua cakarnya bersamaan, menciptakan dua gelombang energi berbentuk singa hitam raksasa yang melesat mengejar Yao Chen dari dua arah."Mengerikan!" gumam Yao Chen. Namun dia tak gentar.Dengan pedang merah di tangan, Yao Chen meluncur maju, tubuhnya dikelilingi api, petir, tanah, angin, dan air sekaligus.Dia berputar di udara, menciptakan pusaran lima elemen untuk menahan serangan itu.BRAKKK!Gelombang energi berta

  • Pendekar Tanpa Wajah   574 - Panglima Gurun Jin Ying Shi Yao

    “Ayo!” seru Yao Chen sambil mempersiapkan serangannya.Suasana berubah mencekam. Jin Ying Shi Yao, si Panglima Gurun, mengepakan sayap elang raksasanya, membuat badai pasir mengamuk di sekitar mereka.Tubuhnya yang kekar, kepala singanya yang ganas, dan mata kuning menyala itu benar-benar memancarkan aura buas.Yao Chen mengencangkan cengkeraman pada pedang merahnya, napasnya berat."Dia ... tingkat 14 awal!" desis Yao Chen dalam hati. "Bahkan lebih kuat dari banyak tetua sekte!"BUUUMM!Jin Ying Shi Yao menerjang, cakarnya mengoyak udara, mengarah ke dada Yao Chen. Kecepatan dan kekuatannya membuat tanah bergetar.CLANG!Yao Chen menangkis, namun terpental mundur sejauh belasan langkah. Tanah di sekitarnya retak, debu berhamburan."Anak kecil! Berani menghalangi Panglima Gurun?!" Jin Ying Shi Yao meraung. Suaranya bergemuruh seperti guruh di tengah badai.Yao Chen mengertakkan gigi. Darah dalam tubuhnya bergolak. Tanpa ragu, dia mengerahkan lima elemen sekaligus — Api, Air, Tanah, An

  • Pendekar Tanpa Wajah   573 - Gurun Cakrawala Merah

    “Sepertinya kita terpisah dari Lian Lian dan Nona Sheng.” Yao Chen memiliki pemahaman demikian. “Ayo, Putri Suci. Kita tetap harus berjalan maju untuk keluar dari sini.”Yao Chen dan Putri Suci menelusuri Gurun Cakrawala Merah dengan langkah terseok.Debu berterbangan, panas menyengat dari tanah yang merekah. Setiap hembusan angin membawa aroma darah dan kematian yang memuakkan.Baru beberapa li berjalan, Yao Chen melihat samar-samar bayangan bergerak di kejauhan. Dia menyipitkan mata."Itu ... rombongan caravan!" seru Yao Chen.Putri Suci juga melihatnya. Beberapa kereta besar yang ditarik oleh binatang buas gurun melintas perlahan, dikawal beberapa pengawal bersenjata.Tanpa pikir panjang, Yao Chen dan Putri Suci mempercepat langkah. Begitu dekat, salah satu pengawal caravan menegur mereka dengan curiga."Siapa kalian?!"Yao Chen segera mengangkat kedua tangannya, menunjukkan mereka tak bersenjata."Kami tersesat. Tolong izinkan kami ikut bersama kalian menuju kota," kata Yao Chen.

  • Pendekar Tanpa Wajah   572 - Akhir dari Tanah Suci

    “Kau pikir kau bisa pergi seenaknya?!” seru sosok kuat itu. Dia mengerahkan energi Qi besar untuk membuka paksa lorong dimensi.Gongsun Weiyan tidak membiarkan itu terjadi dan dia menggunakan sisa kekuatan terakhirnya untuk menerjang ke sosok kuat tadi.Terjadi pertarungan sengit antara mereka. Hingga akhirnya jubah yang menutupi sosok kuat itu pun tersingkap dan terkuak dengan jelas penampilannya.“Ka-Kaisar Iblis Langit?” Gongsun Weiyan tercengang.Kakek tua itu sudah tersungkur di tanah dengan luka di sekujur tubuhnya dan darah termuntahkan dari mulut saat dia terbatuk.Sosok yang dinyatakan sebagai Kaisar Iblis Langit itu menatap nyalang ke Gongsun Weiyan dengan mata merah menyala.“Semut tua sepertimu masih ingin bertingkah di hadapanku?! Hrkhh!”Kaisar Iblis Langit menggerakkan tangan yang berselimutkan energi gelap dan kuat. Dia mengarahkannya ke Gongsun Weiyan.Tubuh lemah Gongsun Weiyan akhirnya terbungkus energi gelap tersebut.“Krrkhhh! Arkkhh!” Gongsun Weiyan berjuang untu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status