BUGH!Sebuah pukulan keras yang mengandung tenaga besar mendarat dengan mulus di tubuh Shian Kui, membuat Pendekar Kitab Iblis ini terpental menghantam dinding. Belum sempat dia bangkit, sebuah pukulan telapak tangan mendarat di kepalanya.PLAAAK!Uhuk!Shian Kui sampai muntah darah lagi untuk ke sekian kalinya, tapi kemampuan sin-kang yang dimilikinya sangat bagus sehingga membuat kepalanya tidak pecah terkena pukulan telapak dengan energi besar ini.Namun, pukulan yang cukup keras membuat Pendekar Kitab Iblis ini kehilangan sebagian ingatannya ... termasuk ingatannya sebagai Hantu Dunia Persilatan dan Pendekar Kitab Iblis. Shian Kui mengalami geger otak ringan akibat energi pukulan Ang Cit Mo Kui berhasil melewati pertahanan sin-kang tubuhnya dan masuk ke otaknya. "Tunggu dulu!" teriaknya saat Ang Cit Mo Kui bersiap melancarkan pukulan terakhir ke arah kepalanya.Sontak, Datuk Sesat Barat ini menghentikan pukulannya karena tidak merasakan adanya ancaman dari pemuda di hadapannya in
Shu Zhen terus berlari tanpa henti. Hujan deras yang mengguyur tubuhnya tidak dirasakannya karena pasukan Kekaisaran Han sedang memburu dirinya. Ang Cit Mo Kui memberi waktu 24 jam untuk Shu Zhen melarikan diri sebelum dia memberitahu Kaisar Han mengenai kaburnya Hantu Dunia Persilatan ini. Semua dilakukannya demi murid kesayangannya, Xin Shia yang memohon sambil mengancam padanya. Putri Xin Shia masih yakin kalau Shu Zhen alias Shian Long ini yang akan menyelamatkan Kekaisaran Han kelak, walaupun sekarang menjadi musuh Kekaisaran Han. Uhuk! Sesekali Shu Zhen terbatuk mengeluarkan darah akibat luka dalam dan racun yang dialaminya. Dia sama sekali tidak ingat apapun. Hanya ingat kalau namanya Shu Zhen serta ayah dan ibunya yang terbunuh saat dia masih kecil tapi bayangan masa lalu ini masih buram di benaknya. "Siapa sebenarnya aku ini, Dewata? Kenapa aku harus dikejar-kejar oleh pasukan Kekaisaran Han? Apa salahku terhadap mereka?" batin Shu Zhen sambil terus berusaha mengingat apa
Shu Zhen masih terdiam menatap tanaman yang bergerak-gerak sedang diterobos oleh makhluk yang bertenaga besar.Tiba-tiba sesuatu melompat dari rimbunnya tanaman ke arah Shu Zhen. Beruntung naluri pendekar-nya masih ada sehingga dia sempat menghindar dari terjangan makhluk bertanduk ini.Makhluk ini kembali bersiap untuk menyerang Shu Zhen setelah gagal dengan serangan pertama. Baru terlihat jelas oleh Shu Zhen wujud sebenarnya dari makhluk buas ini. Wujud makhluk ini mirip serigala raksasa tapi bertanduk dan memiliki taring tajam di mulutnya. Kaki dan tangannya memiliki kuku tajam yang cukup mematikan apabila berhasil dihujamkannya ke tubuh Shu Zhen.Serangan kedua makhluk ini lebih ganas dan berhasil menggores tubuhnya. Walaupun memiliki naluri pendekar, tetap saja Shu Zhen belum mampu bergerak cepat mendahului kecepatan serangan makhluk buas ini.Untuk melawan makhluk yang sangat ahli bertarung ini tidak memungkinkan bagi Shu Zhen yang tidak memiliki ilmu bela diri sama sekali. Satu
Shu Zhen agak terkejut disebut sebagai Hantu Dunia Persilatan oleh sosok misterius penghuni perkampungan hutan."Locianpwe ... aku tidak kenal dirimu, bagaimana kamu bisa mengatakan kalau aku ini Hatu Dunia Persilatan?" tanya Shu Zhen."Kamu memang Hantu Dunia Persilatan yang membunuh banyak pendekar! Kenapa sekarang kamu mengingkarinya? Aku tidak bisa menyediakan tempat persembunyian untukmu!" seru suara misterius ini."Aku tidak tahu lagi siapa diriku ini, Locianpwe! Aku terluka parah oleh pukulan Tapak 18 Iblis Neraka dari Ang Cit Mo Kui! Aku janji, setelah sembuh maka aku akan pergi dari sini!" sahut Shu Zhen.WUUUSSSH!Tahu-tahu sudah berdiri di hadapannya pria bertubuh gempal tapi murah senyum. "Apa katamu barusan? Kamu terkena pukulan Tapak 18 Iblis Neraka? Ha-ha-ha ... kebetulan sekali! Baiklah! Kamu boleh memulihkan lukamu di sini dan aku yang akan menyembuhkanmu!"Shu Zhen memandang pria yang dipanggil Locianpwe olehnya ini seakan tidak percaya dengan penglihatannya. "Locian
"Bukan! Aku hanya pendekar yang tertarik dengan ilmu pengobatan sehingga aku menguasai pembuatan pil penambah kemampuan yang sebenarnya hanya mampu dilakukan oleh seorang Alkemia yang berada jauh di dunia yang berbeda dengan kita! Aku beruntung bertemu Dewa Obat yang pernah menjelaajahi Negeri Han ini. Dia yang mengajariku teknik pembuatan pil yang sebenarnya hanya bisa dilakukan oleh Alkemia dan Kultivator dari dunia yang jauh berada di tempat yang tidak terjangkau oleh kita.""Alkemia? Aku baru dengar ada julukan seperti itu, Master ... apalagi Kultivator. Apa mereka ini pendekar juga seperti kita, Master?" tanya Shu Zhen."Bisa juga! Seorang Alkemia juga bisa ilmu bela diri tapi kemampuan mereka disebut teknik kultivasi, yang banyak dilakukan oleh Kultivator meningkatkan kemampuan tubuh dan bela diri mereka. Konon kabarnya mereka juga mampu mencapai keabadian dengan teknik kultivasi ini!" jelas Wang Pao. "Kita lupakan saja Dunia Kultivasi yang tidak mungkin bisa kita capai!""Apa M
"Topeng Artefak yang kamu pakai ini memiliki berbagai kemampuan yang bisa kamu gunakan sepanjang masih ada energi di dalam Topeng artefak ini!" jelas Wang Pao."Wah! keren banget, Master! Kemampuan apa saja yang dimiliki Topeng Artefak ini?" tanya Shu Zhen."Kamu lihat titik merah besar yang menyala di atas topeng artefak? Kamu bisa menembakkan sinar merah dari titik merah besar ini hanya dengan pikiranmu saja! Ini tambahan dariku untukmu selain fungsi lainnya seperti bisa mengeluarkan petir dari telapak tangan, memasang perisai cahaya seperti kultivator, mengeluarkan pedang yang terbentuk dari energi kuno dalam topeng artefak ini, serta fungsi-fungsi lainnya yang akan membantumu dan muncul pada saat yang tepat!" jelas Wang Pao."Master hebat sekali ... mampu membuat Topeng Artefak sehebat ini hanya dalam waktu singkat saja! Apa Master ini dewa yang turun ke dunia?" tanya Shu Zhen."Hahaha ... aku hanya manusia biasa sepertimu, Shu Zhen! Aku bukan dewa seperti dugaanmu!" sahut Wang Pa
Wang Pao memandang Shu Zhen sambil tersenyum. "Tidak selamanya pertarungan itu membuat lawan kalah atau mati. Kadang kita butuh lawan kita menderita agar anak buahnya yang mengikutinya menjadi ciut nyalinya begitu melihat pemimpim mereka menjadi gila atau beringas akibat racun yang masuk ke dalam tubuh lawan."Shu Zhen masih belum begitu mengerti ucapan Wang pao sehingga dia berkata, "Master! Bukannya dengan membuat lawan kita mati maka anak buahnya aakan ketakutan dan menyerah? Untuk apa kita membiarkan pemimpinnya hidup dalam kegilaan kalau anak buahnya sudah menyerah?Bukannya lebih baik dia mati saja daripada tersiksa?"Wang Pao menggelengkan kepalanya menghadapi Shu Zhen yang begitu antusias menanggapi jurus yang akan diajarkannya. "Setiap orang bisa jadi jadi pemimpin untuk menggantikan pemimpin yang lama, jadi menurutku percuma saja kita melenyapkan pemimpin sebuah perguruan sesat misalnya karena penggantinya kadang jauh lebih kejam dan beringas daripada pemimpin sebelumnya ...
Tak terasa sudah sebulan lamanya Shu Zhen tinggal di Kampung Hutan yang merupakan markas dari Pendekar Selaksa Racun. Tidak pernah ada gangguan yang berarti selama sebulan dia tinggal di Hutan Racun ini. Selama itu pula Shu Zhen melatih 4 Jurus Tapak Racun Hitam hingga dia sudah mahir menguasainya, namun tidak ada tanda-tanda kalau Master Wang Pao akan meneruskan keempat jurus lainnya untuk diajarkan kepadanya."Shu Zhen ... sudah saatnya kamu melatih otot-ototmu setelah sekian lama berlatih. Ada sekelompok bandit yang disebut Bandit Topeng Iblis yang masuk ke wilayah Hutan Racun ini. Topeng mereka mengandung penyaring udara beracun sehingga mereka tidak terkena efek racun sama sekali dari Racun Penyejuk Hati. Aku khawatir mereka datang mencari Hantu Dunia Persilatan! Ada baiknya kamu pakai kembali Topeng Artefak agar mereka tidak mengenalimu!" ujar Wang Pao."Baik, Master! Apa Bandit Topeng Iblis ini sangat kuat, Master? Aku tanyakan masalah ini karena menurutku, kekuatanku sekarang