“Eh? Tuan Muda baru itu membunuh anak buah Tuan Muda Keempat dan Nona Muda?” Banyak orang terkesiap dengan apa yang mereka dengar.Apalagi mereka mengetahui dengan jelas, tingkat kultivasi Yao Chen hanya ada di Tingkat 8. Sedangkan anak buah yang mati itu ada di atas Tingkat 10! Bagaimana mungkin?!“Adik Keempat, apa kau yakin dengan ucapanmu itu?” Tuan Muda Ketiga sampai bertanya untuk memastikan.Wajahnya ditunjukkan dengan raut tak percaya. Sementara, orang-orang mulai menyangsikan apa yang dilaporkan Tuan Muda Keempat.Semua orang sudah turun dari kuda rohnya, termasuk Yao Chen. Mereka berdiri di samping kuda masing-masing.“Kakak Ketiga tak perlu meragukan ucapanku. Memangnya kapan aku pernah membohongimu, Kakak?” ucap tegas Tuan Muda Keempat ke Gongsun Yihang.Tuan Muda Ketiga, Gongsun Yihang, terkekeh singkat. Dia seakan berada dalam kabut dilema. Mana yang hendak dia pilih? Adik Keempatnya atau Adik Kelimanya?“Apakah sudah selesai berdebatnya?” suara Gongsun Huojun keluar.Se
‘Dia … dia membunuh anaknya sendiri? Bahkan tiga orang?!’ Keterkejutan jelas terlihat di mata Yao Chen. 'Ayah gila macam apa yang tega membunuh darah dagingnya sendiri?!'Orang yang mengaku sebagai ayah kandungnya dengan lantang dan lugas mengakui sudah membunuh ketiga anaknya sendiri. Seganas apa sebenarnya Gongsun Huojun ini?Nona Muda Gongsun Yifei langsung menjatuhkan kedua lututnya dengan sikap takut.“Ayah! Aku salah! Tapi aku tidak meminta mereka untuk membunuh Kakak Kelima. Aku hanya sekedar menghalangi jalannya mendapatkan kelinci roh. Aku ... aku tidak memiliki dendam pada Kakak Kelima. Aku hanya kesal Ayah mencurahkan banyak waktu untuk mencarinya hingga mengabaikanku.” Nona Muda berbicara dengan suara bergetar sambil air matanya tumpah di pipi.Tentu saja dia ketakutan. Dia menyaksikan sendiri bagaimana ayahnya membunuh ketiga kakaknya di depan matanya, agar anak-anak lainnya bersikap patuh pada sang ayah.Ayahnya memang dikenal sebagai sosok yang tegas dan tidak bisa meno
“Oh, tentu saja Putra tidak berani. Aku dan Adik Kelima justru mulai akrab, Ayah!” sanggah Tuan Muda Ketiga tanpa mengangkat mukanya, masih terus menunduk sembari bersoja. “Ayah bisa lihat, kami berburu bersama dan aku menunjukkan tempat-tempat persembunyian kelinci roh terbanyak.”Mendengar ucapan anak ketiganya, Gongsun Huojun menggumam rendah, seakan puas dengan yang dilakukan Tuan Muda Ketiga.“Hm, bagus kalau memang begitu.” Gongsun Huojun mengangguk-anggukkan kepalanya. “Kalau begitu, ayo tunjukkan bagaimana hasil berburu kalian!”Gongsun Huojun mengubah suasana tegang ke santai lagi. Orang-orang yang paham pun langsung menanggapi dengan gegap-gempita. Mereka lega tak perlu ada lagi ketegangan.Tuan Muda Ketiga juga mulai mengangkat wajahnya dan tersenyum. Mungkin saja dia lega karena terhindar dari bencana.“Chen’er, apakah kamu terluka?” tanya Gongsun Huojun sambil berjalan ke arah Yao Chen.Tanpa disadari, Yao Chen memasang sikap waspada. Orang keji dan mengerikan seperti Gon
“Putra Suci?” Yao Chen bingung. Dia tak memahami beberapa terminologi yang ada di dunia mereka.Meski dulu di Bumi dia banyak membaca novel berlatar belakang Tiongkok kuno, tapi dia belum pernah menjumpai istilah Putra Suci dan Putri Suci.Mengenai apa itu? Perasaan Yao Chen jadi tak enak.“Ya. Nanti akan Ayah jelaskan setelah Putri Suci menyelesaikan kultivasi tertutupnya.” Gongsun Huojun menepuk pelan pundak Yao Chen.Karena masih tak memahami maksud Gongsun Huojun, Yao Chen hanya diam.Acara berburu kelinci roh pun disudahi, dan pemenangkan tentu sudah bisa ditebak, yaitu Tuan Muda Ketiga. Banyak orang memujinya dan memberi ucapan selamat padanya. Pria itu tertawa santai menanggapi pujian orang-orang.“Aha ha ha … aku hanya menganggap acara berburu ini sebagai ajang pelatihan saja. Kebetulan aku memiliki kultivasi dan kemampuan yang cukup baik.” Tuan Muda Ketiga berbicara di depan orang-orang yang baru saja memujinya. “Kalian juga sama hebatnya dengan kultivasi kalian, karena kalia
“Ini gila!” Yao Chen berbisik keras dengan dahi berkerut. “Kenapa aku dijadikan Putra Suci? Aku ini baru saja datang ke sini! Penerus? Bukankah ada Tuan Muda Ketiga yang lebih memiliki kemampuan daripada aku?”Yao Chen tak habis pikir. Kenapa dia? Kenapa? Apa Gongsun Huojun sudah kehilangan akal warasnya?“Menjawab Tuan Muda Kelima,” sahut Mei’er lagi, “sepengetahuan saya, Anda sudah ditetapkan sebagai Putra Suci semenjak Anda masih kecil.”Sejak kecil! Gongsun Huojun gila! Yao Chen mengumpat di batinnya.“Mei’er, memangnya kriteria apa yang dimiliki seseorang sampai bisa ditunjuk sebagai Putra Suci?” tanya Yao Chen, masih ingin mengetahui lebih banyak.Masih dengan kepala tertunduk, Mei’er menjawab, “Mei’er tidak mengerti mengenai hal itu, Tuan Muda. Anda bisa menanyakannya secara pribadi kepada Tuan Besar.”Helaan napas panjang keluar dari mulut Yao Chen.“Aku hanya heran saja. Kenapa aku yang ditunjuk menjadi Putra Suci? Pewaris? Maksudnya aku akan mewarisi sekte ini? Bukankah ada
“Adik Keenam?” Yao Chen memanggil Nona Muda Yifei yang masih diam tanpa kata.Hanya tubuh gadis itu yang bergetar akibat menahan sesuatu. Yao Chen meyakini yang coba ditahan Nona Muda Yifei adalah emosi.Dengan tangan terkepal erat di atas meja, Nona Muda Yifei menatap Yao Chen sambil bicara, “Aku sama sekali tidak mengetahui mengenai apa yang kau tanyakan. Yang kutau hanyalah ayah tega membunuh kakakku yang masih 10 tahun dengan pukulan kejinya sehingga kakakku tak bertahan dan mati di depan mataku!”Air mata mulai meleleh jatuh di pipi Nona Muda Yifei. Bahkan dia sudah tidak lagi menggunakan panggilan hormatnya ke Yao Chen. Benar-benar sudah membuka wajah aslinya?Bibir Nona Muda Yifei bergetar sambil terus mengucurkan air mata yang tak bisa dibendung. “Dan kau adalah penyebab utamanya.”Mendengar penuturan Nona Muda Yifei, Yao Chen termangu diam. Mana pernah dia mengira bahwa dirinya merupakan alasan bagi Gongsun Huojun membunuh ketiga keturunannya sendiri! Memangnya apa kesalahan
“Itu tergantung kemampuanmu!” balas Yao Chen sambil mempersiapkan dirinya.Dalam sekejap, Yao Chen sudah bertarung melawan 10 orang sekaligus. Masing-masing dari mereka berada di Tingkat 10 dan Tingkat 11. Cukup merepotkan karena jumlahnya.“Ha ha! Dia hanya di Tingkat 8!” ejek salah satunya.“Tidak kusangka, Istana Dewa menyimpan murid sampah seperti dia!” balas kawannya.“Mungkin dia hanya tukang kuda di sana, tapi tetap saja dia harus mati di tanganku karena berasal dari Tanah Suci!” pekik yang tadi.Yao Chen menggunakan hukum kekuatan ruang beserta Teknik Langkah Hantu untuk menghindari serangan mereka sekaligus memberikan pukulan menggunakan api Gao Long yang disinkronisasikan dengan kekuatan elemen lainnya.“Arghh!”“Tidak!”“Urghh!”Secara bergantian, para penyerangnya tumbang, berjatuhan di tanah dan dalam keadaan menyedihkan. Mereka tidak mengira, bocah Tingkat 8 bisa mengurus mereka bersepuluh yang tingkat kultivasinya jauh di atas Yao Chen.Kenyataan macam apa ini?!Mereka
“Apa maksudmu?” Yao Chen menyeru disertai raut muka bingung.Wanita itu kesal dengan jawaban Yao Chen dan justru memukul dada Yao Chen.Namun, Yao Chen lebih sigap dan bertahan dengan menyilangkan kedua lengan di depan dada, lalu terpental mundur dan ditahan Bai Yuan dari belakang.“Tuan Muda, Anda tidak apa-apa?” tanya Bai Yuan.Meski ucapan itu cukup pelan dari Bai Yuan, tapi rupanya masih terdengar jelas oleh si wanita dan juga beberapa lawannya tadi.Mata mereka membelalak singkat, menyiratkan keterkejutan. Bai Yuan adalah sosok ternama di kota Seribu Dewa. Dia dikenal sebagai tangan kanan Gongsun Huojun paling kuat. Meski tingkat kultivasinya hanya di Tingkat 15, tapi banyak yang meyakini lebih dari itu. Bahkan dia dirumorkan setara kuatnya dengan Gongsun Huojun itu sendiri.Kalau Bai Yuan sampai memanggil seorang pemuda dengan sebutan Tuan Muda, maka apa lagi selain pemuda itu merupakan keturunan keluarga Gongsun yang berharga. Warga Istana Dewa yang sangat dilindungi.“Aku tida
“Lian Lian?!”Kalimat itu membuat Yao Chen menoleh sepenuhnya, matanya membelalak.“Benar, wanita tercintamu di benua bawah.” Gongsun Huojun mengangguk.Selama ini, Yao Chen mengetahui dengan jelas bahwa Gongsun Huojun tidak peduli dengan apa pun selain kepentingannya sendiri. Inilah kenapa orang tua itu memaksa Yao Chen mengikuti turnamen tersebut.Tetapi dengan menyebut nama Sima Honglian, wanita yang selalu ada dalam pikirannya, jelas merupakan langkah besar yang diambil sang ayah demi dia bersedia menaruh keseriusan pada turnamen mendatang.“Bagaimana kau bisa melakukan itu?” Yao Chen bertanya, suaranya lebih serius dari sebelumnya.Apakah Gongsun Huojun serius dengan ucapannya? Atau itu hanya sekedar ingin perhatian dirinya saja? Karena selama ini dia masih belum bisa sepenuhnya menerima Gongsun Huojun sebagai ayah kandungnya.“Aku memiliki cara untuk membawanya ke sini,” jawab Gongsun Huojun. “Tentu saja, itu semua tergantung padamu. Jika kau gagal, maka aku tidak punya alasan u
Tapi sebelum dia bisa mengambil keputusan, Gongsun Huojun muncul dari aula utama bersama beberapa tetua sekte. “Cukup!” suaranya bergema, penuh wibawa. “Ini bukan tempat untuk menyelesaikan perbedaan. Simpan energimu untuk turnamen.”Semua mata beralih ke arah Gongsun Huojun. Para pemuda itu terdiam, tahu bahwa mereka tidak bisa menentang orang sekuat Gongsun Huojun. Yao Chen menurunkan pedangnya perlahan, tetapi tatapannya tetap tajam.“Aku akan mengingat wajah kalian,” gumam Yao Chen dingin sebelum berbalik, pedangnya menghilang dalam cahaya api yang redup.Gongsun Huojun menatap putranya sejenak, lalu mendekati Nona Sheng. “Nona, kau juga harus mengendalikan emosimu. Situasi ini tidak baik untuk reputasi siapa pun.”Nona Sheng hanya mendengus kecil, menyarungkan pedangnya. Tapi dalam hati, dia tahu, Yao Chen bukan pria biasa. Mungkin inilah yang membuatnya ingin Yao Chen memenangkan turnamen, lebih dari sebelumnya.“Humph!” dengus Yao Chen sambil melirik tajam ke empat pemuda tadi.
“Aku bertanya-taya, apa yang membuatmu begitu berambisi ingin aku menikahimu?” tanya Yao Chen lebih lanjut.Yao Chen melontarkan pertanyaan itu dengan nada tenang, tetapi pandangannya tajam.Nona Sheng yang semula penuh percaya diri, terlihat sedikit gugup sebelum akhirnya kemarahannya memuncak. Pipinya memerah, bukan karena malu biasa, tetapi lebih karena harga dirinya yang terusik.“Kau benar-benar kurang ajar!” seru Nona Sheng dengan suara yang tegas.Dia bergerak cepat, menarik pedang putihnya dari balik jubahnya. Udara di sekitar mereka tiba-tiba bergetar ketika elemen angin yang kuat mengalir melalui pedang tersebut. Dengan kilatan tajam di matanya, dia menerjang Yao Chen tanpa ragu.Yao Chen yang sudah menduga serangan itu segera menarik pedang merahnya, mengalirkan api murni dari Gao Long ke bilahnya.Api menyala terang, menciptakan kontras mencolok dengan kilauan pedang putih Nona Sheng.Ketika kedua pedang bertemu, suara dentingan logam yang keras menggema di taman.“Jadi, i
Yao Chen tersenyum kecil, berusaha menjaga ketenangan. “Tentu saja, Tuan Sheng. Saya menghormati acara ini sebagai bagian dari adat dan tradisi Sekte Langit Kudus.”Meski ingin sekali Yao Chen meneriakkan bahwa dia hanya terperangkap di situasi yang tidak dia inginkan bersama Nona Besar Sheng, dia masih menghargai tuan rumah dan berusaha menjaga wibawa Istana Dewa yang dia emban karena dia adalah Putra Suci.Namun, belum sempat Yao Chen melanjutkan, Nona Besar Sheng bersuara dengan nada pedas. “Tradisi atau tidak, Tuan Muda, Anda sudah menyentuhku di hadapan publik. Apakah Anda tidak berpikir untuk bertanggung jawab?”Suasana tiba-tiba menjadi tegang. Beberapa tamu menatap dengan penuh minat, sementara yang lain berbisik-bisik.Yao Chen menahan napas, mengingat kembali insiden di sebuah acara sebelumnya di mana secara tidak sengaja dia menyelamatkan Nona Sheng dari bahaya dengan menariknya ke pelukannya. Itu memang tidak disengaja, tetapi wanita itu terus memanfaatkan situasi.“Saya h
‘Dia memang cantik,’ batin Yao Chen bersuara jujur.Mana ada pria dengan pengelihatan normal dan waras akan mengatakan Putri Suci buruk rupa. Raut wajah seputih pualam dan semulus giok begitu takkan habis untuk dipuji sepanjang hari.Kemudian, Gongsun Huojun mengangkat tangannya, dan seketika kerumunan menjadi sunyi. Suaranya yang tegas menggema di seluruh aula.“Para tamu sekalian yang aku hormati, malam ini adalah malam bersejarah bagi Istana Dewa dan Negara Tianwu. Setelah bertahun-tahun kehilangan salah satu darah dagingku, langit telah berbaik hati mempertemukan kami kembali. Dia adalah Gongsun Yichen, pewaris sah darah keluarga Gongsun!”Ucapan selamat bergemuruh memenuhi aula diiringi salam soja para tamu ke tuan rumah, tetapi Gongsun Huojun belum selesai. Dia melanjutkan, suaranya dipenuhi kebanggaan.“Namun, malam ini bukan hanya tentang penemuan kembali seorang putra. Aku juga akan mengangkatnya sebagai Putra Suci Istana Dewa, berdampingan dengan Putri Suci terpilih kami, un
“Oh! Apa yang ada di pikiranmu, Bai Yuan?” Gongsun Huojun mulai tertarik. “Lekas katakan!”Kemudian, mereka mulai berdiskusi panjang.Di keesokan harinya, Gongsun Huojun kembali memanggil Yao Chen ke ruangan pribadinya.“Apakah masih ada lagi hal lain yang perlu dibicarakan?” tanya Yao Chen agak malas.Dia masih berlatih di ruangan khusus ketika Bai Yuan masuk dan memintanya menemui Gongsun Huojun.Mungkin hanya Yao Chen saja yang begitu berani berucap demikian dengan sikap santai malas seperti itu terhadap Gongsun Huojun. Yah, hendak bagaimana lagi apabila dia belum juga memiliki kedekatan emosional anak dan ayah dengan pria yang membawanya ke dunia atas.“Chen’er, Ayah sudah mendengar mengenai insidenmu dengan Nona Besar Sheng dari Sekte Langit Kudus. Tentu saja mereka tidak ingin putrinya ternodai tanpa pertanggungjawabanmu.”Yao Chen langsung teringat dengan hal itu. Dia menarik napas panjang, hendak bicara.Tapi, Gongsun Huojun lebih dulu berkata, “Ayah ingin kamu mempersiapkan d
Setelah kejadian di Dunia Seribu, hubungan Yao Chen dan Putri Suci kian erat. Gongsun Huojun memanfaatkan setiap kesempatan untuk mempertemukan keduanya dalam berbagai acara resmi di Istana Dewa.Entah itu perjamuan kecil di taman istana atau latihan bersama di aula utama, Gongsun Huojun selalu memastikan Yao Chen dan Putri Suci berada dalam satu lingkaran yang sama.“Ayo, Chen’er! Jaga Putri Suci! Jangan sampai dia terluka!” Gongsun Huojun terus memberikan kesempatan pada Yao Chen.Pada suatu malam, Yao Chen duduk di bawah pohon sakura di taman belakang istana. Udara dingin membuat daun-daun berguguran pelan. Cahaya bulan menerangi wajahnya yang tenang, topeng emas tetap menutupi sebagian besar ekspresinya.“Putra Suci,” suara lembut memecah kesunyian. Putri Suci mendekat, mengenakan jubah putih yang berkilauan di bawah sinar bulan.Yao Chen menoleh. “Putri Suci, ini sudah malam. Mengapa kau di sini?”“Saya … saya ingin berterima kasih atas apa yang terjadi di Dunia Seribu. Jika buka
Craasss!“Mati!” seru Yao Chen sembari tangannya menebaskan Pedang Keseimbangan ke iblis jiwa.“Haarrrkkhhh!” Iblis jiwa menjerit, melengkingkan suara kesakitan bercampur tak rela. “Manusia … sampaahh ….”Kemudian, sosok kabut asap iblis jiwa pun tercerai-berai. Dia musnah.“Sudah berhasil?” tanya Yao Chen secara telepati pada sosok Kaisar Manusia yang sedang berada di dalam pedangnya.“Ya, bocah Yao. Kau sudah berhasil memusnahkan iblis jiwa Putri Suci.” Kaisar Manusia menyahut.Yao Chen lega, pengalamannya bertambah. Namun, apa itu iblis jiwa?Dari dalam ruang dimensi jiwa, Gao Long yang terhubung dengan Yao Chen menjelaskan, “Iblis jiwa merupakan kumpulan godaan dan rintangan yang dimiliki semua pendekar kultivator. Apabila iblis jiwa tidak lekas dibasmi, maka masa depan kultivasi akan cukup terhambat.”Kini Yao Chen paham. Lalu, apakah dia juga nantinya memiliki iblis jiwa?“Sepertinya alam lain ini memicu keluarnya iblis jiwa seseorang.” Kaisar Manusia berpikir demikian.Yao Chen
“Tusuk? Dengan Pedang Keseimbangan?” Yao Chen terkejut dengan perintah sosok Kaisar Manusia.Sudah tentu ini menyebabkan Yao Chen membelalakkan mata lebar-lebar. Dia harus menusuk Putri Suci di bagian depan dantian?“Ya, tusuk dia dengan pedangku beserta energi pusakamu.” Suara Kaisar Manusia bergema di kepala Yao Chen.Ini cukup membuat Yao Chen gamang.“Ta-tapi, Tuan Kaisar, bukankah dia keturunanmu sendiri? Kenapa harus ditusuk?” Yao Chen masih tak percaya dengan perintah yang diberikan padanya.“Bocah, sudahlah! Kalau dia menyuruhmu menusuk, ya tusuk saja!” Gao Long menyeru dari ruang dimensi jiwa dengan suara tak sabarannya.Kalau dua entitas besar seperti Kaisar Manusia dan Naga Kuno Gao Long sudah sama-sama berucap akan satu hal yang kompak, maka apa yang perlu diragukan Yao Chen.Hanya saja … menusuk?“Baiklah!” Menyingkirkan semua keraguannya, Yao Chen berseru sambil semakin menyalurkan energi emas Tasbih Mutiara untuk melingkupi seluruh badan Pedang Keseimbangan dari pangkal