Setelah perdebatan panjang dan penyelidikan lebih lanjut, Zhuge Yang akhirnya mengambil keputusan."Berdasarkan bukti yang ada dan pertimbangan atas situasi luar biasa ini," Zhuge Yang mengumumkan, "Yao Chen dibebaskan dari semua tuduhan. Sidang ini resmi ditutup."Terdengar bisik-bisik di antara para tetua dan murid yang hadir. Beberapa terlihat lega, sementara yang lain masih skeptis. Pan Tekkian, meski masih terlihat tidak puas, terpaksa menerima keputusan ini.Zhuge Yang melanjutkan, "Selain itu, aku telah memutuskan peserta yang berhak masuk ke Kolam Mata Air Sumber Dunia. Sepuluh kultivator terbaik akan diberikan kesempatan ini."Dia berhenti sejenak, memandang ke arah kerumunan. "Zhang Xuan, sebagai pemenang pertama, akan memimpin grup ini. Dan Yao Chen, sebagai pemenang kedua, juga akan bergabung."Pengumuman ini disambut dengan berbagai reaksi. Zhang Xuan tersenyum puas, sementara Yao Chen terlihat sedikit terkejut, tapi senang.Setelah pengumuman selesai, Yao Chen segera men
Sepertinya hal-hal yang terkait dengan Yao Chen takkan bisa semudah yang dibayangkan. Sama halnya dengan yang terjadi di Sekte Matahari Merah, kini kolam tempat mereka sedang berendam mendadak muncul gempa kecil. Air bergolak, mengakibatkan para murid panik."Apa yang terjadi?" Wang Lihui sebagai tetua pengawas kolam, bergegas datang setelah merasakan getaran tak biasa dari kolam.Para murid saling bersahutan ketika mengadukan kondisi kolam."A-aku akan pergi dulu!" Yao Chen bergegas keluar dari kolam untuk mencari tempat tersembunyi.Zhang Xuan memicingkan mata dengan curiga melihat kepergian Yao Chen.Orang-orang tidak sempat memperhatikan Yao Chen karena mereka masih sibuk menganalisis situasi kolam."Sudah, kolamnya sudah tenang lagi!" seru sesorang dengan wajah gembira.Zhang Xuan menarik napas dalam-dalam. Dengan cepat dia menyadari bahwa bergolaknya kolam dikarenakan energi misterius dari Yao Chen."Ya sudah, kembalilah berendam seperti tadi." Wang Lihui menertibkan mereka. Kem
Yao Chen menunggu dengan cemas apa yang akan diperbuat Hong Wen setelah ini.Hong Wen mengangguk perlahan, matanya berkaca-kaca tapi dia berusaha tersenyum. "Aku mengerti, Yao Chen. Kau benar ... ada banyak hal yang harus dipertimbangkan."Rasanya lega mendengar tanggapan Hong Wen. Yao Chen bersyukur Hong Wen tidak memaksakan apapun padanya.Dengan begitu, suasana di paviliun itu mendadak hening sejenak. Yao Chen merasa berat hati melihat kesedihan di mata Hong Wen, tapi dia tahu bahwa inilah keputusan yang benar."Meskipun begitu," Yao Chen menambahkan dengan lembut, "saya akan selalu menganggap Anda sebagai teman yang berharga, Tuan Putri. Jika ada hal yang bisa saya lakukan untuk membantu Anda atau kerajaan, saya akan dengan senang hati melakukannya."Hong Wen tersenyum lemah, menghargai usaha Yao Chen untuk menjaga hubungan baik mereka. "Terima kasih, Yao Chen. Aku ... aku menghargai keinginanmu."Setelah itu, Hong Wen pergi didampingi pengawal barunya.Dari balik dinding, Sima Ho
Zhuge Yang menelan ludah, tapi tetap diam.Setelah beberapa saat yang terasa seperti selamanya, Hong Wen berhenti dan melirik ke arah Zhuge Yang. "Namun ..." Dia memberi jeda dramatis, "mungkin ada benarnya juga apa yang Anda katakan."Zhuge Yang mengangkat kepalanya sedikit, matanya penuh harap."Saya akan mempertimbangkan tawaran Anda," ujar Hong Wen akhirnya. Suaranya tetap dingin dan terkendali. "Tapi jangan berharap terlalu banyak, Ketua Zhuge. Seorang putri memiliki banyak hal untuk dipertimbangkan selain tawaran dari sebuah sekte."Dengan itu, Hong Wen berjalan menuju pintu keluar. Sebelum meninggalkan ruangan, dia berhenti sejenak. Tanpa menoleh, dia berkata, "Oh, dan Ketua Zhuge ... jika ada yang mendengar tentang pembicaraan ini, saya yakin Anda tahu konsekuensinya."Tanpa menunggu jawaban, Hong Wen melangkah keluar, meninggalkan Zhuge Yang yang masih membungkuk, campuran antara lega dan was-was terpancar di wajahnya.Setelah pertemuan rahasia itu, Zhuge Yang, dengan kecerdi
Melihat kebingungan muridnya, Sima Honglian akhirnya menghela napas. "Baiklah, kita bisa memulai latihan sedikit lebih siang. Tapi hanya setengah jam untuk teh, tidak lebih."Hong Wen tersenyum penuh kemenangan, sementara Yao Chen merasa lega sekaligus was-was.Selama sesi minum teh, Yao Chen duduk dengan gelisah di antara Hong Wen dan Sima Honglian. Percakapan berlangsung dengan atmosfer yang aneh, dipenuhi sindiran halus dan komentar bermakna ganda."Tehnya lezat sekali, Tuan Putri," puji Sima Honglian, meski matanya tetap waspada. "Tapi tentu saja, tidak ada yang bisa mengalahkan manfaat ramuan herbal kuno kita untuk kultivasi, bukan begitu, Yao Chen?"Sima Honglian sengaja bertahan di sana, tak membiarkan Yao Chen sendirian saja bersama Hong Wen. Sudah beberapa kali dia membiarkan begitu, tapi kali ini tidak!Yao Chen hanya bisa mengangguk canggung, sementara Hong Wen membalas dengan senyum dingin, "Oh, tentu saja. Tapi kadang-kadang, sedikit kesenangan duniawi juga penting untuk
Master Liu menatap kedua murid muda sekte di hadapannya dengan serius. Dia menghela napas pelan sebelum mulai berbicara."Zhuge Yang baru saja mengadakan pertemuan darurat dengan para tetua sekte," ujarnya. "Ada perkembangan yang mengkhawatirkan di perbatasan wilayah kita."Zhang Xuan menegakkan posturnya, wajahnya tetap tanpa ekspresi namun ada kilatan ketertarikan di matanya. Yao Chen, di sisi lain, terlihat jelas penasaran.Master Liu melanjutkan, "Sekte Iblis Hitam telah terlihat bergerak mendekati wilayah kita. Mereka tampaknya sedang mencari sesuatu, dan ada kekhawatiran bahwa mereka mengincar artefak kuno yang tersimpan di Gua Naga Tidur.""Gua Naga Tidur?" Yao Chen tidak bisa menahan diri untuk bertanya. "Master, bukankah itu hanya legenda?"Zhang Xuan melirik Yao Chen dengan tatapan dingin karena interupsinya, tapi Master Liu hanya tersenyum tipis."Tidak, Yao Chen. Gua itu nyata, dan lokasinya adalah rahasia yang dijaga ketat oleh sekte kita," jelas Master Liu. "Dan sekarang
Malam semakin larut, Yao Chen masih terjaga, pikirannya dipenuhi kekhawatiran tentang misi yang akan datang. Tiba-tiba, terdengar ketukan lembut di pintu paviliunnya."Xiao Chen, kau masih bangun?" Suara lembut Sima Honglian terdengar dari balik pintu.Yao Chen segera bangkit dan membuka pintu. "Guru, ada apa malam-malam begini?"Sima Honglian tersenyum hangat, tangannya memegang sebuah kotak kayu berukir dan sebuah bungkusan kain. "Boleh aku masuk, Xiao Chen? Ada beberapa hal yang ingin kuberikan padamu sebelum misi besok lusa."Yao Chen mengangguk dan mempersilakan gurunya masuk. Sima Honglian duduk di salah satu kursi di ruangan itu, sementara Yao Chen duduk di hadapannya."Xiao Chen," Sima Honglian memulai dengan nada lembut, "aku tahu misi ini akan menjadi tantangan besar bagimu. Karena itu, aku membawakan beberapa hal yang mungkin bisa membantumu."Dia membuka kotak kayu dan mengeluarkan sebuah topeng emas yang indah. "Ini adalah Topeng Emas Penyamar. Benda ini bisa melindungimu
Namun, sebelum dia bisa bertindak atas impuls ini, Sima Honglian dengan lembut menjentikkan jarinya ke dahi Yao Chen."Aiyaa!" Yao Chen mengaduh pelan, sentilan itu cukup untuk membuyarkan pikirannya.Sima Honglian tersenyum simpul, campuran antara geli dan teguran lembut. "Xiao Chen, terima kasih sudah melindungiku. Tapi ingat, jangan berlebihan."Yao Chen, tersadar dari khayalan dan hasratnya. Dia cepat-cepat melepaskan pelukannya dan membungkuk malu. "Maafkan aku, Guru. Aku ... aku tidak tau apa yang merasukiku.""Tidak apa-apa," Sima Honglian menjawab dengan bijak. "Sekarang, lebih baik kau kembali ke paviliunmu dan beristirahat. Kita punya hari yang panjang setelah ini."Yao Chen mengangguk dan berbalik pergi, wajahnya masih memerah karena malu. Sementara itu, Sima Honglian menatap punggung muridnya yang menjauh dengan ekspresi yang sulit dibaca,- campuran antara kasih sayang, kekhawatiran, dan mungkin sedikit penyesalan.Pagi itu, sinar mentari mulai menyinari tebing batu di tep