Share

Memenuhi Undangan

last update Last Updated: 2024-06-25 11:20:47

“Pangchu, apa tidak berbahaya mengundang Dewi Maut ke pertuam ini?” “Benar sekali, soalnya kita belum tahu dia berada di fihak mana” Tek Hoat dan Jiang Shi saling pandang. “Dewi Maut?” Yao Guai atau yang dikenal dengan si Tongkat Setan mengerutkan keningnya. “Betul tuan, di dunia persilatan muncul wanita muda yang sangat sakti dan kejam, dia dijuluki Dewa Maut” kata Jiang Shi.

“Ternyata kita sudah mulai menua, hingga bermunculan para pendekar muda yang memiliki kesaktian hebat. Contohnya dulu aku bertarung dengan muridnya Pendeta To, tidak disangka pemuda itu sangat lihai!” Yao Gua memain-mainkan janggutnya yang sudah memutih.

“Bagaimana kabar Pangeran Yang Han, apakah anda sudah menemukannya?” tanya Rhu Zhi “Pangeran sudah kembali ke istana, tampaknya dia melihat gelagat yang tidak baik. Dia mengumpulkan para panglima yang masih setia untuk memperkuat pertahanan!” Yao Guai mengambil cawan arak lalu menegaknya.

“Anak itu cukup cerdik juga” “Betul sekali Pangchu, dia bahkan berhasil me
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Kemunculan Naga Sakti Gurun Pasir

    Walaupun matahari sudah tergelincir ke ufuk barat, namun suasana di Gurun Gobi masih terasa menyengat. “Wuh!” Berkali-kali angin berhembus dan menerbangkan debu dan pasir. “Gurun Gobi adalah kematian!” Begitulah orang-orang menamakan tempat ini.Berbagai binatang melata dan berbisa banyak terdapat di tempat ini, seperti kalajengking, ular gurun yang pandai menyembunyikan diri dalam pasir, bahkan singa gurun yang konon lebih galak dan buas dibandingkan singa hutan pun banyak berkeliaran di tempat ini.Kata Gobi berarti ‘sangat besar dan kering’, wilayah ini banyak tipuan alam karena jalan yang dilalui bisa berubah-ubah terkena badai pasir. Yang membuat angker tempat ini bukan hanya karena kondisi alam yang ganas serta banyak binatang buasnya, namun juga banyak penyamun dan pemberontak berkeliaran. Hukum yang berlaku di Gurun Gobi hanyalah hukum rimba, siapa yang kuat dialah yang berkuasa.Dari jauh, terlihat rombongan kafilah duduk di atas untanya yang berjalan terseok-seok di antara h

    Last Updated : 2024-06-25
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Penginapan Naga

    Penginapan Naga terletak di sebelah selatan Gurun Gobi, tempat itu menjadi persinggahan bagi para pelancong yang hendak melanjutkan perjalanan ke arah Tibet ataupun Mongol. Inilah satu-satunya tempat istirahat di dataran Gobi yang tandus dan kering.Maka tidak mengherankan kalau Penginapan Naga ramai oleh pengunjung dari berbagai kalangan, baik pendekar, penjahat ataupun kafilah dagang yang hendak melanjutkan perjalanan ke Jalur Sutra. Walaupun penjahat dan pendekar bertemu, akan tetapi mereka tidak akan berani membuat keonaran di sini. Siapa yang berbuat rusuh, akan diusir paksa dan dibiarkan kelaparan sepanjang malam di atas gurun yang mengerikan.“Tuan, tolong tambah araknya!” seru seorang pengunjung, pakaiannya terlihat lusuh sepertinya ia telah menempuh perjalanan yang sangat jauh. Seorang pelayan datang membawakan guci arak berukuran besar dan menentengnya hanya dengan sebelah tangan.Dengan tangan yang besar dan penuh otot, pelayan tadi menuangkan arak pada cawan tamu tadi. sek

    Last Updated : 2024-06-26
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Badai Gurun

    “Bruk!” pintu depan terbuka, awalnya semua orang menyangka karena dihempas angin. Akan tetapi saat mereka melirik, di sana sudah berdiri seorang lelaki tua berpenampilan aneh. Wajahnya terlihat mengerikan, hidungnya mancung namun bengkok seperti paruh burung, pipinya tirus dan kelopak matanya cekung. Penampilannya benar-benar seperti mayat hidup!.“Wush!” angin kembali menderu, menerbangkan debu dan pasir. Buru-buru seorang pelayan menutup pintu dan mempersilahkan lelaki tua tadi untuk duduk di bangku kosong. Mo Ong yang duduk di pojok ruangan mengerutkan keningnya, kemudian segera berdiri dan menghampirinya.“Selamat datang paman, mari duduk di sebelah sana!” ucap Mo Ong sambil membungkukan badannya. “Anda sendirian?” tanya Mo Ong lagi, kemudian ia memanggil pelayan dan meminta disajikan makanan yang paling lezat dan arak paling bagus di tempat ini.“Kakakku belum bisa meninggalkan pertapaan, karena ada tamu!” jawab lelaki tua tadi, ia duduk duduk di depan Mo Ong dan langsung menyamb

    Last Updated : 2024-06-26
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Pertemuan Yang Tidak Diharapkan

    Tubuh Long Wan terhempas oleh badai gurun, ia bergulingan dan kepalanya hampir membentur batu. “Krep!” kedua tangannya memegang erat-erat pohon palem, akan tetapi pohon sebesar paha orang dewasa itu tumbang terseret angin gurun yang sangat dahsyat, akibatnya Long Wan kembali bergulingan di atas pasir.“Wur!” suara gemuruh badai kembali memekakan telinga, pandangan mata pemuda itu terasa gelap sebab badai pasir ada di mana-mana. “Ya Tuhan!” seru Long Wan, ia merasa kematiannya sudah sangat dekat, ternyata semua ilmu silat yang pernah ia pelajari tidak berguna ketika menghadapi amukan badai gurun. Ternyata manusia sangat lemah, tidak mampu menandingi kedahsyatan alam.Hampir satu jam lamanya Long Wan terambang-ambing di atas pasir, seluruh tubuhnya penuh dengan luka, bahkan keningnya mengeluarkan darah karena terserempet bebatuan yang terbang diamuk gelombang angin yang sangat kencang.Perlahan-lahan badai gurun yang tadi mengamuk mulai mereda, namun kepulan pasir masih terbang di udara

    Last Updated : 2024-06-27
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Curang!

    Mo Ong menatap Long Wan dan Lin Lin secara bergantian, kening lelaki tua itu berkerut dan mengingat sesuatu. Rasa-rasanya ia pernah bertemu dengan mereka berdua, terutama saat melihat Long Wan. “Siapa kalian? Mengapa menyebut-nyebut nama muridku?” tanya Mo Ong. Di sampingnya, Iblis Bumi hanya menyeringai, terutama kepada Lin Lin yang memiliki wajah sangat cantik. Rupanya wataknya yang mata keranjang kembali kambuh saat melihat dara jelita itu.“Kebetulan kita bertemu di sini, Mo Ong. Kamu juga akan mati di tanganku!” ancam Lin Lin sambil mengangkat telunjuknya ke arah Mo Ong. Kening Mo Ong semakin berkerut “Apa kamu sudah melupakan peristiwa di Kuil Rajawali beberapa tahun silam?” tanya Lin Lin.“Oh ternyata kalian berdua muridnya si pendeta busuk itu!” Mo Ong terkekeh, tentu saja dia menganggap remeh Long Wan dan Lin Lin. “Paman, mereka berdua muridnya Pendeta To!” bisik Mo Ong kepada Iblis Bumi.“Pendeta To? hmm, kebetulan keduanya bisa dijadikan sandera agar Yin Long berani menampa

    Last Updated : 2024-06-27
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Belum Sebanding

    “Ha, ha!” Iblis Bumi tertawa, suaranya melengking dan memekakan telinga. “Bocah, kamu berani melawanku, hah?” ucapnya sambil menatap tajam kepada Long Wan “Walaupun kamu berlatih seratus tahun lagi, mana mungkin bisa melawanku!” tandasnya.“Memang benar, aku hanyalah bocah ingusan dan tidak mungkit bisa menandingi anda berdua. Akan tetapi, apapun yang terjadi aku tidak akan menyerahkan wanita ini kepadamu!” jawab Long Wan, ia berusaha tetap tenang.“Paman, biarkan aku yang meringkus bocah ini!” Mo Ong maju, dia sangat penasaran sekaligus kesal karena pertarungannya tadi diganggu oleh Iblis Bumi. “Jangan bermain-main seperti tadi, karena kita memiliki urusan yang sangat penting. Ingat, lawan yang akan kita hadapi adalah Yin Long, bukan dua bocah ini!”Long Wan mengerutkan keningnya, kini ia sadar rupanya Mo Ong dan lelaki tua itu sedang mencari paman gurunya. Entah urusan apa yang menyebabkan mereka mendatangi Gurun Gobi, namun yang jelas Mo Ong dan laki-laki tua itu bukan orang semba

    Last Updated : 2024-06-28
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Diselamatkan Badai

    “Bunuh dia sekarang, kalau dibiarkan hidup suatu saat nanti akan membuat kita repot!” Titah Iblis Bumi “Dia memang sudah keracunan, tapi untuk menghindari resiko, lebih baik kamu penggal lehernya!” tandasnya, sambil mendekat ke arah Long Wan yang masih pingsan.“Sring!” Mo Ong mencabut pedangnya, dia sependapat dengan Iblis Bumi. Beberapa tahun silam ketika ia menyerbu kuil Rajawali, Long Wan bukanlah siapa-siapa, bahkan ilmu silatnya lebih rendah dibandingkan dengan muridnya sendiri. Akan tetapi sekarang, pemuda itu nyaris bisa menandinginya!.“Anak muda, kuakui kamu memang berbakat. Namun semuanya harus berakhir sampai hari ini, sampaikan salamku pada pendeta busuk itu di alam sana!” ucap Mo Ong sambil mengangkat pedang selaksa racun yang sudah banyak memakan korban.“Hiat!” Mo Ong berteriak dan menebaskan pedangnya ke arah leher Long Wan. “Hentikan, suhu!” sebuah bayangan berkelebat. “Crep!” pedang Mo Ong melenceng dari sasarannya, akan tetapi tetap menggores punggung Long Wan. Dar

    Last Updated : 2024-06-28
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Perjuangan Li Mei

    “Long Wan!” Seru Li Mei, dia berusaha bangkit dan tidak memperdulikan tubuhnya yang penuh luka karena terombang-ambing badai. Keadaan Long Wan sangat meperihatinkan, seluruh tubuhnya hampir terbenam ke dalam pasir. Dengan sekuat tenaga Li Mei mengeluarkan Long Wan, lalu menyeretnya ke tempat yang aman.Gelombang badai gurun memang sudah reda, namun bahaya tetap mengincar dari segala arah. Yang paling mengerikan, tempat itu sangat panas dan tidak ada tempat bernaung dari sengatan matahari, apalagi air perbekalan Li mei sudah hampir habis.“Air!” rintih Long Wan, Li Mei segera mendekatkan kendi berisi air dan menuangkannya kepada mulut Long Wan. “Bertahanlah, aku akan mencari tempat berteduh!” Li Mei mengedarkan pandangannya ke seluruh hamparan gurun yang tandus, dia mencari tempat untuk bernaung, akan tetapi tidak ada satupun tempat sekedar menghindari sengatan matahari.Li Mei sangat nelangsa, karena tidak memiliki pilihan lain, gadis itu membuka pakaian luarnya untuk dijadikan tali,

    Last Updated : 2024-06-29

Latest chapter

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Siapa Dia?

    “Kau?”Long Wan berusaha bangkit, namun pandangan matanya masih samar-samar akibat efek racun dalam tubuhnya. Wanita bercadar yang sejak semalam tadir tidur memeluknya terlihat terkejut, buru-buru melompat bangkit sambil membetulkan kain yang menutupi wajah bagian bawahnya. Tanpa mengucapkan sepatah katapun, gadis itu mendorong batu besar yang menutupi goa.“Byar!”Cahaya matahari pagi menerangi dalam goa dan membuat Long Wan memicingkan matanya yang terasa silau.“Nona, siapa kamu sebenarnya dan apa yang telah kita lakukan di tempat ini?”Long Wan berteriak, namun seruannya diacuhkan oleh gadis tadi.“Tunggu!”Long Wan merangkak bangkit, dengan sempoyongan ia berusaha mengejar wanita bercadar hijau itu namun sesampainya di luar suasana di tempat itu sangat sepi dan tidak ada tanda-tanda keberadaan orang lain.“Ah apa aku bermimpi?”Long Wan memukul-mukul kepalanya yang terasa sangat pening, namun ketika meraba dadanya yang terasa sakit dan perih ia terperanjat karena mendapati dadany

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Gadis Penolong

    Daya tahan Long Wan memang luar biasa, walaupun dia terombang ambing di lautan lepas dan terkena tusukan pedang beracun para penghuni pulau hantu ia masih hidup, akan tetapi kondisinya sangat memprihatinkan.Tubuh Long Wan panas dingin terserang demam, berkali-kali ia merintih dan pingsan lagi akibat terlalu banyak mengeluarkan darah. Kalau tidak segera ditolong kemungkinan ia akan tewas. Saat itu suasana di Pulau Hantu mulai gelap karena matahari sudah terbenam di ufuk barat.“Li Mei, Lin Lin”Berkali-kali ia mengigau dan memanggil-manggil orang-orang terdekatnya.“Wur!”Gelombang ombak kembali mengamuk dan membasahi tubuhnya yang sedang terdampar di pesisir pulau. Tentu saja hal itu semakin menyiksa tubuhnya. Di saat yang kritis antara hidup dan mati, ada perahu kecil yang berlabuh di dekatnya. Tidak lama kemudian sesosok bayangan hitam segera menghampirinya.Bayangan hitam tadi rupanya seorang wanita, tubuhnya terlihat sangat ramping dan wajahnya ditutupi kain berwarna hijau. Untuk

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Terdampar

    “Byur!”Perahu yang ditumpangi Long Wan bergoyang dan hampir terbalik karena dihantam gulungan ombak yang sangat besar. Pemuda itu mengerahkan tenaganya untuk mengimbangi laju perahu yang sedang diombang-ambing air laut.“Gawat, kalau seperti ini terus aku bisa tenggelam!”Walaupun ia seorang pendekar hebat, namun ketika melihat gelombang air laut yang sangat dahsat bulu kuduknya merinding juga.Sudah setengah hari lamanya ia berlayar, dan daratan dibelakangnya tidak tampak lagi. Kini Long Wan terombang-ambing di tengah lautan lepas. Yang ada hanya kehampaan dan ketakutan yang sangat mencekam.Seumur hidup baru kali ini ia berlayar seorang diri cukup jauh ke tengah-tengah lautan. Sejak kecil Long Wan hidup di wilayah Selatan dan tidak mengenal laut, kemudian setelah Dewasa mengembara di dataran Gurun Gobi yang tandus dan gersang.Lautan menyimpan banyak misteri, dan entah mengapa semakin lama ia berlayar perasaannya diliputi oleh rasa takut yang sangat mencekam apalagi saat itu ia han

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Ada Yang Aneh!

    “Lepaskan!”Lelaki itu terus mengerahkan tenaganya, akan tetapi semakin ia bergerak, cengkraman tangan Long Wan semakin keras dan mengakibatkan pergelangan tangannya terasa sakit seperti dijepit besi baja panas.“Hei, apa yang kamu lakukan terhadap anak buahku, hah?”Si tengkulak menghampir Long Wan, namun ia mengurungkan niatnya saat melihat kedua mata pemuda itu mencorong tajam seperti seekor harimau.“Anak muda, tolong jangan membuat masalah, nanti urusannya semakin berabe”Nelayan tadi menepuk bahu Long Wan, ia tidak ingin pemuda yang telah menolongnya itu membuat keributan di pasar. Akan tetapi terlambat, sebab anak buah si tengkulak mengetahui keributan itu dan langsung berdatangan lalu mengerubuti Long Wan sambil mengacungkan golok besar yang biasa dipakai untuk memotong ikan.“Tangkap si pembuat onar ini!”“Sring!”Golok di tangan anak buah tengkulak terlihat berkilauan tersorot sinar matahari. Melihat itu, sontak saja semua orang yang sedang berjualan lari berhamburan meningg

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Di Pesisir ( Bagian 2)

    “Ada apa dengan pulau-pulau di sana, paman?”“Di sana ada sesuatu yang sangat mengerikan”“Ada binatang buas?” Pancing Long Wan.“Bukan, seumur hidup menjadi nelayan sudah banyak menemukan binatang laut yang sangat ganas. Namun lagi-lagi tidak sebanding dengan sesuatu yang tersembunyi di pulau itu?”“Ada hantu?”“Kamu tahu?”Nelayan tadi melirik ke arah Long Wan, ia baru menyadari bahwa pemuda itu tidak kesulitan membawa bakul berisi ikan yang baru ia tangkap. Padahal barang tersebut sangat berat, dia saja yang sudah terbiasa bekerja keras sangat kesulitan namun pemuda di sampingnya walaupun badannya tidak kekar tapi sanggup memikulnya, bahkan tidak berkeringat sama sekali.Akhirnya si nelayan tadi sadar, bahwa Long Wan bukanlah pemuda sembarangan. Tentunya ia orang sakti yang sedang menyelidiki tempat ini. Ia teringat berbagai pengalamannya yang sering bertemu dengan orang-orang aneh dan sakti.Banyak jagoan ataupun pendekar yang sangat lihai, namun fisiknya terlihat biasa-biasa saja

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Sampai di Pesisir

    “Paman, bolehkah saya menyewa perahu ini?”Nelayan yang sejak tadi sibuk mengeluarkan ikan dari jala sejenak menghentikan pekerjaannya, lalu menoleh ke arah Long Wan.“Tuan muda hendak ke mana?”“Saya ingin berpelesir ke sekitar lautan, kata orang-orang laut di sini sangat indah”“Berpelesir?”“Betul sekali, paman”“Lautan di sini ombaknya sangat ganas, saja tidak berani berlayar terlalu jauh, lagian di sini tidak ada pantai yang bisa dikunjungi, kecuali,”“Kecuali apa, paman?”“Sudahlah, saya tidak bisa menyewakan perahu ini”Nelayan tadi melanjutkan pekerjaannya, namun Long Wan dapat menangkap raut muka nelayan itu yang terlihat sedikit pucat, tampaknya ia sangat ketakutan.“Apakah di sekitar pantai ini ada pantai?”“Aku tidak tahu, lebih baik kamu pulang saja sebab semua orang di tempat ini tidak akan ada yang mau menyewakan perahunya kepadamu”“Kenapa begitu?” Long Wan sangat kecewa mendengar perkataan nelayan tadi.“Pulang saja, saya sedang sibuk!”“Saya sanggup membayar berapapu

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Rencana Shan Zeng

    “Walaupun si tua bangka itu susah diajak kerja sama, namun kesetiannya terhadap kebenaran tidak diragukan lagi!”“Sebentar, menurut rumor yang beredar, Dewa Obat tidak pernah mau turun tangan dan ikut campur dalam berbagai pertempuran. Bahkan dia tidak pernah pandang bulu menolong siapapun juga, baik dari kalangan pendekar atau datuk hitam, jika membutuhkan pertolongan ia pasti akan mengobatinya!”“Itu memang benar, jika Dewa Obat diajak bertempur menyerang kerajaan tentu saja dia tidak akan mau. Lagian akan berabe nantinya jika Dewa Obat justru menolong para penjahat yang sedang kita bantai!”“Lalu?”Semua orang memandang ke arah Shan Zeng, mereka sangat penasaran ingin mendengar kelanjutan ide salah satu pendekar dari Kuil Kun Lun itu.“Kita mengundangnya ke tempat ini bukan untuk menjadikannya sebagai senjata tempur, melainkan berjaga-jaga jika di antara kita terkena luka dalam. Kalian harus ingat, orang-orang yang akan kita hadapi sangat sakti!”“Hal penting lainnya, dengan mengun

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Persembunyian Pangeran

    “Jadi untuk sementara waktu Long Wan tidak akan kembali ke sini?”“Betul sekali pangeran, sebab beliau masih ada urusan di wilayah Barat!”“Urusan apa, itu?”Pangeran Yang Han merasa kecewa sebab adik angkatnya yang berjuluk Pendekar Gurun Gobi tidak mau segera turun tangan membantunya, padahal saat ini dia sedang keteteran menghadapi para penjahat yang sudah bersekutu dengan pejabat istana.Yang paling menyedihkan sekaligus menguras emosinya, saat ini kaisar sedang sakit parah dan ia dilarang untuk menemuinya. Kaisar yang sedang skearat itu telah dihasut oleh istri mudanya dan menganggap ia memimpin pemberontak dan beruapaya merebut tahta kaisar.Untuk beberapa saat lamanya Su Liang menghela napas panjang, ia memutar otaknya untuk memilih kata-kata yang pas untuk diucapkan. Ia tahu saat ini pangeran merasa kecewa kepada Long Wan, jika ia salah ucap tentu akan berakibat fatal.“Saat ini Long Wan sedang mencari penawar untuk mengobati tunangannya akibat terkena Racun Dewi Maut!”“Dewi

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Rencana

    “Hang, saya harap anda bersabar dan membiarkan nyonya Tin Hua menjelaskannya terlebih dahulu!”“Lengan Delapan, kamu tidak perlu membelanya. Eh saya lupa, bukannya kalian telah menjalin hubungan terlarang ya!” Hang mencibir ke arah si Lengan Delapan.“Jaga ucapanmu!”“Singa Gila, mulutmu sungguh busuk!”“Yang busuk itu sikap dan tingkah laku kalian berdua, gara-gara kalian berselingkuh, Kang Kui membelot dari kelompok Teratai Putih dan bergabung dengan para Penghuni Pulau Neraka!”“Kurang ajar!”Tin Hua dan si Lengan Delapan berdiri, keduanya tidak terima dipermalukan di hadapan smeua orang.“Singa Gila, saat ini juga mari kita mengadu nyawa!”“Ha ha, kalian pikir aku takut?” tantang Hang.Semua orang terlihat tegang, mereka tahu bahwa Hang, si Lengan Delapan dan Tin Hua bukanlah orang sembarangan. Ke tiganya merupakan jago silat istana yang tersohor akan kehebatannya.“Brak!”Panglima Tung Hai menggebrak meja.“Kalian sudah tidak menghargaiku lagi, hah?”“Maafkan saya panglima, akan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status