Share

355. Part 5

last update Last Updated: 2024-08-12 01:01:21

Wuuutt...!

Tab...!

Baraka menangkap genggaman tinju lawannya dengan satu tangan. Genggaman itu bagai ingin diremas oleh tangan Baraka. Hal itu cukup mencengangkan mata Katok Banjir, bahkan mata Raga Paksa sendiri ikut terbelalak lebar.

"Belum pernah ada yang bisa menangkap pukulan si Genjotpati selama ini. Biasanya pukulan itu menghancurkan benda apa saja yang dihantamnya. Tapi tulang tangan anak muda itu tidak menjadi remuk, dan bahkan ia kelihatan ingin meremukkan genggaman si Genjotpati. Alangkah hebatnya! Murid dari perguruan mana dia sebenarnya?!"

Kecamuk batin Raga Paksa terhenti, berubah menjadi sentakan mengagetkan ketika ia melihat wajah Genjotpati menyeringai kesakitan sambil memekik panjang. Terdengar pula suara tulang berderak.

Krakk!

"Waooow...!" pekik Genjotpati kelojotan di tempat. Karena sakitnya maka ia pun segera lepaskan pukulan tangan kirinya yang bertelapak tangan membuka.

Wuuuttt..! Baraka menadah pukulan itu den

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pendekar Kera Sakti   356. Part 6

    Buuhg...!Genjotpati terguling-guling di tanah karena terkena hentakan agak kuat, posisinya waktu itu ada di dekat Raga Paksa, Baraka sendiri terpental tak seberapa jauh, tapi ia masih mampu kuasai keseimbangannya sehingga masih mampu berdiri tegak saat daratkan kaki ke tanah. Matanya memandang tajam kepada lawan-lawannya. Ia tersenyum tipis melihat Raga Paksa mengeluarkan darah pada hidung dan telinganya.Sementara itu, Katok Banjir tampak aman di persembunyiannya, tapi masih belum bisa kedipkan mata melihat kehebatan pertarungan tokoh-tokoh yang menurut anggapannya berilmu tinggi itu."Baru sekarang ada orang berani melawan Raga Paksa dan bisa membuat Raga Paksa berdarah!" pikirnya dengan polos. "Kalau begitu, Kang Baraka ini sebenarnya orang sakti dong? Tapi kok nggak punya kumis dan jenggot panjang, ya?"Preman yang ditakuti penduduk desa itu membatin, "Dadaku panas sekali! Sialan, jurusnya mampu membuat jurusku pecah menjadi dua kali lipat lebih keku

    Last Updated : 2024-08-12
  • Pendekar Kera Sakti   357. Part 7

    Baraka balikkan badan. "Lihat saja nih...," katanya pelan kepada Katok Banjir. Lalu, sang Pendekar Kera Sakti segera gunakan jurus 'Sentak Bumi' yang diajarkan Setan Bodong padanya. Dengan cara menghentakkan kakinya ke tanah dialiri tenaga dalam tinggi, maka seseorang yang bersembunyi di balik semak-semak itu terlempar ke atas bagaikan ada kekuatan yang membuangnya terbang.Dugg...! Wuuut...!Wes, wess...!Orang itu pun bersalto dua kali sambil menjaga keseimbangan tubuhnya. Dalam kejap berikut orang tersebut sudah mendarat di depan Baraka dan Katok Banjir dalam jarak enam langkah.Katok Banjir terbengong melompong melihat kehebatan jurus 'Sentak Bumi, dan segera heran melihat sosok berwajah cantik jelita berdiri di depannya. Sosok cantik jelita itu berambut sepundak, lurus dan lemas dengan rambut depan diponi, tanpa ikat kepala. Wajah cantik berhidung bangir itu mempunyai mata bundar bening dan bibir mungil melenakan jika dipagut. Usianya sekitar dua pul

    Last Updated : 2024-08-12
  • Pendekar Kera Sakti   358. Part 8

    "Sebutkan dulu namamu, nanti aku akan menyerangmu!"Gadis itu menatap tajam dan penuh pancaran kebencian, tapi akhirnya ia pun berkata dengan nada kian ketus,"Namaku Awan Sari! Puas?""Belum. Mana bisa puas, diapa-apakan saja belum kok sudah disuruh puas?" ledek Baraka sengaja bikin jengkel hati si cantik itu.Bahkan Baraka berseru lagi dari atas pohon, "Yang benar namamu Awan Sari atau Sari Awan?""Mulutmu itu yang kena penyakit sariawan!" sentaknya makin tampak jelas kejengkelannya. Hati pendekar tampan yang konyol itu merasa gembira bisa membuat gadis secantik Awan Sari bersungut cemberut penuh kedongkolan.Bahkan Awan Sari segera lepaskan pukulan bersinar merah seperti tadi, namun lagi-lagi hanya dihindari oleh Baraka dengan pergunakan gerakan kilatnya yang dinamakan jurus ‘Gerak Kilat Dewa Kayangan’ itu. Itulah sebabnya tahu-tahu Baraka sudah ada di bawah dan posisinya ada di belakang Awan Sari. Sedangkan pukulan A

    Last Updated : 2024-08-13
  • Pendekar Kera Sakti   359. Part 9

    "Karena kau telah mengusik kegemaran pribadiku dengan racunmu itu, maka aku pun terpaksa akan mengusik nyawamu, Awan Sari!""Tak ada yang kutakuti sedikit pun pada dirimu, Dadanila! Cuma kuminta pertimbangkanlah langkahmu nanti. Jika kau berurusan denganku, maka kau akan berurusan dengan guruku; si Hantu Cungkring!""Kau pikir gurumu punya kekuatan untuk melumpuhkan aku?! Justru gurumu si Hantu Cungkring akan kubuat bertekuk lutut dan menyembah-nyembah dl depanku, bila mana perlu sampai menciumi telapak kakiku karena muridnya telah mengganggu hobi pribadiku!""Lancang sekali mulutmu, Dadanila! Jangan salahkan aku kalau kau sebentar lagi kehilangan kepala dan pulang nyasar- nyasar!""Buktikan kecongkakanmu! Terima dulu jurus 'Pancaran Maut'-ku ini, Awan Sari! Hiaaah...!"Clappp...!Sinar kuning melesat dari ujung kuku jari telunjuk kiri Dadanila. Sinar kuning itu berbentuk panjang dan lurus, gerakannya sangat cepat. Awan Sari menangkisnya den

    Last Updated : 2024-08-13
  • Pendekar Kera Sakti   360. Part 10

    "Luar biasa. Memang anak ini benar-benar anak aneh. Pingsan saja masih bisa menantang, apalagi kalau dalam keadaan sadar. Oh, aku tak bisa bertahan lagi."Sistem penyembuhan untuk menghancurkan Racun Kembang Kubur telah membuat kepekaan tinggi dari semua urat saraf di tubuh sang Pendekar Kera Sakti. Karenanya, pemuda itu bagaikan pria yang rajin minum ginseng dan makan telur-madu. Perempuan yang sudah telanjur menjadi korban racun 'Penakluk Hawa' dari darah kejantanan Baraka, akhirnya terkulai lemas sendiri. Cahaya matanya berbinar-binar penuh kelegaan. Wajahnya berseri bagai telah menemukan segunung kegembiraan yang didambakan.Apa yang terjadi jika Baraka sadar pada saat Dadanila menjadi pilot penerbangan menuju ambang surga cintanya? Marahkah Baraka melihat dirinya yang pingsan dimanfaatkan oleh Dadanila?Ternyata tidak. Wah, edan lagi nih. Baraka malah memberikan respon yang lebih agresif lagi. Hal itu disebabkan karena sistem penyembuhan tadi telah membuat

    Last Updated : 2024-08-13
  • Pendekar Kera Sakti   361. Part 11

    Merasa hatinya telah damai batinnya telah terpenuhi, sekalipun di tempatnya Dadanila dipanggil sebagai Gusti Ratu dan sering keluarkan perintah, tapi di depan pemuda tampan menggiurkan itu ia tak mampu keluarkan perintah bahkan menolak perintah pun tak sanggup. Dadanila mengendap-endap mendekati bagian dekat mulut gua. Baraka membayang-bayangi dari kejauhan. Nyala api unggun tak sempat dipadamkan. Mudah-mudahan orang yang baru masuk tadi tidak sempat menangkap nyala api unggun yang ada di kedalaman lorong gua tersebut. Tapi seandainya orang itu mengetahui ada nyala api unggun, Baraka sudah punya rencana sendiri untuk orang tersebut.Tamu gua itu ternyata seorang lelaki berambut putih panjangnya sepunggung. Rambut putihnya diikat ke belakang dengan seutas tali yang sepertinya dari jenis akar pepohonan. Kumis dan jenggotnya cukup lebat tapi lemas, berwarna putih rata. Wajah tuanya mempunyai sepasang mata cekung. Mata itu memancarkan rasa dingin yang tidak bisa ditebak apa yang

    Last Updated : 2024-08-14
  • Pendekar Kera Sakti   362. Part 12

    BULAN PURNAMA kurang dua malam lagi. Bukit Jengkal Demit sudah banyak disatroni para tokoh rimba persilatan. Tentu saja mereka datang secara sembunyi- sembunyi. Ada yang datang berdua, ada yang datangnya bertiga. Tetapi yang banyak mereka datang secara pribadi. Sendiri dan tersembunyi. Arah sasaran mereka adalah kuburan di bawah pohon beringin berdaun merah.Pohon beringin berdaun merah hanya ada satu di seluruh Bukit Jengkal Demit. Di bawah pohon itulah jenazah Iblis Dedemit dimakamkan oleh murid tanggungnya yang bernama Layang Petir. Keadaan si Layang Petir yang gemar mabuk kala itu membuat rahasia tentang kuburan Iblis Dedemit bocor ke mana-mana. Akibatnya sekarang kuburan itu menjadi bahan incaran para tokoh. Mereka yakin bahwa Patung Dedemit akan keluar dari makam itu, sebab tanda-tandanya persis seperti apa yang dikabarkan oleh Layang Petir, yaitu tentang rembulan berwarna hitam.Jika dari awal kemunculan rembulan sudah ada awan hitam melapisi cahayanya, maka sud

    Last Updated : 2024-08-14
  • Pendekar Kera Sakti   363. Part 13

    "Iih...!" Baraka bergidik merinding membayangkan diajak bercumbu seorang banci. Dadanila sempat tertawa melihat Baraka bergidik merinding.Dadanila berkata kepada Baraka, "Kalau saja sekarang ia masih hidup dan mengejar-ngejarmu untuk diajak bercumbu, mungkin aku akan korbankan nyawaku buat melawannya mati-matian.""Ah, kecemburuanmu itu hanya luapan gairah belaka!" ujar Baraka yang membuat Dadanila tersipu dan mencubit lengan Baraka."Kusarankan lebih baik kalian pikirkan hubungan kasih kalian itu. Kulihat kalian amat mesra. Tak perlu memikirkan Patung Dedemit, nanti kalian malah tak jadi kawin.""Kawinnya sih sudah," jawab Dadanila sambil cekikikan, matanya masih saja melirik jalang dan nakal. Tapi tokoh tua itu tidak tersenyum sedikit pun. Bahkan berkata dengan serius lagi. "Bulan purnama nanti akan terjadi pertarungan yang sia-sia. Kuburan itu akan menjadi kubangan darah, dan darah itu adalah darah orang yang menjadi korban kabar bohong! Barangkali to

    Last Updated : 2024-08-14

Latest chapter

  • Pendekar Kera Sakti   1263. Part 5

    "Sayang sekali sewaktu Baraka ada di tempat kita, aku dan Pita Biru sedang menjalankan tugas ke Pulau Gayung, sehingga aku dan Pita Biru tidak melihat seperti apa ketampannya.” Desah resah Kesuma Sumi"Sudah, sudah..., jangan bicara soal ketampanannya. Nanti kalian terkulai lemas membayangkannya!" sergah Rindu Malam. "Sebaiknya kita pergi temui Sumbaruni di pantai semberani!""Apakah Sumbaruni alias Pelangi Sutera itu mengenal Pendekar Kera Sakti?!"Rindu Malam menjawab dengan mulut runcing, "Bukan hanya kenal, tapi juga jatuh cinta kepada Pendekar Kera Sakti!"Kesuma Sumi menyahut. "Kalau begitu, ku rasa Pendekar tampan itu sedang terlena dalam pelukan Sumbaruni!?"Rindu Malam tarik napas dalam-dalam, karena masih ada sisa kecemburuan yang bikin dia deg-deg-an. Betapa pun juga ia harus bisa sisa kecemburuan itu karena takut melanggar peringatan dari ratunya."Jangan bayangkan dia ada dalam pelukan Sumbaruni. Bayangkan saja dia ada dal

  • Pendekar Kera Sakti   1262. Part 4

    Dari semadi yang dilakukannya, Ratu Asmaradani mendapatkan petunjuk kalau kalau Baraka adalah sang pewaris para dewa. Maka, Ratu Asmaradani pun mengirim ilmu 'merambah bhatin' untuk hadir ke alam mimpi Baraka. Tetapi sudah beberapa kali hal itu dilakukan, ternyata Baraka belum datang juga. Terpaksa tiga utusan diperintahkan mencari Pendekar tampan yang namanya sering menjadi bahan pembicaraan para tokoh rimba persilatan itu. Sebab Ratu Asmaradani curiga, pasti ada kesulitan yang di alami Baraka sehingga pemuda itu tidak bisa datang ke negeri Samudera Kencana. Karenanya, sang Ratu berpesan kepada Rindu Malam, jika ada sesuatu yang menyulitkan sang Pendekar Kera Sakti, Rindu Malam bergegas membantu melepaskan si Pendekar tampan itu dari kesulitan tersebut. Kesulitan apa yang dihadapi Baraka sebenarnya?Titik pangkal kesulitan itu terletak pada hilangnya Pedang Kayu Petir yang sebenarnya sudah ada di tangan Angon Luwak, bocah penggembala kambing itu namun pedang tersebut jatuh k

  • Pendekar Kera Sakti   1261. Part 3

    Kapak bergagang panjang dicabut dari selipan sabuk, lalu tubuh Roh Gepuk berkelebat menerjang Pita Biru. Tapi mendadak tubuh itu terpental ke samping. Baru saja melompat belum jauh dari tempat, sebuah pukulan jarak jauh tanpa sinar dilepaskan dari tangan Kusuma Sumi. Roh Gepuk terpekik pendek. Lalu jatuh tak tentu keseimbangan.Pita Biru memandang Kusuma Sumi dengan sikap masih berdiri tegak dan kedua kaki sedikit merenggang. Saat itu Kusuma Sumi segera melangkah maju dan berkata dengan tegas. “yang ini biar kutangani, mundurlah!”Pita Biru segera melompat ke samping. Kejap berikut sudah berdiri tak jauh dari Rindu Malam, yang bersidekap dengan tenang di bawah pohon. Dan ketika Roh Gepuk bangkit kembali, ia terkesiap melihat lawannya sudah berganti pakaian. Tapi segera sadar, bahwa lawannya bukan berganti pakaian, tetapi berganti orang.“Kau yang akan menggantikan nyawa temanmu itu untuk menebus nyawa temanku, ha?!”Kusuma Sumi dia

  • Pendekar Kera Sakti   1260. Part 2

    “Ya, kami tahu. Tapi Nila Cendani sudah mati, kabarnya dibunuh Pendekar Kera Sakti. Entah benar atau tidak, kami tidak ikut terbunuh waktu itu. Tapi kami tahu, Ratu Samudera Kencana pernah terlibat bentrokan dengan Nila Cendani dan mengejarnya sampai ke Teluk Sumbing. Tentunya ratumu tahu dimana Teluk itu berada. Tentu ratumu pun tahu bahwa disana terpendam harta karun rampasan Nila Cendani semasa menjadi ketua Rompak Samudera. Dan tentunya sebagai anak buah Ratu Asmaradani, kalian juga diberitahu letak Teluk itu, untuk sewaktu-waktu menggali harta karun disana”.“Ratu kami tidak pernah memikirkan harta yang bukan miliknya. Kami sudah cukup kaya tanpa merampas harta yang bukan milik kami!” Kata Rindu Malam.Roh Gepuk segera menyahut, “Begini saja nona-nona cantik. Aku akan membuka sayembara. Barang siapa di antara kalian ada yang bisa menyebutkan dimana letak Teluk Sumbing. Akan mendapat hadiah dikawinkan dengan temanku ini, si Cucur Sangi

  • Pendekar Kera Sakti   1259. RAJA TUMBAL

    MEREKA baru saja mendarat di pantai dengan gunakan sebuah sampan. Tiga wanita berambut cepak, seperti potongan rambut lelaki itu mempunyai paras ayu yang berbeda nilai kecantikannya. Namun ketiganya sama-sama menggiurkan seorang lelaki yang memandang dari sisi kemesuman. Karena ketiganya mempunyai bentuk tubuh nan elok, bak lambaian perawan menunggu pelukan.“Ingat ciri-cirinya!” kata wanita muda yang berpakaian putih bertepian benang emas. “Tampan, rambut poni, pakaian rompi kulit ular emas tanpa lengan, memiliki rajah naga emas melingkar di punggung lengannya”.Si cantik berpakaian putih yang mempunyai pedang di punggung bergagang balutan kain beludru merah itu menyebutkan ciri-ciri seorang pendekar tampan yang tak lain adalah Pendekar Kera Sakti, Baraka.Si cantik berdada seksi dan berkulit kuning langsung memberi isyarat dengan tangan agar kedua gadis seusianya itu bergerak mengikuti langkahnya jauh ke dalam hutan. Sesekali ia berpali

  • Pendekar Kera Sakti   1258. Part 25

    "Bocah bodoh kau! Gurumu saja tak mampu kalahkan aku, apalagi kau yang hanya muridnya!" geram Tengkorak Liar."Mendiang Guru tidak mempunyai ilmu 'Pedang Bintang', tapi aku punya jurus itu dari seorang guru pedang tersohor: Ki Argapura alias si Penggal Jagat! Tentunya kau kenal, Tengkorak Liar!""Persetan dengan Argapura!" geram Tengkorak Liar."Buktikan kehebatannya di depanku! Hiaaah...!"Tengkorak Liar sentakkan kedua tangannya ke depan. Dua larik sinar merah yang melingkar-lingkar pada ujungnya bagaikan mata bor itu melesat ke arah Angin Betina. Kecepatannya amat tinggi, membahayakan sekali bagi Angin Betina. Dihindari akan terlambat, ditangkis akan telat. Untung Baraka selalu siap siaga. Begitu sinar merah itu terlepas, sinar biru berkelok-kelok bagai lidah petirpun keluar dari sentakan kedua tangan Baraka.Claaap...!Jurus 'Cahaya Kilat Biru' warisan Ki Ageng Buana yang biasanya membuat lawan hangus dan keropos itu menghantam sinar mer

  • Pendekar Kera Sakti   1257. Part 24

    Blaaar...!Gelombang ledakan menghentak sangat kuat membuat tubuh Pendekar Kera Sakti sebelum sempat mendarat sudah terlempar lagi bagaikan terbuang ke arah belakang.Wuuus...! Brrukk...!Benturan tersebut bukan saja hasilkan gelombang ledakan tinggi, namun juga kerliapan cahaya merah yang lebar dan menyilaukan. Tongkat itu sendiri pecah dan terpotong-potong tidak beraturan. Pandangan mata Baraka menjadi gelap bagaikan menemui kebutaan.Ketika ia jatuh terpuruk dan mencoba untuk bangkit, ia tak melihat apa-apa kecuali kegelapan yang pekat. Tetapi suling mustika masih ada di tangannya, sehingga Baraka buru-buru menyalurkan hawa murni ‘Kristal Bening’-nya!Maka dalam beberapa kejap saja pandangan matanya sudah kembali seperti semula. Kesesakan dadanya mulai lancar, dan rasa sakit pada sekujur tubuh serta tulang-tulangnya yang merasa patah telah pulih segar seperti semuia."Edan! Kekuatannya begitu tinggi. Hampir saja aku celaka!" p

  • Pendekar Kera Sakti   1256. Part 23

    Orang pertama yang menghadapi Baraka adalah Tongkang Lumut yang bersenjata rencong terselip di depan perutnya. Yang lain mundur, memberikan tempat untuk pertarungan maut itu. Tongkang Lumut mulai buka kuda-kudanya, tapi Baraka malahan menggaruk-garuk pantatnya dengan seenaknya saja. Ketenangan itu sengaja dipamerkan Baraka untuk membuat ciut nyali lawannya, sekalipun hanya sedikit saja kedutan nyali itu dialami oleh lawan, tapi punya sisi menguntungkan bagi Baraka.Tongkang Lumut rendahkan kakinya. Kedua tangan terangkat, yang kanan ada di atas kepala dengan bergetar pertanda tenaga dalam mulai disalurkan pada tangan tersebut. Tangan kirinya menghadang di depan dada. Menggenggam keras dan kuat sekali.Slaaap...!Tiba-tiba Tongkang Lumut bagai menghilang dari hadapan Baraka. Tahu-tahu dia sudah berpindah tempat di belakang Baraka dalam jarak satu jangkauan tangan. Tentu saja punggung Pendekar Kera Sakti dijadikan sasaran tangan yang sudah berasap itu. Menyadari h

  • Pendekar Kera Sakti   1255. Part 22

    JUBAH hitam berambut putih panjang terurai sebatas punggung adalah tokoh sakti dari Nusa Garong. Biar badannya kurus, wajahnya bengis, matanya cekung, tapi kesaktiannya tak diragukan lagi. Ia dikenal sebagai ketua perguruan aliran hitam, yaitu Perguruan Lumbung Darah. Namanya cukup dikenal di kalangan aliran sesat sebagai Tengkorak Liar. Anak buahnya pernah berhadapan dengan Baraka ketika Baraka selamatkan Sabani, kakak Angon Luwak dalam peristiwa Keris Setan Kobra. Orang kurus bersenjata cambuk pendek warna merah itu berdiri tepat berhadapan dengan Baraka. Usianya diperkirakan sama dengan orang yang berpakaian serba hijau, sampai ikat kepalanya juga hijau, sabuknya hijau, gagang rencongnya hijau dan pakaian dalamnya hijau lebih tua dari jubah lengan panjangnya. Orang itu dikenal dengan nama Tongkang Lumut, dari Perguruan Tambak Wesi.Dalam usia sekitar delapan puluh tahun ke atas ia masih mempunyai mata tajam dan rambut serta kumisnya abu-abu. Badannya masih tegap, walau tak

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status