Tigreal dan Eldrakon mulai bertindak. Eldrakon, dengan gerakan yang lembut namun pasti, mendekati Zero. Energi mistisnya mulai mengalir, berusaha menstabilkan kekuatan Orb Kehancuran yang berkecamuk dalam diri Zero."Tenang, Zero," bisik Eldrakon, suaranya seperti desir angin. "Biarkan aku membantumu. Kita bisa mengendalikan ini bersama." Energi Eldrakon mulai mempengaruhi Zero, membantunya menenangkan pikirannya dan meredam kekuatan Orb Kehancuran.Sementara itu, Tigreal menghadap Thanos. Dia berdiri tegak, pedangnya siap di tangan. "Thanos," katanya, suaranya penuh keberanian, "kamu mungkin memiliki Batu Cahaya, tapi itu tidak membuatmu tak terkalahkan. Aku akan membuktikannya."Dengan itu, Tigreal melancarkan serangan terhadap Thanos, pedangnya berkilauan dengan energi. Pertempuran mereka berlanjut, dan sekarang, dengan bantuan Tigreal dan Eldrakon, Zero memiliki kesempatan yang lebih baik untuk mengalahkan Thanos.Tigreal melanjutkan pertempurannya melawan Thanos. Kali ini, dia me
Zero melangkah maju nampak dengan kedua mata fokus dan penuh dengan kekuatan. Dia menyilangkan kedua pedangnya di depan dirinya, energi dari Orb Kehancuran berkilauan di sepanjang bilah mereka."Thanos! Lihatlah ini...!" teriak Zero, suaranya menggema di sepanjang medan pertempuran. Dia menatap Thanos dengan tatapan tajam, menantang dan penuh tekad.Kemudian, dengan gerakan yang cepat dan kuat, Zero melancarkan serangan barunya. Energi dari Orb Kehancuran meledak dari pedangnya, melukis jejak cahaya yang mempesona di udara. Serangan ini, dipenuhi dengan semua kekuatan dan tekad Zero yang ia ditujukan langsung ke Thanos.Sementara itu, Eldrakon dan Tigreal, yang sedang menonton dari samping, merasa tegang dan berharap. Mereka tahu bahwa serangan ini adalah upaya terakhir Zero, dan hasilnya bisa menentukan hasil pertempuran ini.Dengan kekuatan Orb Kehancuran, Zero telah mengembangkan jurus baru yang sangat kuat dan mempesona, yang dia sebut "Pukulan Cahaya Kehancuran". Jurus ini memanf
Setelah ledakan cahaya yang mempesona dan dahsyat, Batu Cahaya tampaknya telah kehilangan sebagian besar kekuatannya. Cahayanya yang sebelumnya berkilauan terang kini tampak pudar dan redup. Batu ini, yang sebelumnya penuh dengan kekuatan yang luar biasa, tampaknya telah terkuras oleh pertempuran ini.Thanos, yang berlutut di tanah, menatap Batu Cahaya di tangannya dengan ekspresi yang bercampur aduk antara kekecewaan dan kebingungan. Dia tampaknya tidak percaya bahwa kekuatan Batu Cahaya, yang dia andalkan selama ini, tidak cukup untuk mengalahkan Zero.Sementara itu, Zero, Tigreal, dan Eldrakon menatap Batu Cahaya dengan perasaan lega. Dengan kehilangan kekuatan Batu Cahaya, Thanos tidak lagi memiliki kekuatan untuk mengancam dunia ini.Meski pertempuran tampaknya hampir berakhir, Zero tetap waspada. Zero tahu Thanos masih bisa berbahaya, bahkan tanpa Batu Cahaya. Memang benar dalam pertempuran ini, belum ada tanda-tanda atau petunjuk yang jelas yang menunjukkan bahwa Thanos memilik
Beberapa hari setelah pertempuran yang sengit, Zero, Tigreal, dan Eldrakon kembali ke rutinitas mereka. Mereka tahu bahwa pertempuran belum berakhir dan mereka harus tetap siap untuk apa pun yang mungkin datang.Mereka menghabiskan hari-hari mereka berlatih, memperkuat kemampuan mereka, dan mempersiapkan diri untuk pertempuran yang akan datang. Zero, dengan pedangnya dan kekuatan Orb Kehancuran, berlatih dengan tekad dan fokus yang kuat. Dia bertekad untuk menjadi lebih kuat dan lebih siap untuk menghadapi Thanos dan Raja Kegelapan.Sementara itu, Tigreal dan Eldrakon juga tidak kalah tekun dalam latihan mereka. Tigreal, dengan cakarnya yang tajam, berlatih gerakan dan serangan baru. Eldrakon, dengan kekuatan dan kebijaksanaannya, berlatih mengendalikan dan memanfaatkan kekuatannya dengan lebih baik.Kemudian, Zero yang ingin terus memperbaiki diri dan menjadi lebih kuat, ingin meminta bimbingan latihan dari Tigreal dan Eldrakon. Dia tahu bahwa mereka memiliki keahlian dan pengalaman
Untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam menggunakan jurus baru "Pemersatu Cahaya dan Kegelapan", Zero, Tigreal, dan Eldrakon memulai serangkaian latihan intensif dan studi mendalam.Pertama-tama, mereka mempelajari jurus ini secara mendalam, memahami setiap detail dan langkah-langkahnya. Mereka mempelajari bagaimana setiap bagian dari jurus ini berinteraksi dan berkontribusi pada keseluruhan teknik. Setelah memahami jurus ini, mereka mulai berlatih bagian mereka masing-masing. Zero berlatih mengendalikan dan melepaskan energi Orb Kehancuran dalam bentuk gelombang energi. Tigreal berlatih gerakan dan kecepatannya, memastikan dia bisa mengarahkan gelombang energi dengan presisi. Eldrakon berlatih menggabungkan energi kegelapan ke dalam gelombang cahaya, menciptakan perpaduan kekuatan yang seimbang.Dan setelah mereka merasa nyaman dengan bagian mereka masing-masing, mereka mulai berlatih bersama. Mereka berlatih koordinasi dan timing, memastikan bahwa mereka bisa bekerja sama dengan
Setelah menyaksikan kekalahan pemimpin elit mereka akibat jurus "Pemersatu Cahaya dan Kegelapan", reaksi pasukan Raja Kegelapan sangat jelas. Mereka terkejut, ketakutan, dan kehilangan semangat. Kepercayaan mereka pada kemenangan mulai pudar, dan mereka menyadari betapa kuatnya Zero, Tigreal, dan Eldrakon bersama.Pasukan Raja Kegelapan mulai ragu-ragu dalam serangan mereka, dan beberapa bahkan mulai mundur secara perlahan. Melihat kekalahan pemimpin elit mereka, mereka menyadari bahwa mereka mungkin tidak bisa mengalahkan para pembela istana yang gigih dan kuat ini.Ketidakpercayaan dan ketakutan yang menyebar di antara pasukan Raja Kegelapan memberi keuntungan bagi Zero, Tigreal, Eldrakon, dan pasukan istana. Mereka menggunakan momentum ini untuk melancarkan serangan balik yang lebih kuat, memaksa pasukan Raja Kegelapan untuk mundur lebih jauh.Pada akhirnya, pasukan Raja Kegelapan tidak mampu melanjutkan serangan mereka dan terpaksa mundur sepenuhnya, meninggalkan istana dan para p
Raja Kegelapan, dengan hati-hati dan penuh perhatian, mulai menggunakan artefak batu cahaya yang berhasil Thanos dapatkan. Dia menempatkan batu itu di depannya, menatapnya dengan mata yang fokus dan tangan yang lembut namun mantap.Dia mulai mengucapkan mantra kuno, suaranya rendah dan berat, mengisi ruangan dengan getaran energi yang kuat. Cahaya dari batu itu mulai berfluktuasi, berkedip-kedip seiring dengan irama mantra Raja Kegelapan.Perlahan tapi pasti, Raja Kegelapan mulai merasakan kekuatan batu cahaya itu mengalir ke dalam dirinya. Dia bisa merasakan energinya yang kuat dan murni, berbeda dengan kegelapan yang biasa dia rasakan.Dia merasakan kekuatan baru ini, merenungkan bagaimana dia bisa menggunakannya untuk mengalahkan Zero, Tigreal, dan Dan dengan kekuatan ini, dia memiliki peluang lebih baik untuk memenangkan pertempuran berikutnya."Kita akan melihat," katanya lagi, kali ini dengan senyum licik di wajahnya. "Kita akan melihat bagaimana mereka akan menghadapi kekuatan
Sementara Raja Kegelapan merencanakan serangan barunya, Zero juga tidak tinggal diam. Dia tahu bahwa ancaman dari Raja Kegelapan masih ada dan dia harus terus mempersiapkan diri. Dia telah menghabiskan beberapa hari terakhir ini dengan berlatih tanpa henti, memfokuskan diri pada jurus kedelapan dari kitab langka yang dia miliki.Jurus kedelapan ini dikenal sebagai "Gerakan Cahaya yang Menghancurkan Kegelapan". Ini adalah teknik yang sangat kuat dan rumit, membutuhkan konsentrasi dan ketekunan yang besar untuk menguasainya. Namun, Zero tahu bahwa jika dia bisa menguasai jurus ini, dia akan memiliki kekuatan yang cukup untuk melawan Raja Kegelapan dan pasukannya.Setiap hari, Zero berlatih dari pagi sampai malam, berulang kali melakukan gerakan dan mantra dari jurus kedelapan. Dia merasakan setiap detail dari teknik ini, memahami bagaimana energi cahaya mengalir melalui tubuhnya dan bagaimana dia bisa mengarahkannya untuk menghancurkan kegelapan.Meski proses ini melelahkan dan membutuh
Dengan memusatkan kekuatannya pada telapak tangan, Orion mengumpulkan energinya kemudian ia langsung melancarkan serangan terkuatnya ke arah Thanos. Saat tubuh Thanos yang terkena serangan Orion, tubuhnya langsung hilang menjadi serpihan debu."Sepertinya aku hanya bisa melakukan sebatas ini saja, Zero. Kalau begitu aku akan kembali beristirahat." Orion kemudian kembali masuk ke dalam pedang.Akan tetapi, baru saja Zero merasa senang bahwa satu musuhnya telah berhasil dikalahkan oleh Orion, Raja Kegelapan akhirnya muncul!Suasana jadi terasa lebih mencekam saat sosok Raja Kegelapan hadir di tempat itu. Bahkan, kedua kaki Zero terasa seperti ada tekanan yang beratnya seperti gunung saat merasakan tekanan yang sangat kuat yang sengaja dipancarkan oleh Raja Kegelapan."A-apa ini?" tanya Zero pada dirinya sendiri, dengan posisi wajahnya saat ini menatap ke lantai.Beberapa detik kemudian terdengarlah suara tawa Raja Kegelapan yang menggema. Mendengar suara tawa dari Raja Kegelapan, membuat
Saat situasi semakin sulit dan Nino serta Ratu Vivi terluka parah, Zero merasa perlu untuk mengambil tindakan yang tepat untuk menyelamatkan mereka. Setelah mempertimbangkan beberapa opsi, dia memutuskan untuk membawa Nino dan Ratu Vivi ke dalam dimensi lain yang ada pada pedangnya.Dalam dimensi tersebut, Zero dapat memberikan perawatan medis yang lebih baik dan memastikan bahwa Nino dan Ratu Vivi pulih sepenuhnya dari luka-luka mereka. Meskipun memasukkan teman-temannya ke dalam dimensi tersebut memerlukan kekuatan dan energi yang besar, Zero yakin bahwa itu adalah keputusan yang tepat untuk menyelamatkan nyawa mereka. Ketika tinggal Zero dan Panglima perang kegelapan dalam pertempuran, Zero menatap musuhnya dengan tajam dan penuh kemarahan. Dia merasa sangat marah besar karena teman-temannya telah terluka dan musuhnya telah mengancam nyawa Vivi.Zero mengeluarkan suara yang tegas dan penuh keberanian, dia mengatakan, "Kau telah melakukan kesalahan besar dengan mengancam nyawa Istri
Pertarungan antara Zero, Ratu Vivi, Nino, dan para Orge yang dihidupkan kembali sangat sengit. Para Orge terus menerus menyerang dengan kekuatan dan kecepatan yang luar biasa, membuat pertempuran semakin sulit.Zero menggunakan pedangnya untuk melawan Orge yang menyerang dari jarak dekat, sedangkan Ratu Vivi menggunakan sihirnya untuk memanipulasi elemen dan menyerang dari jarak jauh. Nino juga menggunakan kekuatan Kutukan Klan Kupu-kupu Surga untuk memberikan perlindungan dan kekuatan tambahan kepada teman-temannya.Namun, mereka tidak hanya berjuang melawan para Orge. Mereka juga harus menghadapi Necromancer yang berbahaya. Necromancer itu menggunakan sihir hitam untuk menyerang dan mencoba mengendalikan pikiran mereka.Setelah bertarung dengan gigih, akhirnya mereka berhasil mendekati Necromancer. Akan tetapi, tiba-tiba mereka diserang dari arah lain oleh pasukan kegelapan yang dipimpin oleh seorang panglima perang yang nampak sangat kuat. Terlihat jelas bahwa Panglima perang itu m
Setelah pertempuran yang sengit, Zero, Ratu Vivi, dan Nino berhasil mengalahkan semua musuh yang dikirim oleh Thanos. Namun, ketika mereka sedang bernapas lega dan mempersiapkan diri untuk melanjutkan perjalanan mereka, tiba-tiba tanda kutukan Klan Kupu-kupu Surga di tubuh Nino memancarkan cahaya yang sangat terang.Cahaya ini memenuhi seluruh area sekitar dan membuat semua musuh yang tersisa langsung lenyap tanpa bekas. Zero, Ratu Vivi, dan Nino terkejut dengan apa yang terjadi dan terus memandang ke arah cahaya itu.Setelah cahaya redup, Nino berkata, "Apa yang terjadi? Apa itu yang baru saja terjadi?"Zero dan Ratu Vivi melihat ke arah Nino, dan mereka terkejut melihat bahwa tanda kutukan Klan Kupu-kupu Surga telah mengeluarkan kekuatan yang sangat besar dan mematikan.Ratu Vivi berkata, "Itu adalah kekuatan yang luar biasa. Tanda kutukanmu telah memberikan kita perlindungan dan kekuatan yang luar biasa selama perjalanan kita, Nino. Terima kasih."Zero menambahkan, "Tapi kita tetap
Nino, yang awalnya merasa terbebani oleh tanda kutukan Klan Kupu-kupu Surga, kini mulai melihatnya sebagai anugrah. Dia menyadari meskipun kutukan ini mungkin memiliki sisi negatif, kekuatan dan bantuan yang telah diberikan oleh kutukan ini telah menjadi berkat bagi mereka semua dalam perjalanan mereka.Dengan senyum di wajahnya, Nino berkata, "Kau benar, Zero. Aku tidak pernah menyangka bahwa kutukan ini akan membantu kita sebanyak ini. Aku merasa bersyukur bahwa kita bisa menggunakannya untuk kebaikan."Ratu Vivi, yang juga merasa terharu oleh perubahan sikap Nino, menambahkan, "Kadang-kadang, kekuatan sejati kita terletak pada kemampuan kita untuk mengatasi rintangan dan menggunakan semua sumber daya yang kita miliki, bahkan jika itu berasal dari tempat yang tidak terduga. Nino, kutukanmu telah membantu kita dalam banyak cara, dan aku yakin kita akan berhasil."Dengan dukungan dan kepercayaan dari Zero dan Ratu Vivi, Nino merasa lebih kuat dan lebih termotivasi untuk melanjutkan pe
Saat mereka dalam perjalanan, Nino tiba-tiba merasa sakit dan jatuh ke tanah. Zero dan Ratu Vivi bergegas ke sampingnya, melihat bahwa tanda kutukan Klan Kupu-kupu Surga di tubuh Nino mulai memancarkan cahaya yang kuat dan tampaknya menyakitinya.Zero, yang tahu sedikit tentang kutukan Klan Kupu-kupu Surga, memahami bahwa ini adalah tanda bahwa kutukan itu mulai aktif. Dia tahu bahwa kutukan ini bisa sangat berbahaya dan mereka harus segera mencari bantuan.Ratu Vivi, yang merasa khawatir tentang keadaan Nino, segera bergegas untuk mencari penyembuh terdekat. Sementara itu, Zero mencoba menenangkan Nino dan meyakinkannya bahwa mereka akan menemukan cara untuk membantu dia.Saat menunggu penyembuh tiba, Zero berusaha sebaik mungkin untuk merawat Nino dan meringankan rasa sakitnya. Ia berdoa dan berharap bahwa Nino akan pulih dan bisa melanjutkan perjalanan mereka.Ketika obat penyembuh tiba, Vivi segera memeriksa Nino dan memastikan bahwa dia bisa mengatasi kutukan Klan Kupu-kupu Surga
Setelah Zero membawa Razgor ke istana, dia diserahkan kepada penjaga kerajaan yang akan mengawasinya sementara persiapan pengadilan dilakukan. Ratu Vivi, yang telah diselamatkan oleh tindakan berani Zero, mengucapkan terima kasih kepadanya dan memerintahkan agar pengadilan diadakan secepat mungkin.Pengadilan diadakan di hadapan Ratu Vivi, para pejabat kerajaan, dan warga yang tertarik untuk menyaksikan proses hukum. Razgor dihadapkan dengan tuduhan berencana untuk membunuh Ratu Vivi dan berbagai kejahatan lain yang telah dia lakukan selama masa jabatannya sebagai pemimpin pembunuh bayaran.Selama pengadilan, jaksa menghadirkan bukti dan kesaksian yang menunjukkan kejahatan Razgor. Sementara itu, Razgor diberi kesempatan untuk membela diri dan menjelaskan alasannya melakukan tindakan jahat tersebut.Setelah semua bukti dan kesaksian telah disajikan, Ratu Vivi mempertimbangkan seluruh informasi dan memutuskan hukuman yang pantas untuk Razgor. Mengingat kejahatan serius yang telah dia l
Zero yang telah melihat banyak pertempuran dan musuh, tidak terkejut oleh serangan bayangan Razgor. Dia telah belajar dari pengalaman masa lalu bagaimana cara menghadapi musuh yang mengandalkan bayangan dan tipu muslihat. Dia tahu bahwa dia harus tetap tenang dan fokus, dan tidak boleh terpancing oleh serangan bayangan Razgor.Saat Razgor menggunakan "Bayangan Menyerang," Zero menggunakan jurus "Cahaya Penyembuh" untuk melindungi dirinya dari serangan bayangan. Cahaya dari pedangnya menerangi area sekitarnya, mengungkap bayangan dan membuatnya lebih mudah untuk dihindari.Ketika Razgor mencoba menggunakan "Bayangan Kembar," Zero menggunakan jurus "Angin Badai" untuk mendorong bayangan itu pergi. Angin kencang dari pedangnya mampu memecah bayangan dan mengungkap posisi sebenarnya dari Razgor.Razgor, yang awalnya merasa yakin dengan kemenangannya, sekarang mulai merasa terpojok. Dia menyadari bahwa Zero bukanlah lawan yang bisa dia remehkan, dan bahwa dia mungkin telah meremehkan kekua
Setelah mendapatkan Gleaming Scepter, Zero merasa lebih yakin dan siap untuk kembali ke istana dan melaporkan pencapaiannya kepada Ratu yang tak lain istrinya sendiri. Dia juga sangat berterima kasih kepada Tigreal, Eldrakon, dan Arion atas dukungan dan persahabatan mereka selama perjalanan ini.Untuk Tigreal, Eldrakon, dan Arion, mereka memutuskan untuk kembali bersemayam di dalam ketiga pedang yang Zero miliki saat ini. Mereka ingin tetap bersama Zero, membantunya dalam pertempuran dan memberinya petunjuk saat dia membutuhkannya. Zero merasa terharu oleh keputusan mereka dan berjanji untuk selalu menghormati kekuatan mereka. Dia berkata, "Terima kasih, teman-teman. Aku berjanji akan menggunakan kekuatan kita dengan bijaksana dan tentunya akan aku gunakan hanya untuk melindungi semua orang dari kejahatan. Mari kita bersatu untuk menghadapi kejahatan."Dengan perasaan gembira dan penuh harapan, Zero bersiap kembali ke istana, membawa ketiga pedang legendaris bersamanya. Sekarang, deng