Selesai makan keempatnya termasuk Anying bergegas pergi ke halaman belakang, mereka ingin melihat seperti apa benda yang dibawa oleh Fu Xi dari masa depan.Setibanya di halaman belakang terlihat terkejut dengan robot yang ada di atas meja, robot terlihat sedang membersihkan meja yang sepertinya sengaja dikotori oleh Fu Xi."Ini benda apa kenapa bisa bergerak sendiri? Apa kamu memasukkan energi mu ke dalamnya?" tanya Huga."Tentu saja tidak, ini bernama robot dan dia menggunakan baterai," ucap Fu Xi."Di masa depan nanti banyak yang menggunakan robot untuk membantu kehidupan mereka, bukan hanya robot tapi benda-benda lainnya yang terlihat canggih juga ada," sambung Fu Xi."Ini mereka sebut ponsel bisa digunakan untuk bermain, mengambil gambar mendengarkan musik dan banyak lagi kegunaannya, sedangkan yang ini adalah kamera bisa mengambil gambar dan membuatnya seperti lukisan yang nyata tanpa perlu terkena tinta," ucap Fu Xi lagi.Ketiganya terdiam menatap benda-benda yang ditunjuk oleh
Fu Xi dan Anying kembali melanjutkan perjalanan mereka, saat ini semua orang sedang memperhatikan mereka, pakaian Fu Xi dan Anying jelas berbeda dengan mereka yang menggunakan kain yang berbentuk aneka macam."Sopo sak jane Cah bagus nan cah ayu iku?" (Siapa sebenarnya anak ganteng dan cantik itu?)"Kulo nggeh Boten semerap, koyoke guduk wong kene delok tekan kelambine wes bedo," (Aku juga tidak tahu, sepertinya bukan orang sini dari bajunya saja sudah beda)Mendengar orang yang melewatinya saling berbisik Fu Xi hanya diam, Fu Xi berpikir sepertinya dirinya harus masuk ke dalam ruang tanpa batas untuk mengetahui bahasa mereka."Kita cari tempat saja dulu," ucap Fu Xi."Aku akan masuk ke ruang tanpa batas untuk melihat apa ada cara agar bisa mengerti bahasa mereka," sambung Fu Xi disambut anggukan kepala Anying.Keduanya masih diam dan berjalan pergi walau mendengar setiap orang membicarakan mereka, beberapa orang yang ingin berbicara dengan mereka hanya disambut anggukan kepala dan se
Beberapa orang yang ada di luar masih belum tahu kalau Fu Xi dan Anying masih tersadar, tepat setelah keduanya masuk kamar dari celah lubang sesuatu disemprotkan ke dalam, Fu Xi dan Anying yang mengetahui itu berpura-pura terpengaruh dan tidur.Sepuluh menit kemudian Fu Xi dan Anying mendengar suara pintu dibuka, setelah menunggu cukup lama lima orang bergegas masuk ke dalam mendatangi Fu Xi dan Anying yang berpura-pura tertidur."Cepat bawa di ke istana," ucap pria berbadan besar."Raja pasti akan memberikan hadiah besar untuk kita," sambungnya."Baik," sahut lainnya serentak.Keempat orang terbagi menjadi dua, dua orang membawa Fu Xi dan dua orang membawa Anying sedangkan satu sisanya bergegas pergi berjalan duluan.Keduanya masih berpura-pura tidur walau saat ini mereka dibawa menggunakan gerobak yang dilapisi jerami, Anying yang sebenarnya sudah tidak kuat gatal hampir saja bangun."Tahan saja, ini kesempatan bagus kita bisa masuk istana kerajaan," ucap Fu Xi bertelepati."Baiklah
Mata Raja Ken Arok seperti tidak percaya apa yang dilhatnya saat ini, bagaimana bisa ada hewan yang sebelumnya hanya pernah di dengar namanya itu."Apa ini benar-benar naga?" Tanya Raja Ken Arok."Tentu saja, apa menurut mu ini hanya patung kayu yang sekedar menyerupai bentuk naga, atau apa perlu aku meminta keduanya untuk menyemburkan api membakar istana mu ini," ucap Fu Xi."Tidak perlu, tapi aku masih membutuhkan bukti kalau keduanya adalah Naga," sahut Raja Ken Arok."Selain bisa mengeluarkan api keduan naga ini bisa merubah ukuran tubuhnya," ucap Fu Xi."Bisakah aku melihatnya," sahut Raja Ken Arok."Kalian lakukan saja," ucap Fu Xi.Tanpa mengatakan apapun Lulang dan Lalang bergegas merubah ukurannya lebih besar dari saat ini, melihat itu Raja Ken Arok benar-benar merasa sangat terkejut saat ini yang ada di depannya adalah naga asli dan itu bukan hanya satu."Bagaimana mungkin hewan itu ada di dunia nyata," ucap Raja Ken Arok."Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin, Jadi sek
Kabar dua orang manusia yang sedang mencari iblis terdengar dengan cepat ke telinga Raja iblis Heram, Raja iblis Heram terlihat tidak senang ada manusia yang berani mencari masalah dengannya apalagi sampai mencari-carinya."Apa kita bunuh saja mereka Yang Mulia?" tanya Tian Penasehat Raja Iblis."Jika mereka mudah untuk dibunuh tidak mungkin mereka berani mencari kita, apalagi mereka bukan dari wilayah ini," ucap Raja iblis."Lalu bagaimana Yang Mulia, apa kita akan membiarkannya mencari keberadaan kita," sahut Tian."Tentu saja, kalau perlu kita harus berbaik hati memberitahukannya pada mereka berdua," ucap Raja Iblis."Lalu bagaimana jika mereka menyerang?" tanya Tian."Kita juga tidak lemah kenapa takut," ucap Raja Iblis."Aku tugaskan kamu yang membuat mereka mengetahui di mana keberadaan kita," sambung Raja Iblis."Baik Yang Mulia," sahut semua serentak.Tian yang sudah tahu harus melakukan apa langsung menghilang berpindah tempat, Tian berbaur menjadi satu dengan prajurit lain d
Fu Xi duduk di kursi tulang yang ada di depannya tanpa menunggu di persilahkan oleh Raja Iblis, Fu Xi menatap Raja Iblis yang masih kebingungan kenapa dirinya ingin menghabisi mereka."Aku sendiri tidak tahu apa alasannya," ucap Fu Xi membuat Raja Iblis kebingungan."Aku adalah pemilik takdir Dewa, salah satu tugas ku adalah membasmi iblis yang ada di wilayah timur," sambung Fu Xi."Wilayah ini," ucap Fu Xi lagi."Bukankah itu tidak masuk di akal," sahut Raja Iblis."Jadi mari kita bicarakan apa yang harus aku lakukan pada mu dan para iblis lainnya," ucap Fu Xi."Memangnya apa yang bisa kita bicarakan, niat mu membunuh ku dan ras ku tentu saja aku tidak akan membiarkannya," sahut Raja Iblis.Fu Xi yang baru duduk bangkit berdiri Fu Xi bisa melihat Raja Iblis Heram yang saat ini terlihat sangat serius, Raja Iblis Heram menatap Fu Xi seperti benar-benar ingin membunuhnya saat ini."Katakan pada ku apa yang membuat mu dan pasukan iblis mu menjadi musuh Dewa," ucap Fu Xi."Bukankah sejak
Raja Iblis Heram memang pernah membaca tentang lahirnya pemilik takdir yang akan menjadi musuhnya, dari semua ciri-ciri yang ada yang terlihat jelas adalah pemilik takdir itu dari wilayah lain yang jauh.Kertas kertas berisi tentang takdir ditaruh Raja Iblis Heram di depan Fu Xi, semua kertas kertas itu bukan hanya berisi tentang pemilik takdir tapi juga alasan kenapa para Dewa ingin memusnahkannya.Hanya melihatnya saja Fu Xi berhasil membaca semuanya, ternyata alasan Dewa ingin meminta membunuh iblis di depannya dan pasukannya karena iblis memang ditakdirkan harus musnah, para iblis tidak boleh memiliki wujud padat yang bisa menyerang manusia dan mengguncang keseimbangan tiga alam."Jadi kamu sudah pernah membunuh manusia?" Tanya Fu Xi."Seharusnya kamu tidak heran karena itu, aku memang pernah membunuh manusia begitu juga dengan iblis lainnya," ucap Raja Herum."Tapi kami berbeda dengan para iblis di tempat mu, kami tidak memakan manusia kami membunuh demi kesenangan," sambung Raja
Fu Xi dan A ying yang yang menaiki Lulang akhirnya sampai kembali ke daratan China setelah terbang berhari-hari, sepanjang jalan Fu Xi berpikir apa yang harus dilakukannya setelah ini, Fu Xi memikirkan apa yang harus diselesaikannya di neraka sebenarnya."Haaaaaah.""Sepertinya ini bukan yag pertama kalinya kamu menarik nafas panjang, apa yang kamu pikirkan?" tanya Anying."Aku sedang memikirkan apa yang akan kita lakukan setelah ini, kita sudah menyelesaikan dua dan masih ada lainnya, yang harus kita lakukan setelah ini adalah pergi ke neraka tapi aku tidak tahu apa yang harus kita selesaikan," ucap Fu Xi."Bukankah akan mudah jika kita pergi langsung ke sana," sahut Anying."Aku juga berpikiran seperti itu tapi jika kita langsung pergi tanpa persiapan Bagaimana jika yang kita hadapi adalah marabahaya, kita tidak tahu neraka seperti apa dan yang harus kita selesaikan bagaimana," sahut Fu Xi.Anying yang mendengar itu hanya menganggukkan kepalanya, tapi jika mereka tidak langsung perg