Setelah itu, Ling-Ling naik lebih dulu di anak tangga yang menuju ke atas, untuk diikuti oleh Chen Long, Zhu Yuan Zhang dan anggota pemberontak Serban Merah lainnya. Ling-Ling diandalkan untuk mengatasi jebakan karena pengetahuannya tentang tempat ini. Dia lahir dan besar di tempat ini, dan dia tahu setiap sudut dan celah di gedung ini.Seperti yang diduga, mereka menemukan beberapa jebakan di sepanjang jalan. Ada jebakan benang baja yang tipis, jebakan paku tajam, dan bahkan jebakan lubang perangkap. Namun, Ling-Ling berhasil melewati semuanya tanpa terluka diikuti oleh yang lainnya. Dia melangkah dengan hati-hati, dan dia selalu waspada terhadap bahaya.Akhirnya, mereka sampai di sebuah ruangan luas dan gelap. Di sana, mereka menemukan beberapa ruang lainnya yang gelap dan lembap. Ling-Ling mengatakan bahwa ruangan-ruangan ini adalah gudang senjata dari Lembah Patah Hati. Mereka masuk ke dalam ruangan dan menemukan banyak barang-barang perang di masa lalu. Ada senjata, amunisi
Saat pemberontak Serban Merah sedang berusaha mengambil harta karun Lembah Patah Hati milik keluarganya Ling-Ling, tiba-tiba ketua lembah datang bersama seekor ular besar. Ling-Ling langsung berteriak kalau ular itu adalah ular penjaga lembah yang sudah berumur ribuan tahun dan bertubuh sangat kuat serta bisa menyemburkan api dari mulutnya.Mendengar itu, Chen Long langsung tampil untuk melawan ular itu. Dia takut ular itu akan mencelakakan anggota Pemberontak serban Merah.Chen Long adalah seorang pendekar yang tangguh dan berani. Dia tidak takut menghadapi ular penjaga lembah. Dia mengambil pedang yang disodorkan Zhu Yuan Zhang dan menyerang ular itu.Ular penjaga lembah itu sangat kuat. Dia menyemburkan api dari mulutnya dan menyerang Chen Long dengan gigi dan cakarnya. Chen Long berhasil menghindari serangan ular itu, dan berusaha menyerang dengan Ilmu Tangan Pengacau Lautan.Demi beterbangan, dinding bergetar, tanah bergoyang seperti ada gempa bumi yang terjadi. Sehingga bahkan b
Terdengar suara gemuruh yang sangat kuat saat ular itu menggerak-gerak tubuhnya yang besar dengan serampangan sambil menyerang ke arah Chen Long sehingga Chen Long merasakan kekuatan paling besar yang pernah dia rasa, kini menghimpit tubuhnya. Sementara itu Ling-Ling yang sangat khawatir pada Chen Long, hanya bisa berteriak-teriak dari atas sana. Dia juga sudah meminta semua anggota Pemberontak Serban Merah untuk naik ke atas karena dia tahu saat ular itu sudah mengeluarkan kekuatan terakhirnya, maka ruangan ini akan hancur. Bahkan bukan hanya ruangan ini, tetapi seluruh istana dari Lembah Patah Hati ini, akan ikut hancur. Ling-Ling tahu kalau dia tetap ada di sini, maka dia juga akan tewas oleh kehancuran yang terjadi. Karena itu mau tidak mau, walaupun dia sangat mengkhawatirkan Chen Long, tapi dia tahu kalau dia tidak akan mampu menolong Chen Long.Karena itu, dia putuskan untuk naik ke atas untuk menyelamatkan dirinya. **Sementara itu, Chen Long merasa mendapatkan pukulan-pu
Beruntung bagi Chen Long karena sebelum dia jatuh ke dalam jurang yang sangat dalam tubuhnya sudah dibelit oleh sebuah kain yang dilemparkan oleh Xiao Liong Li. Sambil berpegangan pada tiang yang tidak ikut hancur ke bawah, Xiao Liong Li berhasil menangkap tubuh Chen Long sebelum tubuh Chen Long yang sedang pingsan itu jatuh ke bawah bersama ular yang sudah hancur setelah meledakkan tubuhnya dalam usahanya untuk menghancurkan Chen Long. Sebenarnya ular itu berusaha untuk menghancurkan diri dengan lawan. Dia berusaha untuk menghancurkan dirinya bersama Chen Long dalam usaha terakhirnya untuk menghancurkan lawannya. Hanya saja, sebelum tubuh ular itu hancur, inti kekuatan dari ular itu yaitu Mustika Semesta Alam, telah berhasil masuk ke dalam tubuh Chen Long, setelah Chen Long berhasil menggigit dan menelan mustika itu masuk ke dalam tubuhnya. Mustika yang masuk ke dalam tubuhnya, membuat kehancuran yang terjadi hanya bisa menghancurkan ular itu tanpa Chen Long ikutan hancur. Itu ka
Keromantisan Chen Long dan Xiao Liong Li memang tidak bisa disembunyikan. Mereka selalu terlihat saling mencintai dan saling perhatian satu sama lain. Hal ini tentu saja menarik perhatian, baik dari kaum pria maupun wanita di sepanjang perjalanan mereka berdua.Kaum pria yang menyukai wajah Xiao Liong Li, tentu saja merasa iri. Mereka ingin memiliki Xiao Liong Li untuk diri mereka sendiri. Tapi mereka menyerah saat melihat kemesraan yang diumbar Chen Long dan Xiao Liong Li.Kaum perempuan yang menyukai Chen Long juga merasa iri. Mereka ingin memiliki Chen Long untuk diri mereka sendiri. Ada di antara mereka yang bahkan mencoba untuk mendekati Chen Long atau bahkan mencoba untuk merusak hubungannya dengan Xiao Liong Li.Tapi, semuanya tidak berhasil. Cinta Chen Long dan Xiao Liong Li terlalu kuat untuk mereka.Buyung Hoa sendiri, cuma bisa mengikuti dari jauh, sambil berharap akan ada kesempatan baginya untuk kembali mendekati Chen Long. dan dia akan selalu setia menunggu Chen Long hin
Chen Long menduga kalau kakak seperguruan dari ayahnya itu bukan lain daripada Chen Kuan Thai, si Pendekar Angin dan Awan, murid pertama Paman Kak. Tapi untuk memastikan semuanya, dia bertanya juga, "lalu siapa nama kakak seperguruan Ayahku itu?""Namanya adalah Chen Kuan Thai, si Pendekar Angin dan Awan yang sesudah kematian ayahmu, langsung dinobatkan menjadi Bengcu atau pemimpin dunia persilatan oleh para pendekar golongan putih di seantero dunia persilatan"Aku akan berhadapan dengannya. Di mana aku bisa menemukannya?" tanya Chen Long berapi-api. "Jangan lakukan itu!""Tapi mengapa?" tanya Chen Long tidak puas. "Dengan dia sudah menjadi Bengcu, maka akan ada banyak pendekar yang harus kamu lewati dulu sebelum berhadapan dengannya. Ini adalah hak preogratifnya sebagai seorang Bengcu.""Aku tidak takut! Kalau mereka memang berusaha melindungi orang jahat itu, maka mereka akan berhadapan denganku!" tegas Chen Long. "Tapi salah paham antara mereka dan ayahmu akan berlanjut kepadam
Hari ini dimulai Pibu atau pertarungan satu lawan satu di antara sesama tokoh persilatan untuk menentukan siapa yang lebih jago daripada yang lainnya. Pertarungan para jago ini diadakan di markas pendekar, markas dari pemimpin dunia persilatan yang sekarang ini dipegang oleh Pendekar Angin dan Awan. Ada banyak jago yang diizinkan untuk mengikuti pertarungan dengan sistem gugur ini, siapa yang kalah kaka langsung keluar dari arena pertarungan. Tidak jarang ada banyak jago yang mati dalam pertarungan karena sengitnya pertarungan sehingga menyebabkan ada salah satu di antara para jagoan yang mengikuti pertarungan ini yang mengalami kematian di atas arena pertarungan. Sistem yang diadakan juga adalah sistem menantang, jadi, siapapun bisa menantang lawannya. Hanya saja kalau orang yang mengikuti pertarungan tidak menantang lawannya maka lawannya akan ditentukan oleh panitia. Biasanya para penantang yang belum memiliki nama akan menantang tokoh-tokoh yang sudah memiliki nama di dunia
Chen Long melihat aroma kemarahan di wajah Xiao Liong Li saat dia mendekati Xiao Liong Li. Xiao Liong Li menutupi wajah cantiknya dengan caping ditambah dengan kain sehingga orang luar tidak bisa melihatnya kecuali Chen Long yang memiliki mata tajam karena tingkat tenaga dalamnya.Juga karena Chen Long berdiri di dekat Xiao Liong Li sehingga dia bisa melihat wajah Xiao Liong Li yang terlihat diliputi oleh amarah yang memuncak itu. "Aku akan membunuhnya! Aku akan membunuh Ge Fei!" kata Xiao Liong Li sambil menggertakkan giginya. "Kamu kan tidak ikut pibu. Biar aku yang membunuhnya. Aku akan menantangnya kalau dia berhasil melewati pertarungan ini dan aku akan menghabisinya," bisik Chen Long. "Tapi ingat, Chen Long. Kamu pernah berjanji kepada Paman Kam untuk tidak pernah bertarung dengan orang-orang Tong Lam Pai. Iya kan?Sementara aku tidak pernah menjanjikan hal demikian kepada Paman Kam. Jadi, biar aku yang menghadapinya di luar arena."Chen Long terdiam. Dia teringat akan janjin