Beranda / Pendekar / Pendekar Romantis / Bab 271: Sembara di Keroyok

Share

Bab 271: Sembara di Keroyok

Penulis: mrd_bb
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Maaf Ki Jampo, kami menerima saran dan masukannya, tapi gerakan ini sudah sangat matang, kami tak mau mundur selangkah pun?” Ki Atu terlihat ngotot dan membantah semua nasehat menteri senior ini.

Kemudian terdengarlah teriakan dan juga bantahan, yang intinya mereka setuju dengan keinginan Ki Atu dan menolak semua nasehat sang menteri yang seharusnya mereka hormati.

Suasana mulai panas dan tak terkendali, Sembara pun ikutan tegang karena beberapa orang mulai berteriak agar menangkap menteri ini, karena dianggap tak sehaluan dengan tujuan mereka.

Sembara langsung berdiri di depan Menteri Ki Jampo setelah minta izin terlebih dahulu.

“Tenang semua, kalau memang gerakan kalian ini demi rakyat, kenapa harus menahan tuan menteri, ingat siapapun yang ingin menyentuh beliau, kalian akan berhadapan denganku,” Sembara yang pada dasarnya mulai jengkel hilang juga kesabarannya.

Sembara sengaja mengerahkan tenaga dalamnya hingga beberapa orang orang kaget dan jantungnya mereka berdebar, terutama y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pendekar Romantis   Bab 272: Putri Safea dan Putri Dewi

    Sembara tahu serangan dari Putri Remi dan Ki Kiji, tapi dia juga kaget bukan main saat melihat ada dua orang melayang tak kalah cepatnya dari pembokongnya itu. Kedua bayangan ini langsung memapakai dua serangan yang ditujukan pada Sembara.Putri Remi harus bersalto hingga 5 kali saat orang yang memapaki serangannya memukul lebih keras, sedangkan Ki Kiji sempat berputar lalu jatuh bedebuk di tanah, dan dia langsung kena mental matanya berkunang-kunang seketika.Berbarengan dengan itu, Sembara berteriak keras dan Ki Atu dan Ki Suga terjungkal ke tanah, kini di dekat Sembara berdiri dua orang wanita yang tadi memapaki bokongan itu.Satu orang terlihat setengah tua, dan yang di samping kanan berusia muda serta sangat cantik, Sembara sempat kaget bukan main, karena gadis muda yang berada di samping kanannya sangat mirip…Putri Zasa.Namun semuanya terlihat menghormat dan menjura, saat melihat seorang wanita cantik dan terlihat agung bersuara.“Stop…hentikan perkelahian ini!” suaranya lembut

  • Pendekar Romantis   Bab 273: Dituduh Memberontak

    “Saudara-saudara sekalian, aku akan mengenalkan siapa yang mendampingiku, yang pertama dia adalah Putri Dewi, anak sulung dari kakakku, Putri Amali dan mendiang Jenderal Lipa, dan yang kedua Nyi Ronde, seorang dayang setiaku!”Setelah mengenalkan dua orang itu, keduanya kini berdiri dan mengangguk ke semua orang, Putri Safea juga mengenalkan pengawal-pengawalnya, yang ternyata mantan pengawal keluarga kerajaan saat Prabu Amal berkuasa dan tetap setia dengan anak-anak sang prabu ini.Semuanya memuji, baru seorang dayang dan kemenakannya saja sudah sedemikian lihai, bagaimana dengan kelihaian sang putri ini sendiri.Semua tahu, sejak kecil Putri Safea berbeda dengan kakaknya Putri Amali, sang putri cantik ini sangat menggandrungi ilmu kanuragan, sehingga tak heran kalau Putri Safea ini sangat sakti.Putri Safea juga mengatakan kakaknya yang juga ibunda dari Putri Dewi tak bisa datang karena kondisi kesehatannya.“Sebagaimana dikatakan anak buahku tadi, saat ini sedang terjadi ketegangan

  • Pendekar Romantis   Bab 274: Jati Diri Sembara Sudah Dikenali Putri Safea

    Sembara tertawa kecil, tanpa dia sadari gayanya begitu justru makin membuat Putri Dewi curiga, tapi gadis bangsawan tinggi ini tidak memperlihatkannya.Justru dengan gaya anggunnya yang menampakan dirinya seorang bangsawan tinggi putri ini tersenyum, tapi senyumnya seakan menertawakan kebohongan Sembara.“Aku akui, asalku memang dari Hilir Sungai, tapi aku bukan kalangan bangsawan…hanya kebetulan Bibi Nyai Dini, istri dari Ki Jampo memiliki suami bangsawan putri!” Sembara tetap menyembunyikan jatidirinya, karena ia tak ingin menimbulkan kecurigaan.Walaupun dia juga sudah terlatih sebagaimana layaknya seorang bangsawan, namun Sembara tetap sedapat mungkin menyembunyikan hal itu. Karena sadar ini bukan Hulir Sungai, tapi wilayah Kerajaan Surata.Padahal Putri Dewi sangat cerdas dan tak bisa di bohongi dengan gaya Sembara yang selalu bak rakyat jelata ini. Gaya sebagai seorang bangsawan tinggi ibaratnya turunan dan melekat pada diri Sembara, pastinya tak bisa di hilangkan begitu saja.P

  • Pendekar Romantis   Bab 275: Bertemu Dawina yang Sudah Berubah

    Namun Dawina sepertinya tak mengenali Sembara, karena Pendekar Romantis ini sedang dalam pakaian penyamaran, hanya dia merasa aneh melihat ‘saudagar’ ini dari tadi selalu menatapnya.Tiba-tiba tanpa ada yang tau, melayanglah sebuah sendok ke arah Sembara, kecepatan sendok ini tak main-main, karena di lempar Dawina dengan tenaga dalam yang sangat kuat, bahkan Putri Dewi sendiri tak melihatnya, saking cepatnya gerakan yang dilakukan tangan Dawina ini.Namun, dengan tenang Sembara menyambut sendok itu, bak main sulap saja, sendok tersebut seakan lenyap dalam jubah baju penyamarannya.Sembara kini pura-pura tak melihat Dawina lagi, ia seakan-akan tak tahu tadi baru saja di serang, kini ia terlihat malah aseek ngobrol dengan Putri Dewi.Sembara sengaja tak ingin melihat kekagetan wajah Dawina, yang tak menyangka orang yang dia serang justru lebih hebat lagi. Yakni menerima dengan kecepatan yang sangat luar biasa, seakan mengibas seekor lalat saja dan sendok itu lenyap dalam jubah bajunya.

  • Pendekar Romantis   Bab 276: Naga Merah Dibalik Rencana Kudeta

    Sembara yang kaget sendiri dengan ucapannya barusan tak bisa lagi menarik omongannya, sebaliknya Dawina kini tertawa kecil.“Nahh sebaiknya kamu menyerah saja, ikut bergabung, tak perlu kita harus berkelahi hanya gara-gara putri itu. Tak kangenkah kamu dengan permainan panas kita dulu Sembara?” pancing Dawina senyum-senyum nakal. Hingga Sembara bingung sendiri, apakah ini mengejek ataukah benaran Dawina ingat masa-masa indah mereka dulu.“Dawina…begini saja, kamu dan teman teman kamu itu lepaskan Putri Dewi, aku akan suka rela menyerah…hmm soal kangen…tentu saja!” Sembara juga mulai jalankan siasat.Tapi dia kecele justru Dawina sangat pintar dan cerdik.“Oh yaa…baiklah kalau begitu,” lalu Dawina mendekatkan kudanya dengan Sembara dan setelah dekat tanpa Sembara duga Dawina, tiba-tiba malah pindah ke belakangnya duduk di kudanya lalu memeluk tubuh kokohnya.Dawina lalu berbisik ke telinga pemuda romantis ini, bahkan meniup-niup daun telinga Sembara, hal yang dulung sering dia lakukan

  • Pendekar Romantis   Bab 277: Dawina Ternyata Pembunuh Putri Zasa

    Sembara kini kembali ke kamar, setelah rapat singkat itu bubar dan terdengar langkah kaki semua keluar dari ruangan ini.Dawina kembali ke kamar di mana dia menyekap Sembara, wajah gadis ini makin dingin, karena Pangeran Hasom memberinya waktu sampai besok pagi, harus bisa membujuk Sembara mendukung gerakan mereka.Karena paling lambat 10 hari dari sekarang, Pangeran Hasom sudah bertekad akan menyerbu ibukota kerajaan dan berniat mengambil alih tahta dari ayahnya sendiri.Bila gagal, maka Dawina di perintahkan memenggal leher Sembara di hadapan mereka semua yang hadir dalam rapat tadi, sebagai bukti loyal pada Pangeran Hasom.Andai saja semua tahu kalau Sembara ini anak dari Prabu Malaki, sudah bisa dipastikan Sembara akan di eksekusi saat itu juga, karena Prabu Durja sangat dendam bukan alang kepalang pada ayahnya. Gara-gara kekuasannya di rebut kembali Prabu Malaki dengan bantuan rakyat dan pasukan Hilir Sungai yang membelot.Dawina kini duduk di kasur dekat Sembara yang masih pura-

  • Pendekar Romantis   Bab 278: Rasa Sayang Berubah Jadi Ngeri

    “Kamu kenapa Sembara…kok kembali mabuk-mabukan, kumat lagi yaa?” sindir Dawina, sambil turun dari ranjang dan berpakaian pelan-pelan, menutupi tubuhnya yang putih mulus dan barusan tadi di geluti Sembara.“Kenapa sih kamu harus membunuh orang yang tak berdosa Dawina?” Sembara balik bertanya, sambil menatap wanita cantik ini, andai saja hati Sembara tak kesal, melihat Dawina berpakaian begitu pastinya menimbulkan seleranya lagi untuk bercinta.Tubuh Dawina yang harum dan gemoy membuat Sembara tak bosan-bosannya mencumbunya, tapi teringat nasib tragis Putri Zasa, Sembara langsung mentah.“Apakah kamu kenal dengan Putri Zasa…hmm…ku dengar kamu pernah menyelamatkannya, jangan-jangan kamu dan dia ada skandal ya?” Dawina terlihat kesal dan matanya menyiratkan sesuatu yang aneh, yakni cemburu.“Aku bertanya, kenapa kamu malah balik tanya?” Sembara terlihat mulai kesal.“Kamu yang aneh, kenapa saat aku sebut nama Putri Zasa, sikapmu malah berubah, ingat Sembara, siapapun yang menentang geraka

  • Pendekar Romantis   Bab 279: Hampir Putri Dewi Ternoda

    Sembara sengaja tak mau membawa Putri Dewi ke penginapan mereka sebelunnya, dia membawa ke sebuah tempat yang sepi dan dianggapnya aman, serta tak terlacak Dawina ataupun Putri Remi serta kaki tangannya.Setelah di rasa aman, menjelang pagi Sembara menemukan sebuah kuil, yang terletak sangat jauh dari ibukota Serawak dan ia yakin Dawina cs tak bakal mampu menemukan tempat ini. Cuaca masih reman-remang, belum terlalu terang.Namun karena kesaktiannya, Sembara bisa melihat seutuhnya tubuh Dawina, dan pakaiannya masih acak-acakan, sebab saat dia bawa pergi dari sekapan anak buah Putri Remi, Sembara tak sempat memperbaiki pakaian Putri Dewi.Sembara lalu meletakan pelan-pelan tubuh Putri Dewi dan saat melihat bagian depan pakaian putri ini terbuka, Sembara dengan hati-hati langsung memperbaikinya, ia menahan hatinya karena pakaian dalam putri ini terlihat sangat jelas.Tiba-tiba, plakkkk…tamparan keras di sertai tenaga dalam mampir ke pipi Sembara, beruntung secara otomatis Sembara yang s

Bab terbaru

  • Pendekar Romantis   Bab 556: Pernikahan Megah dan Pergantian Kekuasaan

    Yang bercadar satunya yang ternyata Putri Milina juga melepas penutup wajahnya, hingga Malaki bengong melihat kecantikan si putri ini. Putri Milina mendekati Malaki dan memeluk bocah tampan ini. “Kamu siapa..?” Malaki menatap bengong melihat si putri jelita ini. “Malaki…ayo beri hormat pada calon kakak ipar kamu…Putri Milina!” Putri Dafina mendekat dan Putri Milina langsung bersujud di hadapan wanita yang masih cantik jelita ini. Putri Dafina buru-buru mengangkat calon mantunya ini dan memeluk erat, sambil mengecup pipi glowing Putri Milina, sehingga si putri jelita ini terharu, tak menyangka orang tua kekasihnya sehangat dan se ramah ini. Setelah memeluk Putri Remi, Sembrana juga bersujud di hadapan ayahnya Pangeran Remibara dan langsung di tarik ayahnya agar berdiri. Lalu keduanya di ajak masuk ke dalam Istana Pasir Berlumpur, Putri Remi sangat senang bertemu kembali dengan Putri Milina. Kedua gadis jelita yang berbeda usia hingga 4 tahunan ini bak sahabat lama, selalu bersenda

  • Pendekar Romantis   Bab 555: Bikin Kaget Ortu dan Dua Adik

    “Dia ayah kandungku…kenapa aku harus kualat dengan dirimu? Siapakah kamu sebenarnya?” Sembrana bertanya heran, hingga amarahnya jadi turun seketika.“Aku Jalina dan dia adikku Jalini, asal kamu tahu, kami berdua bekas istri ayahmu, tangan kami buntung karena dulu membela ayah kamu itu!”Sembrana sampai terdiam saking kagetnya, masa ayahnya punya istri kedua wanita ini, walaupun kini sudah tua, memang masih terlihat bekas-bekas kecantikannya, tapi penampilan keduanya agak menor.“Hmm…begitu yaa…baiklah, aku ampuni jiwa kalian hari ini, sekarang juga pergilah dari sini, karena tempat ini milik sahabatku 3 Pendekar Tikus Kuburan yang kalian rampas dulu!” sungut Sembrana.Sembrana lalu berpaling ke arah Ki Paju yang celakanya masih hidup, karena dia memiliki ilmu kanuragan yang hebat.Sangat mengerikan melihat tokoh jahat ini dalam kondisi yang mengenaskan, tubuhnya terlihat masih berkelonjotan, dari mulutnya terdengar suara seperti babi di sembelih, matanya melotot menahan penderitaannya

  • Pendekar Romantis   Bab 554: Tuntaskan Dendam

    “Hmm…kamu pasti sudah lupa, saking terbiasanya berbuat kejahatan, lupakah kamu di Kampung Marawis dulu, kamu hampir saja memperkosa seorang wanita yang ku sayangi, lalu dengan kejam menyeret tubuh seorang bocah, hingga hampir mati…?”Ki Paju terdiam sesaat, mata julingnya terus menatap wajah pemuda ini, bahkan 3 Pendekar Tikus Kuburan juga terdiam.Termasuk Putri Milina yang kini muncul dari persembunyiannya, hingga anak buah Ki Paju melotot melihatnya.Mereka bak melihat seorang bidadari keluar dari empang, mereka tak memperdulikan Ki Paju yang masih melongo, serta 3 pendekar tikus kuburan yang menatap Ki Paju, mereka lebih aseek menatap wajah si jelita ini.“Huhh sudah ratusan bahkan mungkin ribuan wanita yang ku perkosa, lalu ku bunuh, aku tak kenal siapa kamu, juga wanita dan bocah yang kamu omongkan!” sentak Ki Paju.Blarrrr…sebuah pukulan dingin langsung Sembrana lontarkan, akibatnya tubuh Ki Paju terjengkang dan menimpa teras bangunan ini.Teras ini hancur berantakan, tubuh Ki

  • Pendekar Romantis   Bab 553: Tak Sengaja Bertemu Pembunuh Ibunda

    Sembrana terpaksa menghentikan aksinya, walaupun Putri Milina terlihat mulai terpancing dan pasrah.Sebagai pendekar sakti, pemuda ini mendengar suara kresek-kresek walaupun masih jauh, tapi agaknya sedang menuju ke tempat mereka.“Bangun sayang, kayaknya kita kedatangan tamu!” bisik Sembrana, hingga Putri Milinna kaget dan buru-buru bangkit sambil merapikan pakaiannya.“Pangeran Sembranaaa…!” teriak seseorang dengan logat agak-agak ngondek.Ternyata yang datang adalah Ki Jerink dan dua rekannya, si Jenggot serta si Gendut, alias 3 pendekar tikus kuburan.Sembrana dan Putri Milina kini sudah berdiri menyambut ke tiganya.“Hadeuhh capek dehh, kalian berdua cepat banget lari-nya!” Ki Jerink terlihat ngosan-ngosan.Hingga Putri Milina senyum sendiri melihat pria yang agak melambai tapi pintar merias ini, lucu sekali di matanya.“Ki Jering, Ki Gendut dan Ki Jenggot ada apa kalian menyusul kami?” Sembrana menatap ketiganya bergantian.“Maaf sebelummya Pangeran Sembrana, Tuan Putri Milina,

  • Pendekar Romantis   Bab 552: Merantau Berdua, Putri Milina Tetap Cemburu!

    Wanita kalau di tembak terang-terangan akan malu, begitu juga dengan Putri Milina, si jelita ini malah meninggalkan Sembrana.Bukan merajuk atau marah, justru merasa jengah dan bingung harus berbuat apa, padahal dulu saat bersama selama 3 tahunan dalm sebuah gua, mereka bak lintah selalu lengket dan tak mau jauh-jauhan.Melihat hal ini pemuda inipun cepat-cepat menyusul dan menggandeng tangannya adik angkatnya yang kini sudah di lamarnya, tapi belum ada jawaban ya atau tidak dari Putri Milina.Tapi Putri Milina langsung mengibaskan tangannya, karena kini mereka jadi pusat perhatian para prajurit, bahkan ada yang nakal mensuiti keduanya, sehingga wajah Putri Milina makin merah dadu.Begitu sampai di depan Pangeran Remibara, yang masih bersama Putri Remi dan Pangeran Dursana, Sembrana langsung bersujud di depan ayah kandungnya ini.Sebagai pendekar berpengalaman Remibara paham, ada sesuatu yang ‘spesial’ diantara dua orang muda ini, dalam hati tentu saja dia mendukung hubungan keduanya.

  • Pendekar Romantis   Bab 551: Pengakuan Ki Jarot yang Bikin Putri Milina Cemburu

    “Percuma kalian lari, kali ini aku tak bakal melepaskan kalian lagi!” Sembrana menebarkan ancaman sehingga kedua orang ini makin keder saja.Saat mereka mengeroyok pemuda ini saja dengan 6 orang sakti lainnya mereka keok, apalagi kini hanya berduaan.Ki Bado dan Ki Jarot saling pandang, lalu dengan cepat keduanya menerjang maju, keduanya mencabut pedangnya mengarahkan ke dada Sembrana.Sembrana menangkis dengan jurus bangkui menerkam elang, dan tiba-tiba hawa langsung berubah sangat dingin yang menyambar dari samping.Hal ini membuat Ki Badp dan Ki Jarot menggigil dan terhuyung. Sembrana melangkah maju dan menyambar keduanya.Ki Bado dan Ki Jarot memutar pedangnya, tapi keduanya kaget, hawa pukulan tangan Sembrana malah berubah kali ini, yakni serangannya menjadi sangat panas.Sembrana juga menangkis sehingga kedua pedang itu meleset, tiba-tiba Sembrana memekik keras, tubuhnya bergerak sangat cepat dan ia mendorongkan kedua tanga

  • Pendekar Romantis   Bab 550: Putri Milina Bantu Sembrana, Tinggalkan Ayahnya

    Sembrana kaget bukan main, tapi pemuda ini justru kagum dengan ayahnya yang tenang-tenang saja.“Pengecut…kalau sampai adiku dan sepupuku kalian penggal lehernya, maka sampai ke lubang neraka pun aku akan mencari kalian dan memotong-motong tubuh kalian, lalu tubuh kalian berdua ku berikan pada anjing liar di hutan!”Keras dan tegas ucapan Sembrana, hingga bikin kaget semua orang, bagaimana seorang keturunan Pendekar Tampan Berhati Kejam ini agaknya tak kalah ganas dengan ayahnya sendiri.Apalagi setelah kini mereka menyaksikan sendiri, bagaimana hebatnya kepandaian pemuda ini, yang tak berselisih jauh dengan Pangeran Remibara.“Sembrana…kamu tenang dulu, hmm…apa keinginan kamu Ki Jarot dan Ki Bado, sebutkan lah. Tak perlu kamu secara pengecut jadikan anakku dan kemenakanku sebagai tameng!” sela Remibara dengan suara pelan, tapi dengan intonasi kuat, karena pendekar ini menggunakan tenaga dalam.Melihat k

  • Pendekar Romantis   Bab 549: Sembrana Maju Wakili Ayahnya

    Setelah menghela nafas, Pangeran Remibara tersenyum melihat aksi sihir Ki Ucai, kalau orang lain memandang Ki Ucai bak monster yang menakutkan.Tapi bagi Remibara, kakek ini hanya samar-samar bentuk tubuhnya berubah dari semula, bukan seperti monster yang menakutkan.Sembrana pun sama, dia melihat Ki Ucai tetap seperti semula, bertubuh kurus dan berbaju pertapa, bukan seperti monster seperti yang ribut di suarakan ribuan orang yang terpengaruh ilmu sihir ini.Pengaruh batu mestika ular raksasa yang dia makan dulu, ternyata membuat batin dan kekuatan tenaga dalam Sembrana sangat kokoh, sehingga dia tak terpengaruh.Walaupun ada getaran-getaran kuat saat menatap wajah Ki Ucai, tapi Sembrana dengan sekali helaan nafas mampu membuang pengaruh itu.Termasuk Putri Milina, juga tak terpengaruh, dia sama dengan Sembrana, sudah memakan batu mestika itu, sehingga dia senyum-senyum saja melihat Ki Ucai.Tapi memandang kagum ke Pangeran Remibara yang terlihat tenang sekali dengan senyum tak lepas

  • Pendekar Romantis   Bab 548: Remibara Dikeroyok 8 Orang Sakti Sekaligus

    Tiba-tiba melayanglah 8 orang sekaligus ke atas panggung, yakni Pangeran Ki Jarah, diikuti Arya dan Arjun Kamandani, Pangeran Sultana, Pangeran Uyut, Ki Bado, Nyai Rumpi dan Ki Jarot. Dan mereka kini mengurung Pangeran Remibara di tengah-tengah panggung yang tak terlalu besar ini, semua orang langsung melongo. Sembrana yang melihat ini langsung gelisah, sehebat-hebatnya ayahnya, apakah sanggup melawan 8 orang sakti ini sekaligus? “Hmm…kamu telah menantang kami sekaligus, heii para undangan yang terhormat semuanya, kalian adalah saksi hari ini, di depan kita Pangeran Remibara menantang kami semua sebagai orang yang pun hajat dan mengganggu acara kita." "Jadi kalau dia kalah, jangan dibilang kami main keroyokan, karena si pangeran ini terlalu sombong, dan dialah yang duluan bikin perkara!” Ki Jarah ternyata sangat cerdik, dia mulai memainkan siasatnya liciknya, dia paham, kalau mereka maju satu persatu, maka nasib mereka tak bakal beda jauh dengan Kakek Kofa, yang barusan di perma

DMCA.com Protection Status