“Tidak! Aku tidak setuju dengan rencana kamu itu. Itu sangat membahayakan, kamu seharusnya berada dalam perlindungan kami bukan malah di jadikan umpan seperti ini,” ujar Xiao Lan menggelengkan kepalanya.Pun kalau nantinya Wang Lian mengutarakan keinginannya kepada semua anggota Sekte Iblis Neraka tidak akan ada yang menyetujuinya. Mereka tidak mungkin membiarkan Wang Lian dalam bahaya. Mereka sangat menghormati Wang Lian.Tidak ada orang yang setuju dengan ide gila Wang Lian tersebut. Wang Lian adalah ketua sekte mereka, dan tidak mungkin mereka akan menempatkan sang ketua sebagai umpan.“Ini untuk menjebak mereka. Sepanjang jalur kita coba buatkan jebakan seperti yang dilakukan oleh Bai Rao, jadi kita bisa menyerang mereka sekaligus,” jawab Wang Lian masih mencoba untuk bernegosiasi dengan Xiao Lan.Wang Lian tahu bahaya yang akan dihadapinya kalau dia berdiri sebagai umpan, tapi hanya itulah caranya agar semua musuh masuk ke dalam jebakannya. Walaupun mereka tidak tahu kapan musuh
Suasana di Lembah Bambu dan juga Lembah Neraka tampak lengang, semua kegiatan berjalan seperti biasanya. Namun, tidak dengan hutan belantara. Suasana di sana tampak lebih meriah. Semua begitu sibuk dengan kegiatan di wilayah baru Sekte Iblis Neraka.Ternyata itu adalah tipu daya yang dilakukan oleh Bai Rao. Dia ingin menipu Li Fang dan Xu Ming agar lebih banyak menuju ke Hutan Belantara, dan pada saat itulah dia dan semua pengikutnya akan berpesta makan besar.Tubuh manusia-manusia dengan energi spiritual yang tinggi akan meningkatkan kekuatan mereka. Di semua tempat sudah di siapkan ranjau, dan yakinlah musuh yang terperangkap di sana tidak akan bisa keluar sekuat apapun ilmunya.Hari ini, Li Fang dan Xu Ming datang memata-mata secara langsung. Mereka menyunggingkan senyumannya ketika melihat dari kejauahan kesibukan di hutan belantara. Mereka sangat yakin kalau Wang Lian dan Xiao Lan sudah berada di hutan belantara. "Kita bisa menguasai Lembah Bambu, karena mereka semua sudah berad
Seperti yang sudah di prediksikan kalau pasukan musuh akan datang menyerang pada keesokan harinya. Mereka semua bersiap, bahakn setiap sudut tidak ada yang terlewst dari penjagaan.Dan sementara itu di Istana Salju...."Kita tidak boleh menyiakan kesempatan ini, dan semua orang harus tetap waspada! Jangan sampai ada yang lengang, dan kalau bisa jangan sampai ada yang menjadi korban!" ujae Xu Ming memimpin pasukan.Semua pasukan dari semua sekte sudah berkupul, mereka akan menyerang Sekte Iblis Neraka dan Sekte Merak Emas. Ribuan pasukan berkumpul dengan komando masing-masing.Semua orang sudah mengenakan pakaian perang, dan kalau melihat dari jumlah yang mereka miliki Xu Ming yakin kalau mereka tidak akan kalah.Pasukan yang dimiliki oleh mereka jauh lebih banyak dari pasukan Sekte Iblis Neraka. "Dan ingat, kalian harus tahu kelompok kalian menyerang dimana. Sebab, seperti yang kita tahu kalau Sekte Iblis Neraka dan Merak Emas sudah meluaskan wilayahnya ke Hutan Belantara! Pasukan ki
Pagi-pagi buta Xu Ming dan Li Fang membawa pasukannya dengan penuh percaya diri kalau mereka pasti akan bisa memenangkan perperangan ini. Di dalam hati mereka tertawa kalau setelah ini mereka bisa menjadi penguasa dunia. Bahkan antara Li Fang dan Xu Ming sudah berniat untuk saling membunuh. Mereka memiliki tujuan yang sama dan juga diam-diam mereka berniat akan saling membunuh. Karena di dalam hati mereka sama-sama merasakan kalau salah satu diantaranya adalah penghalang untuk menuju ke puncak. Sungguh ironis sekali dengan apa yang terjadi kepada mereka. Di depan semua orang mereka seolah-olah terlihat sangat kompak dan saling mendukung. Namun, kenyataannya mereka saling bermusuhan. Prok! Prok! Suara langkah kaki mereka yang berjalan dengan penuh percaya diri menuju ke Hutan Belantara dan Lembah Bambu. “Bawalah kemenangan untuk kita!” teriak Xu Ming ketika mereka di berada di sebuah persimpangan dengan tujuan masing-masing. Sebagian besar pasukan menuju ke Hutan Belantara dan seba
Xu Cheng terdiam, apalagi saat melihat wajah para pasukan yang dipimpinnya itu terlihat semuanya sangat ketakutan. Mereka takut masuk ke dalam jebakan yang dibuat oleh Bai Rao. Yang menakutkan itu adalah mereka tidak bisa menemukan keberadaan yang masuk ke dalam jebakan dan tidak tahu bagaimana keadaannya. “Kurang ajar! Bai Rao mengelabui kita!” teriak Xu Cheng marah saat baru sadar kalau ternyata dia kalah satu langkah dari Bai Rao. Dan Bai Rao dengan sengaja memancing mereka untuk masuk ke dalam Hutan Belantara lebih jauh. “Mundur!” teriak Xu Cheng memberikan aba-aba. Dan saat pasukannya mau mundur, kembali beberapa orang menghilang masuk ke dalam jebakan. “Bersiap untuk bertarung, kita sudah masuk ke dalam perangkap Bai Rao. Ternyata mereka telah menyiapkan diri untuk kedatangan kita!” teriak Xu Cheng lagi. Dan saat ini posisi mereka serba salah, Xu Cheng tidak bisa memberitahukan ini kepada Li Fang dan Xu Ming untuk berhati-hati. Mereka terjebak di hutan belantara dan saat ini
“Kau gila, Bai Rao!” teriak Xu Cheng marah ketika mendengar kalau Bai Rao akan menikmati mereka semua. Dan dia sangat mengenal Bai Rao, dia bisa menyerap semua energi spiritual yang ada pada tubuh yang dimakannya.Jika Xu Cheng kalah dalam pertempuran ini, maka itu artinya mereka hanya mengantarkan makanan yang banyak untuk Bai Rao. Dan itu juga membuat Bai Rao mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda. Makanan yang banyak dan kekuatan yang meningkat.“Kalian yang datang dengan sendirinya, padahal aku tidak berniat untuk mencari dan melawan kalian. Sekarang, siapapun yang sudah masuk ke dalam wilayah Hutan Belantara maka tidak akan bisa keluar dalam keadaan bernyawa,” jawab Bai Rao sambil tersenyum.“Serang, bunuh orang ini!” teriak Xu Cheng memberikan aba-aba kepada semua pasukan untuk menyerang Bai Rao. Dan dia berniat akan mencari jalan keluar saat semua pasukan sedang bertarung melawab Bai Rao.Xu Cheng yakin kalau mereka tidak akan bisa melawan Bai Rao, dan salah satunya cara ya
“Apa maksudnya? Apakah artinya tidak ada harapan kita untuk hidup?” tanya mereka lagi. Dan mereka benar-benar marah saat mendengar hal itu. Karena itu sama saja pertarungan ini hanya mengantarkan mereka mati saja.Xu Cheng hanya terdiam, dia tidak menjawab apapun. Bahkan dia tidak memberikan perlawanan apapun ketika beberapa orang dari mereka memukulnya dengan cukup keras saking kesalnya.“Aku tidak bisa menjawab apapun, dan kalau memang membunuhku membuat kalian puas, aku akan lebih senang mati di tangan kalian daripada di bunuh oleh Bai Rao!” teriak Xu Cheng.Dan sekarang entah mengapa Xu Cheng merasa mereka masuk ke dalam jebakan Li Fang dan Xu Ming, sebab kedua orang yang mengaku sebagai komando mereka tidak satupun ikut ke Hutan Belantara, mereka sepertinya sengaja mengumpan Xu Cheng dan pasukannya sebagai jaminan kemenangan.“Atau jangan-jangan di Hutan Belantara ini memang ada Wang Lian dan Xiao Lan?” tanya Xu Cheng pada dirinya sendiri, sebab dia merasakan hal yang aneh pak Ba
Bai Rao berjalan di depan mereka dan tidak menjawab pertanyaan apapun dari Li Fang dan Xu Ming saat mereka bertanya darimana asal Bai Rao. Bahkan dia tidak memberitahukan namanya, dia hanya melihat jumlah pasukan yang dibawa oleh Li Fang dan Xu Ming. Cukup banyak meskipun tidak sebanyak yang ada di Hutan Belantara.Dan dari kejauhan, Bai Rao melihat kalau Bai Fei sudah siap untuk membawa semua pasukan itu ke tempat yang sudah di siapkannya.Tibalah saatnya mereka tiba di halaman pelataran dimana tempat Wang Lian dan Xiao Lan menunggu kedatangan Li Fang dan Xu Ming.“Aku sudah membunuh semua pasukan Xu Cheng, hanya tersisa Xu Cheng yang masih hidup dan sekarang dia bisa melihat kesini,” ujar Bai Rao yang sontak membuat Li Fang dan Xu Ming terkejut bukan main.Mereka baru sadar kalau sejak tadi mereka bersama dengan seorang musuh.“Siapa kau?” tanya Li Fang.“Bai Rao, dan lihatlah Bai Fei sudah menunggu untuk mendapatkan santapan yang banyak,” jawab Bai Rao sambil tersenyum.Mata Li Fan