Selesai makan malam dan melihat ketua Tangi serta yang lain masuk ke kamar masing-masing Fu Xi langsung berjalan keluar, Anying sudah tidur lebih dulu Fu Xi tidak ingin mengganggunya karena dirinya ingin masuk ke ruangan tanpa batas."Mau ke mana kamu tengah malam begini?" tanya Huga."Aku ingin tahu ke mana tujuan ku setelah ini," ucap Fu Xi."Lalu bagaimana cara mu agar mengetahuinya?" Tanya Huga lagi."Aku masuk ke dalam ruang tanpa batas yang ada di dalam alam bawah sadar ku," ucap Fu Xi."Kalau begitu kenapa kamu keluar? Bagaimana jika ada yang memanfaatkan kesempatan untuk mencelakai tubuh mu," sahut Huga "Memangnya siapa yang berani melakukannya," ucap Fu Xi."Benar juga," sahut Huga."Tapi sebelum kamu masuk bagaimana jika kamu melihat ini dulu, aku hampir lupa kalau aku memiliki peta dan buku ini," sambung ketua Huga."Kalau begitu mari kita lihat bersama-sama," ucap Fu Xi yang langsung berjalan ke arah salah satu meja kursi yang ada di halaman depan perguruannya.Huga yang
Selesai makan keempatnya termasuk Anying bergegas pergi ke halaman belakang, mereka ingin melihat seperti apa benda yang dibawa oleh Fu Xi dari masa depan.Setibanya di halaman belakang terlihat terkejut dengan robot yang ada di atas meja, robot terlihat sedang membersihkan meja yang sepertinya sengaja dikotori oleh Fu Xi."Ini benda apa kenapa bisa bergerak sendiri? Apa kamu memasukkan energi mu ke dalamnya?" tanya Huga."Tentu saja tidak, ini bernama robot dan dia menggunakan baterai," ucap Fu Xi."Di masa depan nanti banyak yang menggunakan robot untuk membantu kehidupan mereka, bukan hanya robot tapi benda-benda lainnya yang terlihat canggih juga ada," sambung Fu Xi."Ini mereka sebut ponsel bisa digunakan untuk bermain, mengambil gambar mendengarkan musik dan banyak lagi kegunaannya, sedangkan yang ini adalah kamera bisa mengambil gambar dan membuatnya seperti lukisan yang nyata tanpa perlu terkena tinta," ucap Fu Xi lagi.Ketiganya terdiam menatap benda-benda yang ditunjuk oleh
Fu Xi dan Anying kembali melanjutkan perjalanan mereka, saat ini semua orang sedang memperhatikan mereka, pakaian Fu Xi dan Anying jelas berbeda dengan mereka yang menggunakan kain yang berbentuk aneka macam."Sopo sak jane Cah bagus nan cah ayu iku?" (Siapa sebenarnya anak ganteng dan cantik itu?)"Kulo nggeh Boten semerap, koyoke guduk wong kene delok tekan kelambine wes bedo," (Aku juga tidak tahu, sepertinya bukan orang sini dari bajunya saja sudah beda)Mendengar orang yang melewatinya saling berbisik Fu Xi hanya diam, Fu Xi berpikir sepertinya dirinya harus masuk ke dalam ruang tanpa batas untuk mengetahui bahasa mereka."Kita cari tempat saja dulu," ucap Fu Xi."Aku akan masuk ke ruang tanpa batas untuk melihat apa ada cara agar bisa mengerti bahasa mereka," sambung Fu Xi disambut anggukan kepala Anying.Keduanya masih diam dan berjalan pergi walau mendengar setiap orang membicarakan mereka, beberapa orang yang ingin berbicara dengan mereka hanya disambut anggukan kepala dan se
Beberapa orang yang ada di luar masih belum tahu kalau Fu Xi dan Anying masih tersadar, tepat setelah keduanya masuk kamar dari celah lubang sesuatu disemprotkan ke dalam, Fu Xi dan Anying yang mengetahui itu berpura-pura terpengaruh dan tidur.Sepuluh menit kemudian Fu Xi dan Anying mendengar suara pintu dibuka, setelah menunggu cukup lama lima orang bergegas masuk ke dalam mendatangi Fu Xi dan Anying yang berpura-pura tertidur."Cepat bawa di ke istana," ucap pria berbadan besar."Raja pasti akan memberikan hadiah besar untuk kita," sambungnya."Baik," sahut lainnya serentak.Keempat orang terbagi menjadi dua, dua orang membawa Fu Xi dan dua orang membawa Anying sedangkan satu sisanya bergegas pergi berjalan duluan.Keduanya masih berpura-pura tidur walau saat ini mereka dibawa menggunakan gerobak yang dilapisi jerami, Anying yang sebenarnya sudah tidak kuat gatal hampir saja bangun."Tahan saja, ini kesempatan bagus kita bisa masuk istana kerajaan," ucap Fu Xi bertelepati."Baiklah
Mata Raja Ken Arok seperti tidak percaya apa yang dilhatnya saat ini, bagaimana bisa ada hewan yang sebelumnya hanya pernah di dengar namanya itu."Apa ini benar-benar naga?" Tanya Raja Ken Arok."Tentu saja, apa menurut mu ini hanya patung kayu yang sekedar menyerupai bentuk naga, atau apa perlu aku meminta keduanya untuk menyemburkan api membakar istana mu ini," ucap Fu Xi."Tidak perlu, tapi aku masih membutuhkan bukti kalau keduanya adalah Naga," sahut Raja Ken Arok."Selain bisa mengeluarkan api keduan naga ini bisa merubah ukuran tubuhnya," ucap Fu Xi."Bisakah aku melihatnya," sahut Raja Ken Arok."Kalian lakukan saja," ucap Fu Xi.Tanpa mengatakan apapun Lulang dan Lalang bergegas merubah ukurannya lebih besar dari saat ini, melihat itu Raja Ken Arok benar-benar merasa sangat terkejut saat ini yang ada di depannya adalah naga asli dan itu bukan hanya satu."Bagaimana mungkin hewan itu ada di dunia nyata," ucap Raja Ken Arok."Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin, Jadi sek
Kabar dua orang manusia yang sedang mencari iblis terdengar dengan cepat ke telinga Raja iblis Heram, Raja iblis Heram terlihat tidak senang ada manusia yang berani mencari masalah dengannya apalagi sampai mencari-carinya."Apa kita bunuh saja mereka Yang Mulia?" tanya Tian Penasehat Raja Iblis."Jika mereka mudah untuk dibunuh tidak mungkin mereka berani mencari kita, apalagi mereka bukan dari wilayah ini," ucap Raja iblis."Lalu bagaimana Yang Mulia, apa kita akan membiarkannya mencari keberadaan kita," sahut Tian."Tentu saja, kalau perlu kita harus berbaik hati memberitahukannya pada mereka berdua," ucap Raja Iblis."Lalu bagaimana jika mereka menyerang?" tanya Tian."Kita juga tidak lemah kenapa takut," ucap Raja Iblis."Aku tugaskan kamu yang membuat mereka mengetahui di mana keberadaan kita," sambung Raja Iblis."Baik Yang Mulia," sahut semua serentak.Tian yang sudah tahu harus melakukan apa langsung menghilang berpindah tempat, Tian berbaur menjadi satu dengan prajurit lain d
Fu Xi duduk di kursi tulang yang ada di depannya tanpa menunggu di persilahkan oleh Raja Iblis, Fu Xi menatap Raja Iblis yang masih kebingungan kenapa dirinya ingin menghabisi mereka."Aku sendiri tidak tahu apa alasannya," ucap Fu Xi membuat Raja Iblis kebingungan."Aku adalah pemilik takdir Dewa, salah satu tugas ku adalah membasmi iblis yang ada di wilayah timur," sambung Fu Xi."Wilayah ini," ucap Fu Xi lagi."Bukankah itu tidak masuk di akal," sahut Raja Iblis."Jadi mari kita bicarakan apa yang harus aku lakukan pada mu dan para iblis lainnya," ucap Fu Xi."Memangnya apa yang bisa kita bicarakan, niat mu membunuh ku dan ras ku tentu saja aku tidak akan membiarkannya," sahut Raja Iblis.Fu Xi yang baru duduk bangkit berdiri Fu Xi bisa melihat Raja Iblis Heram yang saat ini terlihat sangat serius, Raja Iblis Heram menatap Fu Xi seperti benar-benar ingin membunuhnya saat ini."Katakan pada ku apa yang membuat mu dan pasukan iblis mu menjadi musuh Dewa," ucap Fu Xi."Bukankah sejak
Raja Iblis Heram memang pernah membaca tentang lahirnya pemilik takdir yang akan menjadi musuhnya, dari semua ciri-ciri yang ada yang terlihat jelas adalah pemilik takdir itu dari wilayah lain yang jauh.Kertas kertas berisi tentang takdir ditaruh Raja Iblis Heram di depan Fu Xi, semua kertas kertas itu bukan hanya berisi tentang pemilik takdir tapi juga alasan kenapa para Dewa ingin memusnahkannya.Hanya melihatnya saja Fu Xi berhasil membaca semuanya, ternyata alasan Dewa ingin meminta membunuh iblis di depannya dan pasukannya karena iblis memang ditakdirkan harus musnah, para iblis tidak boleh memiliki wujud padat yang bisa menyerang manusia dan mengguncang keseimbangan tiga alam."Jadi kamu sudah pernah membunuh manusia?" Tanya Fu Xi."Seharusnya kamu tidak heran karena itu, aku memang pernah membunuh manusia begitu juga dengan iblis lainnya," ucap Raja Herum."Tapi kami berbeda dengan para iblis di tempat mu, kami tidak memakan manusia kami membunuh demi kesenangan," sambung Raja
Karena sudah berhasil mendamaikan dua Dewa saat ini adalah yang ditunggu olehnya, saat di mana penentuan dirinya bisa memilih apa yang harus dilakukannya ataupun tidak, hari di mana dirinya bisa menentukan nasib dan takdirnya sendiri."Aku akan membawa mu menghadap Kaisar Dewa, di sana kami bisa mengatakan apa yang ingin kamu lakukan nantinya tentang Takdirmu, katakan Jika kamu mau atau tidak menjadi dewa atau sebaliknya," ucap sang Cahaya."Apa pada Kaisar Dewa Aku juga membutuhkan formalitas? Seperti berpura-pura sopan," tanya Fu Xi."Kamu lakukan seperti biasa saja seperti sifatmu sendiri, karena Kaisar Dewa tahu apa yang kamu inginkan dan yang tidak kamu inginkan termasuk merubah sifatnya hanya untuk berpura-pura sopan," ucap sang cahaya."Saat di sana nanti aku tidak bisa ikut berbicara denganmu dan Tugasku juga sudah selesai aku tidak bisa lagi membantumu, setelah aku mengantarmu ke sana aku juga harus melanjutkan pekerjaanku yang lain," sah
Di dunia Dewa Fu Xi dan Anying yang sudah sampai di bawa oleh cahaya terdiam beberapa saat, kalau sebelumnya saja dirinya bisa menyelesaikan setiap permasalahan kali ini dirinya juga pasti bisa menyelesaikan pertengkaran kedua Dewa, mengingat masalalunya Fu Xi yakin kalau kali ini dirinya juga sama pasti bisa."Sekarang bagaimana?" tanya Anying."Aku akan melakukannya sekarang, jadi apapun itu jangan kamu coba halangi," ucap Fu Xi.Anying yang memang sebenarnya tidak berniat untuk menghalanginya agar semua cepat selesai hanya menganggukkan kepala, Anying melihat Fu Xi berjalan ke perbatasan di mana serangan demi serangan silih berganti."Ternyata para Dewa sangat kekanakan, bagaimana bisa bertarung satu sama lain seperti itu," ucap Fu Xi membuat serangan berhenti."Manusia, bagamana bisa ada manusia di sini," sahut kedua Dewa serentak.Para Dewa merasa sangat terkejut melihat kehadiran FunXi yang sebelumnya sama sekali tidak di sadarinya, seharusnya kehadiran manusia akan dengan mudah
Di dalam kamarnya Fu Xi merasa sangat lega akhirnya dirinya berhasil menepati janjinya, setelah bertemu dan memastikan wanita bernama Yin Fu Xi memanggil Tuan Hades, tugasnya hanya menemukan wanita bernama Yin karena sudah menemukan wanita itu dan mempertemukan keduanya Fu Xi merasa tugasnya sudah selesai."Kamu kenapa tidak pulang semalam?" tanya Anying."Aku berhasil menemukan wanita bernama Yin, aku juga sudah membantu mempertemukan keduanya membutuhkan waktu lama untuk aku agar bisa kembali ke perguruan," ucap Fu Xi."Aku ingin beristirahat hari ini, setelah ini baru kita pergi," sambung Fu Xi."Baiklah, kalau begitu aku akan membantu ketua lainnya untuk mengajari para murid," sahut Anying.Fu Xi hanya menganggukkan kepalanya mengiyakan perkataan Anying, tentu saja dirinya tidak keberatan istrinya untuk membantunya membantu melatih para murid karena itu memang tugasnya.Fu Xi yang membaringkan tubuhnya langsung menutup matanya dan tertidur dengan lelap, saat setelah Menutup Mata F
Fu Xi yang tiba di desa mulai mencari energi Yin yang ada di sekitarnya, energi Yin tidak hanya dimiliki oleh satu orang di desa yang saat ini dipijaknya terdapat puluhan orang yang memiliki energi Yin.Perbedaan orang yang memiliki energi Yin biasa dan Yin murni sama sekali tidak berbeda jauh, energi Yin murni tidak membuat orang lebih mencolok dari pemilik energi Yin lainnya.Di bawah pohon tidak jauh dari Gerbang Desa Fu Xi terus memperhatikan ke arah desa, semua wanita yang memiliki energi Yin diperhatikannya satu persatu menggunakan penglihatan tajamnya."Haaaaaah, di mana dia saat ini," gumam Fu Xi."Apa perlu aku mengumpulkan semua wanita-wanita itu dan bertanya pada mereka siapa yang bernama Yin," ucap Lulang sepemikiran dengan Fu Xi."Jika kamu yang mengumpulkan mereka pasti akan takut sepertinya memang harus mencari satu persatu," sahut Fu Xi."Terlalu lama, apa kamu akan kembali dulu, ini sudah malam," ucap Lulang."Tidak, aku ingin menemukan wanita itu dulu sebelum kembali
Keduanya yang sudah kembali ke tempat asal bersiap untuk melanjutkan perjalanan, tiba-tiba saja Fu Xi kepikiran tugas yang seharusnya diselesaikannya ada di surga tapi saat ini dirinya sudah keluar dan Fu Xi berpikir bagaimana caranya dirinya kembali ke sana."Kenapa tidak jadi pergi?" Tanya Amying."Aku lupa kalau yang harus aku selesaikan berada di surga tapi aku tidak tahu bagaimana cara agar kita kembali ke sini," ucap Fu Xi."Benar juga, jadi apa yang harus kita lakukan?" tanya Anying lagi."Aku akan masuk ke dalam ruang tanpa batas lebih dulu, akan aku tanyakan padanya," ucap Fu Xi."Tapi sebelumnya dia tidak ada di sana," sahut Anying."Tidak tahu kenapa aku merasa Sepertinya dia ada di dalam sana, jadi biarkan aku masuk ke sana dan bertanya padanya lebih dulu," ucap Fu Xi lagi disambut anggukan kepala oleh Anying.Fu Xi yang menutup matanya langsung menghilang berpindah ke ruang tanpa batas miliknya, baru berpindah tempat Fu Xi melihat cahaya putih berbentuk orang sudah ada di
Fu Xi dan Anying menatap tempatnya saat ini berdiri, setelah menaiki anak tangga yang tidak tahu ada berapa banyak Fu Xi dan Anying sampai di tempat yang lebih indah dari yang ada di bawah.Anying bahkan merasakan kedamaian yang membuatnya hampir lupa tugasnya, Anying juga sempat memiliki niat untuk tinggal di tempat itu."Walau kamu mau kamu belum tentu bisa tunggal di sini," ucap Lalang yang melihat Anying terlena dengan tempat yang dipijaknya saat ini."Aku tahu, tapi... .""Kalian berhentilah berbicara, aku sudah menemukan permasalahannya," ucap Fu Xi yang melihat ke arah satu arah."Apa permasalahannya sebenarnya?" tanya Lulang.Tidak menjawab pertanyaan Lulang Fu Xi langsung berjalan ke arah salah satu pohon Rindang yang berada 50 meter di depannya, di bawah pohon itu terdapat lubang yang di dalamnya terdapat api berukuran Segenggam tangan, di surga seharusnya tidak ada api Fu Xi yakin api itu adalah api dari neraka.Walau berpikiran seperti itu Fu Xi masih tidak mengerti satu h
Setibanya Fu Xi di dalam ruang tanpa batas miliknya Fu Xi memanggil cahaya yang biasa langsung menampakan dirinya tanpa harus menunggu panggilan darinya, Tapi saat ini setelah memanggil berulang kali cahaya yang biasa muncul itu tidak muncul sama sekali seperti tidak ada di dalam tubuhnya."Apa kamu masih berada di dalam tubuhku? Bisakah aku bertanya Apa yang harus kulakukan sekarang," ucap Fu Xi masih terus memanggil walau tahu sepertinya cahaya itu sudah tidak ada di dalam tubuhnya.Karena tidak ada tanda-tanda keberadaan cahaya itu Fu Xi kembali membuka matanya, Fu Xi menarik nafas panjang dan membuangnya perlahan, karena cahaya itu tidak ada Fu Xi berpikir untuk mencari cara sendiri bagaimana caranya dirinya agar bisa mengembalikan api ke tempatnya semula.Melihat Fu Xi menarik bafas panjang Anying yakin kalau Fu Xi tidak berhasil bertemu dengan yang ada di dalam tubuhnya, ke mana perginya dan kenapa tiba-tiba menghilang membuat Fu Xi terlihat kebingungan."Jadi apa kamu tidak ber
Fu Xi memperingatkan istrinya agar terbiasa dengan suara teriakan yang nantinya akan semakin sering didengarnya, dan Sebenarnya bukan hanya teriakan saja yang akan didengarnya melainkan juga siksaan demi siksaan bagi mereka yang saat hidup di dunia menjadi Pendosa yang sangat besar.Sambil berjalan berdampingan dengan istrinya Fu Xi mencoba melihat ke arah sekelilingnya, Fu Xi ingin melihat apa yang harus diselesaikannya di neraka yang dipenuhi oleh jiwa-jiwa orang yang penuh dosa semasa hidupnya.Saat memperhatikan sekelilingnya Anying baru tersadar kalau jumlah para jiwa yang disiksa di dalam kobaran api lebih banyak wanita dibanding pria, semua wanita itu tidak menggunakan sehelai benang pun untuk menutupi tubuhnya.Melihat setiap jiwa yang mendapatkan siksaan Anying begidik ngeri, setelah disiksa dengan sangat menyakitkan tubuh mereka menjadi utuh kembali dan mereka terus mengulangi siksaan tanpa henti dan jeritan dan teriakan terus memekik telinga."Sebenarnya Kenapa di neraka le
Fu Xi dan Anying masih terus memperhatikan pria yang berada tidak jauh dari si hitam dan si putih, setelah tugasnya selesai pria itu bersiap pergi sayap yang ada di belakang tubuhnya melebar dengan sempurna, walau sama-sama memiliki sayap sayap yang dimiliki Tuan Hades terlihat berbeda dengan yang dimiliki oleh Fu Xi.Tidak ingin tertinggal dari Tuan Hades Fu Xi bergegas mengepakkan sayapnya dan terbang menyusulnya, seperti mengetahui kalau saat ini sedang diikuti Tuan Hades berhenti dan memutar badannya."Ada apa manusia sepertimu mengikutiku?" Tanya Tuan Hades."Apa aku perlu memperkenalkan diri lebih dulu atau Haruskah aku langsung saja mengatakan tujuanku," ucap Fu Xi."Katakan saja tujuanmu karena aku sangat tidak suka berbasa-basi, lagi pula namamu tidak penting untukku," sahut Tuan Hades."Aku membutuhkan bantuanmu untuk pergi ke neraka, karena saat ini tidak ada yang bisa membantuku selain kamu Tuan hades yang terhormat," ucap Fu Xi."Dari mana datangnya kepercayaan dirimu itu