Fu Xi yang kembali ke rumah beristirahat sebisanya, setelah ini Nae akan datang untuk meminta pelatihannya di lanjut, sudah beberapa hari dirinya yang sibuk menolak melatih Nae..Braaaaaaak.Nae memukul pintu pagar kayu agar Fu Xi segera membukanya, seberapa kuat Nae memukul pintu tidak terbuka sama sekali seperti sengaja di segel.Sebelumnya Mengetahui Nae akan datang Fu Xi sengaja membuat segel di pintunya, dirinya masih ingin beristirahat sedikit lebih lama.Hoaaaaaaaam.Setelah puas tidur Fu Xi yang masih mengantuk berjalan ke arah pintu, Fu Xi membuka pintu dan membiarkannya terbuka begitu saja."Apa Tuan sengaja melakukannya?" Tanya Nae."Melakukan apa?" Tanya Fu Xi balik."Membuatku menunggu," ucap Nae."Aku hanya tertidur, kamu kalau tidak mau menunggu bisa pulang sejak tadi," sahut Fu Xi.Mendengar apa yang dikatakan oleh Fu Xi Nae mengepalkan tangan sambil menarik nafas panjang, saat ini dirinya tidak boleh berdebat dan jangan sampai membuat Fu Xi marah hingga tidak ingin la
Fu Xi menatap Zunying yang baru bertanya padanya, sepertinya memang sudah tidak bisa lagi menyembunyikannya pikir F Xi."Apa dia yang memberitahunya kalau aku akan datang lagi?" tanya Fu Xi membuat Zunying terdiam.Zunying terdiam tidak menjawab perkataan Fu Xi, Zunying sendiri hampir lupa kalau dirinya tidak boleh memberitahu Fu Xi apa yang dikatakan oleh Anying."Jadi masih belum mau memberitahu, padahal aku sudah membantu," ucap Fu Xi."Beritahu saja, karena aku juga akan keluar dari tubuh mu," sahut Anying."Baiklah," gumam Zunying pelan."Kalau begitu Tuan masuk saja dulu," ucap Zunying yang langsung membuka pintu apartemennya.Fu Xi yang melihat Zunying masuk ke dalam bergegas mengikutinya, Fu Xi duduk di sofa sambil terus memperhatikan Zunying yang membuatkan sesuatu untuknya.Selesai membuat Minum Zunying menghampiri Fu Xi dan menaruh segelas teh susu di depannya, Zunying masih menunggu Anying untuk memberitahunya apa yang harus dikatakannya saat ini."Pertama-tama kamu keluar
Fu Xi yang terbang tidak terlalu tinggi mencoba mencari tempat yang memiliki banyak benda berharga, saat melihat ke segala arah secara bergantian satu tempat menarik perhatian Fu Xi, bagian bawah tempat itu dipenuhi oleh batu-batu kosong yang sama sekali tidak memiliki isi.Melihat batu batu itu Fu Xi teringat tempat judi batu yang berada di dunianya dulu, Fu Xi merasa sangat yakin kalau tempat itu juga tempat judi batu."Heeeeh, ternyata tempat seperti itu bukan hanya ada di dunia kita saja, bahkan di tempat serba maju seperti sekarang tempat seperti itu juga masih ada," ucap Lalang."Benar, jadi apa seperti itu yang memang cocok kita datangi, Aku ingin mencari batu yang bisa dijadikan liontin kalung, itu akan lebih mudah digunakan untuk menaruh jiwa Yuying," sahut Fu Xi."Tapi kamu belum tahu seperti apa cara mainnya dan mungkin saja caranya juga berbeda dari yang ada di dunia kita," ucap roh pedang."Karena belum tahu kita harus mencaritahu sambil mencobanya," sahut Fu Xi yang lang
Melihat betapa bodohnya semua orang yang ada di tempat itu membuat Fu Xi hanya tersenyum, sambil menunggu Tuan Zu mendatangi mereka Fu Xi lebih dulu dan menikmati hidangan yang ada di meja.Fu Xi tidak memperdulikan perkataan mereka yang mengatai dirinya, Fu Xi ingin memukul mereka dengan keras dan membuat mereka kehilangan muka."Tuan Zu.""Tuan Zu, kami datang lagi." Melihat banyak orang yang mengelilingi satu orang Fu Xi masih tidak menghiraukan mereka, Fu Xi menikmati hidangan yang ada sambil memperhatikan para orang-orang bermuka dua.Semakin memperhatikan Fu Xi melihat seseorang berjalan ke arahnya, orang itu bersama dengan pelayan sebelumnya diikuti banyak orang di belakangnya semua berjalan ke arahnya dan berhenti tepat di depannya."Tuan Fu Xi, ternyata yang dikatakan pelayan memang benar seorang pembasmi monster menyempatkan diri mengunjungi rumah yang tidak besar ini," ucap Tuan Zu."Kamu?" Fu Xi yang tidak mengenal pria di depannya itu dan hanya menatapnya."Maaf maaf, ak
Tidak membuang waktu Fu Xi memilih satu batu dan berjalan kembali menghampiri Tuan Zu, batu yang sangat cocok untuk Anying sudah di dapatkannya sudah waktunya untuk dirinya pergi."Aku sudah memilih batu ku, aku akan pulang sekarang," ucap Fu Xi."Tunggu, Tuan apa aku boleh melihat apa isi batu yang kamu pilih," sahut Tuan Zu."Kenapa, apa kamu mau mengambilnya kembali?" tanya Fu Xi."Tidak, aku hanya penasaran apa isinya," ucap Tuan Zu."Sekalian setelah di buka aku akan membantu membuat benda yang tuan inginkan," sambung Tuan Zu.Mendengar apa yang dikatakan Tuan Zu Fu Xi menganggukkan kepala, sepertinya memang bagus seperti itu karena dengan begitu dirinya bisa membuat liontin kalung tanpa harus membuatnya sendiri."Baiklah, kebetulan aku ingin kamu membuatkan liontin kalung dari batu ini," ucap Fu Xi yang langsung bersiap membelah batu di tangannnya.Fu Xi melemparkan batu ke atas dan mengayunkan pedangnya, batu yang terbelah dua langsung di tangkap Fu Xi dan di perlihatkan ke Tua
Mendengar apa yang dikatakan Lalang Fu Xi tiba-tiba kepikiran sesuatu, Fu Xi berpikir dirinya sampai pergi ke Dunia luar memang sudah seharusnya dirinya memberikan sesuatu pada yang lainnya sebagai hadiah."Tunggu, tapi apa yang cocok dijadikan hadiah," ucap Fu Xi mulai berpikir."Kalau tidak mencari mana bisa tahu," sahut Lalang."Baiklah, kalau begitu setelah kita membeli makan kita akan pergi membeli buah tangan," ucap Fu Xi."Tunggu, tapi orang yang ada di perguruan bukan hanya satu atau dua," sahut Lulang."Benar juga, jadi buah tangan seperti apa yang bisa dinikmati banyak orang," ucap Fu Xi.Lulang dan Lalang sama-sama terdiam, mereka sama-sama tidak tahu apa yang harus mereka cari sebagai buah tangan.Fu Xi yang sampai di tempat makan sebelumnya saat bersama Zunying langsung memesan makanan, Fu Xi memesan banyak makanan daging untuk dirinya, Lulang dan juga Lalang."Bagaimana dengan mu?" tanya Fu Xi."Aku tidak bisa makan," ucap Roh pedang."Aku tahu itu," sahut Fu Xi."Tapi a
Di dalam kediamannya Fu Xi masih terus berpikir apa yang harus dilakukannya, penglihatan tajam nya sama sekali tidak bisa melihat di mana portal berada, Fu Xi yakin jika dirinya membuka portal sendiri parafaksi 7 keluarga akan mengetahuinya, mereka juga akan curiga kalau dirinya sudah berhasil menemukan jiwa Anying."Arrrrrrrrkkkkkh, Baru kali ini aku merasakan putus asa hanya karena tidak bisa menemukan sesuatu," ucap Fu Xi."Kenapa kamu sampai Semarah itu, Bukankah hanya tidak bisa menemukan portal," sahut Lalang."Permasalahannya bukan hanya tidak berhasil menemukan portal itu, kalian berdua Juga Tahu aku bisa membuka portal sendiri tapi jika aku membuka portal mereka yang mengawasiku akan merasa curiga, mereka bahkan bisa berpikir kalau aku sudah menemukan jiwa Anying," ucap Fu Xi."Padahal aku berencana pergi diam-diam dan membiarkan mereka tetap mencari di dunia ini, setelah sampai di sana Aku berniat langsung pergi ke benua Salatiga mencari tubuhnya," sambung Fu Xi yang melihat
Tiga hari kemudian Fu Xi kembali menghampiri Zunying, sudah waktunya memindahkan jiwa Anying lalu pergi meninggalkan dunia masa depan.Di dalam apartemennya Zunying seperti sengaja sudah menunggu kedatangan Fu Xi, semua yang dibutuhkan sudah disiapkan oleh Zunying dengan bantuan Anying."Tuan," ucap Zunying.Walau sebenarnya Zunying masih merasa malu karena Baru beberapa hari lalu menyatakan perasaannya dan ditolak mentah-mentah oleh Fu Xi, tapi dirinya harus membantu Anying keluar dari dalam tubuhnya dan berpindah ke benda yang sudah disiapkan oleh Fu Xi."Semua yang dibutuhkan sudah siap, ini kertas yang di tinggalkannya saat mengambil alih tubuhku," ucap Zunying memberikan kertas yang ditinggalkan Anying.Setelah mengambil kertas yang diberikan oleh Zunying Fu Xi langsung membacanya, saat ini dirinya hanya perlu membantu Zunying memasukkan energi ke dalam liontin setelah itu Anying akan keluar dengan sendirinya dan masuk ke dalam liontin.Semua tentu saja harus dilakukan oleh Zunyi