Beranda / Pendekar / Pendekar Romantis / Bab 105: Mimi yang Manja

Share

Bab 105: Mimi yang Manja

Penulis: mrd_bb
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Malaki ke sana terus kemari mencari informasi keberadaan Nyai Mawar, tapi rata-rata tidak ada yang tahu, kemana wanita yang suka berpakaian mewah warna merah ini pindah.

Malaki kemudian terus menyusuri jejak Nyai Mawar dan dia terpaksa jauh kembali meninggalkan Ibukota Kerajaan Hilir Sungai.

Pendekar Romantis ini tak tahu kalau istrinya Putri Kinanti telah melahirkan anak mereka, yakni seorang putri cantik. Tanpa terasa perjalanan Malaki mencari anaknya bernama Sembara kini telah sangat jauh hingga daerah Barat, yang justru dekat dengan Kerajaan Surata, kerajaan yang di sebut sebagai musuh sengit Kerajaan Hilir Sungai padahal bertetangga.

Malaki kini memasuki Kadipaten Serawak Timur, yang merupakan masuk wilayah kerajaan yang selalu bermusuhan dengan Kerajaan Hilir Sungai sejak dulu. Tak ada kekhawatiran sang pendekar sakti ini akan di curigai sebagai penyusup oleh penjaga keamanan Kerajaan Surata.

Kenapa Malaki sampai ke daerah ini, karena dia dapat info

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Puji Hastuti
Malaki jangan jauh-jauh perginya. anak dah lahir tu....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pendekar Romantis   Bab 106: Kagetnya Dusman-Nalini Tau Siapa Malaki

    “Heeiii kamu tak tahu apa-apa siapa yang mau kami ambil hartanya, itu adalah rentenir yang suka meminjamkan uang pada warga, lalu minta warga bayar dengan bunga berlipat-lipat. Kalau warga tak mau membayar mereka merampas harta warga. Nah kami ingin mengambil kembali harta-harta itu, lalu akan di kembalikan lagi ke warga yang mereka rampas tadi!” ceplos Mimi dengan nada suara tinggi. Dusman dan Nalini sangat kaget, mereka saling pandang lalu menatap Mimi dan Malaki bergantian.“Ohhh…kalau begitu kamu minta maaf gad…!” Dusman terdiam kembali karena kalimat terpotong ucapan Mimi.“Panggil aku Mimi…bukan gadis tau…eh aku masih gadis, belum punya suami!” potong Mimi ketus tapi mimiknya kini terlihat lucu, Malaki langsung tertawa kecil.“Ohh hanya itu masalahnya, ya udah Mimi, kedua rekanku ini sudah minta maaf, maka ku harap Mimi dan kawan-kawan mau memaafkan persoalan ke

  • Pendekar Romantis   Bab 107: Di Tantang Pendekar Cakar Harimau

    Malaki tanpa banyak cincong langsung mengangguk dan pria tak di kenal ini lalu menyodorkan surat dan dia lalu permisi dengan Langkah terburu-buru.“Pangeran Malaki…jadi abang ini…?” Nalini termasuk Dusman masih menatap wajah Malaki hampir tak percaya kalau Pendekar Pekok ini adalah seorang Pangeran di Kerajaan Hilir Sungai.Malaki mengangguk, lalu menghela nafas panjang sambil menatap suami istri pendekar ini.“Baiklah aku akan cerita pada kalian berdua kenapa aku kini di sebut Pangeran, ku anggap kalian bukan orang lain bagiku, kalian bak adik-adiku sendiri dan berhak tahu siapa adanya diriku kini…!”Dusman dan Nalini kini yakin se yakinnya, karena secara tak sengaja keduanya melihat kalung mutiara yang menyembul dari balik jubah Malaki.Mereka berdua tahu, hanya para pangeran saja yang memiliki kalung istimewa ini, dan pangeran itu harus lahir dari Raja dan Ratu Permaisuri Kerajaan Hilir Sungai, kalau

  • Pendekar Romantis   Bab 108: Malaki Ditantang Berkelahi

    Dato Kalio sendiri sudah tua, umurnya di taksir Malaki tak jauh beda dengan Panglima Ki Parong, yakni sekitar 55 atau 57 tahunan.Tapi penampilan Dato Kalio terlihat flamboyant, pakaiannya mewah dan pakai topi seperti ala-ala Raja Melayu.Saat berdiri, Dato Kalio tingginya hampir sama dengan Malaki, hanya perutnya sedikit buncit, sedangkan Malaki rata dan agak kurus.“Pendekar Pekok…atau Pangeran Malaki, luar biasa kami benar-benar mendapatkan kehormatan hari ini di kunjungi seorang pangeran yang sangat tampan dan memiliki kesaktian luar biasa seperti anda!” sambut Dato Kalio dan langsung memeluk Malaki dengan erat.Malaki sampai jengah sendiri, ternyata Dato Kalio bukan menganggapnya musuh, tapi bak sahabat lama yang baru berkunjung kembali.Padahal Malaki sudah berpikir sejak kemarin, agaknya dia akan terlibat bentrok dengan ayah dari Tengku Mimi ini.Malaki pun lalu balas menjura hormat, Dato Kalio terlihat makin senang

  • Pendekar Romantis   Bab 109: Kejutan Buat Pendekar Pekok

    Kini tangan keduanya saling melekat, Malaki lalu otomatis mengeluarkan jurus membetok sukma di tangan kanan, di saat Dato Kalio menerjang dengan menambah daya tenaga dalamnya, tangan kiri Malaki justru mengembalikan tenaga dalam maha dingin dari Dato Kalio ini.Kaget lah Pendekar Harimau ini, tak menyangka musuhnya luar biasa hebatnya, karena mengembalikan tenaganya melalui tangan kiri.“Gilaa…ini benar-benar ilmu setan, mampu mengembalikan tenagaku melalui tangan satunya!” pucatlah wajah Dato Kalio, karena dia menerima pukulan tenaganya sendiri yang membalik.Tapi saat Malaki melirik ke samping dan melihat kehadiran Tengku Mimi, Malaki langsung teringat kalau dia menang maka Dato Kalio akan menyerahkan anaknya pada Malaki untuk belajar silat.Malaki lalu menurunkan tenaganya, secara otomatis daya sedotnya juga berkurang dan akibatnya dia menerima hantaman keras di dalam dadanya, akibat pukulan dahsyat dan dingin dari tenaga dalam Dato

  • Pendekar Romantis   Bab 110: Ancaman Buat Dua Kerajaan

    “Aku pensiun satu tahun yang lalu sebagai menteri, kemudian membuka padepokan di sini, sesekali aku masih dipanggil sebagai penasehat kerajaan, usiaku sudah 60 tahunan lebih, dan akupun terlambat memiliki anak. Saat usiaku sudah 44 tahun lebih, barulah istri ke empatku hamil, dan lahirlah Tengku Mimi ini!” ungkap Dato Kalio sambil tertawa.Tengku Mimi tersenyum malu-malu, dan Malaki harus mengakui betapa jelitanya Tengku Mimi, belakangan dia baru tahu, ibu Tengku Mimi ternyata seorang putri campuran, yakni campuran melayu dan barat, sehingga kecantikan Putri Mimi sangat khas dan tentu saja cocok dengan julukannya ‘Mata Bidadari’.Sebab kecantikan Mimi benar-benar bak bidadari saja, menurut Dato Kalio, sudah tak terhitung para pria ingin melamar putrinya ini. Tapi semuanya di tolak putrinya, dengan alasan saat bertanding silat, tak mampu mengalahkannya.Ada satu cerita dari Dato Kalio yang membuat Malaki tertarik, soal Jenderal Lapi tadi,

  • Pendekar Romantis   Bab 111: Saat Jiwa Petualang Asmara Meronta

    “Paman, apakah pernah mendengar Padepokan Mawar Merah yang dipimpin Nyai Mawar?” tanya Malaki, kini Malaki sengaja bertanya soal padepokan milik Nyai Mawar ini.Dato Kalio terdiam sejenak, dia lalu meminta Dato Kato yang paling sering berpetualang untuk bicara.“Aku pernah mendengar padepokan ini dulunya di tinggal di Wilayah Pangsa, lalu informasi terakhir pindah ke perbatasan di wilayah Timur Pegunungan Meratus!” kata Dato Kato.“Kenapa kamu mencari padepokan itu Ananda Pangeran?” tanya Dato Kalio.“Dulu padepokan ini kabarnya sempat ingin ikut pemberontakan, nahh saya curiga kepindahan mereka dari wilayah Kerajaan Hilir Sungai, tentu ada kaitannya dengan rencana pemberontakan ini, makanya saya berniat akan mulai penyelidikan ke padepokan ini dulu paman!” Malaki sengaja bikin alibi yang masuk akal.Padahal niat hati Malaki yang utama ingin menyelidiki dan mengambil anaknya Sembara, yang dikata

  • Pendekar Romantis   Bab 112: Kitab Nyai Nini

    Suatu hari keduanya sampai di sisi pegunungan meratus, terdengar suara seperti sebuah pertarungan, Malaki dan Mimi saling berpandangan dan keduanya sepakat akan melihat siapa yang lagi bertarung tersebut.Lalu dengan melompat jauh dan keduanya sampai di tempat itu, kini kemajuan ilmu silat Mimi sudah sangat tinggi, berkat latihan yang diajarkan Malaki selama ini.Begitu sampai dan melihat siapa yang bertarung, kagetlah Malaki, karena yang bertarung itu gurunya sendiri yakni Pendekar Sapu Jagat dengan seorang wanita tua yang tak dia kenal.Malaki dan Mimi tak berani terlalu mendekat, karena efek pertarungan ini sangat dahsyat, angin panas dan dingin silih berganti bertebaran di dekat pertarungan itu.Malaki dan Mimi sampai silau melihat saking cepatnya gurunya dan wanita tua berloncatan ke sana kemari dan saling memukul, hingga menimbulkan suara nyaring seperti ledakan.“Nata Sembrana, kini tibalah ajalmu, puluhan tahun aku mencarimu dan hari

  • Pendekar Romantis   Bab 113: Cinta Berdarah Pendekar Sapu Jagat

    Tentu saja Mimi tak pernah menduga, kalau kesaktian Pendekar Ki Sapu Jagat sangat tinggi, malah lebih tinggi dari Malaki.“Baiklah…agar kalian berdua tak bingung, aku akan bercerita soal asmaraku saat masih muda!” Malaki dan Mimi pun duduk di kiri dan kanan pendekar sakti yang sudah tua ini dan tetap bersandar pada sebuah batu.Pendekar Sapu Jagat lalu menghela nafas panjang, untuk meredakan nafasnya yang sesak dan dadanya yang teramat sakit, akibat menerima tenaga dalam dahsyat dari Nyai Nini tadi.Inilah cerita Pendekar Sapu Jagat…Pendekar Sapu jagat saat muda lebih di kenal dengan nama Nata Sembrana, wajahnya tak beda jauh dengan kakeknya, si Pendekar Asmara atau Ki Jaya Sembrana, yang tewas di tangan para pendekar, gara-gara kesalahan tangan membunuh pangeran dan istrinya dari kerajaan Hilir Sungai (silahkan baca kisahnya di bab sebelumnya).Yakni sama tampan, sama romantik dan suka berpetualang dengan wanita-wanita c

Bab terbaru

  • Pendekar Romantis   Bab 556: Pernikahan Megah dan Pergantian Kekuasaan

    Yang bercadar satunya yang ternyata Putri Milina juga melepas penutup wajahnya, hingga Malaki bengong melihat kecantikan si putri ini. Putri Milina mendekati Malaki dan memeluk bocah tampan ini. “Kamu siapa..?” Malaki menatap bengong melihat si putri jelita ini. “Malaki…ayo beri hormat pada calon kakak ipar kamu…Putri Milina!” Putri Dafina mendekat dan Putri Milina langsung bersujud di hadapan wanita yang masih cantik jelita ini. Putri Dafina buru-buru mengangkat calon mantunya ini dan memeluk erat, sambil mengecup pipi glowing Putri Milina, sehingga si putri jelita ini terharu, tak menyangka orang tua kekasihnya sehangat dan se ramah ini. Setelah memeluk Putri Remi, Sembrana juga bersujud di hadapan ayahnya Pangeran Remibara dan langsung di tarik ayahnya agar berdiri. Lalu keduanya di ajak masuk ke dalam Istana Pasir Berlumpur, Putri Remi sangat senang bertemu kembali dengan Putri Milina. Kedua gadis jelita yang berbeda usia hingga 4 tahunan ini bak sahabat lama, selalu bersenda

  • Pendekar Romantis   Bab 555: Bikin Kaget Ortu dan Dua Adik

    “Dia ayah kandungku…kenapa aku harus kualat dengan dirimu? Siapakah kamu sebenarnya?” Sembrana bertanya heran, hingga amarahnya jadi turun seketika.“Aku Jalina dan dia adikku Jalini, asal kamu tahu, kami berdua bekas istri ayahmu, tangan kami buntung karena dulu membela ayah kamu itu!”Sembrana sampai terdiam saking kagetnya, masa ayahnya punya istri kedua wanita ini, walaupun kini sudah tua, memang masih terlihat bekas-bekas kecantikannya, tapi penampilan keduanya agak menor.“Hmm…begitu yaa…baiklah, aku ampuni jiwa kalian hari ini, sekarang juga pergilah dari sini, karena tempat ini milik sahabatku 3 Pendekar Tikus Kuburan yang kalian rampas dulu!” sungut Sembrana.Sembrana lalu berpaling ke arah Ki Paju yang celakanya masih hidup, karena dia memiliki ilmu kanuragan yang hebat.Sangat mengerikan melihat tokoh jahat ini dalam kondisi yang mengenaskan, tubuhnya terlihat masih berkelonjotan, dari mulutnya terdengar suara seperti babi di sembelih, matanya melotot menahan penderitaannya

  • Pendekar Romantis   Bab 554: Tuntaskan Dendam

    “Hmm…kamu pasti sudah lupa, saking terbiasanya berbuat kejahatan, lupakah kamu di Kampung Marawis dulu, kamu hampir saja memperkosa seorang wanita yang ku sayangi, lalu dengan kejam menyeret tubuh seorang bocah, hingga hampir mati…?”Ki Paju terdiam sesaat, mata julingnya terus menatap wajah pemuda ini, bahkan 3 Pendekar Tikus Kuburan juga terdiam.Termasuk Putri Milina yang kini muncul dari persembunyiannya, hingga anak buah Ki Paju melotot melihatnya.Mereka bak melihat seorang bidadari keluar dari empang, mereka tak memperdulikan Ki Paju yang masih melongo, serta 3 pendekar tikus kuburan yang menatap Ki Paju, mereka lebih aseek menatap wajah si jelita ini.“Huhh sudah ratusan bahkan mungkin ribuan wanita yang ku perkosa, lalu ku bunuh, aku tak kenal siapa kamu, juga wanita dan bocah yang kamu omongkan!” sentak Ki Paju.Blarrrr…sebuah pukulan dingin langsung Sembrana lontarkan, akibatnya tubuh Ki Paju terjengkang dan menimpa teras bangunan ini.Teras ini hancur berantakan, tubuh Ki

  • Pendekar Romantis   Bab 553: Tak Sengaja Bertemu Pembunuh Ibunda

    Sembrana terpaksa menghentikan aksinya, walaupun Putri Milina terlihat mulai terpancing dan pasrah.Sebagai pendekar sakti, pemuda ini mendengar suara kresek-kresek walaupun masih jauh, tapi agaknya sedang menuju ke tempat mereka.“Bangun sayang, kayaknya kita kedatangan tamu!” bisik Sembrana, hingga Putri Milinna kaget dan buru-buru bangkit sambil merapikan pakaiannya.“Pangeran Sembranaaa…!” teriak seseorang dengan logat agak-agak ngondek.Ternyata yang datang adalah Ki Jerink dan dua rekannya, si Jenggot serta si Gendut, alias 3 pendekar tikus kuburan.Sembrana dan Putri Milina kini sudah berdiri menyambut ke tiganya.“Hadeuhh capek dehh, kalian berdua cepat banget lari-nya!” Ki Jerink terlihat ngosan-ngosan.Hingga Putri Milina senyum sendiri melihat pria yang agak melambai tapi pintar merias ini, lucu sekali di matanya.“Ki Jering, Ki Gendut dan Ki Jenggot ada apa kalian menyusul kami?” Sembrana menatap ketiganya bergantian.“Maaf sebelummya Pangeran Sembrana, Tuan Putri Milina,

  • Pendekar Romantis   Bab 552: Merantau Berdua, Putri Milina Tetap Cemburu!

    Wanita kalau di tembak terang-terangan akan malu, begitu juga dengan Putri Milina, si jelita ini malah meninggalkan Sembrana.Bukan merajuk atau marah, justru merasa jengah dan bingung harus berbuat apa, padahal dulu saat bersama selama 3 tahunan dalm sebuah gua, mereka bak lintah selalu lengket dan tak mau jauh-jauhan.Melihat hal ini pemuda inipun cepat-cepat menyusul dan menggandeng tangannya adik angkatnya yang kini sudah di lamarnya, tapi belum ada jawaban ya atau tidak dari Putri Milina.Tapi Putri Milina langsung mengibaskan tangannya, karena kini mereka jadi pusat perhatian para prajurit, bahkan ada yang nakal mensuiti keduanya, sehingga wajah Putri Milina makin merah dadu.Begitu sampai di depan Pangeran Remibara, yang masih bersama Putri Remi dan Pangeran Dursana, Sembrana langsung bersujud di depan ayah kandungnya ini.Sebagai pendekar berpengalaman Remibara paham, ada sesuatu yang ‘spesial’ diantara dua orang muda ini, dalam hati tentu saja dia mendukung hubungan keduanya.

  • Pendekar Romantis   Bab 551: Pengakuan Ki Jarot yang Bikin Putri Milina Cemburu

    “Percuma kalian lari, kali ini aku tak bakal melepaskan kalian lagi!” Sembrana menebarkan ancaman sehingga kedua orang ini makin keder saja.Saat mereka mengeroyok pemuda ini saja dengan 6 orang sakti lainnya mereka keok, apalagi kini hanya berduaan.Ki Bado dan Ki Jarot saling pandang, lalu dengan cepat keduanya menerjang maju, keduanya mencabut pedangnya mengarahkan ke dada Sembrana.Sembrana menangkis dengan jurus bangkui menerkam elang, dan tiba-tiba hawa langsung berubah sangat dingin yang menyambar dari samping.Hal ini membuat Ki Badp dan Ki Jarot menggigil dan terhuyung. Sembrana melangkah maju dan menyambar keduanya.Ki Bado dan Ki Jarot memutar pedangnya, tapi keduanya kaget, hawa pukulan tangan Sembrana malah berubah kali ini, yakni serangannya menjadi sangat panas.Sembrana juga menangkis sehingga kedua pedang itu meleset, tiba-tiba Sembrana memekik keras, tubuhnya bergerak sangat cepat dan ia mendorongkan kedua tanga

  • Pendekar Romantis   Bab 550: Putri Milina Bantu Sembrana, Tinggalkan Ayahnya

    Sembrana kaget bukan main, tapi pemuda ini justru kagum dengan ayahnya yang tenang-tenang saja.“Pengecut…kalau sampai adiku dan sepupuku kalian penggal lehernya, maka sampai ke lubang neraka pun aku akan mencari kalian dan memotong-motong tubuh kalian, lalu tubuh kalian berdua ku berikan pada anjing liar di hutan!”Keras dan tegas ucapan Sembrana, hingga bikin kaget semua orang, bagaimana seorang keturunan Pendekar Tampan Berhati Kejam ini agaknya tak kalah ganas dengan ayahnya sendiri.Apalagi setelah kini mereka menyaksikan sendiri, bagaimana hebatnya kepandaian pemuda ini, yang tak berselisih jauh dengan Pangeran Remibara.“Sembrana…kamu tenang dulu, hmm…apa keinginan kamu Ki Jarot dan Ki Bado, sebutkan lah. Tak perlu kamu secara pengecut jadikan anakku dan kemenakanku sebagai tameng!” sela Remibara dengan suara pelan, tapi dengan intonasi kuat, karena pendekar ini menggunakan tenaga dalam.Melihat k

  • Pendekar Romantis   Bab 549: Sembrana Maju Wakili Ayahnya

    Setelah menghela nafas, Pangeran Remibara tersenyum melihat aksi sihir Ki Ucai, kalau orang lain memandang Ki Ucai bak monster yang menakutkan.Tapi bagi Remibara, kakek ini hanya samar-samar bentuk tubuhnya berubah dari semula, bukan seperti monster yang menakutkan.Sembrana pun sama, dia melihat Ki Ucai tetap seperti semula, bertubuh kurus dan berbaju pertapa, bukan seperti monster seperti yang ribut di suarakan ribuan orang yang terpengaruh ilmu sihir ini.Pengaruh batu mestika ular raksasa yang dia makan dulu, ternyata membuat batin dan kekuatan tenaga dalam Sembrana sangat kokoh, sehingga dia tak terpengaruh.Walaupun ada getaran-getaran kuat saat menatap wajah Ki Ucai, tapi Sembrana dengan sekali helaan nafas mampu membuang pengaruh itu.Termasuk Putri Milina, juga tak terpengaruh, dia sama dengan Sembrana, sudah memakan batu mestika itu, sehingga dia senyum-senyum saja melihat Ki Ucai.Tapi memandang kagum ke Pangeran Remibara yang terlihat tenang sekali dengan senyum tak lepas

  • Pendekar Romantis   Bab 548: Remibara Dikeroyok 8 Orang Sakti Sekaligus

    Tiba-tiba melayanglah 8 orang sekaligus ke atas panggung, yakni Pangeran Ki Jarah, diikuti Arya dan Arjun Kamandani, Pangeran Sultana, Pangeran Uyut, Ki Bado, Nyai Rumpi dan Ki Jarot. Dan mereka kini mengurung Pangeran Remibara di tengah-tengah panggung yang tak terlalu besar ini, semua orang langsung melongo. Sembrana yang melihat ini langsung gelisah, sehebat-hebatnya ayahnya, apakah sanggup melawan 8 orang sakti ini sekaligus? “Hmm…kamu telah menantang kami sekaligus, heii para undangan yang terhormat semuanya, kalian adalah saksi hari ini, di depan kita Pangeran Remibara menantang kami semua sebagai orang yang pun hajat dan mengganggu acara kita." "Jadi kalau dia kalah, jangan dibilang kami main keroyokan, karena si pangeran ini terlalu sombong, dan dialah yang duluan bikin perkara!” Ki Jarah ternyata sangat cerdik, dia mulai memainkan siasatnya liciknya, dia paham, kalau mereka maju satu persatu, maka nasib mereka tak bakal beda jauh dengan Kakek Kofa, yang barusan di perma

DMCA.com Protection Status