Seperti yang sudah di prediksikan kalau pasukan musuh akan datang menyerang pada keesokan harinya. Mereka semua bersiap, bahakn setiap sudut tidak ada yang terlewst dari penjagaan.Dan sementara itu di Istana Salju...."Kita tidak boleh menyiakan kesempatan ini, dan semua orang harus tetap waspada! Jangan sampai ada yang lengang, dan kalau bisa jangan sampai ada yang menjadi korban!" ujae Xu Ming memimpin pasukan.Semua pasukan dari semua sekte sudah berkupul, mereka akan menyerang Sekte Iblis Neraka dan Sekte Merak Emas. Ribuan pasukan berkumpul dengan komando masing-masing.Semua orang sudah mengenakan pakaian perang, dan kalau melihat dari jumlah yang mereka miliki Xu Ming yakin kalau mereka tidak akan kalah.Pasukan yang dimiliki oleh mereka jauh lebih banyak dari pasukan Sekte Iblis Neraka. "Dan ingat, kalian harus tahu kelompok kalian menyerang dimana. Sebab, seperti yang kita tahu kalau Sekte Iblis Neraka dan Merak Emas sudah meluaskan wilayahnya ke Hutan Belantara! Pasukan ki
Pagi-pagi buta Xu Ming dan Li Fang membawa pasukannya dengan penuh percaya diri kalau mereka pasti akan bisa memenangkan perperangan ini. Di dalam hati mereka tertawa kalau setelah ini mereka bisa menjadi penguasa dunia. Bahkan antara Li Fang dan Xu Ming sudah berniat untuk saling membunuh. Mereka memiliki tujuan yang sama dan juga diam-diam mereka berniat akan saling membunuh. Karena di dalam hati mereka sama-sama merasakan kalau salah satu diantaranya adalah penghalang untuk menuju ke puncak. Sungguh ironis sekali dengan apa yang terjadi kepada mereka. Di depan semua orang mereka seolah-olah terlihat sangat kompak dan saling mendukung. Namun, kenyataannya mereka saling bermusuhan. Prok! Prok! Suara langkah kaki mereka yang berjalan dengan penuh percaya diri menuju ke Hutan Belantara dan Lembah Bambu. “Bawalah kemenangan untuk kita!” teriak Xu Ming ketika mereka di berada di sebuah persimpangan dengan tujuan masing-masing. Sebagian besar pasukan menuju ke Hutan Belantara dan seba
Xu Cheng terdiam, apalagi saat melihat wajah para pasukan yang dipimpinnya itu terlihat semuanya sangat ketakutan. Mereka takut masuk ke dalam jebakan yang dibuat oleh Bai Rao. Yang menakutkan itu adalah mereka tidak bisa menemukan keberadaan yang masuk ke dalam jebakan dan tidak tahu bagaimana keadaannya. “Kurang ajar! Bai Rao mengelabui kita!” teriak Xu Cheng marah saat baru sadar kalau ternyata dia kalah satu langkah dari Bai Rao. Dan Bai Rao dengan sengaja memancing mereka untuk masuk ke dalam Hutan Belantara lebih jauh. “Mundur!” teriak Xu Cheng memberikan aba-aba. Dan saat pasukannya mau mundur, kembali beberapa orang menghilang masuk ke dalam jebakan. “Bersiap untuk bertarung, kita sudah masuk ke dalam perangkap Bai Rao. Ternyata mereka telah menyiapkan diri untuk kedatangan kita!” teriak Xu Cheng lagi. Dan saat ini posisi mereka serba salah, Xu Cheng tidak bisa memberitahukan ini kepada Li Fang dan Xu Ming untuk berhati-hati. Mereka terjebak di hutan belantara dan saat ini
“Kau gila, Bai Rao!” teriak Xu Cheng marah ketika mendengar kalau Bai Rao akan menikmati mereka semua. Dan dia sangat mengenal Bai Rao, dia bisa menyerap semua energi spiritual yang ada pada tubuh yang dimakannya.Jika Xu Cheng kalah dalam pertempuran ini, maka itu artinya mereka hanya mengantarkan makanan yang banyak untuk Bai Rao. Dan itu juga membuat Bai Rao mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda. Makanan yang banyak dan kekuatan yang meningkat.“Kalian yang datang dengan sendirinya, padahal aku tidak berniat untuk mencari dan melawan kalian. Sekarang, siapapun yang sudah masuk ke dalam wilayah Hutan Belantara maka tidak akan bisa keluar dalam keadaan bernyawa,” jawab Bai Rao sambil tersenyum.“Serang, bunuh orang ini!” teriak Xu Cheng memberikan aba-aba kepada semua pasukan untuk menyerang Bai Rao. Dan dia berniat akan mencari jalan keluar saat semua pasukan sedang bertarung melawab Bai Rao.Xu Cheng yakin kalau mereka tidak akan bisa melawan Bai Rao, dan salah satunya cara ya
“Apa maksudnya? Apakah artinya tidak ada harapan kita untuk hidup?” tanya mereka lagi. Dan mereka benar-benar marah saat mendengar hal itu. Karena itu sama saja pertarungan ini hanya mengantarkan mereka mati saja.Xu Cheng hanya terdiam, dia tidak menjawab apapun. Bahkan dia tidak memberikan perlawanan apapun ketika beberapa orang dari mereka memukulnya dengan cukup keras saking kesalnya.“Aku tidak bisa menjawab apapun, dan kalau memang membunuhku membuat kalian puas, aku akan lebih senang mati di tangan kalian daripada di bunuh oleh Bai Rao!” teriak Xu Cheng.Dan sekarang entah mengapa Xu Cheng merasa mereka masuk ke dalam jebakan Li Fang dan Xu Ming, sebab kedua orang yang mengaku sebagai komando mereka tidak satupun ikut ke Hutan Belantara, mereka sepertinya sengaja mengumpan Xu Cheng dan pasukannya sebagai jaminan kemenangan.“Atau jangan-jangan di Hutan Belantara ini memang ada Wang Lian dan Xiao Lan?” tanya Xu Cheng pada dirinya sendiri, sebab dia merasakan hal yang aneh pak Ba
Bai Rao berjalan di depan mereka dan tidak menjawab pertanyaan apapun dari Li Fang dan Xu Ming saat mereka bertanya darimana asal Bai Rao. Bahkan dia tidak memberitahukan namanya, dia hanya melihat jumlah pasukan yang dibawa oleh Li Fang dan Xu Ming. Cukup banyak meskipun tidak sebanyak yang ada di Hutan Belantara.Dan dari kejauhan, Bai Rao melihat kalau Bai Fei sudah siap untuk membawa semua pasukan itu ke tempat yang sudah di siapkannya.Tibalah saatnya mereka tiba di halaman pelataran dimana tempat Wang Lian dan Xiao Lan menunggu kedatangan Li Fang dan Xu Ming.“Aku sudah membunuh semua pasukan Xu Cheng, hanya tersisa Xu Cheng yang masih hidup dan sekarang dia bisa melihat kesini,” ujar Bai Rao yang sontak membuat Li Fang dan Xu Ming terkejut bukan main.Mereka baru sadar kalau sejak tadi mereka bersama dengan seorang musuh.“Siapa kau?” tanya Li Fang.“Bai Rao, dan lihatlah Bai Fei sudah menunggu untuk mendapatkan santapan yang banyak,” jawab Bai Rao sambil tersenyum.Mata Li Fan
“Wang Lian adalah dewa?” tanya Li Fang mengejek.“Iya, karena Wang Lian lah yang mengembalikan kekuatanmu!” jawab Xiao Lan dengan jujur. Dia tahu, orang seperti Li Fang tidak akan dengan mudah percaya dengan apa yang mereka katakan, apalagi kalau menyangkut Wang Lian. Li Fang begitu membenci Wang Lian, sehingga apapun yang berhubungan dengan Wang Lian itu tidak akan mudah dipercayainya.“Hahaha! Ini sangat lucu dan benar-benar lucu! Kau pikir aku akan mudah percaya dengan semua omong kosongmu itu! Dialah yang mencabut kekuatanku, dan tidak mungkin dia mengembalikannya apalagi dia tahu kalau aku akan membunuhnya!” ujar Li Fang berteriak dan berusaha untuk membunuh Xiao Lan. Namun, sejak tadi semua serangannya kepada Xiao Lan tidak berpengaruh sedikitpun.Li Fang pastinya tidak menyangka kalau ternyata Xiao Lan memiliki kekuatan yang begitu kuat, dia pikir Xiao Lan hanyalah pecundang yang hanya bisa kabur melarikan diri saat dia menyerang istana Iblis Neraka. Dan sebenarnya Li Fang juga
“Aku tidak akan mati sebelum kau yang mati!” jawab Wang Lian menahan sakit di kepalanya karena terkena pukulan Xu Ming.Hingga tanpa disadarinya kalau kepalanya terluka. Darah segar mengalir dari kepalanya dan itu membuat Xu Ming merasa diatas awan. Dia merasa sebentar lagi kalau dia akan membunuh Wang Lian.“Aku pikir kau memang hebat dan melawan, aku pikir memang tidak ada yang bisa mengalahkanmu! Ternyata sangat mudah bagi Xu Ming untuk membunuh seorang Wang Lian!” teriak Xu Ming dengan sombong.Xu Ming yakin kalau sebentar lagi dia akan menguasai pertempuran dan dialah yang akan menguasai wilayah terluas dari semua Sekte, itu artinya Sekte nya akan menjadi Sekte terkaya.“Bunuh saja jika kau bisa,” jawab Wang Lian.Cesss!Wang Lian merasakan ada hawa hangat mengalir di wajahnya, dan saat dia menyeka dengan tangannya ternyata itu adalah darah dari kepalanya yang terluka. Dan tahu apa yang terjadi? Wang Lian akan semakin menggila saat melihat darah miliknya.“Hanya karena ini kau su