Di dunia masa depan keenam keluarga yang sudah tidak menemukan ada tanda-tanda keberadaan Fu Xi terlihat semakin gelisah, mereka semakin yakin kalau Fu Xi sudah pergi meninggalkan dunia masa depan.Tuan Zi, ketua Dakh dan semua yang berkumpul menyampaikan pemikiran mereka masing-masing, mereka sudah mencari Fu Xi ke manapun dan tidak menemukannya, semua yakin kalau FunXi sudah pergi kembali ke dunianya."Kalian masih santai di sini walau sudah menebak apa yang terjadi," ucap anak kecil yang tiba-tiba muncul."Kamu... .""Kepala keluarga Liau, ke mana saja kamu? Sudah sangat lama tidak berkumpul," ucap ketua Dakh."Untuk apa berkumpul sedangkan yang kita cari memang tidak beradi di dunia ini," sahut anak kecil dengan serius."Jadi dia benar-benar tidak ada di sini? Beberapa bulan ini kita sudah membuang buang waktu," ucap Tuan Zi."Beruntunglah perbedaaan waktu di sini cukup jauh, saat ini baru 3 minggu lebih berlalu masih ada waktu tiga bulan sebelum tubuh Anying akan membusuk, dia pa
Fu Xi menarik mutiara tujuh warna itu menggunakan kekuatannya dan memegangnya erat, Fu Xi memperhatikan dengan sangat teliti mutiara itu sebelum menuruti perkataan Anying yang menyuruhnya memurnikannya.Setelah memperhatikannya dengan sangat teliti Fu Xi yang sudah siap perlahan menarik nafas panjang dan menghembus kannya dengan cepat, Fu Xi kembali menutup matanya sambil memegang erat mutiara yang ada di tangannya itu.Deg.Deg.Perasaan aneh dirasakan oleh Fu Xi tepat setelah menutup matanya, Fu Xi yang menutup matanya bisa merasakan kalau saat ini dirinya merasakan panas dari api, dinginnya es, serta sejuknya angin dan beberapa perasaan lain yang sama sekali tidak bisa dijelaskannya perasaan seperti apa itu.Walau merasakan semua itu Fu Xi sama sekali tidak terganggu, Fu Xi terus memurnikan mutiara yang ada di tangannya dengan sangat bersungguh-sungguh.Memurnikan mutiara tidak sulit tapi membutuhkan waktu yang cukup lama, Fu Xi yang memurnikan mutiara membutuhkan waktu satu bulan
Setelah berbicara dengan Pangeran Zang Fu Xi diantar ke kamarnya oleh pelayan pribadi Pangeran Zang, sesampainya di dalam kamar FunXi yang memang merasa kelelahan langsung membaringkan tubuhnya, berada di tempat yang lembab selama dua bulan sangat tidak nyaman bagi Fu Xi.Tok tok tok.Suara ketukan di pintu tak membuat Fu Xi merasa sangat terkejut, sebenarnya Fu Xi sudah tahu kalau akan ada yang datang mengantarkan makanan untuknya."Masuk saja," ucap Fu Xi dari dalam kamar."Permisi Tuan aku mengantarkan makanan, Pangeran Zang berkata Tuan pasti lapar karena berada di dalam air sangat lama," sahut pelayan."Taruh di meja, kebetulan sekali aku juga sedang lapar," ucap Fu Xi."Katakan pada Pangeran Zang terima kasih," sambung Fu Xi."Akan aku sampaikan, kalau begitu aku permisi Tuan," sahut pelayan yang langsung berjalan pergi dan kembali menutup pintu kamar Fu Xi."Kebetulan sekali aku memang sangat lapar, aku akan makan lebih dulu sebelum tidur," ucap Fu Xi."Karena tidak ada daging
Pangeran Zang yang tersenyum sudah tahu harus melakukan apa nantinya, terpilih atau tidaknya nanti dirinya sebagai Raja dirinya akan melakukan apapun yang disukainya."Benar, kenapa aku harus memikirkan semua itu," gumam Pangeran Zang dengan penuh semangat.Setibanya di pelabuhan kota Pangeran Zang yang sejak itu belum menemui Fu Xi lagi memutuskan menemuinya, Pangeran Zang ingin meminta maaf sekaligus terima kasih padanya karena sudah memberikan nasehat yang sangat berarti untuknya."Tuan Fu Xi."Pangeran Zang melambaikan tangannya ke arah Fu Xi yang bersiap turun, melihat itu Fu Xi hanya menganggukkan kepalanya dan bergegas menghampiri Pangeran Zang.Fu Xi menatap wajah Pangeran Zang yang sudah tidak terlihat tertekan lagi, Fu Xi yakin Pangeran Zang pasti sudah memikirkan semuanya dengan sangat matang apapun yang terjadi nantinya."Raut wajah mu terlihat lebih bagus di pandang," ucap Fu Xi."Hahaha, terima kasih semua berkat Tuan, aku juga ingin meminta Maaf karena membiarkan mu per
Tak berselang lama seorang pria tua berjalan dengan tergopoh-gopoh dan langsung membungkukkan badannya, pria yang terlihat tidak asing bagi Fu Xi masih belum menyadari kalau ada Fu Xi di samping Pangeran Zang."Maaf Pangeran Sak aku terlambat," ucap ketua Rasan dari serikat penyihir."Tidak apa-apa, belum terlalu terlambat," sahut Pangeran Sak."Haaaaaaah, ternyata serikat penyihir sudah turun kasta menjadi budak," ucap Fu Xi membuat ketua Rasan yang mendengarnya langsung melihat ke asal suara yang di dengarnya.Ketua Rasan terkejut setengah mati saat melihat siapa yang baru saja selesai berbicara, ketua Rasan terus menatap ke arah Fu Xi tanpa mengalihkan sedikitpun pandangannya."Mungkinkah setelah hancur serikat penyihir sudah tidak lagi memiliki harga diri," ucap Fu Xi lagi."Berani sekali kamu tidak menghormati ketua serikat penyihir," sahut Pangeran Sak."Heeeeh, kenapa tidak berani?" Ucap Fu Xi."Kamu... .""Cukup Pangeran Sak, mari kita ke permasalahannya saja," ucap ketua Rasa
Fu Xi memajukan tangannya menyentuh tongkat ramalan yang ada tepat di depannya, baru saja menyentuh hanya sebentar kesadaran Fu Xi tiba-tiba menghilang dan membuatnya tidak sadarkan diri.Tujuh tugu kembali terlihat di depan Fu Xi tulisan yang sebelumnya dilihatnya di semua tugu juga masih terlihat, hanya saja kata yang tertulis di sana masih tidak dimengerti oleh Fu Xi.Fu Xi berpindah dari satu tugu ke tugu lain dan terus memperhatikannya dengan sangat teliti, setelah memperhatikan dengan sangat teliti tulisan yang ada di tugu menghilang secara misterius."Ke mana ke mana perginya semua tulisan itu?" Fu Xi terus menatap ke arah Tugu yang tulisannya benar-benar sudah menghilang, Fu Xi tidak mengerti ke mana semua tulisan itu pergi dan kenapa begitu saja menghilang setelah disentuh olehnya.Tepat saat Fu Xi merasa kebingungan banyak tulisan terlintas di pikiran Fu Xi, semua tulisan itu menjadi satu dan membentuk buku bersampul emas dan berlambang naga.Saat itu juga Fu Xi kembali mem
Fu Xi menyunggingkan bibirnya melihat Pangeran Sak yang bergegas pergi, FuXi berpikir terlalu dini untuk Pangeran Sak bisa membunuhnya apapun caranya itu.Pangeran Zang yang melihat raut wajah ayahnya terdiam, Pangeran Zang bisa menebak kalau saat ini ramalan berhasil dilihat oleh ayahnya."Sepertinya ramalan itu sudah berhasil," ucap Pangeran Zang."Benar, tapi aku tidak bisa memberitahu apa isi ramalan itu," sahut Fu Xi."Tenang saja, aku tidak penasaran dengan ramalan itu," ucap Pangeran Zang."Walau mugkin ramalan itu tidak menunjuk mu menjadi Raja selanjutnya?" tanya Fu Xi."Aku tidak peduli, aku akan melakukan apapun seperti yang kamu katakan," ucap Pangeran Zang."Itu lebih bagus untuk mu," sahut Fu Xi."Kalau begitu aku pergi dulu," sambung Fu Xi."Tunggu, kenapa Tuan Fu Xi tidak di sini sementara waktu, kita bisa makan malam bersama," ucap Pangeran Zang."Tidak bisa, masih ada yang harus aku lakukan," sahut Fu Xi."Baiklah, kalau begitu selamat jalan, hati-hati di jalan," uca
Wanita tua benar-benar menyerang ke arah Run dan Yung, Anga hanya menyerang ke arah keduanya sedangkan Mand dan Raks sama sekali tidak dihiraukannya."Tunggu saja, kami yang akan memberi mu pelajaran," ucap Run."Beraninya kalian sama orang yang lebih tua dari kalian tidak sopan, akan kuberi kalian pacaran menggantikan orang tua kalian," sahut wanita tua."Coba saja," ucap Yung. yang kembali menyerang wanita tua.Treeeeeeeeeeeng.Suara tangkisan yang terdengar sangat keras membuat Anga memiliki kesempatan untuk memberitahu Run dan Yung, dirinya sengaja menyerang dengan sangat serius bukan tanpa sebab, saat ini ke tujuh waktu keluarga sedang memperhatikan mereka, sambil menunggu kedatangan Fu Xi mereka hanya bisa mengulur waktu sepanjang mungkin sampai yang mereka tunggu datang.Setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Anga Run dan Yung menganggukkan kepala, mereka juga dengan sangat serius menghadapi wanita tua, keduanya bahkan mengeluarkan jurusan masing-masing untuk menghadapi wani
Karena sudah berhasil mendamaikan dua Dewa saat ini adalah yang ditunggu olehnya, saat di mana penentuan dirinya bisa memilih apa yang harus dilakukannya ataupun tidak, hari di mana dirinya bisa menentukan nasib dan takdirnya sendiri."Aku akan membawa mu menghadap Kaisar Dewa, di sana kami bisa mengatakan apa yang ingin kamu lakukan nantinya tentang Takdirmu, katakan Jika kamu mau atau tidak menjadi dewa atau sebaliknya," ucap sang Cahaya."Apa pada Kaisar Dewa Aku juga membutuhkan formalitas? Seperti berpura-pura sopan," tanya Fu Xi."Kamu lakukan seperti biasa saja seperti sifatmu sendiri, karena Kaisar Dewa tahu apa yang kamu inginkan dan yang tidak kamu inginkan termasuk merubah sifatnya hanya untuk berpura-pura sopan," ucap sang cahaya."Saat di sana nanti aku tidak bisa ikut berbicara denganmu dan Tugasku juga sudah selesai aku tidak bisa lagi membantumu, setelah aku mengantarmu ke sana aku juga harus melanjutkan pekerjaanku yang lain," sah
Di dunia Dewa Fu Xi dan Anying yang sudah sampai di bawa oleh cahaya terdiam beberapa saat, kalau sebelumnya saja dirinya bisa menyelesaikan setiap permasalahan kali ini dirinya juga pasti bisa menyelesaikan pertengkaran kedua Dewa, mengingat masalalunya Fu Xi yakin kalau kali ini dirinya juga sama pasti bisa."Sekarang bagaimana?" tanya Anying."Aku akan melakukannya sekarang, jadi apapun itu jangan kamu coba halangi," ucap Fu Xi.Anying yang memang sebenarnya tidak berniat untuk menghalanginya agar semua cepat selesai hanya menganggukkan kepala, Anying melihat Fu Xi berjalan ke perbatasan di mana serangan demi serangan silih berganti."Ternyata para Dewa sangat kekanakan, bagaimana bisa bertarung satu sama lain seperti itu," ucap Fu Xi membuat serangan berhenti."Manusia, bagamana bisa ada manusia di sini," sahut kedua Dewa serentak.Para Dewa merasa sangat terkejut melihat kehadiran FunXi yang sebelumnya sama sekali tidak di sadarinya, seharusnya kehadiran manusia akan dengan mudah
Di dalam kamarnya Fu Xi merasa sangat lega akhirnya dirinya berhasil menepati janjinya, setelah bertemu dan memastikan wanita bernama Yin Fu Xi memanggil Tuan Hades, tugasnya hanya menemukan wanita bernama Yin karena sudah menemukan wanita itu dan mempertemukan keduanya Fu Xi merasa tugasnya sudah selesai."Kamu kenapa tidak pulang semalam?" tanya Anying."Aku berhasil menemukan wanita bernama Yin, aku juga sudah membantu mempertemukan keduanya membutuhkan waktu lama untuk aku agar bisa kembali ke perguruan," ucap Fu Xi."Aku ingin beristirahat hari ini, setelah ini baru kita pergi," sambung Fu Xi."Baiklah, kalau begitu aku akan membantu ketua lainnya untuk mengajari para murid," sahut Anying.Fu Xi hanya menganggukkan kepalanya mengiyakan perkataan Anying, tentu saja dirinya tidak keberatan istrinya untuk membantunya membantu melatih para murid karena itu memang tugasnya.Fu Xi yang membaringkan tubuhnya langsung menutup matanya dan tertidur dengan lelap, saat setelah Menutup Mata F
Fu Xi yang tiba di desa mulai mencari energi Yin yang ada di sekitarnya, energi Yin tidak hanya dimiliki oleh satu orang di desa yang saat ini dipijaknya terdapat puluhan orang yang memiliki energi Yin.Perbedaan orang yang memiliki energi Yin biasa dan Yin murni sama sekali tidak berbeda jauh, energi Yin murni tidak membuat orang lebih mencolok dari pemilik energi Yin lainnya.Di bawah pohon tidak jauh dari Gerbang Desa Fu Xi terus memperhatikan ke arah desa, semua wanita yang memiliki energi Yin diperhatikannya satu persatu menggunakan penglihatan tajamnya."Haaaaaah, di mana dia saat ini," gumam Fu Xi."Apa perlu aku mengumpulkan semua wanita-wanita itu dan bertanya pada mereka siapa yang bernama Yin," ucap Lulang sepemikiran dengan Fu Xi."Jika kamu yang mengumpulkan mereka pasti akan takut sepertinya memang harus mencari satu persatu," sahut Fu Xi."Terlalu lama, apa kamu akan kembali dulu, ini sudah malam," ucap Lulang."Tidak, aku ingin menemukan wanita itu dulu sebelum kembali
Keduanya yang sudah kembali ke tempat asal bersiap untuk melanjutkan perjalanan, tiba-tiba saja Fu Xi kepikiran tugas yang seharusnya diselesaikannya ada di surga tapi saat ini dirinya sudah keluar dan Fu Xi berpikir bagaimana caranya dirinya kembali ke sana."Kenapa tidak jadi pergi?" Tanya Amying."Aku lupa kalau yang harus aku selesaikan berada di surga tapi aku tidak tahu bagaimana cara agar kita kembali ke sini," ucap Fu Xi."Benar juga, jadi apa yang harus kita lakukan?" tanya Anying lagi."Aku akan masuk ke dalam ruang tanpa batas lebih dulu, akan aku tanyakan padanya," ucap Fu Xi."Tapi sebelumnya dia tidak ada di sana," sahut Anying."Tidak tahu kenapa aku merasa Sepertinya dia ada di dalam sana, jadi biarkan aku masuk ke sana dan bertanya padanya lebih dulu," ucap Fu Xi lagi disambut anggukan kepala oleh Anying.Fu Xi yang menutup matanya langsung menghilang berpindah ke ruang tanpa batas miliknya, baru berpindah tempat Fu Xi melihat cahaya putih berbentuk orang sudah ada di
Fu Xi dan Anying menatap tempatnya saat ini berdiri, setelah menaiki anak tangga yang tidak tahu ada berapa banyak Fu Xi dan Anying sampai di tempat yang lebih indah dari yang ada di bawah.Anying bahkan merasakan kedamaian yang membuatnya hampir lupa tugasnya, Anying juga sempat memiliki niat untuk tinggal di tempat itu."Walau kamu mau kamu belum tentu bisa tunggal di sini," ucap Lalang yang melihat Anying terlena dengan tempat yang dipijaknya saat ini."Aku tahu, tapi... .""Kalian berhentilah berbicara, aku sudah menemukan permasalahannya," ucap Fu Xi yang melihat ke arah satu arah."Apa permasalahannya sebenarnya?" tanya Lulang.Tidak menjawab pertanyaan Lulang Fu Xi langsung berjalan ke arah salah satu pohon Rindang yang berada 50 meter di depannya, di bawah pohon itu terdapat lubang yang di dalamnya terdapat api berukuran Segenggam tangan, di surga seharusnya tidak ada api Fu Xi yakin api itu adalah api dari neraka.Walau berpikiran seperti itu Fu Xi masih tidak mengerti satu h
Setibanya Fu Xi di dalam ruang tanpa batas miliknya Fu Xi memanggil cahaya yang biasa langsung menampakan dirinya tanpa harus menunggu panggilan darinya, Tapi saat ini setelah memanggil berulang kali cahaya yang biasa muncul itu tidak muncul sama sekali seperti tidak ada di dalam tubuhnya."Apa kamu masih berada di dalam tubuhku? Bisakah aku bertanya Apa yang harus kulakukan sekarang," ucap Fu Xi masih terus memanggil walau tahu sepertinya cahaya itu sudah tidak ada di dalam tubuhnya.Karena tidak ada tanda-tanda keberadaan cahaya itu Fu Xi kembali membuka matanya, Fu Xi menarik nafas panjang dan membuangnya perlahan, karena cahaya itu tidak ada Fu Xi berpikir untuk mencari cara sendiri bagaimana caranya dirinya agar bisa mengembalikan api ke tempatnya semula.Melihat Fu Xi menarik bafas panjang Anying yakin kalau Fu Xi tidak berhasil bertemu dengan yang ada di dalam tubuhnya, ke mana perginya dan kenapa tiba-tiba menghilang membuat Fu Xi terlihat kebingungan."Jadi apa kamu tidak ber
Fu Xi memperingatkan istrinya agar terbiasa dengan suara teriakan yang nantinya akan semakin sering didengarnya, dan Sebenarnya bukan hanya teriakan saja yang akan didengarnya melainkan juga siksaan demi siksaan bagi mereka yang saat hidup di dunia menjadi Pendosa yang sangat besar.Sambil berjalan berdampingan dengan istrinya Fu Xi mencoba melihat ke arah sekelilingnya, Fu Xi ingin melihat apa yang harus diselesaikannya di neraka yang dipenuhi oleh jiwa-jiwa orang yang penuh dosa semasa hidupnya.Saat memperhatikan sekelilingnya Anying baru tersadar kalau jumlah para jiwa yang disiksa di dalam kobaran api lebih banyak wanita dibanding pria, semua wanita itu tidak menggunakan sehelai benang pun untuk menutupi tubuhnya.Melihat setiap jiwa yang mendapatkan siksaan Anying begidik ngeri, setelah disiksa dengan sangat menyakitkan tubuh mereka menjadi utuh kembali dan mereka terus mengulangi siksaan tanpa henti dan jeritan dan teriakan terus memekik telinga."Sebenarnya Kenapa di neraka le
Fu Xi dan Anying masih terus memperhatikan pria yang berada tidak jauh dari si hitam dan si putih, setelah tugasnya selesai pria itu bersiap pergi sayap yang ada di belakang tubuhnya melebar dengan sempurna, walau sama-sama memiliki sayap sayap yang dimiliki Tuan Hades terlihat berbeda dengan yang dimiliki oleh Fu Xi.Tidak ingin tertinggal dari Tuan Hades Fu Xi bergegas mengepakkan sayapnya dan terbang menyusulnya, seperti mengetahui kalau saat ini sedang diikuti Tuan Hades berhenti dan memutar badannya."Ada apa manusia sepertimu mengikutiku?" Tanya Tuan Hades."Apa aku perlu memperkenalkan diri lebih dulu atau Haruskah aku langsung saja mengatakan tujuanku," ucap Fu Xi."Katakan saja tujuanmu karena aku sangat tidak suka berbasa-basi, lagi pula namamu tidak penting untukku," sahut Tuan Hades."Aku membutuhkan bantuanmu untuk pergi ke neraka, karena saat ini tidak ada yang bisa membantuku selain kamu Tuan hades yang terhormat," ucap Fu Xi."Dari mana datangnya kepercayaan dirimu itu