Raja Kegelapan, dengan hati-hati dan penuh perhatian, mulai menggunakan artefak batu cahaya yang berhasil Thanos dapatkan. Dia menempatkan batu itu di depannya, menatapnya dengan mata yang fokus dan tangan yang lembut namun mantap.Dia mulai mengucapkan mantra kuno, suaranya rendah dan berat, mengisi ruangan dengan getaran energi yang kuat. Cahaya dari batu itu mulai berfluktuasi, berkedip-kedip seiring dengan irama mantra Raja Kegelapan.Perlahan tapi pasti, Raja Kegelapan mulai merasakan kekuatan batu cahaya itu mengalir ke dalam dirinya. Dia bisa merasakan energinya yang kuat dan murni, berbeda dengan kegelapan yang biasa dia rasakan.Dia merasakan kekuatan baru ini, merenungkan bagaimana dia bisa menggunakannya untuk mengalahkan Zero, Tigreal, dan Dan dengan kekuatan ini, dia memiliki peluang lebih baik untuk memenangkan pertempuran berikutnya."Kita akan melihat," katanya lagi, kali ini dengan senyum licik di wajahnya. "Kita akan melihat bagaimana mereka akan menghadapi kekuatan
Sementara Raja Kegelapan merencanakan serangan barunya, Zero juga tidak tinggal diam. Dia tahu bahwa ancaman dari Raja Kegelapan masih ada dan dia harus terus mempersiapkan diri. Dia telah menghabiskan beberapa hari terakhir ini dengan berlatih tanpa henti, memfokuskan diri pada jurus kedelapan dari kitab langka yang dia miliki.Jurus kedelapan ini dikenal sebagai "Gerakan Cahaya yang Menghancurkan Kegelapan". Ini adalah teknik yang sangat kuat dan rumit, membutuhkan konsentrasi dan ketekunan yang besar untuk menguasainya. Namun, Zero tahu bahwa jika dia bisa menguasai jurus ini, dia akan memiliki kekuatan yang cukup untuk melawan Raja Kegelapan dan pasukannya.Setiap hari, Zero berlatih dari pagi sampai malam, berulang kali melakukan gerakan dan mantra dari jurus kedelapan. Dia merasakan setiap detail dari teknik ini, memahami bagaimana energi cahaya mengalir melalui tubuhnya dan bagaimana dia bisa mengarahkannya untuk menghancurkan kegelapan.Meski proses ini melelahkan dan membutuh
Setelah latih tanding dengan Tigreal, Zero merasa termotivasi untuk terus menguji kekuatan jurus-jurus barunya. Dia kemudian mengajak Eldrakon untuk berlatih tanding."Eldrakon," kata Zero, "Aku baru saja menguasai beberapa jurus baru dan telah mencobanya melawan Tigreal. Aku ingin menguji mereka lebih lanjut. Apakah kamu mau latih tanding denganku?"Eldrakon, yang juga selalu tertarik untuk mengasah keterampilannya dan menghadapi tantangan, menerima ajakan Zero dengan antusias. "Tentu saja, Zero. Aku akan dengan senang hati meladenimu." Mereka berdua menuju ke lapangan latihan, bersiap untuk pertandingan yang menarik. Seperti sebelumnya, Zero menggunakan jurus-jurus barunya saat melawan Eldrakon. Pertandingan berlangsung sengit, dengan kedua pejuang menunjukkan keahlian dan kekuatan mereka. Eldrakon, yang dikenal karena kemampuannya dalam mengendalikan energi elemen api, memberikan tantangan yang berharga bagi Zero.Setelah beberapa putaran pertandingan yang intens, Zero dan Eldrako
Saat Zero melancarkan serangan jurus kesembilannya, "Cahaya yang Membelah Kegelapan", Tigreal dan Eldrakon harus berpikir cepat dan bekerja sama untuk menghadapinya.Tigreal, yang tahu bahwa serangan ini lebih cepat dan tajam daripada sebelumnya, memutuskan untuk menggabungkan pertahanan dan gerakan menghindar. Dia mengangkat "Perisai Singa" untuk melindungi dirinya sekaligus bergerak ke samping, mencoba menghindari serangan jurus kesembilan Zero sebisa mungkin.Sementara itu, Eldrakon, yang mengandalkan kecepatan dan kelincahannya, mempercepat gerakannya dengan "Bayangan Naga". Dia bergerak dengan kecepatan tinggi, mengelak dan memutar tubuhnya untuk menghindari serangan Zero. Eldrakon juga memanfaatkan kemampuannya dalam "Manipulasi Energi" untuk menciptakan semacam perisai energi yang membantu melindungi dirinya dari serangan yang mungkin mengenai tubuhnya.Meskipun mereka berdua berhasil menghindari dan bertahan dari serangan jurus kesembilan Zero, mereka tahu bahwa pertandingan i
Untuk mengungkap kebenaran, Zero memutuskan untuk menyelami lebih dalam Kitab Legendaris, mencari petunjuk atau informasi tersembunyi yang mungkin mengungkapkan keberadaan teknik yang lebih kuat. Dia menghabiskan berjam-jam untuk mempelajari buku itu, menganalisis setiap detail dan mencoba menguraikan pesan tersembunyi.Suatu hari, setelah akhirnya meneliti dan memeriksa halaman-halaman buku, Zero menemukan pola tersembunyi dalam teks. Pola ini tampaknya mengisyaratkan adanya teknik yang lebih kuat, yang hanya bisa dibuka dengan menguasai sepuluh teknik sebelumnya dan menggabungkannya dengan cara yang unik.Gembira dengan penemuan ini, Zero membagikan temuannya dengan Tigreal dan Eldrakon. Mereka berdua tertarik dan mendukung, mendorong Zero untuk melanjutkan penelitiannya dan menjelajahi kemungkinan membuka teknik baru ini.Secara bersama-sama, mereka berkomitmen untuk berlatih lebih keras, mendorong batas mereka dan mengasah keterampilan mereka. Seiring mereka terus menjadi lebih ku
Setelah berhasil menguasai jurus kesebelas dan melatih diri untuk menggunakan tiga pedang sekaligus, Zero menyadari bahwa dia memerlukan pedang ketiga yang hebat untuk melengkapi koleksinya. Dengan tiga pedang yang hebat, kekuatannya pasti akan menjadi lebih besar dan dia akan lebih siap untuk menghadapi Raja Kegelapan.Zero memberitahukan ide dalam rencananya dengan Tigreal dan Eldrakon. Tentu saja mereka berdua sangat setuju dan mendukung ide tersebut. Mereka memutuskan untuk berangkat bersama dalam pencarian pedang ketiga yang legendaris hari itu juga.Di perjalanan, mereka melewati hutan-hutan yang lebat, gunung-gunung yang curam, dan padang gurun yang tak berujung. Mereka juga sempat menghadapi berbagai tantangan dan musuh dalam perjalanan mereka, namun itu hal yang mudah untuk mereka lalui. Mereka sepakat harus segera menemukan pedang ketiga untuk melengkapi kekuatan Zero.Setelah beberapa waktu mencari, mereka akhirnya menemukan petunjuk tentang keberadaan pedang ketiga dari sa
Eldrakon, dengan ekspresi yang terkejut namun penuh pengertian, tiba-tiba berbicara, "Sekarang aku ingat! Kita pernah bertemu di masa lalu, ketika kita masih muda dan sedang belajar seni bertarung. Kita pernah berlatih bersama di bawah bimbingan seorang guru yang bijaksana, yang mengajarkan kita tentang kekuatan persahabatan dan pentingnya bekerja sama."Roh Penjaga Pedang dan Tigreal tercengang mendengar pengakuan Eldrakon, dan mereka mulai mengingat kenangan masa lalu mereka bersama. Mereka ingat bagaimana mereka pernah berjuang bahu membahu, saling melindungi dan mendukung satu sama lain dalam pertempuran.Roh Penjaga Pedang, dengan senyum hangat, berkata, "Kamu benar, Eldrakon. Aku ingat sekarang. Aku pernah menjadi teman dan saudara seperjuangan kalian, sebelum takdir memisahkan kita dan membawa aku ke sini untuk menjaga pedang ketiga. Tapi sekarang kita telah dipertemukan kembali, mungkin kita bisa melanjutkan perjuangan kita bersama."Tigreal mengangguk setuju, "Aku setuju. Kit
Ketika Arion menjalin kontrak dan mulai bersemayam di dalam Gleaming Scepter, Zero merasakan perubahan yang mendalam. Dia merasakan semacam getaran yang meluap dari pedang, seolah-olah pedang itu sendiri memiliki denyut nadi. Energi itu hangat dan menghibur, memberinya rasa aman dan keberanian.Dia merasakan kekuatan Arion mengalir melalui pedang, merasuk ke dalam dirinya, membuatnya merasa lebih kuat dan lebih mantap. Dia merasa seolah-olah dia dan pedang itu telah menjadi satu, dan dia bisa merasakan kehadiran Arion di pikirannya, memberinya petunjuk dan dukungan.Zero merasakan kekuatan baru ini dengan penuh kekaguman dan rasa hormat. Dia tahu bahwa ini adalah kekuatan yang luar biasa, dan dia berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan selalu menggunakan kekuatan ini untuk kebaikan.Kekuatan dari Gleaming Scepter begitu kuat karena beberapa alasan unik yang membuat pedang ini benar-benar legendaris. Pertama, karena asal-usul Mistis. Ternyata Gleaming Scepter dibuat oleh sosok Dew
Dengan memusatkan kekuatannya pada telapak tangan, Orion mengumpulkan energinya kemudian ia langsung melancarkan serangan terkuatnya ke arah Thanos. Saat tubuh Thanos yang terkena serangan Orion, tubuhnya langsung hilang menjadi serpihan debu."Sepertinya aku hanya bisa melakukan sebatas ini saja, Zero. Kalau begitu aku akan kembali beristirahat." Orion kemudian kembali masuk ke dalam pedang.Akan tetapi, baru saja Zero merasa senang bahwa satu musuhnya telah berhasil dikalahkan oleh Orion, Raja Kegelapan akhirnya muncul!Suasana jadi terasa lebih mencekam saat sosok Raja Kegelapan hadir di tempat itu. Bahkan, kedua kaki Zero terasa seperti ada tekanan yang beratnya seperti gunung saat merasakan tekanan yang sangat kuat yang sengaja dipancarkan oleh Raja Kegelapan."A-apa ini?" tanya Zero pada dirinya sendiri, dengan posisi wajahnya saat ini menatap ke lantai.Beberapa detik kemudian terdengarlah suara tawa Raja Kegelapan yang menggema. Mendengar suara tawa dari Raja Kegelapan, membuat
Saat situasi semakin sulit dan Nino serta Ratu Vivi terluka parah, Zero merasa perlu untuk mengambil tindakan yang tepat untuk menyelamatkan mereka. Setelah mempertimbangkan beberapa opsi, dia memutuskan untuk membawa Nino dan Ratu Vivi ke dalam dimensi lain yang ada pada pedangnya.Dalam dimensi tersebut, Zero dapat memberikan perawatan medis yang lebih baik dan memastikan bahwa Nino dan Ratu Vivi pulih sepenuhnya dari luka-luka mereka. Meskipun memasukkan teman-temannya ke dalam dimensi tersebut memerlukan kekuatan dan energi yang besar, Zero yakin bahwa itu adalah keputusan yang tepat untuk menyelamatkan nyawa mereka. Ketika tinggal Zero dan Panglima perang kegelapan dalam pertempuran, Zero menatap musuhnya dengan tajam dan penuh kemarahan. Dia merasa sangat marah besar karena teman-temannya telah terluka dan musuhnya telah mengancam nyawa Vivi.Zero mengeluarkan suara yang tegas dan penuh keberanian, dia mengatakan, "Kau telah melakukan kesalahan besar dengan mengancam nyawa Istri
Pertarungan antara Zero, Ratu Vivi, Nino, dan para Orge yang dihidupkan kembali sangat sengit. Para Orge terus menerus menyerang dengan kekuatan dan kecepatan yang luar biasa, membuat pertempuran semakin sulit.Zero menggunakan pedangnya untuk melawan Orge yang menyerang dari jarak dekat, sedangkan Ratu Vivi menggunakan sihirnya untuk memanipulasi elemen dan menyerang dari jarak jauh. Nino juga menggunakan kekuatan Kutukan Klan Kupu-kupu Surga untuk memberikan perlindungan dan kekuatan tambahan kepada teman-temannya.Namun, mereka tidak hanya berjuang melawan para Orge. Mereka juga harus menghadapi Necromancer yang berbahaya. Necromancer itu menggunakan sihir hitam untuk menyerang dan mencoba mengendalikan pikiran mereka.Setelah bertarung dengan gigih, akhirnya mereka berhasil mendekati Necromancer. Akan tetapi, tiba-tiba mereka diserang dari arah lain oleh pasukan kegelapan yang dipimpin oleh seorang panglima perang yang nampak sangat kuat. Terlihat jelas bahwa Panglima perang itu m
Setelah pertempuran yang sengit, Zero, Ratu Vivi, dan Nino berhasil mengalahkan semua musuh yang dikirim oleh Thanos. Namun, ketika mereka sedang bernapas lega dan mempersiapkan diri untuk melanjutkan perjalanan mereka, tiba-tiba tanda kutukan Klan Kupu-kupu Surga di tubuh Nino memancarkan cahaya yang sangat terang.Cahaya ini memenuhi seluruh area sekitar dan membuat semua musuh yang tersisa langsung lenyap tanpa bekas. Zero, Ratu Vivi, dan Nino terkejut dengan apa yang terjadi dan terus memandang ke arah cahaya itu.Setelah cahaya redup, Nino berkata, "Apa yang terjadi? Apa itu yang baru saja terjadi?"Zero dan Ratu Vivi melihat ke arah Nino, dan mereka terkejut melihat bahwa tanda kutukan Klan Kupu-kupu Surga telah mengeluarkan kekuatan yang sangat besar dan mematikan.Ratu Vivi berkata, "Itu adalah kekuatan yang luar biasa. Tanda kutukanmu telah memberikan kita perlindungan dan kekuatan yang luar biasa selama perjalanan kita, Nino. Terima kasih."Zero menambahkan, "Tapi kita tetap
Nino, yang awalnya merasa terbebani oleh tanda kutukan Klan Kupu-kupu Surga, kini mulai melihatnya sebagai anugrah. Dia menyadari meskipun kutukan ini mungkin memiliki sisi negatif, kekuatan dan bantuan yang telah diberikan oleh kutukan ini telah menjadi berkat bagi mereka semua dalam perjalanan mereka.Dengan senyum di wajahnya, Nino berkata, "Kau benar, Zero. Aku tidak pernah menyangka bahwa kutukan ini akan membantu kita sebanyak ini. Aku merasa bersyukur bahwa kita bisa menggunakannya untuk kebaikan."Ratu Vivi, yang juga merasa terharu oleh perubahan sikap Nino, menambahkan, "Kadang-kadang, kekuatan sejati kita terletak pada kemampuan kita untuk mengatasi rintangan dan menggunakan semua sumber daya yang kita miliki, bahkan jika itu berasal dari tempat yang tidak terduga. Nino, kutukanmu telah membantu kita dalam banyak cara, dan aku yakin kita akan berhasil."Dengan dukungan dan kepercayaan dari Zero dan Ratu Vivi, Nino merasa lebih kuat dan lebih termotivasi untuk melanjutkan pe
Saat mereka dalam perjalanan, Nino tiba-tiba merasa sakit dan jatuh ke tanah. Zero dan Ratu Vivi bergegas ke sampingnya, melihat bahwa tanda kutukan Klan Kupu-kupu Surga di tubuh Nino mulai memancarkan cahaya yang kuat dan tampaknya menyakitinya.Zero, yang tahu sedikit tentang kutukan Klan Kupu-kupu Surga, memahami bahwa ini adalah tanda bahwa kutukan itu mulai aktif. Dia tahu bahwa kutukan ini bisa sangat berbahaya dan mereka harus segera mencari bantuan.Ratu Vivi, yang merasa khawatir tentang keadaan Nino, segera bergegas untuk mencari penyembuh terdekat. Sementara itu, Zero mencoba menenangkan Nino dan meyakinkannya bahwa mereka akan menemukan cara untuk membantu dia.Saat menunggu penyembuh tiba, Zero berusaha sebaik mungkin untuk merawat Nino dan meringankan rasa sakitnya. Ia berdoa dan berharap bahwa Nino akan pulih dan bisa melanjutkan perjalanan mereka.Ketika obat penyembuh tiba, Vivi segera memeriksa Nino dan memastikan bahwa dia bisa mengatasi kutukan Klan Kupu-kupu Surga
Setelah Zero membawa Razgor ke istana, dia diserahkan kepada penjaga kerajaan yang akan mengawasinya sementara persiapan pengadilan dilakukan. Ratu Vivi, yang telah diselamatkan oleh tindakan berani Zero, mengucapkan terima kasih kepadanya dan memerintahkan agar pengadilan diadakan secepat mungkin.Pengadilan diadakan di hadapan Ratu Vivi, para pejabat kerajaan, dan warga yang tertarik untuk menyaksikan proses hukum. Razgor dihadapkan dengan tuduhan berencana untuk membunuh Ratu Vivi dan berbagai kejahatan lain yang telah dia lakukan selama masa jabatannya sebagai pemimpin pembunuh bayaran.Selama pengadilan, jaksa menghadirkan bukti dan kesaksian yang menunjukkan kejahatan Razgor. Sementara itu, Razgor diberi kesempatan untuk membela diri dan menjelaskan alasannya melakukan tindakan jahat tersebut.Setelah semua bukti dan kesaksian telah disajikan, Ratu Vivi mempertimbangkan seluruh informasi dan memutuskan hukuman yang pantas untuk Razgor. Mengingat kejahatan serius yang telah dia l
Zero yang telah melihat banyak pertempuran dan musuh, tidak terkejut oleh serangan bayangan Razgor. Dia telah belajar dari pengalaman masa lalu bagaimana cara menghadapi musuh yang mengandalkan bayangan dan tipu muslihat. Dia tahu bahwa dia harus tetap tenang dan fokus, dan tidak boleh terpancing oleh serangan bayangan Razgor.Saat Razgor menggunakan "Bayangan Menyerang," Zero menggunakan jurus "Cahaya Penyembuh" untuk melindungi dirinya dari serangan bayangan. Cahaya dari pedangnya menerangi area sekitarnya, mengungkap bayangan dan membuatnya lebih mudah untuk dihindari.Ketika Razgor mencoba menggunakan "Bayangan Kembar," Zero menggunakan jurus "Angin Badai" untuk mendorong bayangan itu pergi. Angin kencang dari pedangnya mampu memecah bayangan dan mengungkap posisi sebenarnya dari Razgor.Razgor, yang awalnya merasa yakin dengan kemenangannya, sekarang mulai merasa terpojok. Dia menyadari bahwa Zero bukanlah lawan yang bisa dia remehkan, dan bahwa dia mungkin telah meremehkan kekua
Setelah mendapatkan Gleaming Scepter, Zero merasa lebih yakin dan siap untuk kembali ke istana dan melaporkan pencapaiannya kepada Ratu yang tak lain istrinya sendiri. Dia juga sangat berterima kasih kepada Tigreal, Eldrakon, dan Arion atas dukungan dan persahabatan mereka selama perjalanan ini.Untuk Tigreal, Eldrakon, dan Arion, mereka memutuskan untuk kembali bersemayam di dalam ketiga pedang yang Zero miliki saat ini. Mereka ingin tetap bersama Zero, membantunya dalam pertempuran dan memberinya petunjuk saat dia membutuhkannya. Zero merasa terharu oleh keputusan mereka dan berjanji untuk selalu menghormati kekuatan mereka. Dia berkata, "Terima kasih, teman-teman. Aku berjanji akan menggunakan kekuatan kita dengan bijaksana dan tentunya akan aku gunakan hanya untuk melindungi semua orang dari kejahatan. Mari kita bersatu untuk menghadapi kejahatan."Dengan perasaan gembira dan penuh harapan, Zero bersiap kembali ke istana, membawa ketiga pedang legendaris bersamanya. Sekarang, deng