Alam Surgawi di pagi hari dipenuhi hiruk pikuk makhluk-makhluk yang beraktifitas membuat Candaka terbangun dari tidur pulasnya. Walaupun badannya terasa remuk seperti bekerja seharian tanpa henti, namun mendengar suara-suara merdu burung khas alam ini membuat rasa lelahnya berangsur-angsur hilang. Hari ini dia harus segera menuju pegunungan untuk menemukan jalan keluar dari alam yang indah ini. Kedua gadis yang telah menemaninya selama dua bulan belakangan ini masih tertidur lelap. “Baiknya aku sendiri memeriksa pegunungan ini dahulu. Jika memang benar terdapat jalan keluar dari Alam Surgawi ini barulah aku mengajak mereka berdua”, pikir Candaka yang kemudian bergerak keluar kabin “Kanda mau kemana pagi-pagi begini?”, suara Jayanti yang baru bangun tidur menghentikan langkahnya “Aku mau memeriksa jalan keluar dari Alam Surgawi ini. Kemarin ada seorang gadis naga mimpi bernama Zhian memberitahukan lokasi untuk keluar dari alam ini”, jawab Candaka “Aku ikut Kanda..Biar Mala di sini s
Sudah seminggu berlalu sejak Candaka berhasil keluar dari Alam Surgawi. Jayanti juga sudah kembali bersama Ki Nagaswera ke Hutan Eksotik. Karena Kota Naga sudah ditinggalkan penghuninya, maka Candaka dan Kumalasari untuk sementara menginap di Desa Kabut Hitam. Mereka menangguhkan sementara untuk pulang ke ibukota karena kondisi Kumalasari belum pulih sepenuhnya untuk melakukan perjalanan darat.Candaka juga belum mengalami mimpi lagi, baik mengenai lokasi Kitab Naga Hijau maupun mimpi mengenai aktifitas Naga Hitam. Perguruan Tapak Naga juga masih terbengkalai pertanda Bagaskara dan Asmawati sudah tidak pernah kembali lagi ke desa ini. Kehidupan normal yang sudah berjalan seminggu terakhir ini membuat Candaka bosan, namun tidak demikian dengan Kumalasari. Gadis ini sangat menikmati kebersamaan dengan Candaka yang dicintainya.“Kak Candaka.. Apa baiknya kita menetap saja ya di Desa Kabut Hitam. Alamnya asri dan sejuk, mirip dengan Alam Surgawi”, tegur Kumalasari berusaha memecahkan kehen
Desa Bayangan terletak di utara Desa Kabut Hitam. Desa ini baru ramai dengan rumah penduduk setelah kabut hitam hilang dari Desa Kabut Hitam. Tadinya Desa Bayangan hanya merupakan tempat persinggahan penduduk Kamandaria yang tidak mau menginap di Desa Kabut Hitam karena masalah kabut hitam yang berkeliaran pada malam hari. Rumah-rumah dibangun seadanya untuk tempat menginap sementara jika mengalami kemalaman sebelum sampai ke Desa Kabut Hitam.Namun sekarang Desa Bayangan sangat maju melebihi Desa Kabut Hitam. Di desa ini banyak sekali terdapat kedai minum dan makanan. Penduduk tampak ramai berkeliaran serta anak-anak yang berlarian dengan riang gembira menunjukkan kebahagiaan penduduk di desa ini. Penginapan juga mulai berdiri di desa ini untuk menampung pendatang yang sekedar melewati desa atau juga yang hendak berlama-lama menikmatialam desa ini.Sebelum menjadi tempat persinggahan para pendatang yang menuju Desa Kabut Hitam untuk belajar di Perguruan Tapak Naga, Desa Bayangan hany
Pagi-pagi sekali Candaka sudah terbangun dari tidurnya. “Aku tidak bermimpi lagi semalam. Kenapa mimpi ini sudah tidak ada lagi sejak kejadian di Alam Surgawi?. Hanya mimpi-mimpi biasa yang singkat dan tidak berarti”Saat dia keluar dari pintu kamarnya, tampak dua Shadow menghaturkan hormat padanya. “Tuan Pendekar Naga, pimpinan kami Shadow Master mengundang Tuan untuk berkunjung di kediamannya kalau Tuan berkenan menghadirinya”Candaka merasa heran juga kenapa pimpinan mereka mengetahui dirinya adalah Pendekar Naga padahal mereka belum pernah bertemu sama sekali. “Aku bersama seorang pendekar wanita, apa dia diundang juga?”“Nona Kumalasari sudah berada di kediaman Shadow Master. Tidak perlu khawatir Tuan, dia baik-baik saja dan sedang minum teh bersama pimpinan kami. Silahkan duluan Tuan Candaka”, kata salah satu Shadow“Kalian ini sebenarnya siapa sih? Kenapa selalu berpakaian menutupi seluruh tubuh kalian dengan pakaian hitam. Wajah kalian juga hanya terlihat matanya saja”, tutur C
Salam Pendekar,Ksatria Naga Phoenix sudah tersedia di aplikasi Goodnovel ya teman-temanMohon bisa memberikan dukungan berupa vote GEMS atau komentar yang membangunBagi yang fans dengan Zhu Fei bisa mengikuti perjalanan kisahnya dari kecil hingga menjadi pendekar sakti yang melegenda di kisah iniBerbagai macam naga juga akan bermunculan di sini karena Chenghu The atau Bumi Karimun adalah surganya semua naga. Jadi bagi penggemar naga akan banyak ditemui berbagai jenis naga di sini yang pasti amazing.Pencarian pusaka dan harta Karun ala Nath*n Dr*ke dan Lar* Crof" juga akan dikisahkan di sini bagi yang menyukai puzzle dan teka-teki.Bagi yang menyukai cerita kerajaan, juga banyak dibahas di novel ini dengan pertempuran ala kerajaan jaman dahulu dan konflik antara anggota kerajaan Arkandaria.Akhir kata, author mohon dukungannya agar kisah ini terus berlanjut dan bisa memuaskan teman-teman Readers sekalian bagi dari segi cerita maupun update rutinnya setiap hariUntuk kisah Pendekar N
Lagi-lagi tidak ada mimpi mengenai petunjuk Kitab Naga Hijau membuat Candaka sedikit kesal. Tujuannya selain mengantar Kumalasari ke Kota Naga Emas, juga dia ingin bertemu Zhian terlebih dahulu untuk menanyakan keanehan yang dihadapinya yang sudah tidak pernah bermimpi lagi.Candaka sudah bangun pagi-pagi sekali. Shama benar-benar melayani tamunya ini dengan baik. Pemandian air panas disediakannya untuk Candaka dan Kumalasari jika hendak membuat badan rileks dengan air panas. Makanan dan minuman juga disajikan beraneka ragam yang menggugah selera, membuat Candaka sejenak lupa dengan permasalahannya.“Selamat jalan Pendekar Naga. Jangan sungkan untuk mampir ke sini jika kebetulan berada di sekitar Desa Bayangan”, kata Shama yang turut mengantar Candaka dan Kumalasari ke ujung gerbang desa yang menuju ke arah Kota Para pendekar.“Ini barang-barang Tuan Candaka”, kata Trinity menyerahkan seluruh perlengkapan Candaka yang disita selama dia berada di Desa BayanganGadis ini tampak cantik wa
Candaka melangkah dahulu masuk ke perbukitan diikuti oleh Kumalasari. Pemuda ini masih khawatir Cindaku akan menyerangnya lagi karena sekarang mereka bahkan memasuki wilayahnya yang tadi dilindunginya dengan menyerang mereka.Tidak hanya Cindaku yang dikhawatirkan Candaka. Masih ada kemungkinan makhluk eksotik lain yang berkeliaran di perbukitan ini yang tidak mereka ketahui yang bisa saja tiba-tiba menyerang mereka.Setelah berjalan beberapa lama, mereka melihat ada sebuah rumah yang mirip gubuk di perbukitan ini. Gubuk ini tampak terang juga dari kejauhan yang membuat Candaka sedikit bingung. “Kok ada gubuk yang berpenghuni di tengah perbukitan ini ya?”, pikirnya. “Kalau tiba-tiba diserang Cindaku bagaimana nasib penghuninya?”“Mala.. Ada gubuk di depan. Tapi kita harus waspada ya. Kemungkinan gubuk ini tempat berkumpulnya bandit yang selalu merampok pejalan kaki yang menuju ke ibu kota”, kata Candaka Gubuk ini tampak sunyi, bahkan terkesan menyeramkan karena hanya satu-satunya gub
Kota Para Pendekar merupakan kota yang sangat ramai bahkan bisa disamakan dengan keramaian di Kota Naga Emas. Kota ini mempunyai segala macam yang dibutuhkan dari kebutuhan makanan, pakaian, bahkan juga kebutuhan hiburan yang banyak tersedia di kota ini.Kota ini terletak di atas perbukitan dengan rumah-rumah yang banyak berdiri di atas tebing bukit. Seluruh rumah yang ada bagaikan lingkaran rumah yang membelit mengelilingi perbukitan ini. Pusat kota ada di tengah-tengah bukit yang menyediakan kedai mimum dan makanan, toko pakaian, toko makanan, toko pil, serta tempat hiburan baik untuk anak-anak maupun untuk orang dewasa.Kota ini disebut Kota Para Pendekar karena kota ini didirikan oleh belasan pendekar yang pada masa itu berusaha melakukan perlawanan terhadap teror dari Iblis Naga Hitam dan merencanakan penyerangan dari tempat ini. Tempat yang semula hanya berupa dusun kecil ini perlahan-lahan mulai berkembang pesat di bawah pemerintahan pendekar-pendekar tersebut. Konon penyeranga
Salam Pendekar Naga, Terima kasih untuk semua pembaca yang telah mengikuti kisah Candaka dari awal hingga akhir ini. Semoga kisah Candaka bisa memuaskan sahabat-sahabat readers sekalian. Mohon maaf apabila masih ada kata-kata yang salah, atau beberapa kisah yang tidak berkenan di hati pembaca. Kemungkinan kisah Pendekar Naga Biru ini akan dilanjutkan ke Season 2, tapi tidak dalam waktu dekat. Penulis lagi menyiapkan spin off Pendekar Naga Biru mengenai kisah Gandar, Wu Tian, Xian Ling, Rinjani, dan lainnya dari awal agar lebih mudah mengikuti season 2 nantinya yang kemungkinan beberapa bulan lagi baru tayang setelah keseluruhan spin off Pendekar Naga Biru ini selesai. Sekali lagi terima lkasih sebanyak-banyaknya, author sampaikan ke seluruh pembaca Pendekar Naga Biru. Berkat dukungan dan semangat kalian, kisah ini bisa diselesaikan sampai Tamat. Apabila ada yang ingin ditanyakan, bisa mengikuti penuis di ... 1G : zhu.phi F* : zhu phi Salam semuanya ... ^-^ Jakarta, 31 Okto
Alam Kehampaan.Sebuah dunia yang tipis yang berada di antara Dunia Bawah dan Dunia Tengah."Kenapa kamu tidak mencariku, Kanda Candaka?" ujar gadis cantik yang berpakaian biru gelap, yang sedang menatap pernikahan Candaka dari jauh.Iblis Naga Biru yang sekian lama menghilang akhirnya mengembalikan ingatan Jayanti, tapi tidak dengan hawa iblis yang menyelimutinya."Tunggu pembalasanku Kanda, karena telah menelantarkanku! Teganya kamu tidak mencariku dan malahan menikahi perempuan lain!" seru Jayanti yang penuh kekecewaan.Wajah Jayanti yang cantik tidak seperti dahulu lagi yang ceria dan berseri-seri.Wajah gadis ini sekarang pucat dan dipenuhi aura kegelapan yang membuatnya tampak sedikit menyeramkan.*****Alam Kesunyian.Sebuah sunia yang terletak di antara Dunia Tengah dan Dunia Atas."Naga Hitam sudah menghilang! Sudah saatnya aku menguasai Kamandaria!' seru Naga Ashura yang menguasai Alam Kesunyian.Naga Ashura sudah dalam persiapan awal mengirim Naga Immortal memata-matai Naga
Iblis Naga Hitam benar-benar memenuhi janjinya untuk tidak mengacau di Kamandaria lagi. Kehidupan di negeri ini juga sudah berlangsung normal kembali. Candaka akhirnya setuju untuk menerima takdirnya sebagai Pendekar Naga Biru dengan menjadi Raja Kamandaria. Namun Candaka belum menjatuhkan pilihan siapa yang akan menjadi Ratu di Kamandaria, karena dia sudah berjani akan memperistri Rinjani, Alisha, dan Zhian. Seluruh negeri sedang dilanda kebahagiaan karena setelah sekian lama, muncul Pendekar Naga Biru yang akan memerintah di negeri ini dengan arif dan bijaksana. Canda dielu-elukan di seluruh negeri Kamandaria karena dianggap sebagai penyelamat yang akan membuat Kamandaria menjadi kerajaan yang berjaya lagi seperti dahulu. Penobatan Candaka untuk menjadi Raja Kamandaria masih sebulan lagi, tapi jalan-jalan di seluruh sudut Kota Naga Emas dihiasi oleh bunga berwarna-warni. Ada apa gerangan? Ternyata rakyat Kamandaria tengah menyambut pesta pernikahancalon raja dan ratu mereka n
Setelah menempuh perjalanan menembus gurun di Alam Surgawi Naga Hitam ini, Candaka tiba di sebuah goa besar di samping air terjun.Belum jauh kakinya melangkah memasuki goa besar, terdengar suara yang menyambutnya."Selamat datang, Pendekar Naga Biru! Sungguh suatu kehormatan dikunjungi oleh pendekar terskenal di Kamandaria!' "Naga Hitam, aku hanya ingin bertemu denganmu!" seru Candaka sebelum Naga Hitam ini menyerangnya. dengan tiba-tiba."Ada urusan apa kamu jauh-jauh ke sin?" tanya Naga Hitam dari balik goa besar."Aku ingin mengakhiri pertikaian kita dengan cara baik-baik!" ujar Candaka."Kita tidak pernah bermusuhan, Pendekar Naga Biru! Hanya saja, kita berada di pihak yang saling bertentangan!""Aku dengar, Naga Hitam akan kembali lagi ke Kamandaria setelah meningkatkan kekuatan di Alam Surgawi ini!" Candaka masih berusaha melangkah mendekati goa."Berhenti! Cukup langkahmu sampai di situ saja, Pendekar Naga Biru!"Seruan Naga Hitam dari balik goa besar membuat langkah Candaka
Zhian memang naga yang mempunyai kemampuan khusus yang jarang sekali dimiliki naga lainnya.Tidak salah kalau Master Lu Ming berusaha mengekang kemampuan gadis ini, karenna Zhian melampaui seluruh naga untuk kemampuan naganya.Alam Surgawi milik Zhian bahkan jauh lebih besar daripada alam surgawi naga lainnya.Hal unik yang baru diketahui oleh Zhian adalah kalau Alam Surgawi miliknya bisa terhubung dengan alam surgawi lainnya."Kita bisa pergi ke alam surgawi milik naga hitam dari alam surgawi milikku! Kamu siap, Candaka?" tanya Zhian."Aku siap, Zhian!" ujar Candaka.Tubuh Zhian dan Candaka lenyap seketika dari hadapan pendekar-pendekar aliansi pembela kebenaran."Semoga saja Candaka berhasil menemukan Naga Hitam!" ujar Wu Tian."Aku harap begitu sesuai ramalan Kitab Nirvana Surgawi, kalau Candaka akan mengalahkan Naga Hitam dan menjadi Raja Kamandaria yang bijaksana!" sambung Xian Ling."Aku akan menjalin kerja sama dengan Kamandaria apabila Candaka menduduki tahta kerajaan nantinya
Candaka yang mencaari ke seluruh pelosok istana tidak menemukan keberadaan Iblis Naga Hitam."Kemana Iblis Naga Hitam ini pergi? Kenapa tidak ada seorang pendekarpun yang berhasil memergoki kaburnya Iblis Naga Hitam? Lebih baik aku kembali untuk menanyakannya kepada Arkadewi!" ujar Candaka dalam hati.Namun Candaka tidak menemukan Arkadewi.Hanya ada Kanaya yang sedang tersenyum kepadanya."Kemana perginya Arkadewi?' tanya Candaka."Dia sudah pergi, Kak Candaka! Aku membiarkannya pergi!" ujar Kanaya."Kenapa kamu biarkan pergi, Kanaya?" tanya Candaka."Arkadewi memberitahukan lokasi bersembunyinya Iblis Naga Hitam sebagai ganti dibebaskannya dirinya.""Kamu tahu tempat bersembunyi Iblis Naga Hitam?" tanya Candaka."Kata Arkadewi, Iblis Naga Hitam pergi ke Alam Surgawi! Aku tidak tahu tempat apa itu, tapi kata Arkadewi kalau Kak Candaka mengetahuinya!" ujar Kanaya."Aku pernah pergi ke sana bersama Jayanti dan Kumalasari!" Teringat Jayanti membuat hati Candaka kembali bersedih."Di ma
# Pendekar Pulau Nirvana vs Pendekar Tongkat Sakti # Gayatri alias Bai Ling alias Pendekar Tongkat Sakti memiliki hawa iblis naga hitam yang kini berusaha menguasai Alisha."Sebaiknya kamu tidak melawan, agar hawa iblis ini bisa leluasa memasuki tubuhmu! Biarkan saja hawa iblis ini menguasai tubuhmu, makakmau akan hidup abadi dan juga merasakan energi yang luar biasa!" seru Gayatri."Aku tidak sudi diperbudak iblis! Aku bukanlah dirimu, Gayatri!" sahut Alisha."Kalau kamu melawan terus, tubuhmu akan hancur oleh hawa iblis ini! Tentu bukan ini yaang diinginkan oleh Candaka!' seru Gayatri lagi."Tahu apa kamu tentang Candaka!" ujar Alisha yang masih bergelut melepaskan diri dari belenggu hawa kegelapan."Aku tahu Candaka akn meenjadikanmu sebagai salah satu istrinya! Dahulu saat mengenal Caandaka, aku tidak menyangka kalau dia akan banyak disukai oleh gadis-gadis cantik!" ujar Gayatri."Kenapa kamu berpaling dari Candaka? Bukannya Candaka sangat menyayangimu, Gayatri!" ujar Alisha."
Selangkah lagi Candaka akan sampai ke istana kerajaan tempat Iblis Naga Hitam berada.Rinjani sedang bertarung dengan Isyana untuk mengurangi penjagaan terhadap Iblis Naga Hitam.Pendekar-pendekar lainnya masih belum tiba di istana, karena masih sibuk bertarung dengan pengikut Iblis Naga Hitam."Iblis Naga Hitam, keluarlah!" seru Candaka ke dalam aula istana kerajaan."Kamu memang hebat, Candaka! Aku sudah meremehkanmu! Seharusnya kamu kulenyapkan saja dari dulu!" seru suara wanita dari dalam aula istana."Dasar wanbita berhati licik!" seru Kanaya yang memang menyimpan dendam terhadap Arkadewi yang tidak diketahui sebabnya."Kenapa Iblis Naga Hitam tidak berada di dalam aula istana ini? Kemana dia pergi?" pikir Candaka yang tidak melihat sosok yang diincar seluruh pendekar aliansi termasuk dirinya."Naga Hitam sudah pergi, Candaka! Dia tidak sebodoh itu menunggu kalian di dalam istana ini!" seru Arkadewi yang masih saja bisa berkata sombong padahal sudah diambang kekalahan besar."Kem
Candaka dan kawan-kawan meninggalkan Alisha untuk bertarung dengan Gayatri, sedangkan mereka tetap berusaha masuk ke dalam istana. Jalan sempit melingkar berakhir di sebuah aula yang cukup sempit untuk seterusnya ke jalan sempit melingkar lagi. "Jangan lari kamu, pembunuh!" teriak sebuah bayangan putih yang melesat kencang ke arah mereka, terutama ke arah Rinjani yang terkejut juga dengan serangan tiba-tiba ini. Candaka langsung menyerang dengan telapak tangannya yang mengeluarkan sinar merah yang tepat mengenai tangan penyerang Rinjani ini. Bayangan putih ini terpental oleh serangan jurus naga merah Candaka. "Kamu lebih memilih pembunuh ibuku ini daripada diriku, Candaka!" seru bayangan putih ini memperlihatkan wujudnya berupa Iblis Seribu Wajah alias Isyana Mukti. "Isyana! Asmawati tewas karena ulahnya sendiri yang hendak mencelakakan kami! Tidak ada hubungannya dengan Rinjani!" seru Candaka. "Wanita ini membunuh ibuku dengan keji, dan kamu masih membelanya, Candaka? Sampai s