Seperti yang sudah direncanakan Fu Xi sama sekali tidak keberatan Lulang mengambil alih tubuhnya, Lulang langsung masuk ke dalam tubuh Fu Xi yang terdiam dan siap jadi sasaran para penyihir.Kreeeetttaaak.Kreeeetttaaak.Tulang di tubuh Fu Xi terus berbunyi, Lulang yang sudah mengambil alih tubuh Fu Xi menatap tajam ke arah semua penyihir yang ingin menyerang ke arahnya.Semua penyihir seketika menghentikan langkah dan berdiri dengan tubuh gemetar hebat, tatapan tajam Lulang membuat semua terdiam ketakutan.Pemimpin penyihir yang juga melihat ke arah Lulang merasakan tubuhnya gemetar sama seperti penyihir lainnya, pemimpin penyihir langsung turun ke bawah dan berlutut sambil menundukkan kepalanya.Senior Yung yang melihat perbedaan di tubuh Fu Xi hingga membuat para penyihir berlutut merasa sedikit kebingungan, senior Yung berpikir sisik di tubuh Fu Xi adalah sisik naga roh hewan spiritnya, tapi sampai saat ini dirinya belum mendengar roh hewan spirit yang merasuk tubuh pengendalinya,
Memasuki hutan beberapa langkah Fu Xi melihat kabut putih mulai mengelilingi sekitarnya, seniornya yang berada di depannya sudah menghilang begitu saja.Fu Xi sangat yakin kabut itu bukan sembarang kabut, dirinya harus berhati-hati sebisa mungkin dirinya menemukan seniornya dengan cepat."Senior," panggil Fu Xi.Fu Xi berjalan menerobos kabut putih yang ada di depannya tidak peduli dengan risiko jika ada yang menantinya, setelah berjalan terus ke depan ratusan meter perlahan kabut putih mulai memudar dengan sendirinya.Semua tidak semudah yang dilihatnya pikir Fu Xi setelah keluar dari kabut, jika semudah itu tidak mungkin para siluman mengeluarkan kabut untuk memisahkannya dengan seniornya."Fu Xi."Suara panggilan yang berasal dari belakangnya membuat Fu Xi memutar badannya, Fu Xi sama sekali tidak terkejut melihat seniornya berdiri tidak jauh darinya dan perlahan mulai mendekatinya.Wheeeeeeeeeeeessss.Tanpa banyak bicara Fu Xi menarik pedangnya dan mengayunkannya ke arah seniornya
Fu Xi yang merasa sangat penasaran dengan penjaga goa langsung mengeluarkan bayangannya, Fu Xi meminta bayangannya untuk melihat seperti apa penjaga goa Bas yang sampai membuat seniornya gemetar.Whuuuuuuuuuuus.Baru memasuki goa beberapa ratus meter Fu Xi merasakan bayangannya menghilang terkena serangan, dari ingatan bayangannya Fu Xi sudah bisa mengetahui seperti apa penjaga goa."Kalajengking api," ucap Fu Xi."Dari mana kamu mengetahuinya?" Tanya senior Yung."Aku meminta bayanganku masuk ke dalam," ucap Fu Xi."Kalajengking api bukan sembarang kalajengking, selain memiliki ekor yang beracun jika kita menyentuh kulitnya kita bisa terbakar," sahut senior Yung."Di dalam goa sudah di penuhi hawa panas, menghadapinya lebih sulit dari yang kamu perkirakan," sambung senior Yung."Walau begitu aku harus tetap melawannya untuk mengambil mutiara yang ada di kepalanya," ucap Fu Xi.Melihat seniornya yang seperti ragu ingin masuk ke dalam Fu Xi melangkahkan kakinya melewati seniornya, Fu X
Setelah melewati kota para penyihir Fu Xi dan seniornya masih harus melewati gunung tengkorak tempat di mana Fu Xi pernah membunuh salah satu ketua Bandit, tepat sebelum memasuki kawasan gunung tengkorak senior Yung menghentikan langkahnya, senior Yung memegang pundak Fu Xi sambil menarik nafas panjang."Apa kamu percaya padaku?" Tanya senior Yung."Tentu saja," ucap Fu Xi."Seperti yang sudah kamu Katakan padaku kalau saat ini ketua Tang memintamu untuk segera pulang, aku akan mengalihkan Perhatian para Bandit saat kita melewati gunung tengkorak sedangkan kamu pergilah lebih dulu kembali ke perguruan," sahut senior Yung."Apa maksud senior?" Tanya Fu Xi."Apa senior ingin menghadapi Mereka seorang diri? Jika begitu bukankah senior meminta aku menjadi lelaki pengecut," sambung Fu Xi."Bukan seperti itu maksudku, Jika kamu ikut melawan mereka itu hanya menunda waktumu untuk kembali, akan lebih bagus jika aku yang melawan mereka sendiri dan kamu segera pulang kembali ke perguruan," sahu
Melihat keduanya sudah pergi ketua Lan bergegas menghampiri kedua saudaranya yang terluka parah, pisau yang sebelumnya digunakannya untuk membunuh saudara kembarnya diayunkannya ke arah mereka berdua.Ketua Tun dan ketua Gan yang terluka parah hanya bisa menatap ketua Lan, mereka sendiri masih tidak mengerti kenapa ketua Lan itu ingin membunuh para saudaranya."Saudara Lan kenapa kamu sampai membunuh saudara Wan, dan sekarang kenapa kamu ingin membunuh kami juga?" Tanya ketua Gan."Sebenarnya aku sangat malas menjawabnya tapi karena kalian bertanya aku akan menjawabnya agar kalian tidak mati penasaran, Tentu saja aku melakukannya karena aku ingin memimpin Bandit gunung tengkorak seorang diri, dan harta yang sudah kita dapatkan selama ini akan menjadi milikku seorang diri," ucap ketua Lan."Tapi kami masih saudaramu," sahut ketua Tun."Jangankan kalian yang hanya kakak dan adikku saudara kembarku saja sudah kubunuh, dunia ini sangat kejam kekuasaan tidak pernah memandang persaudaraan,"
Setelah selesai bersiap Fu Xi bergegas menemui ketua Tang yang berada di lapangan, keempat senior yang masih berada di lapangan ingin menyemangati adik junior mereka."Aku sudah siap ketua," ucap Fu Xi."Baguslah, kita bisa berangkat sekarang," sahut ketua Tang."Semangat Fu Xi, kami yakin kamu pasti bisa menang," ucap senior Run."Benar, aku akan selalu mempercayai kalau kamu pasti bisa," sahut senior Yung.Fu Xi tersenyum sambil menganggukkan kepalanya, Fu Xi merasa cukup senang para seniornya sangat mempercayainya dan tentu saja dirinya tidak akan mengecewakan mereka semua."Terima kasih kami sudah mempercayaiku Aku akan berusaha sebisaku," ucap Fu Xi.Proook proook proook.Ketua Tang yang bertepuk tangan memanggil awan putih yang biasa digunakannya untuk terbang, walau bisa saja dirinya terbang tapi menggunakan awan terbangnya perjalanan akan lebih singkat.Fu Xi yang melihat kendaraan awan terbang untuk pertama kalinya merasa sangat terkejut, Fu Xi hanya memperhatikan di bawah me
Setibanya berpindah tempat Fu Xi yang melihat dirinya berpindah hanya seorang diri mengerti satu hal, ternyata semuanya sengaja dipisah agar lebih mudah mencari hewan spiritual buruan atau harta dan tumbuhan herbal berharga di sekitar hutan.Fu Xi memperhatikan sekelilingnya yang terlihat biasa saja tidak ada yang istimewa, tempat yang dipijaknya saat ini tidak berbeda jauh dengan hutan-hutan yang pernah di datanginya."Sepertinya kamu akan menjadi target murid perguruan lain," ucap Lulang."Aku sama sekali tidak peduli, jika mereka mencari masalah aku akan melawan sampai tuntas," sahut Fu Xi."Semangat yang bagus, tapi kamu harus ingat tujuan sebenarmu adalah berburu hewan spiritual, mencari harta dan tumbuhan herbal yang berharga," ucap Lulang mengingatkan."Aku tentu saja akan mengingatnya, apalagi aku ingin membuat malu ketua Puan yang berani mencari masalah dengan ketua Tang," sahut Fu Xi sambil mengepalkan tangannya.Fu Xi langsung mengeluarkan jurus bayangannya dan meminta baya
Fu Xi bergegas pergi tidak menghiraukan Hanu yang masih terdiam menatap ke arahnya, Fu Xi langsung pergi ke arah barat karena bayangannya yang di sebar menemukan banyak hewan spiritual di sana.Setelah berjalan hampir setengah jam Fu Xi yang bisa merasakan keberadaan hewan spiritual di sekitarnya langsung menarik pedangnya, Fu Xi bergegas mengayunkan pedang sambil melompat berulang kali karena hewan spiritual yang ada di sekitarnya saat ini adalah katak bermata merah.Katak bermata merah yang hidup berkelompok membuat Fu Xi semakin mudah mendapatkan banyak buruannya, dua puluh lebih katak bermata merah berhasil dihabisin hanya dengan hitungan detik.Tidak puas hanya membunuh katak bermata merah Fu Xi kembali berjalan pergi, Fu Xi terlihat sangat senang setelah berjalan beberapa ratus meter satu buruan dengan level yang tidak rendah berdiri tidak jauh darinya."Pergi dari sana itu milik ku," suara yang terdengar dari belakangnya membuat Fu Xi seketika memutar badannya.Haaaaaaaaah.Fu
Karena sudah berhasil mendamaikan dua Dewa saat ini adalah yang ditunggu olehnya, saat di mana penentuan dirinya bisa memilih apa yang harus dilakukannya ataupun tidak, hari di mana dirinya bisa menentukan nasib dan takdirnya sendiri."Aku akan membawa mu menghadap Kaisar Dewa, di sana kami bisa mengatakan apa yang ingin kamu lakukan nantinya tentang Takdirmu, katakan Jika kamu mau atau tidak menjadi dewa atau sebaliknya," ucap sang Cahaya."Apa pada Kaisar Dewa Aku juga membutuhkan formalitas? Seperti berpura-pura sopan," tanya Fu Xi."Kamu lakukan seperti biasa saja seperti sifatmu sendiri, karena Kaisar Dewa tahu apa yang kamu inginkan dan yang tidak kamu inginkan termasuk merubah sifatnya hanya untuk berpura-pura sopan," ucap sang cahaya."Saat di sana nanti aku tidak bisa ikut berbicara denganmu dan Tugasku juga sudah selesai aku tidak bisa lagi membantumu, setelah aku mengantarmu ke sana aku juga harus melanjutkan pekerjaanku yang lain," sah
Di dunia Dewa Fu Xi dan Anying yang sudah sampai di bawa oleh cahaya terdiam beberapa saat, kalau sebelumnya saja dirinya bisa menyelesaikan setiap permasalahan kali ini dirinya juga pasti bisa menyelesaikan pertengkaran kedua Dewa, mengingat masalalunya Fu Xi yakin kalau kali ini dirinya juga sama pasti bisa."Sekarang bagaimana?" tanya Anying."Aku akan melakukannya sekarang, jadi apapun itu jangan kamu coba halangi," ucap Fu Xi.Anying yang memang sebenarnya tidak berniat untuk menghalanginya agar semua cepat selesai hanya menganggukkan kepala, Anying melihat Fu Xi berjalan ke perbatasan di mana serangan demi serangan silih berganti."Ternyata para Dewa sangat kekanakan, bagaimana bisa bertarung satu sama lain seperti itu," ucap Fu Xi membuat serangan berhenti."Manusia, bagamana bisa ada manusia di sini," sahut kedua Dewa serentak.Para Dewa merasa sangat terkejut melihat kehadiran FunXi yang sebelumnya sama sekali tidak di sadarinya, seharusnya kehadiran manusia akan dengan mudah
Di dalam kamarnya Fu Xi merasa sangat lega akhirnya dirinya berhasil menepati janjinya, setelah bertemu dan memastikan wanita bernama Yin Fu Xi memanggil Tuan Hades, tugasnya hanya menemukan wanita bernama Yin karena sudah menemukan wanita itu dan mempertemukan keduanya Fu Xi merasa tugasnya sudah selesai."Kamu kenapa tidak pulang semalam?" tanya Anying."Aku berhasil menemukan wanita bernama Yin, aku juga sudah membantu mempertemukan keduanya membutuhkan waktu lama untuk aku agar bisa kembali ke perguruan," ucap Fu Xi."Aku ingin beristirahat hari ini, setelah ini baru kita pergi," sambung Fu Xi."Baiklah, kalau begitu aku akan membantu ketua lainnya untuk mengajari para murid," sahut Anying.Fu Xi hanya menganggukkan kepalanya mengiyakan perkataan Anying, tentu saja dirinya tidak keberatan istrinya untuk membantunya membantu melatih para murid karena itu memang tugasnya.Fu Xi yang membaringkan tubuhnya langsung menutup matanya dan tertidur dengan lelap, saat setelah Menutup Mata F
Fu Xi yang tiba di desa mulai mencari energi Yin yang ada di sekitarnya, energi Yin tidak hanya dimiliki oleh satu orang di desa yang saat ini dipijaknya terdapat puluhan orang yang memiliki energi Yin.Perbedaan orang yang memiliki energi Yin biasa dan Yin murni sama sekali tidak berbeda jauh, energi Yin murni tidak membuat orang lebih mencolok dari pemilik energi Yin lainnya.Di bawah pohon tidak jauh dari Gerbang Desa Fu Xi terus memperhatikan ke arah desa, semua wanita yang memiliki energi Yin diperhatikannya satu persatu menggunakan penglihatan tajamnya."Haaaaaah, di mana dia saat ini," gumam Fu Xi."Apa perlu aku mengumpulkan semua wanita-wanita itu dan bertanya pada mereka siapa yang bernama Yin," ucap Lulang sepemikiran dengan Fu Xi."Jika kamu yang mengumpulkan mereka pasti akan takut sepertinya memang harus mencari satu persatu," sahut Fu Xi."Terlalu lama, apa kamu akan kembali dulu, ini sudah malam," ucap Lulang."Tidak, aku ingin menemukan wanita itu dulu sebelum kembali
Keduanya yang sudah kembali ke tempat asal bersiap untuk melanjutkan perjalanan, tiba-tiba saja Fu Xi kepikiran tugas yang seharusnya diselesaikannya ada di surga tapi saat ini dirinya sudah keluar dan Fu Xi berpikir bagaimana caranya dirinya kembali ke sana."Kenapa tidak jadi pergi?" Tanya Amying."Aku lupa kalau yang harus aku selesaikan berada di surga tapi aku tidak tahu bagaimana cara agar kita kembali ke sini," ucap Fu Xi."Benar juga, jadi apa yang harus kita lakukan?" tanya Anying lagi."Aku akan masuk ke dalam ruang tanpa batas lebih dulu, akan aku tanyakan padanya," ucap Fu Xi."Tapi sebelumnya dia tidak ada di sana," sahut Anying."Tidak tahu kenapa aku merasa Sepertinya dia ada di dalam sana, jadi biarkan aku masuk ke sana dan bertanya padanya lebih dulu," ucap Fu Xi lagi disambut anggukan kepala oleh Anying.Fu Xi yang menutup matanya langsung menghilang berpindah ke ruang tanpa batas miliknya, baru berpindah tempat Fu Xi melihat cahaya putih berbentuk orang sudah ada di
Fu Xi dan Anying menatap tempatnya saat ini berdiri, setelah menaiki anak tangga yang tidak tahu ada berapa banyak Fu Xi dan Anying sampai di tempat yang lebih indah dari yang ada di bawah.Anying bahkan merasakan kedamaian yang membuatnya hampir lupa tugasnya, Anying juga sempat memiliki niat untuk tinggal di tempat itu."Walau kamu mau kamu belum tentu bisa tunggal di sini," ucap Lalang yang melihat Anying terlena dengan tempat yang dipijaknya saat ini."Aku tahu, tapi... .""Kalian berhentilah berbicara, aku sudah menemukan permasalahannya," ucap Fu Xi yang melihat ke arah satu arah."Apa permasalahannya sebenarnya?" tanya Lulang.Tidak menjawab pertanyaan Lulang Fu Xi langsung berjalan ke arah salah satu pohon Rindang yang berada 50 meter di depannya, di bawah pohon itu terdapat lubang yang di dalamnya terdapat api berukuran Segenggam tangan, di surga seharusnya tidak ada api Fu Xi yakin api itu adalah api dari neraka.Walau berpikiran seperti itu Fu Xi masih tidak mengerti satu h
Setibanya Fu Xi di dalam ruang tanpa batas miliknya Fu Xi memanggil cahaya yang biasa langsung menampakan dirinya tanpa harus menunggu panggilan darinya, Tapi saat ini setelah memanggil berulang kali cahaya yang biasa muncul itu tidak muncul sama sekali seperti tidak ada di dalam tubuhnya."Apa kamu masih berada di dalam tubuhku? Bisakah aku bertanya Apa yang harus kulakukan sekarang," ucap Fu Xi masih terus memanggil walau tahu sepertinya cahaya itu sudah tidak ada di dalam tubuhnya.Karena tidak ada tanda-tanda keberadaan cahaya itu Fu Xi kembali membuka matanya, Fu Xi menarik nafas panjang dan membuangnya perlahan, karena cahaya itu tidak ada Fu Xi berpikir untuk mencari cara sendiri bagaimana caranya dirinya agar bisa mengembalikan api ke tempatnya semula.Melihat Fu Xi menarik bafas panjang Anying yakin kalau Fu Xi tidak berhasil bertemu dengan yang ada di dalam tubuhnya, ke mana perginya dan kenapa tiba-tiba menghilang membuat Fu Xi terlihat kebingungan."Jadi apa kamu tidak ber
Fu Xi memperingatkan istrinya agar terbiasa dengan suara teriakan yang nantinya akan semakin sering didengarnya, dan Sebenarnya bukan hanya teriakan saja yang akan didengarnya melainkan juga siksaan demi siksaan bagi mereka yang saat hidup di dunia menjadi Pendosa yang sangat besar.Sambil berjalan berdampingan dengan istrinya Fu Xi mencoba melihat ke arah sekelilingnya, Fu Xi ingin melihat apa yang harus diselesaikannya di neraka yang dipenuhi oleh jiwa-jiwa orang yang penuh dosa semasa hidupnya.Saat memperhatikan sekelilingnya Anying baru tersadar kalau jumlah para jiwa yang disiksa di dalam kobaran api lebih banyak wanita dibanding pria, semua wanita itu tidak menggunakan sehelai benang pun untuk menutupi tubuhnya.Melihat setiap jiwa yang mendapatkan siksaan Anying begidik ngeri, setelah disiksa dengan sangat menyakitkan tubuh mereka menjadi utuh kembali dan mereka terus mengulangi siksaan tanpa henti dan jeritan dan teriakan terus memekik telinga."Sebenarnya Kenapa di neraka le
Fu Xi dan Anying masih terus memperhatikan pria yang berada tidak jauh dari si hitam dan si putih, setelah tugasnya selesai pria itu bersiap pergi sayap yang ada di belakang tubuhnya melebar dengan sempurna, walau sama-sama memiliki sayap sayap yang dimiliki Tuan Hades terlihat berbeda dengan yang dimiliki oleh Fu Xi.Tidak ingin tertinggal dari Tuan Hades Fu Xi bergegas mengepakkan sayapnya dan terbang menyusulnya, seperti mengetahui kalau saat ini sedang diikuti Tuan Hades berhenti dan memutar badannya."Ada apa manusia sepertimu mengikutiku?" Tanya Tuan Hades."Apa aku perlu memperkenalkan diri lebih dulu atau Haruskah aku langsung saja mengatakan tujuanku," ucap Fu Xi."Katakan saja tujuanmu karena aku sangat tidak suka berbasa-basi, lagi pula namamu tidak penting untukku," sahut Tuan Hades."Aku membutuhkan bantuanmu untuk pergi ke neraka, karena saat ini tidak ada yang bisa membantuku selain kamu Tuan hades yang terhormat," ucap Fu Xi."Dari mana datangnya kepercayaan dirimu itu