Setelah serangan secara mendadak di pertemuan mereka, Xu Ming meningkatkan kewaspadaannya. Dia tidak mau ada lagi orang yang menyusup ke Sekte Salju dan membuat rencana mereka terbongkar ke public. Xu Ming benar-benar tidak bisa merasakan kalau penyusup itu tidak pernah pergi dari Sekte Salju selagi dia masih menampung Li Fang. Karena sang penyusup hidup pada tubuh Li Fang.“Apa? Sekte Rusa Putih dan Elang menghilang? Jangan mengada-ada, bagaimana bisa menghilang?!” teriak Xu Ming marah ketika mendengar dari orang suruhannya yang akan menyerang istana Rusa Putih dan Elang. Pasukan kembali dengan tangan kosong, bahkan mereka semua kebingungan karena hanya melihat hamparan hutan kosong ketika mereka tiba di puncak bukit.Pemimpin pasukan yang bernama Jiang Lin hanya bisa menganggukkan kepalanya, mereka juga tidak bisa menjelaskan semua yang terjadi. Yang pasti, mereka tidak bisa menemukan istana Rusa Putih juga istana Elang.“Kami juga tidak tahu apa yang terjadi, tapi yang kami dapatka
“Mengapa kau menyerangku, Xu Ming?” tanya Li Fang di sela-sela serangannya. Jelas saja dia tidak mau membunuh Xu Ming sekarang, karena tujuannya belum tercapai. Kalau dia membunuh Xu mIng sekarang, maka akan sangat sulit sekali mencapai tujuannya. Itulah yang membuat Li Fang masih menahan dirinya untuk menyerang Xu Ming.“Aku tidak segan-segan membunuh seseorang yang menganggap Wang Lian lebih hebat. Karena, tidak ada seorangpun yang bisa lebih hebat dari padaku, makanya aku harus membunuh Wang Lian!” teriak Xu Ming yang terus saja melancarkan serangannya kepada Li Fang.“Kau salah sangka, meskipun Wang Lian memiliki ilmu yang lebih tinggi aku rasa tujuan kita sama, kita harus membunuhnya dan jangan salah prasangka,” jawab Li Fang.Namun, pertarungan keduanya tidak kunjung berhenti sampai keduanya sama-sama menyerah barulah menghentikan serangan. Mereka baru sadar kalau ternyata kekuatan keduanya hampir sama, dan mereka baru saja mengeluarkan ilmu tertinggi mereka.“Kalau kita bersatu
“Bagaimana dengan Li Ning?” tanya Xiao Lan kemudian. Dia mengkhawatirkan Li Ning, apalagi sekarang juga ada Wang Huan. Mereka harus menjaga penerus tahta di Sekte Iblis Neraka. Dan mereka juga saat ini sudah bisa melihat kalau Wang Huan tersebut memiliki kekuatan tersembunyi yang lebih kuat dari Wang Lian.Hanya saja saat ini Wang Huan masih kecil, dia belum bisa mengendalikan kekuatannya dan sama seperti Wang Lian dulu dia tidak menyadari apa yang ada di dalam dirinya. Hanya orang-orang yang memiliki kekuatan yang paham dengan semua itu.“Dia akan tetap terus berada di Lembah Neraka, awalnya dia ingin berpartisipasi membunuh Li Fang. Namun, aku tidak setuju dengannya, aku tidak mau membahayakan dirinya. tugasnya saat ini hanyalah menjaga Wang Huan agar tidak terjadi sesuatu kepada anak kami. Kalaupun misalnya nanti mereka berhasil membunuhku, aku ingin Li Ning menjaga Wang Huan sampai dia bisa mengendalikan kekuatannya,” jawab Wang Lian.Wang Lian juga sudah menyiapkan dirinya seanda
“Tidak! Aku tidak setuju dengan rencana kamu itu. Itu sangat membahayakan, kamu seharusnya berada dalam perlindungan kami bukan malah di jadikan umpan seperti ini,” ujar Xiao Lan menggelengkan kepalanya.Pun kalau nantinya Wang Lian mengutarakan keinginannya kepada semua anggota Sekte Iblis Neraka tidak akan ada yang menyetujuinya. Mereka tidak mungkin membiarkan Wang Lian dalam bahaya. Mereka sangat menghormati Wang Lian.Tidak ada orang yang setuju dengan ide gila Wang Lian tersebut. Wang Lian adalah ketua sekte mereka, dan tidak mungkin mereka akan menempatkan sang ketua sebagai umpan.“Ini untuk menjebak mereka. Sepanjang jalur kita coba buatkan jebakan seperti yang dilakukan oleh Bai Rao, jadi kita bisa menyerang mereka sekaligus,” jawab Wang Lian masih mencoba untuk bernegosiasi dengan Xiao Lan.Wang Lian tahu bahaya yang akan dihadapinya kalau dia berdiri sebagai umpan, tapi hanya itulah caranya agar semua musuh masuk ke dalam jebakannya. Walaupun mereka tidak tahu kapan musuh
Suasana di Lembah Bambu dan juga Lembah Neraka tampak lengang, semua kegiatan berjalan seperti biasanya. Namun, tidak dengan hutan belantara. Suasana di sana tampak lebih meriah. Semua begitu sibuk dengan kegiatan di wilayah baru Sekte Iblis Neraka.Ternyata itu adalah tipu daya yang dilakukan oleh Bai Rao. Dia ingin menipu Li Fang dan Xu Ming agar lebih banyak menuju ke Hutan Belantara, dan pada saat itulah dia dan semua pengikutnya akan berpesta makan besar.Tubuh manusia-manusia dengan energi spiritual yang tinggi akan meningkatkan kekuatan mereka. Di semua tempat sudah di siapkan ranjau, dan yakinlah musuh yang terperangkap di sana tidak akan bisa keluar sekuat apapun ilmunya.Hari ini, Li Fang dan Xu Ming datang memata-mata secara langsung. Mereka menyunggingkan senyumannya ketika melihat dari kejauahan kesibukan di hutan belantara. Mereka sangat yakin kalau Wang Lian dan Xiao Lan sudah berada di hutan belantara. "Kita bisa menguasai Lembah Bambu, karena mereka semua sudah berad
Seperti yang sudah di prediksikan kalau pasukan musuh akan datang menyerang pada keesokan harinya. Mereka semua bersiap, bahakn setiap sudut tidak ada yang terlewst dari penjagaan.Dan sementara itu di Istana Salju...."Kita tidak boleh menyiakan kesempatan ini, dan semua orang harus tetap waspada! Jangan sampai ada yang lengang, dan kalau bisa jangan sampai ada yang menjadi korban!" ujae Xu Ming memimpin pasukan.Semua pasukan dari semua sekte sudah berkupul, mereka akan menyerang Sekte Iblis Neraka dan Sekte Merak Emas. Ribuan pasukan berkumpul dengan komando masing-masing.Semua orang sudah mengenakan pakaian perang, dan kalau melihat dari jumlah yang mereka miliki Xu Ming yakin kalau mereka tidak akan kalah.Pasukan yang dimiliki oleh mereka jauh lebih banyak dari pasukan Sekte Iblis Neraka. "Dan ingat, kalian harus tahu kelompok kalian menyerang dimana. Sebab, seperti yang kita tahu kalau Sekte Iblis Neraka dan Merak Emas sudah meluaskan wilayahnya ke Hutan Belantara! Pasukan ki
Pagi-pagi buta Xu Ming dan Li Fang membawa pasukannya dengan penuh percaya diri kalau mereka pasti akan bisa memenangkan perperangan ini. Di dalam hati mereka tertawa kalau setelah ini mereka bisa menjadi penguasa dunia. Bahkan antara Li Fang dan Xu Ming sudah berniat untuk saling membunuh. Mereka memiliki tujuan yang sama dan juga diam-diam mereka berniat akan saling membunuh. Karena di dalam hati mereka sama-sama merasakan kalau salah satu diantaranya adalah penghalang untuk menuju ke puncak. Sungguh ironis sekali dengan apa yang terjadi kepada mereka. Di depan semua orang mereka seolah-olah terlihat sangat kompak dan saling mendukung. Namun, kenyataannya mereka saling bermusuhan. Prok! Prok! Suara langkah kaki mereka yang berjalan dengan penuh percaya diri menuju ke Hutan Belantara dan Lembah Bambu. “Bawalah kemenangan untuk kita!” teriak Xu Ming ketika mereka di berada di sebuah persimpangan dengan tujuan masing-masing. Sebagian besar pasukan menuju ke Hutan Belantara dan seba
Xu Cheng terdiam, apalagi saat melihat wajah para pasukan yang dipimpinnya itu terlihat semuanya sangat ketakutan. Mereka takut masuk ke dalam jebakan yang dibuat oleh Bai Rao. Yang menakutkan itu adalah mereka tidak bisa menemukan keberadaan yang masuk ke dalam jebakan dan tidak tahu bagaimana keadaannya. “Kurang ajar! Bai Rao mengelabui kita!” teriak Xu Cheng marah saat baru sadar kalau ternyata dia kalah satu langkah dari Bai Rao. Dan Bai Rao dengan sengaja memancing mereka untuk masuk ke dalam Hutan Belantara lebih jauh. “Mundur!” teriak Xu Cheng memberikan aba-aba. Dan saat pasukannya mau mundur, kembali beberapa orang menghilang masuk ke dalam jebakan. “Bersiap untuk bertarung, kita sudah masuk ke dalam perangkap Bai Rao. Ternyata mereka telah menyiapkan diri untuk kedatangan kita!” teriak Xu Cheng lagi. Dan saat ini posisi mereka serba salah, Xu Cheng tidak bisa memberitahukan ini kepada Li Fang dan Xu Ming untuk berhati-hati. Mereka terjebak di hutan belantara dan saat ini