Beranda / Pendekar / Pendekar Romantis / Bab 265: Ranina Mencari Neneknya

Share

Bab 265: Ranina Mencari Neneknya

Penulis: mrd_bb
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Selama dua hari Ranina tidak mau keluar dari Istananya, dia benar-benar syok mengetahui latar belakang neneknya dan juga ayahnya yang dikatakan pemberontak.

Hari ketiga barulah Ranina keluar dari kamarnya, matanya masih merah, selama tiga hari ini nafsu makannya hilang drastis, walaupun hanya makan kue dan buah, tapi karena tubuhnya sudah terlatih kuat, fisiknya teta terjaga.

Nyi Sumpi, seorang dayang paling tua di Istananya mendekati Ranina dan menawarkan makanan, tapi si putri jelita ini hanya diam tak menyahut.

Tapi mata Ranina menatap ke wajah wanita yang mulai keriputan ini.

“Nek Sumpi…sudah berapa lama kamu jadi dayang?” Ranina mengajak dayang tuanya ini bicara.

“Sudah lama tuan putri, sudah hampir 30 tahun!”

“Berarti nenek lama melayani Putri Selasih, nenekku?”

“Iya tuan putri, hamba melayani tuan putri Selasih cukup lama, kenapa tuan putri, kenapa tiba-tiba bertanya soal itu?”

Tiba-tiba Ranina berdiri, dia lalu mengajak dayang tua nya ini ke kamarnya, Nyi Sumpi yang sudah beru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pendekar Romantis   Bab 266: Hubungan Sembara Ditentang Keluarga Kerajaan

    Kini Sembara sudah 1,5 bulanan meninggalkan Istana kerajaan dan di mana ia sebelumya berlakon menjadi anak bangsawan tinggi, karena statusnya sebagai Pangeran.Kini, walaupun pakaiannya tak lagi berjubah kebesaran saat seperti kerajaan, tapi diganti pakaian yang lebih ringkas dan simple, tapi tetap pakaiannya menunjukan kalau dia bukan pemuda biasa, karena kainnya jelas menunjukan dia dari strata tinggi.Aura kebangsawanannya tak bisa dilepaskan, bak melekat seperti lintah dalam dirinya, Sembara 4-5 bulan yang lalu berbeda 180 derajat dibandingkan dengan keadannya yang sekarang.Namun tentu ada yang berubah juga, Sembara tak lagi emosian, didikan ayahandanya selama lebih 2 bulan, sekaligus ilmu-ilmu dahsyat yang dia terima, membuat Sembara kini lebih banyak tersenyum dan tak lagi punya nafsu setiap musuh harus di bunuh.“Seburuk atau sejahat apapun musuh-musuh kamu, usahakan jangan gampang di bunuh, cukup kamu beri pelajaran agar tobat, gunakan ilmu kanuragan itu untuk menebar kebaika

  • Pendekar Romantis   Bab 267: Sembara Kaget Dengar Nasib Tragis Putri Zasa

    “Iyah…untung ayahku Pangeran Biju cepat sadar dan bertobat, memang jahat keturunan nenek Putri Selasih ini dan aku yakin bisa saja Putri Ranina ikut-ikutan kelak!” cetus Permaisuri Kinanti, yang masih teringat dulu sempat ingin di jodohkan dengan Pangeran Kurna.Tapi dia menolak dan akhirnya sempat di kurung di banteng kaum pemberontak, dan akhirnya mereka bertiga bertemu di dalam sel para pemberontak tersebut, lalu di tolong Prabu Malaki yang akhirnya jadi suami merek bertiga.Pembicaraan mereka terputus karena kedatangan Pangeran Dipa yang sangat tampan dan kini sudah berusia 15 tahun, lalu ikut nimbrung dengan ketiga ibunya yang masih cantik-cantik walaupun sudah berusia lebih 40 an tahun.Sembara lalu keluar dari persembunyiannya, pemuda yang sudah berusia lebih dari 23 tahun bersikap seolah-olah tak terjadi apa-apa.Dia tetap menunjukan wajah ceria dan seolah-olah tak terjadi apa-apa, sikapnya tetap menghormati ketiga ibu sambungnya.Dan ketika menyampaikan maksudnya yakni pamit

  • Pendekar Romantis    Bab 268: Bertemu Menteri Musuh Pangeran Hasom

    Saat Sembara ingin mengejar Dawina, tiba-tiba langkahnya tertahan, karena mendengar suara minta tolong wanita tadu. Sembara pun berbalik ke tempat tadi dan tak jadi mengejar Dawina.Saat melihat si pejabat ini nafasnya ngos-ngosan, agaknya dia terkena pukulan Dawina, Sembara langsung duduk bersila di belakang pejabat itu dan menyalurkan hawa murni, dia tahu si pejabat ini terkena pukulan jurus asmara milik Dawina.Sembara yang sudah menguasai 100 persen ilmu ini langsung menyalurkan hawa dingin dan pelan-pelan wajah di pejabat ini kembali normal, lalu terdengar ia muntah darah yang berwarna hitam.Sembara melepaskan tangannya dan memberi sebutir obat, dan tanpa banyak bicara di minum sang pejabat dengan air yang diambil wanita berkebaya ini.Kini sang pejabat itu sudah bisa menarik nafas lega, terbebas dari pukulan maut itu yang disarangkan Dawina yang saat itu mengenakan cadar. Pejabat ini ternyata punya ilmu silat lumayan, tapi tentu kalah jauh dengan Dawina.“Terima kasih tuan pend

  • Pendekar Romantis   Bab 269: Mulai Terlibat Persolan Kerajaan Surata

    Sembara langsung menunduk dan tak bisa menjawab pertanyaan Ki Jampo, namun orang tua yang sudah kenyang pengalaman hidup ini tersenyum, lalu menepuk bahu Sembara.“Anak muda, aku paham…kamu sebenarnya bukan pemuda sembarangan, tapi sengaja menyembunyikan sesuatu…kamu ikut kawal aku ke Ibukota Serawak, aku butuh tenaga kamu, gerakan pengambl alihan kekuasaan ini agaknya sangat berbahaya, karena sudah melibatkan tokoh-tokoh dalam dunia hitam persilatan, aku mohon kamu jangan menolak…dan satu hal lagi, kamu ku akui sebagai kemenakanku, agar tak ada yang mencurigai kamu, setuju!”Sembara mengangkat wajah, akhirnya setelah bertatapan, Sembara tak punya pilihan lain dan langsung mengangguk, selain faktor Dawina, dia juga benar-benar penasaran, siapa orang yang telah membunuh Putri Zasa.Juga dia sudah bersimpati pada pejabat tinggi yang ramah ini. Perwira yang menjadi komandan pasukan pengawal dikenalkan pada Sembara, dia bernama Perwira Zodan.Sesuai dengan keinginan Menteri Ki Jampo, semu

  • Pendekar Romantis   Bab 270: Gerakan Makar

    Begitu Ki Jampo masuk ke ruangan, semua berdiri dan memberi hormat, Ki Jampo langsung mengangguk dengan wibawanya yang kuat. Matanya menyapu semua yang hadir, sehinga semuanya buru-buru memberi hormat pada pejabat kerajaan yang sangat di berwibawa ini.Ki Atu lalu meminta semuanya duduk kembali, Ki Jampo kembali menatap satu persatu yang hadir, ada beberapa yang dia kenal, tapi banyak yang tidak.Dan kini diapun mendengarkan ucapan dari Ki Atu yang merupakan salah satu dari sepasang pedang putih atau sering juga juluki sepasang pedang setan, karena kehebatan mereka memainkan pedangnya.Sehingga julukan sepasang pedang setan lebih sering di ucapkan orang-orang, daripada sepasang pedang putih.Setelah berbasa-basi sambil mengenalkan semua yang hadir, Ki Atu mulai masuk ke inti pertemuan mereka yang agaknya sudah lama direncanakan, buktinya Ki Atu dan Ki Suga yang langsung menjemput Ki Jampo, yang menandakan ini bukan pertemuan biasa.“Tuan-tuan dan putri semua, seperti yang kita ketahui

  • Pendekar Romantis   Bab 271: Sembara di Keroyok

    “Maaf Ki Jampo, kami menerima saran dan masukannya, tapi gerakan ini sudah sangat matang, kami tak mau mundur selangkah pun?” Ki Atu terlihat ngotot dan membantah semua nasehat menteri senior ini.Kemudian terdengarlah teriakan dan juga bantahan, yang intinya mereka setuju dengan keinginan Ki Atu dan menolak semua nasehat sang menteri yang seharusnya mereka hormati.Suasana mulai panas dan tak terkendali, Sembara pun ikutan tegang karena beberapa orang mulai berteriak agar menangkap menteri ini, karena dianggap tak sehaluan dengan tujuan mereka.Sembara langsung berdiri di depan Menteri Ki Jampo setelah minta izin terlebih dahulu.“Tenang semua, kalau memang gerakan kalian ini demi rakyat, kenapa harus menahan tuan menteri, ingat siapapun yang ingin menyentuh beliau, kalian akan berhadapan denganku,” Sembara yang pada dasarnya mulai jengkel hilang juga kesabarannya.Sembara sengaja mengerahkan tenaga dalamnya hingga beberapa orang orang kaget dan jantungnya mereka berdebar, terutama y

  • Pendekar Romantis   Bab 272: Putri Safea dan Putri Dewi

    Sembara tahu serangan dari Putri Remi dan Ki Kiji, tapi dia juga kaget bukan main saat melihat ada dua orang melayang tak kalah cepatnya dari pembokongnya itu. Kedua bayangan ini langsung memapakai dua serangan yang ditujukan pada Sembara.Putri Remi harus bersalto hingga 5 kali saat orang yang memapaki serangannya memukul lebih keras, sedangkan Ki Kiji sempat berputar lalu jatuh bedebuk di tanah, dan dia langsung kena mental matanya berkunang-kunang seketika.Berbarengan dengan itu, Sembara berteriak keras dan Ki Atu dan Ki Suga terjungkal ke tanah, kini di dekat Sembara berdiri dua orang wanita yang tadi memapaki bokongan itu.Satu orang terlihat setengah tua, dan yang di samping kanan berusia muda serta sangat cantik, Sembara sempat kaget bukan main, karena gadis muda yang berada di samping kanannya sangat mirip…Putri Zasa.Namun semuanya terlihat menghormat dan menjura, saat melihat seorang wanita cantik dan terlihat agung bersuara.“Stop…hentikan perkelahian ini!” suaranya lembut

  • Pendekar Romantis   Bab 273: Dituduh Memberontak

    “Saudara-saudara sekalian, aku akan mengenalkan siapa yang mendampingiku, yang pertama dia adalah Putri Dewi, anak sulung dari kakakku, Putri Amali dan mendiang Jenderal Lipa, dan yang kedua Nyi Ronde, seorang dayang setiaku!”Setelah mengenalkan dua orang itu, keduanya kini berdiri dan mengangguk ke semua orang, Putri Safea juga mengenalkan pengawal-pengawalnya, yang ternyata mantan pengawal keluarga kerajaan saat Prabu Amal berkuasa dan tetap setia dengan anak-anak sang prabu ini.Semuanya memuji, baru seorang dayang dan kemenakannya saja sudah sedemikian lihai, bagaimana dengan kelihaian sang putri ini sendiri.Semua tahu, sejak kecil Putri Safea berbeda dengan kakaknya Putri Amali, sang putri cantik ini sangat menggandrungi ilmu kanuragan, sehingga tak heran kalau Putri Safea ini sangat sakti.Putri Safea juga mengatakan kakaknya yang juga ibunda dari Putri Dewi tak bisa datang karena kondisi kesehatannya.“Sebagaimana dikatakan anak buahku tadi, saat ini sedang terjadi ketegangan

Bab terbaru

  • Pendekar Romantis   Bab 556: Pernikahan Megah dan Pergantian Kekuasaan

    Yang bercadar satunya yang ternyata Putri Milina juga melepas penutup wajahnya, hingga Malaki bengong melihat kecantikan si putri ini. Putri Milina mendekati Malaki dan memeluk bocah tampan ini. “Kamu siapa..?” Malaki menatap bengong melihat si putri jelita ini. “Malaki…ayo beri hormat pada calon kakak ipar kamu…Putri Milina!” Putri Dafina mendekat dan Putri Milina langsung bersujud di hadapan wanita yang masih cantik jelita ini. Putri Dafina buru-buru mengangkat calon mantunya ini dan memeluk erat, sambil mengecup pipi glowing Putri Milina, sehingga si putri jelita ini terharu, tak menyangka orang tua kekasihnya sehangat dan se ramah ini. Setelah memeluk Putri Remi, Sembrana juga bersujud di hadapan ayahnya Pangeran Remibara dan langsung di tarik ayahnya agar berdiri. Lalu keduanya di ajak masuk ke dalam Istana Pasir Berlumpur, Putri Remi sangat senang bertemu kembali dengan Putri Milina. Kedua gadis jelita yang berbeda usia hingga 4 tahunan ini bak sahabat lama, selalu bersenda

  • Pendekar Romantis   Bab 555: Bikin Kaget Ortu dan Dua Adik

    “Dia ayah kandungku…kenapa aku harus kualat dengan dirimu? Siapakah kamu sebenarnya?” Sembrana bertanya heran, hingga amarahnya jadi turun seketika.“Aku Jalina dan dia adikku Jalini, asal kamu tahu, kami berdua bekas istri ayahmu, tangan kami buntung karena dulu membela ayah kamu itu!”Sembrana sampai terdiam saking kagetnya, masa ayahnya punya istri kedua wanita ini, walaupun kini sudah tua, memang masih terlihat bekas-bekas kecantikannya, tapi penampilan keduanya agak menor.“Hmm…begitu yaa…baiklah, aku ampuni jiwa kalian hari ini, sekarang juga pergilah dari sini, karena tempat ini milik sahabatku 3 Pendekar Tikus Kuburan yang kalian rampas dulu!” sungut Sembrana.Sembrana lalu berpaling ke arah Ki Paju yang celakanya masih hidup, karena dia memiliki ilmu kanuragan yang hebat.Sangat mengerikan melihat tokoh jahat ini dalam kondisi yang mengenaskan, tubuhnya terlihat masih berkelonjotan, dari mulutnya terdengar suara seperti babi di sembelih, matanya melotot menahan penderitaannya

  • Pendekar Romantis   Bab 554: Tuntaskan Dendam

    “Hmm…kamu pasti sudah lupa, saking terbiasanya berbuat kejahatan, lupakah kamu di Kampung Marawis dulu, kamu hampir saja memperkosa seorang wanita yang ku sayangi, lalu dengan kejam menyeret tubuh seorang bocah, hingga hampir mati…?”Ki Paju terdiam sesaat, mata julingnya terus menatap wajah pemuda ini, bahkan 3 Pendekar Tikus Kuburan juga terdiam.Termasuk Putri Milina yang kini muncul dari persembunyiannya, hingga anak buah Ki Paju melotot melihatnya.Mereka bak melihat seorang bidadari keluar dari empang, mereka tak memperdulikan Ki Paju yang masih melongo, serta 3 pendekar tikus kuburan yang menatap Ki Paju, mereka lebih aseek menatap wajah si jelita ini.“Huhh sudah ratusan bahkan mungkin ribuan wanita yang ku perkosa, lalu ku bunuh, aku tak kenal siapa kamu, juga wanita dan bocah yang kamu omongkan!” sentak Ki Paju.Blarrrr…sebuah pukulan dingin langsung Sembrana lontarkan, akibatnya tubuh Ki Paju terjengkang dan menimpa teras bangunan ini.Teras ini hancur berantakan, tubuh Ki

  • Pendekar Romantis   Bab 553: Tak Sengaja Bertemu Pembunuh Ibunda

    Sembrana terpaksa menghentikan aksinya, walaupun Putri Milina terlihat mulai terpancing dan pasrah.Sebagai pendekar sakti, pemuda ini mendengar suara kresek-kresek walaupun masih jauh, tapi agaknya sedang menuju ke tempat mereka.“Bangun sayang, kayaknya kita kedatangan tamu!” bisik Sembrana, hingga Putri Milinna kaget dan buru-buru bangkit sambil merapikan pakaiannya.“Pangeran Sembranaaa…!” teriak seseorang dengan logat agak-agak ngondek.Ternyata yang datang adalah Ki Jerink dan dua rekannya, si Jenggot serta si Gendut, alias 3 pendekar tikus kuburan.Sembrana dan Putri Milina kini sudah berdiri menyambut ke tiganya.“Hadeuhh capek dehh, kalian berdua cepat banget lari-nya!” Ki Jerink terlihat ngosan-ngosan.Hingga Putri Milina senyum sendiri melihat pria yang agak melambai tapi pintar merias ini, lucu sekali di matanya.“Ki Jering, Ki Gendut dan Ki Jenggot ada apa kalian menyusul kami?” Sembrana menatap ketiganya bergantian.“Maaf sebelummya Pangeran Sembrana, Tuan Putri Milina,

  • Pendekar Romantis   Bab 552: Merantau Berdua, Putri Milina Tetap Cemburu!

    Wanita kalau di tembak terang-terangan akan malu, begitu juga dengan Putri Milina, si jelita ini malah meninggalkan Sembrana.Bukan merajuk atau marah, justru merasa jengah dan bingung harus berbuat apa, padahal dulu saat bersama selama 3 tahunan dalm sebuah gua, mereka bak lintah selalu lengket dan tak mau jauh-jauhan.Melihat hal ini pemuda inipun cepat-cepat menyusul dan menggandeng tangannya adik angkatnya yang kini sudah di lamarnya, tapi belum ada jawaban ya atau tidak dari Putri Milina.Tapi Putri Milina langsung mengibaskan tangannya, karena kini mereka jadi pusat perhatian para prajurit, bahkan ada yang nakal mensuiti keduanya, sehingga wajah Putri Milina makin merah dadu.Begitu sampai di depan Pangeran Remibara, yang masih bersama Putri Remi dan Pangeran Dursana, Sembrana langsung bersujud di depan ayah kandungnya ini.Sebagai pendekar berpengalaman Remibara paham, ada sesuatu yang ‘spesial’ diantara dua orang muda ini, dalam hati tentu saja dia mendukung hubungan keduanya.

  • Pendekar Romantis   Bab 551: Pengakuan Ki Jarot yang Bikin Putri Milina Cemburu

    “Percuma kalian lari, kali ini aku tak bakal melepaskan kalian lagi!” Sembrana menebarkan ancaman sehingga kedua orang ini makin keder saja.Saat mereka mengeroyok pemuda ini saja dengan 6 orang sakti lainnya mereka keok, apalagi kini hanya berduaan.Ki Bado dan Ki Jarot saling pandang, lalu dengan cepat keduanya menerjang maju, keduanya mencabut pedangnya mengarahkan ke dada Sembrana.Sembrana menangkis dengan jurus bangkui menerkam elang, dan tiba-tiba hawa langsung berubah sangat dingin yang menyambar dari samping.Hal ini membuat Ki Badp dan Ki Jarot menggigil dan terhuyung. Sembrana melangkah maju dan menyambar keduanya.Ki Bado dan Ki Jarot memutar pedangnya, tapi keduanya kaget, hawa pukulan tangan Sembrana malah berubah kali ini, yakni serangannya menjadi sangat panas.Sembrana juga menangkis sehingga kedua pedang itu meleset, tiba-tiba Sembrana memekik keras, tubuhnya bergerak sangat cepat dan ia mendorongkan kedua tanga

  • Pendekar Romantis   Bab 550: Putri Milina Bantu Sembrana, Tinggalkan Ayahnya

    Sembrana kaget bukan main, tapi pemuda ini justru kagum dengan ayahnya yang tenang-tenang saja.“Pengecut…kalau sampai adiku dan sepupuku kalian penggal lehernya, maka sampai ke lubang neraka pun aku akan mencari kalian dan memotong-motong tubuh kalian, lalu tubuh kalian berdua ku berikan pada anjing liar di hutan!”Keras dan tegas ucapan Sembrana, hingga bikin kaget semua orang, bagaimana seorang keturunan Pendekar Tampan Berhati Kejam ini agaknya tak kalah ganas dengan ayahnya sendiri.Apalagi setelah kini mereka menyaksikan sendiri, bagaimana hebatnya kepandaian pemuda ini, yang tak berselisih jauh dengan Pangeran Remibara.“Sembrana…kamu tenang dulu, hmm…apa keinginan kamu Ki Jarot dan Ki Bado, sebutkan lah. Tak perlu kamu secara pengecut jadikan anakku dan kemenakanku sebagai tameng!” sela Remibara dengan suara pelan, tapi dengan intonasi kuat, karena pendekar ini menggunakan tenaga dalam.Melihat k

  • Pendekar Romantis   Bab 549: Sembrana Maju Wakili Ayahnya

    Setelah menghela nafas, Pangeran Remibara tersenyum melihat aksi sihir Ki Ucai, kalau orang lain memandang Ki Ucai bak monster yang menakutkan.Tapi bagi Remibara, kakek ini hanya samar-samar bentuk tubuhnya berubah dari semula, bukan seperti monster yang menakutkan.Sembrana pun sama, dia melihat Ki Ucai tetap seperti semula, bertubuh kurus dan berbaju pertapa, bukan seperti monster seperti yang ribut di suarakan ribuan orang yang terpengaruh ilmu sihir ini.Pengaruh batu mestika ular raksasa yang dia makan dulu, ternyata membuat batin dan kekuatan tenaga dalam Sembrana sangat kokoh, sehingga dia tak terpengaruh.Walaupun ada getaran-getaran kuat saat menatap wajah Ki Ucai, tapi Sembrana dengan sekali helaan nafas mampu membuang pengaruh itu.Termasuk Putri Milina, juga tak terpengaruh, dia sama dengan Sembrana, sudah memakan batu mestika itu, sehingga dia senyum-senyum saja melihat Ki Ucai.Tapi memandang kagum ke Pangeran Remibara yang terlihat tenang sekali dengan senyum tak lepas

  • Pendekar Romantis   Bab 548: Remibara Dikeroyok 8 Orang Sakti Sekaligus

    Tiba-tiba melayanglah 8 orang sekaligus ke atas panggung, yakni Pangeran Ki Jarah, diikuti Arya dan Arjun Kamandani, Pangeran Sultana, Pangeran Uyut, Ki Bado, Nyai Rumpi dan Ki Jarot. Dan mereka kini mengurung Pangeran Remibara di tengah-tengah panggung yang tak terlalu besar ini, semua orang langsung melongo. Sembrana yang melihat ini langsung gelisah, sehebat-hebatnya ayahnya, apakah sanggup melawan 8 orang sakti ini sekaligus? “Hmm…kamu telah menantang kami sekaligus, heii para undangan yang terhormat semuanya, kalian adalah saksi hari ini, di depan kita Pangeran Remibara menantang kami semua sebagai orang yang pun hajat dan mengganggu acara kita." "Jadi kalau dia kalah, jangan dibilang kami main keroyokan, karena si pangeran ini terlalu sombong, dan dialah yang duluan bikin perkara!” Ki Jarah ternyata sangat cerdik, dia mulai memainkan siasatnya liciknya, dia paham, kalau mereka maju satu persatu, maka nasib mereka tak bakal beda jauh dengan Kakek Kofa, yang barusan di perma

DMCA.com Protection Status