“Arrghh!” Pemuda 8 berteriak ketika lengan kirinya tertebas dan putus seketika oleh pedang Yao Chen. Meski begitu, Yao Chen juga terkena tebasan di lengan atasnya akibat golok pemuda 8 gagal sepenuhnya ditepis oleh kapak pada tangan kirinya. “Le—Lenganku!” Pemuda 8 menatap lengannya yang terkulai menjadi onggokan di lantai batu arena, sedangkan darahnya bercucuran deras. Namun, Yao Chen sudah bergerak lagi. Sementara itu, tatapan dingin pemuda 8 jatuh pada Yao Chen setelah lengannya dibuntungi, seolah dengan tatapan itu dia berharap bisa merobek-robek Yao Chen. “Hrgh!” Mengayunkan tangan berpedangnya, Yao Chen menghantamkan senjata ke golok lawannya. Bunyi dentang keras memenuhi arena mereka. Seketika energi Qi milik Yao Chen menguar ketika kapaknya menyasar ke tubuh pemuda 8 yang masih syok. “Jangan harap!” Pemuda 8 bersikeras. Harga dirinya sebagai kultivator Tingkat 3 terlalu tinggi jika harus dikalahkan Yao Chen. Sayang sekali, harga diri tak bisa memunculkan energi tambah
“Ini pakaian seragam dan token identitas kalian. Jangan sampai hilang atau rusak. Untuk awal, kalian akan diberi poin 1000 yang ada di token kalian. Itu bisa kalian gunakan untuk membeli makanan, peralatan, atau meminjam buku di perpustakaan. Kalian bisa menghasilkan poin dengan melakukan misi-misi yang bisa kalian lihat di Papan Misi di aula utama.” Setelah membagikan seragam dan token, Murid Dalam itu pergi meninggalkan barak tersebut. Yao Chen menatap seragam di tangannya. ‘Warnanya putih. Barakku tadi bernomor 727. Dengan diterimanya 200 ribu peserta, maka akan ada 10 ribu barak di lembah ini. Yah, karena tempat ini seluas Indonesia, aku tak heran kalau Pelataran Luar bisa memiliki puluhan ribu barak.’ Kemudian, Yao Chen berjalan ke ranjang yang tersisa, letaknya di sudut dan dekat WC karena yang lain sudah berebutan lebih dulu untuk ranjang terbaik. Tak apa. Dia tak ingin meributkan hal sepele semacam itu. Sembari duduk di tepi ranjangnya, Yao Chen menatap tokennya. Dia menete
“Yong, sudahlah.” Senior yang membantu Yao Chen pun menggelengkan kepala karena dia paham temperamen buruk dari Yong. Ketika Hu Meng hendak mengucapkan sesuatu, tangan Hu Gao sudah membekap mulut si adik terlebih dahulu. Dia menggeleng ke Hu Meng. Untung saja gerombolan Yong pergi dan tak ambil peduli lagi pada mereka. Karena “bantuan” dari seniornya, Yao Chen memberikan salam hormat soja ke Murid Luar senior tadi. “Aku Zhao Han. Kalian pasti murid baru tahun ini, bukan? Kalian bisa melihat token kalian untuk mengetahui apa saja peraturan di Sekte Bilah Langit.” Dia memperkenalkan diri. “Salam, Kak Zhao!” Hu Meng bersoja diikuti Hu Gao di sebelahnya. “Aku Hu Meng, ini kakak kandungku, Hu Gao, dan dia Kakak Yao Chen. Kak Yao agak kurang senang bicara, jadi mohon maklumi.” “Oh, tak mengapa!” Zhao Han menjawab ramah. “Semua orang memiliki sikapnya masing-masing.” Setelah itu, dia mohon diri. Setelahnya, ketiga pemuda memutuskan untuk melanjutkan acara jalan-jalan mereka. Namun, bar
‘Mana mungkin aku membeli boneka saat ini?’ Yao Chen membatin. Dengan cepat, dia menangkupkan kepalan tangannya melakukan salam soja sembari menunduk ke Bao Gu. Kepalanya digelengkan pelan sebagai isyarat bahwa dia tak ingin membeli boneka. “Oh, tak mau beli?” Bao Gu sekedar ingin mengonformasi. Yao Chen mengangguk tanpa suara. “Apakah kau tak bisa bicara, Nak? Kau orang bisu?” Dia mengamati Yao Chen dari atas sampai bawah. Meski terdengar kasar dan frontal, tapi Yao Chen tidak tersinggung dengan perkataan Bao Gu, itulah kenapa dia mengangguk tanpa beban. “Ah, baiklah.” Bao Gu mengerti kondisi Yao Chen, meski sedikit bingung karena topeng yang dipakai Yao Chen terbuat dari emas murni kelas tinggi. Sebagai pedagang, tentu dia mengetahui itu sekali lihat. ‘Bocah ini terlihat kaya dengan topeng emasnya, apakah dia anak bangsawan yang dibuang keluarganya karena bisu? Memakai topeng untuk menyembunyikan jati diri agar tidak ketahuan dari keluarga kaya mana?’ Hanya dugaan liar itu sa
‘Lebih baik aku tidur di luar daripada mendapat penghinaan macam ini!’ Yao Chen sudah memutuskan. Dia tidak bisa terus ditindas dan diam. Karena tak mungkin memukul satu persatu orang di baraknya, maka dia mengalah dan pergi dari sana. “Hei, kau! Mau ke mana kau?!” hardik Deng Wu sebagai ketua barak seraya melompat di depan Yao Chen. Langkah Yao Chen terhenti paksa. Dia menatap tajam ke ketua baraknya. ‘Hanya di Tingkat 3? Aku bisa saja membuatnya babak belur, tapi bagaimana kalau sampai terjadi keributan dan diketahui Guru Pengawas?’ Yao Chen membatin. Deng Wu belum ingin beralih dari tempatnya berdiri menghalangi Yao Chen. “Tak ada yang boleh berkeliaran tak jelas di malam hari!” Deng Wu menengadahkan wajahnya, dia tak mau dikalahkan bocah Tingkat 2 begitu saja. “Minum!” Yao Chen terpaksa berkata demikian. Dia memilih kosakata yang tidak memberatkan lidahnya dalam melafalkannya dalam bahasa mereka. “Ketua, biarkan saja dia! Peraturan sekte tidak membolehkan perkelahian di g
‘Eh? Apa itu yang bersinar keemasan?’ Yao Chen menyipitkan matanya ke sebuah titik kecil di bagian atas langit-langit gua.Seperti ada batu keemasan yang cahayanya temaram, tertanam di langit-langit gua.Ketika mata Yao Chen terus menatap ke batu yang tertanam itu, mendadak saja batu keemasan tersebut lepas dari langit-langit dan melesat masuk ke tengah dahi Yao Chen.“Argh!” Yao Chen terkejut bukan main dan memejamkan mata sebagai gerakan refleks ketika ada benda menerjang cepat ke wajahnya.Saat membuka mata, dia tidak menemukan apa pun.‘Ke mana batu emas tadi?’ Dia sampai meraba-raba dahinya. ‘Sepertinya tadi menerjang ke dahiku. Kupikir aku tamat karena tertembak batu di dahi.’Tak menemukan batu tadi, maka Yao Chen memutuskan meneruskan kembali meditasinya. Dia harus rajin berkultivasi agar tingkatnya naik dan tak lagi menjadi bulan-bulanan murid sekte.“Hm.” Yao Chen menyelesaikan kultivasi tenangnya dan membuka mata. ‘Sepertinya sudah berganti hari.’Dia pun keluar gua dan mem
‘Apakah benda aneh itu masuk ke tubuhku?’ Yao Chen heran, karena dia mengira batu keemasan menghilang ketika hendak menabrak dahinya, apalagi saat itu dia memejamkan mata saking refleksnya.Kini, tubuhnya seperti terbakar, auranya membumbung tinggi.“Argh!” Yao Chen menggeram keras ketika dia meninju ujung pedang yang terarah padanya.Trang!Pedang lawan patah menjadi dua!“Hah?” Empunya pedang sampai melongo tak percaya.Sementara, pedang selanjutnya maju ke Yao Chen.Krakk!Kembali, ada pedang yang patah seiring tinju Yao Chen bertabrakan dengan pedang tersebut.“Uwaaagh!” Empunya pedang terpental karena energi tinju Yao Chen memukul dadanya, membuat dia terbang belasan meter jauhnya.Saat ini, Yao Chen seakan dikuasai energi aneh, matanya memerah dengan darah nyaris mendidih menggelegak.“Jangan takut! Cincang dia sampai bagian terkecil!” Pengikut Yong terus meneriakkan kalimat penyemangat. “Hekkhh!”Baru saja pengikut Yong menyelesaikan ucapannya, tangan Yao Chen sudah mencekal le
‘Aku sudah naik tingkat! Yes! Naik tingkat!’ Yao Chen gembira bukan main. Tangannya terkepal di udara ketika menyerukan kegembiraannya meski di dalam hati. Gembira dengan naiknya tingkat basis kultivasinya, Yao Chen bangkit dari duduknya dan berniat kembali ke sekte. Namun, dia tiba-tiba tersadar akan sesuatu. ‘Tunggu dulu! Lidahku … sepertinya lidahku ….’ Yao Chen antara yakin dan tak yakin. Dia segera menggerakkan lidahnya. ‘Sudah tumbuh?’ Tak ingin tertipu pikirannya, dia membuka topeng dan meraba di dalam mulutnya. “Lidahku! Lidahku sudah tumbuh penuh! Tumbuh penuh dan normal! Ha ha ha!” Yao Chen tertawa keras sampai matanya berair saking bahagianya. “Apakah ini berkat tasbih tadi? Hm, mungkin saja! Bukankah benda ajaib begitu memang memiliki banyak manfaat? Ha ha! Untung saja aku datang ke hutan dan menemukan gua ini!” Yao Chen merasakan buncahan kegembiraan di hatinya. Kemudian, dia berlari kembali ke sekte ketika sinar mentari sedang menukik tajam ke alam. “Kak Yao!” Su
“Calon istri, pantatmu!” teriak kesal Sima Honglian.Sejak datang baik-baik ke Kerajaan Phoenix, dia langsung disekap dan dibatasi pergerakannya di Ruang Penyegelan yang memiliki formasi pengurung level tinggi yang tak bisa dia tembus.Dhaarrr!Ledakan dahsyat mengguncang Ruang Penyegelan saat tiga sosok bertarung dalam kecepatan tinggi!Yao Chen dan Sima Honglian bergerak seperti kilat, menyerang dari berbagai arah, tetapi Hong Tian menangkis semua serangan mereka dengan nyala api emasnya!Klaaang! Klaaang! Dhaaarr!Cahaya merah, biru, dan emas bersilangan di udara, menciptakan gelombang kejut yang menghancurkan pilar-pilar batu di sekitar mereka.Namun, di tengah pertarungan itu, Yao Chen mendadak terkejut! ‘Lian Lian ternyata sudah mencapai tahap itu!’Dari belakang tubuh Sima Honglian, sebuah figur phoenix raksasa mulai muncul.Bukan sekadar bayangan api … tapi seolah-olah makhluk itu hidup!"Lian Lian ... kau ...?" Yao Chen termangu.Dari sosok Kaisar Manusia dan Gao Long, dia me
Suara ledakan mengguncang istana dalam. Dari luar, siluet seseorang melangkah dengan tenang ke dalam Ruang Penyegelan. Setiap jejak kakinya mengeluarkan panas yang membakar lantai batu.Yao Chen segera menoleh, pupil matanya menyipit. Aura lawan yang datang ini jauh lebih berbahaya dibandingkan Hong Weijian!Pria itu mengenakan jubah merah keemasan dengan sulaman api phoenix yang berkilauan. Rambutnya panjang berwarna merah gelap, dan di antara alisnya terdapat tanda berbentuk nyala api. Tatapannya tajam, penuh kepercayaan diri."Pangeran Hong Tian!" Sima Honglian bergumam pelan di dalam segel.Yao Chen langsung paham. Pasti ini putra tertua Kaisar, pewaris utama Tahta Kerajaan Phoenix!Hong Tian menatap sekilas ke arah adiknya yang terkapar tak berdaya, lalu beralih ke Yao Chen.“Kau mengalahkan adikku dalam waktu singkat. Aku akui, kau punya kemampuan.” Suaranya tenang, tapi penuh tekanan yang menyesakkan.Yao Chen mengepalkan tinjunya. Angin di sekelilingnya mulai berputar, kilatan
Yao Chen langsung berbalik, matanya menyipit penuh kewaspadaan.Pangeran berjubah ungu itu melangkah ke dalam Ruang Penyegelan dengan tenang, tetapi tekanan aura yang dia pancarkan seperti gunung yang menekan."Aku tak tahu dari mana bocah sepertimu mendapatkan keberanian untuk menyusup ke tempat ini, tapi kau sudah terlalu jauh." Suaranya rendah, berisi ancaman dingin.Yao Chen tetap tenang. Matanya melirik cepat ke arah Sima Honglian yang masih terperangkap di dalam formasi. Butuh waktu dan tenaga untuk menghancurkannya, dan sekarang ada ancaman besar di hadapannya.“Siapa kau?” tanya Yao Chen, meskipun dia sudah bisa menebak jawabannya.Pangeran itu tersenyum tipis, tetapi sorot matanya penuh dengan kesombongan. “Hong Weijian, putra kedua dari Kaisar. Dan kau … hanyalah seorang penyusup bodoh yang akan mati di tempat ini.”Swoosshh!Dalam sekejap, Hong Weijian menghilang dari tempatnya. Yao Chen tak sempat bereaksi sebelum tinju yang dipenuhi Qi Bumi menghantam dadanya!Buuummm!Tu
‘Sial!’ umpat Yao Chen di hatinya.Buummm!Yao Chen terlempar jauh, menghantam pilar di belakangnya.Kraaaakkk!Debu berhamburan, dan rasa nyeri menjalar di sekujur tubuhnya.‘Sialan! Orang ini benar-benar monster!’ geramnya.Sedangkan Wei Zhong memegang luka di bahunya dan tertawa kecil. "Jarang sekali aku terluka dalam pertarungan. Tapi sepertinya kau tak akan bertahan lama."Yao Chen bangkit, napasnya sedikit berat. Dia harus mengubah strategi.Dalam sekejap, dia mengeluarkan sebutir Pil Penghancur Jiwa dari lengan bajunya dan menghancurkannya di udara.Bubuk pil itu bertebaran, dan dalam hitungan detik, gelombang energi jiwa yang kacau menyelimuti seluruh ruangan.Wei Zhong mengerutkan kening. "Apa yang kau lakukan?"Yao Chen tidak menjawab dan hanya tersenyum samar, lalu mengaktifkan Kekuatan Hukum Ruang!Dalam sekejap, gravitasi di ruangan itu berubah. Wei Zhong merasakan tubuhnya melambung ke udara tanpa kendali, seolah-olah ruang di sekitarnya telah dibengkokkan!"Keparat! Kau
“Siapa kau?!”Sebuah suara berat menggema di lorong.Yao Chen berbalik dan melihat seorang pria paruh baya dengan pakaian penjaga istana tingkat tinggi. Mata pria itu menyipit curiga, tangannya sudah menggenggam pedang panjang.‘Sial!’ umpatnya dalam hati.Tidak ada lagi pilihan.Dengan satu gerakan, Yao Chen melempar Pil Ledakan Api ke lantai. Ledakan api langsung memenuhi ruangan, menciptakan kabut tebal.Menggunakan kekacauan itu, Yao Chen melesat ke depan dan menekan telapak tangannya ke ukiran naga di pintu.Buumm!Gelombang energi murni dilepaskan, dan pintu besar itu bergetar sebelum perlahan terbuka.Di dalamnya, duduk di tengah lingkaran formasi penyegelan, adalah Sima Honglian.Rambut merahnya tergerai, matanya tertutup, tetapi auranya tetap kuat meskipun terlihat lemah.Yao Chen mengepalkan tangannya. “Aku berhasil menemukannya! Lian Lian!”Namun, sebelum dia bisa melangkah masuk, suara tawa dingin terdengar dari belakangnya.“Aku sudah menunggu seseorang mencoba ini.”Kemu
Malam telah larut ketika Yao Chen bergerak seperti bayangan di sepanjang atap bangunan luar istana. Berkat Teknik Langkah Hantu yang diperkuat dengan Kekuatan Hukum Ruang, jejaknya hampir tak terdeteksi, bahkan oleh para penjaga dengan persepsi tinggi.‘Dari peta yang aku dapatkan dari Hong Yufan, jalur paling aman adalah melalui Lorong Siluman—sebuah terowongan rahasia yang hanya digunakan keluarga kerajaan dalam situasi darurat.’ Dia membatin.Dengan hati-hati, dia melompat turun dari atap ke halaman istana dalam, bersembunyi di balik bayangan pilar besar. Seorang penjaga sedang berpatroli, tombaknya berkilat di bawah cahaya lentera.‘Aku tak punya waktu untuk berlama-lama!’ tegasnya di hati.Yao Chen mengambil sebutir Pil Tidur dan meniupkan bubuknya ke arah penjaga. Begitu bubuk itu mengenai wajahnya, mata penjaga itu langsung mengatup, tubuhnya ambruk tanpa suara.‘Bagus!’Yao Chen segera bergerak, membuka pintu masuk rahasia Lorong Siluman yang tersembunyi di balik patung naga e
Pagi di Kediaman Hong Yufan ….Mentari baru saja muncul di ufuk timur, menyinari istana Phoenix dengan cahaya keemasan yang megah.Namun, di dalam kediaman Hong Yufan, suasana masih lengang. Sang pangeran masih tertidur lelap, efek dari Ramuan Pemikat Sukma malam sebelumnya belum sepenuhnya menghilang.Yao Chen duduk dengan tenang di kursi dekat meja, menatap pangeran itu dengan tatapan tajam.Pikirannya masih berputar-putar pada informasi yang didapat semalam.‘Seseorang yang tidak disebutkan namanya, pusaka api suci, dan seorang tahanan di istana dalam. Kemungkinan besar itu adalah Lian Lian.’Namun, hanya sekadar dugaan belum cukup.‘Aku butuh kepastian!’Dengan gerakan halus, Yao Chen mengeluarkan pil kecil yang sudah dicampur dengan Ramuan Pemikat Sukma dan meletakkannya di samping secawan anggur.Dia yakin bahwa setelah bangun tidur, Hong Yufan pasti akan meminum sesuatu untuk menghilangkan rasa kantuknya.Benar saja.Tak lama kemudian, Hong Yufan mengerang pelan, matanya berked
“Oh? Bisakah kau katakan pada alkemis kepercayaanmu ini?” pancing Yao Chen dengan mata berbinar karena tau bahwa sebentar lagi dia akan mendapatkan informasi yang diinginkan.Hong Yufan menatap kosong sejenak, matanya sedikit berkabut, efek dari Ramuan Pemikat Sukma mulai bekerja. Tubuhnya terasa lebih ringan, pikirannya sedikit melayang, dan tanpa sadar, dia mulai berbicara lebih bebas dari biasanya.“Ada sesuatu ... sesuatu yang bahkan tak semua bangsawan tau,” ulang Hong Yufan dengan suara lirih.Yao Chen tetap bersikap tenang, tetapi di dalam hati, dia waspada. Dia tidak bisa bertindak gegabah, harus menggiring percakapan ini tanpa membuat Hong Yufan curiga.Dengan gerakan santai, dia menuangkan anggur ke cawan Hong Yufan, mendorong pria itu agar semakin larut dalam pengaruh ramuan.“Benarkah? Apa sesuatu yang begitu rahasia hingga bahkan para bangsawan tidak mengetahuinya?” Yao Chen bertanya dengan suara lembut, seolah sekadar berbasa-basi.Hong Yufan memiringkan kepalanya, lalu
‘Bagus! Akhirnya aku bisa cepat menarik perhatian istana Phoenix!’ serunya penuh kegirangan di hati.Yao Chen tau, ini adalah kesempatan emasnya untuk masuk lebih dalam ke jantung kerajaan.Dia menerima tantangan itu dengan senyum penuh percaya diri. “Tentu saja, Yang Mulia. Aku hanya butuh tempat yang tenang dan beberapa bahan dasar.”Maka, Yao Chen mengikuti Hong Yufan masuk ke lingkungan istana kerajaan. Dia tetap bersikap bersahaja agar tidak menimbulkan kecurigaan. Hingga akhirnya dia tiba di sebuah istana kecil yang dia yakini sebagai tempat hunian pribadi Hong Yufan.Hong Yufan melambaikan tangannya, memerintahkan pengawalnya untuk membawakan bahan-bahan alkimia seperti yang diminta Yao Chen.“Kau akan kubawa ke aula khusus dan akan ada beberapa temanku yang akan ikut menyaksikanmu membuat pil.” Hong Yufan memutuskan.“Sesuai yang Yang Mulai inginkan.” Yao Chen membungkuk agar Hong Yufan senang dengan sikap patuhnya.Dalam waktu singkat, semua yang Yao Chen butuhkan telah disia