Fu Xi yang terbang tidak terlalu tinggi mencoba mencari tempat yang memiliki banyak benda berharga, saat melihat ke segala arah secara bergantian satu tempat menarik perhatian Fu Xi, bagian bawah tempat itu dipenuhi oleh batu-batu kosong yang sama sekali tidak memiliki isi.Melihat batu batu itu Fu Xi teringat tempat judi batu yang berada di dunianya dulu, Fu Xi merasa sangat yakin kalau tempat itu juga tempat judi batu."Heeeeh, ternyata tempat seperti itu bukan hanya ada di dunia kita saja, bahkan di tempat serba maju seperti sekarang tempat seperti itu juga masih ada," ucap Lalang."Benar, jadi apa seperti itu yang memang cocok kita datangi, Aku ingin mencari batu yang bisa dijadikan liontin kalung, itu akan lebih mudah digunakan untuk menaruh jiwa Yuying," sahut Fu Xi."Tapi kamu belum tahu seperti apa cara mainnya dan mungkin saja caranya juga berbeda dari yang ada di dunia kita," ucap roh pedang."Karena belum tahu kita harus mencaritahu sambil mencobanya," sahut Fu Xi yang lang
Melihat betapa bodohnya semua orang yang ada di tempat itu membuat Fu Xi hanya tersenyum, sambil menunggu Tuan Zu mendatangi mereka Fu Xi lebih dulu dan menikmati hidangan yang ada di meja.Fu Xi tidak memperdulikan perkataan mereka yang mengatai dirinya, Fu Xi ingin memukul mereka dengan keras dan membuat mereka kehilangan muka."Tuan Zu.""Tuan Zu, kami datang lagi." Melihat banyak orang yang mengelilingi satu orang Fu Xi masih tidak menghiraukan mereka, Fu Xi menikmati hidangan yang ada sambil memperhatikan para orang-orang bermuka dua.Semakin memperhatikan Fu Xi melihat seseorang berjalan ke arahnya, orang itu bersama dengan pelayan sebelumnya diikuti banyak orang di belakangnya semua berjalan ke arahnya dan berhenti tepat di depannya."Tuan Fu Xi, ternyata yang dikatakan pelayan memang benar seorang pembasmi monster menyempatkan diri mengunjungi rumah yang tidak besar ini," ucap Tuan Zu."Kamu?" Fu Xi yang tidak mengenal pria di depannya itu dan hanya menatapnya."Maaf maaf, ak
Tidak membuang waktu Fu Xi memilih satu batu dan berjalan kembali menghampiri Tuan Zu, batu yang sangat cocok untuk Anying sudah di dapatkannya sudah waktunya untuk dirinya pergi."Aku sudah memilih batu ku, aku akan pulang sekarang," ucap Fu Xi."Tunggu, Tuan apa aku boleh melihat apa isi batu yang kamu pilih," sahut Tuan Zu."Kenapa, apa kamu mau mengambilnya kembali?" tanya Fu Xi."Tidak, aku hanya penasaran apa isinya," ucap Tuan Zu."Sekalian setelah di buka aku akan membantu membuat benda yang tuan inginkan," sambung Tuan Zu.Mendengar apa yang dikatakan Tuan Zu Fu Xi menganggukkan kepala, sepertinya memang bagus seperti itu karena dengan begitu dirinya bisa membuat liontin kalung tanpa harus membuatnya sendiri."Baiklah, kebetulan aku ingin kamu membuatkan liontin kalung dari batu ini," ucap Fu Xi yang langsung bersiap membelah batu di tangannnya.Fu Xi melemparkan batu ke atas dan mengayunkan pedangnya, batu yang terbelah dua langsung di tangkap Fu Xi dan di perlihatkan ke Tua
Mendengar apa yang dikatakan Lalang Fu Xi tiba-tiba kepikiran sesuatu, Fu Xi berpikir dirinya sampai pergi ke Dunia luar memang sudah seharusnya dirinya memberikan sesuatu pada yang lainnya sebagai hadiah."Tunggu, tapi apa yang cocok dijadikan hadiah," ucap Fu Xi mulai berpikir."Kalau tidak mencari mana bisa tahu," sahut Lalang."Baiklah, kalau begitu setelah kita membeli makan kita akan pergi membeli buah tangan," ucap Fu Xi."Tunggu, tapi orang yang ada di perguruan bukan hanya satu atau dua," sahut Lulang."Benar juga, jadi buah tangan seperti apa yang bisa dinikmati banyak orang," ucap Fu Xi.Lulang dan Lalang sama-sama terdiam, mereka sama-sama tidak tahu apa yang harus mereka cari sebagai buah tangan.Fu Xi yang sampai di tempat makan sebelumnya saat bersama Zunying langsung memesan makanan, Fu Xi memesan banyak makanan daging untuk dirinya, Lulang dan juga Lalang."Bagaimana dengan mu?" tanya Fu Xi."Aku tidak bisa makan," ucap Roh pedang."Aku tahu itu," sahut Fu Xi."Tapi a
Di dalam kediamannya Fu Xi masih terus berpikir apa yang harus dilakukannya, penglihatan tajam nya sama sekali tidak bisa melihat di mana portal berada, Fu Xi yakin jika dirinya membuka portal sendiri parafaksi 7 keluarga akan mengetahuinya, mereka juga akan curiga kalau dirinya sudah berhasil menemukan jiwa Anying."Arrrrrrrrkkkkkh, Baru kali ini aku merasakan putus asa hanya karena tidak bisa menemukan sesuatu," ucap Fu Xi."Kenapa kamu sampai Semarah itu, Bukankah hanya tidak bisa menemukan portal," sahut Lalang."Permasalahannya bukan hanya tidak berhasil menemukan portal itu, kalian berdua Juga Tahu aku bisa membuka portal sendiri tapi jika aku membuka portal mereka yang mengawasiku akan merasa curiga, mereka bahkan bisa berpikir kalau aku sudah menemukan jiwa Anying," ucap Fu Xi."Padahal aku berencana pergi diam-diam dan membiarkan mereka tetap mencari di dunia ini, setelah sampai di sana Aku berniat langsung pergi ke benua Salatiga mencari tubuhnya," sambung Fu Xi yang melihat
Tiga hari kemudian Fu Xi kembali menghampiri Zunying, sudah waktunya memindahkan jiwa Anying lalu pergi meninggalkan dunia masa depan.Di dalam apartemennya Zunying seperti sengaja sudah menunggu kedatangan Fu Xi, semua yang dibutuhkan sudah disiapkan oleh Zunying dengan bantuan Anying."Tuan," ucap Zunying.Walau sebenarnya Zunying masih merasa malu karena Baru beberapa hari lalu menyatakan perasaannya dan ditolak mentah-mentah oleh Fu Xi, tapi dirinya harus membantu Anying keluar dari dalam tubuhnya dan berpindah ke benda yang sudah disiapkan oleh Fu Xi."Semua yang dibutuhkan sudah siap, ini kertas yang di tinggalkannya saat mengambil alih tubuhku," ucap Zunying memberikan kertas yang ditinggalkan Anying.Setelah mengambil kertas yang diberikan oleh Zunying Fu Xi langsung membacanya, saat ini dirinya hanya perlu membantu Zunying memasukkan energi ke dalam liontin setelah itu Anying akan keluar dengan sendirinya dan masuk ke dalam liontin.Semua tentu saja harus dilakukan oleh Zunyi
Fu Xi berjalan mengikuti pria berbadan besar yang ada di depannya, Fu Xi masih tidak mengerti kenapa Lalang tidak bisa melihat perguruan nya padahal mereka sudah kembali ke dunia yang tepat.Memasuki kota Fu Xi semakin yakin dirinya berada di dunianya, Fu Xi menebak-nebak apa mungkin dirinya saat ini masuk ke benua lain yang ada di dunianya."Duduklah," ucap Pan pria berbadan besar yang memimpin kota."Aku pernah mendengar tentang seseorang yang melepas hewan spirit, dia sekarang menjadi ketua utama perguruan Naga kembar," sambung Pan."Jadi kamu mengetahui siapa aku?" tanya Fu Xi."Saat melihat naga mu Sebenarnya aku bisa menebak Siapa kamu sebenarnya, Kamu terlihat kebingungan Pasti karena belum pernah pergi ke wilayah ini," ucap Pan."Benar, lalu di mana ini?" Tanya Fu Xi."Ini wilayah Pandara, wilayah yang harus menyebrangi dua lautan yang terbelah," ucap Pan."Haaaah, tidak heran aku tidak tahu tempat ini," sahut Fu Xi."Tapi kenapa perguruan ku tidak bisa terlihat dari sini?" Ta
Angin yang berputar sangat kencang berusaha diterobos oleh Lalang, percobaan pertama sampai percobaan percobaan ke-5 kali tak berhasil dilalui Lalang. Pusaran angin itu tidak bisa menjatuhkannya ke bawah, Tapi selama percobaan Lalang selalu dibuat terlempar menjauh dari pusaran lagi Dan lagi."Kenapa?" tanya Fu Xi yang melihat Lalang sudah berusaha sangat keras tapi masih belum bisa menembus pusaran angin itu."Aku sendiri juga tidak mengetahuinya," sahut Lalang."Aku sudah mengeluarkan kekuatan penuh Tapi tetap saja tidak bisa menerobos pusaran," sambung Lalang.Fu Xi juga mengetahui kalau Lalang sudah berusaha menerobos dengan kekuatan penuh dan hasilnya tetap gagal, sambil memperhatikan pusaran yang terus berputar tanpa henti Fu Xi mulai mencari tahu apa yang sebenarnya membuat pusaran seperti itu, dan kenapa pusaran itu sangat besar sampai-sampai tidak bisa diterobos oleh hewan spiritual legendaris seperti Lalang.Penglihatan tajamnya tidak bisa menembus apa yang ada di belakang p