Home / Pendekar / Pendekar Kera Sakti / 23. Dewi Pedang Kuning

Share

23. Dewi Pedang Kuning

last update Last Updated: 2024-04-28 01:01:08

"Ya. Ya, begitulah," sahut Baraka, membenarkan tebakan Kemuning.

"Aku tadi sempat mendengar kau menyebutkan nama. Benarkah namamu Baraka ?"

"Kalau tidak ada kau, mungkin aku telah terbujur menjadi mayat. Oh ya, aku tadi sempat mendengar kau menyebutkan nama. Benarkah namamu Baraka?"

"Ya. Kau?"

"Aku Kemuning. Orang-orang biasa menyebutku sebagai Dewi Pedang Kuning. Tapi, kau jangan meremehkan kemampuanku. Aku memang kalah melawan perampok hina tadi. Kau harus tahu, aku memang belum menamatkan pelajaran dari guruku. Kalau mau tahu, guruku bergelar Dewi Pedang Halilintar.

Mendengar ucapan Kemuning yang nyerocos panjang, Baraka cuma menjawab singkat, "Ya. Ya."

"Eh, aku ingin tahu, siapa gurumu?"

Baraka terdiam dengan wajah bingung, kepalanya digaruk-garuk seperti kegatalan. Kemuning tanpa sadar membekap mulutnya. Ia merasa kelepasan bertanya. Menanyakan guru seseorang yang baru dikenal adalah pertanyaan yang janggal dan aneh, bahkan agak

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pendekar Kera Sakti   24. Empat Iblis dari Tenggarong

    "He he he.....Bukankah tadi kau mengatakan kalian berempat iblis?" balik pemuda itu dengan maksud mengejek. Tangannya terus menggaruk-garuk kepala serta mulutnya cengengesan.Pemuda yang ternyata Baraka itu kembali berkata, "Ah, lucu.... Seharusnya orang seusia kalian belum pikun. Tapi... Yah, mungkin inilah dunia. Ternyata iblis pun bisa pikun...,"Merah membara wajah Empat Iblis dari Tenggarong mendengar ocehan pemuda sinting itu. Salah seorang dari mereka melontarkan paha ayam ke arah si pemuda, disertai tenaga dalam penuh."Nih untukmu, terimalah. Lalu pergi dari sini, jangan sampai kesabaran kami hilang"Paha ayam yang masih utuh itu melesat seperti mata anak panah ke arah si pemuda. Tapi dengan enteng, Baraka menangkapnya. Hal itu membuat Empat Iblis dari Tenggarong cukup terkejut. Sedang pemuda itu dengan santai menggeragoti daging ayam."Terima kasih, kau baik sekali...” kata Baraka seraya mengunyah paha ayam itu.“Terima

    Last Updated : 2024-04-28
  • Pendekar Kera Sakti   25. Munculnya Pendekar Kera Sakti

    Crak!“Akh...!” jerit orang itu sambil melepaskan goloknya dari genggaman lalu beralih memegangi kemaluannya yang pecah. Orang itu melotot sesaat, kemudian terjerembab dengan tubuh bergelinjang sekarat lalu mati.Ketiga temannya tersentak. Tubuh mereka tegang menyaksikan kematian salah seorang teman mereka. Kemarahan mereka kian membeludak. Kemudian dengan mendengus, ketiganya kembali menyerang ke arah Baraka dengan membabi buta.Hal itu sebenarnya sangat menguntungkan bagi Baraka karena mereka tak mempedulikan keselamatan diri sendiri. Dada mereka dipenuhi nafsu untuk segera membinasakan pemuda sinting yang telah membunuh salah satu temannya."Kurencah tubuhmu, Bocah Edan""Heaaa..."Pemuda sinting itu menggaruk-garuk kepala. Setelah cengengesan, sekali lagi pantatnya ditepuk, yang membuat pengeroyoknya semakin marah dan langsung menggebrak dengan babatan golok."Mampus kau..." bentak orang kedua dari Empat Iblis dari Ten

    Last Updated : 2024-04-28
  • Pendekar Kera Sakti   26. Rencana Jahat

    "Memang benar apa yang Ketua katakan," tukas Kapak Iblis, bernada menjilat. Kemudian setelah melihat ketuanya tersenyum sambil mengangguk-anggukkan kepala, Kapak Iblis melanjutkan kata-katanya. "Kalau boleh kami tahu, rencana apa yang hendak Ketua sampaikan pada kami dan harus kami laksanakan?"Wasesa tidak langsung menjawab, tapi dia kini berjalan ke samping kanan. Matanya menatap ke dinding, di mana sebuah lukisan seorang wanita cantik bernama Dewi Salindri terpajang. Ditatapnya wajah yang cantik jelita dan membuatnya begitu tergila-gila dalam lukisan itu.Semua terdiam, tanpa seorang pun berbicara. Sedangkan Nyi Bangil menjadi geram menyaksikan Wasesa memandangi lukisan itu. ‘Kau benar-benar bajingan, Wasesa Kau permainkan aku Kau jadikan aku pelampias nafsumu Huh, tunggulah pembalasanku’ Geramnya dalam hati.Wasesa membalikkan tubuh dan kembali memandang ketujuh kaki tangannya sambil berkata. "Apakah kalian telah mendengar bahwa besok akan datang

    Last Updated : 2024-04-29
  • Pendekar Kera Sakti   27. Penghadangan

    Sepuluh pendekar Cina itu terus mengawasi pesisir di mana sebentar lagi kapal mereka akan merapat. Mereka kelihatannya waspada, mungkin karena kejadian di laut tempo hari saat kapal mereka diserang sekelompok bajak laut.Mereka yakin kalau bajak laut yang masih hidup dan tidak sempat mereka tangkap telah melapor pada pimpinannya. Tidak tertutup kemungkinan, kalau kedatangan mereka diawasi oleh kawanan perompak itu."Waspadalah, tentunya bajak laut yang tempo hari lolos telah melaporkan pada pimpinannya. Tidak tertutup kemungkinan, kedatangan kita diawasi mereka," kata seorang pendekar bertubuh tinggi tegap dalam bahasa Cina. Tentunya pendekar ini yang menjadi pemimpin dari sembilan pendekar lainnya.Di dada pemimpin pendekar dari daratan Cina itu tertera sebuah lambang seekor naga berwarna hijau dengan sepasang pedang menyilang. Gambar itu mengandung arti kalau pendekar itu berasal dari Perguruan Naga Hijau, sebuah perguruan besar di Cina yang banyak menghasilka

    Last Updated : 2024-04-29
  • Pendekar Kera Sakti   28. Pertempuran

    Han Jin tersentak mendapat serangan tiba-tiba itu. Beruntung dia tetap waspada, sehingga dengan memiringkan tubuhnya ke samping, serangan itu dapat dihindarinya. Kemudian, tanpa berpikir panjang, pendekar dari Cina itu balas menyerang dengan menusukkan pedangnya ke tubuh lawan yang meluruk ke depan.Kapak Iblis tersentak kaget, hampir saja pedang di tangan lawan menghunjam ulu hatinya, kalau saja ia tidak cepat berkelit dengan memutar tubuh. Sementara tangan yang memegang sepasang kapak turut bergerak menangkis tusukan.Tring!Dua buah senjata beradu keras. Memercikkan pijaran api di udara. Lalu kedua pemilik senjata itu dengan cepat melompat ke belakang. Wajah Kapak Iblis berubah pucat ketika tangannya tergetar akibat benturan senjata tadi. Dia sadar kalau lawannya bukan orang sembarangan.Tenaga dalam lawan ternyata berada dua tingkat di atasnya. Benar-benar tidak terduga oleh Kapak Iblis, kalau lawannya yang masih kelihatan muda itu memiliki tenaga dal

    Last Updated : 2024-04-29
  • Pendekar Kera Sakti   29. Pertempuran Seru

    Mendengar aba-aba itu, lebih dari lima puluh orang dengan spontan berlompatan keluar dari persembunyian mereka diikuti oleh empat pimpinan mereka. Dengan semangat tinggi mereka menyerbu ke arah kapal. Seperti telah direncanakan, sekitar lima puluh orang anak buah itu segera membantu Tuak Iblis menghadapi sembilan pendekar dari Cina itu.Sedangkan empat pemimpin mereka kini mengurung pemimpin pendekar muda dari Cina yang sudah diketahui berilmu tinggi.Pertarungan yang tadinya tidak seimbang kini bertambah seru, karena banyak para penyerang mengalami kematian.Bahkan dua orang pemimpin mereka entah bagaimana nasibnya. Semangat para penyerang yang tadinya telah melemah, kembali berkobar. Mereka dengan berani mencoba merangsek sembilan pendekar muda dari Cina, walau untuk itu mereka harus mengorbankan nyawa. Sebab, sembilan pendekar muda dari Cina itu ternyata bukan lawan enteng. Ilmu mereka semuanya setara, membuat gerakan mereka terlihat demikian kompak dan cepat

    Last Updated : 2024-04-30
  • Pendekar Kera Sakti   30. Pertarungan Sengit

    Pedangnya digerakkan dengan membentuk putaran di atas kepala. Sementara tangan kirinya yang tidak bersenjata, turut menghempas pukulan dahsyat ke depan, sedangkan kaki kanannya dengan gerakan tak kalah gesit, menyepak ke belakang. Sungguh sebuah gerakan yang sangat hebat. Jarang orang bisa melakukan gerakan-gerakan seperti itu. Hampir semua anggota tubuhnya merupakan senjata ampuh.“Heaaa....!”Keempat penyerang kembali harus membuka mata menyaksikan gerakan yang aneh dan dahsyat itu. Akan tetapi, tak ada kesempatan lagi bagi mereka untuk menarik serangan karena jarak antara mereka dengan Han Jin telah demikian dekat.Trang!Benturan senjata mereka dengan pedang Han Jin terjadi, menciptakan percikan api dan keterkejutan keempat penyerangnya. Tangan mereka seperti kesemutan.Sementara itu, Han Jin rupanya mengalami luka dalam yang cukup parah akibat benturan tadi. Hingga dari sudut bibirnya meleleh darah kehitaman. Han Jin menggeleng-gel

    Last Updated : 2024-04-30
  • Pendekar Kera Sakti   31. Si Cantik Mei Lie

    Pendekar malang itu memekik dengan mata melotot. Tangannya berusaha mencabut tombak yang menancap di punggungnya, namun maut telah mendahului. Tubuhnya limbung, kemudian jatuh terkulai tanpa nyawa.Kepanikan datang mendera keenam pendekar muda dari Cina yang masih hidup, terlebih ketika mereka mendengar jeritan yang menyayat. Ketika mata mereka melirik ke arah kakak seperguruan mereka yang tengah menderita luka dalam, mata mereka membelalak khawatir.Han Jin terlihat memegangi kepalanya yang melelehkan darah, tersabet pedang di tangan Pedang Akhirat. Han Jin masih berusaha mempertahankan diri, akan tetapi darah yang banyak keluar menjadikannya tak mampu. Tubuhnya ambruk dan mati.Tuak Iblis yang melihat gelagat itu dengan segera memberi semangat pada sisa-sisa anak buahnya yang masih berjumlah dua puluh lima orang."Habiskan mereka"Pertarungan jelas semakin tidak seimbang dengan hilangnya rasa percaya diri pada keenam pendekar muda dari Cina itu.

    Last Updated : 2024-04-30

Latest chapter

  • Pendekar Kera Sakti   1142. Part 19

    Maka, pendekar tampan yang ternyata sejak tadi diintip oleh Sundari dari celah pintu dapur itu, mencoba mengutarakan maksudnya kepada Pak Tua pemilik kedai tersebut. "Apakah kau menyediakan kamar untuk penginapan, Ki?""Tidak. Maksudmu bagaimana, Baraka?""Kalau ada kamar, aku akan bermalam di sini. Aku ingin tahu siapa bayangan hitam itu. Karena..., terus terang saja, kedatanganku kemari adalah dalam perjalanan menemui Raja Hantu Malam.""Hahh...!" Ki Rosowelas terkejut. Baraka memang tidak jelaskan pokok masalah sebenarnya agar tak mengundang perhatian terlalu besar bagi si pemilik kedai itu.Baraka hanya berkata, "Aku punya sedikit urusan dengan Raja Hantu Malam dan harus segera kuselesaikan. Jika bayangan hitam itu memang Raja Hantu Malam, berarti aku tak perlu susah-susah mendaki Gunung Keong Langit. Jika memang bukan dia, maka kita semua akan tahu siapa sebenarnya bayangan hitam itu.""Tapi dia berbahaya, Baraka. Bayangan hitam itu, baik dia

  • Pendekar Kera Sakti   1141. Part 18

    Karena tutur katanya sopan dan wajah Baraka tidak kelihatan bengis, maka Ki Rosowelas pun mempersilakan Baraka untuk masuk ke kedainya. Kedai itu tidak ditutup semua, melainkan disisakan satu pintu untuk keluarnya Baraka nanti. Selain mengisi perutnya, Baraka juga memesan secangkir arak. Dua potong ketan bakar dinikmati pula sebagai pengisi perutnya. Ki Rosowelas menemani Baraka dengan ikut menikmati secangkir arak pula.Seorang gadis manis berkulit hitam segera bergegas ke belakang setelah membantu beberes tempat itu. Gadis manis berusia sekitar dua puluh tahun itu adalah anak tunggal Ki Rosowelas yang terlambat lahir. Gadis itu bernama Sunari, yang lahir pada saat Ki Rosowelas sudah berusia empat puluh tahun.Mulanya Ki Rosowelas dan mendiang istrinya merasa tidak akan punya keturunan, karena sudah bertahun-tahun hidup berumah tangga tapi tidak pernah mempunyai anak. Ketika mereka sudah berusia separo baya, sang istri justru hamil. Tapi sayang sang istri harus mening

  • Pendekar Kera Sakti   1140. Part 17

    "Kuhancurkan tubuh Sumbaruni jika kau tak mau tunduk padaku, Baraka!" kata Nila Cendani mengancam dengan suara dingin."Aku tak akan pernah tunduk pada orang sesat sepertimu, Nila Cendani!""Bagus. Kalau begitu kau ingin lihat tubuh Sumbaruni hancur sekarang juga!"Wuuut...! Claaap...!Dari mata Nila Cendani melesat selarik sinar biru bening ke arah tubuh Sumbaruni yang terkapar tak berdaya itu. Baraka yang memang mengetahui kalau serangannya bisa menyentuh Ratu Tanpa Tapak, cepat patahkan sinar biru itu dengan lepaskan jurus 'Tapak Dewa Kayangan', yaitu Sinar putih perak yang keluar dari telapak tangan yang disatukan di dada dan disentakkan ke depan.Baraka memang sudah mengetahui keistimewaan akan dirinya yang akan selalu perjaka, walaupun keperjakaannya itu sudah di obral kesana kemari.Claap...!Blegaaarrr...! Ledakan lebih dahsyat dari yang tadi telah membuat tanah bagaikan diguncang gempa hebat. Tiga pohon di seberang sana tumba

  • Pendekar Kera Sakti   1139. Part 16

    Dalam perjalanannya menuju Gunung Keong Langit, yang menurut keterangan Tabib Awan Putih, bentuk gunung itu seperti rumah keong raksasa itu, Baraka sempat berpikir tentang semua kata-kata dan penjelasan tabib bungkuk itu."Mungkin memang karena tak beristri lagi, maka Raja Hantu Malam kembali ke jalan yang sesat karena tak ada orang yang mengingatkannya. Tapi mengapa diawali dari dasar laut? Mengapa sasaran pertamanya Ratu Asmaradani? Apakah dengan begitu tingkah lakunya tidak mudah tercemar di permukaan bumi? Atau karena Raja Hantu Malam tak bisa menahan hasratnya untuk beristri lagi dan sudah lama mengincar Ratu Asmaradani yang masih tampak muda itu?"Renungan itu patah. Langkah pun terhenti. Pandangan Baraka segera tertuju ke arah kirinya. Di sana ada tanah lega berpohon jarang. Di atas tanah itu tampak dua orang mengadu kesakitan dengan letupan-letupan yang kadang menjadi ledakan mengguncang tanah. Baraka segera bergegas ke pertarungan dua perempuan yang jaraknya l

  • Pendekar Kera Sakti   1138. Part 15

    Pada saat Pendekar Kera Sakti tercengang, wajah Ratu Asmaradani tertunduk malu dan sedih. Tapi suaranya terdengar jelas, "Paksa dia untuk sembuhkan diriku, Baraka. Jika memang sangat terpaksa, kalahkan dia dengan caramu. Aku mohon bantuanmu. Pendekar Kera Sakti...!"Baraka masih tertegun merinding melihat keganasan ilmu 'Racun Siluman', ia dapat bayangkan alangkah menderitanya hidup tanpa bagian perut ke bawah.-o0o-RINDU MALAM hanya diizinkan oleh Ratu Asmaradani mengantar Baraka sampai di permukaan laut saja. Ia harus segera kembali, karena sang Ratu punya firasat adanya rasa cinta di hati Rindu Malam. Bahkan sebelum ia ditugaskan mengantarkan Baraka ke permukaan laut, sang Ratu sudah berpesan kepada semua rakyat dan orang-orang bawahannya, "Tak satu pun boleh mencintai Baraka dan merayunya. Dia orang terhormat, murid dari kakak sepupuku. Apalagi kalau dia berhasil kalahkan Raja Hantu Malam, kalian semua, termasuk aku, berhutang budi kepadanya.

  • Pendekar Kera Sakti   1137. Part 14

    "Ibuku adalah adik dari ibunya Dewi Pedang. Jadi cukup dekat hubunganku dengan bibi gurumu itu, Baraka."Pendekar tampan angguk-anggukkan kepala. Senyumnya kian mekar berseri menggoda hati para prajurit di pinggiran ruang pertemuan itu. Pendekar Kera Sakti merasa lega dan bangga bisa bertemu dengan Ratu Asmaradani, yang dalam urutan silsilah termasuk orang yang patut dihormati dan dilindungi, sebab adik dari gurunya sendiri. Tetapi Baraka diam-diam menyimpan keheranan kecil."Tentunya dia punya ilmu tinggi. Tapi mengapa dia tak bisa selesaikan persoalannya sendiri? Mengapa harus meminta bantuan padaku?"Kemudian Baraka pun bertanya, "Jadi, bagaimana aku harus memanggilmu, Nyai Ratu? Bibi atau....""Terserah kau. Bukan panggilan hormatmu yang kubutuhkan, tapi kesaktianmu yang kuharapkan bisa menolongku.""Boleh aku tahu apa kesulitanmu, Nyai Ratu?""Beberapa waktu yang lalu, seorang lelaki berilmu tinggi dapat masuk ke negeri ini. Ia mengaku

  • Pendekar Kera Sakti   1136. Part 13

    "Gusti Ratu kami mempunyai ilmu 'Latar Bayangan' yang membuat semua pemandangan di sini seperti pemandangan di permukaan pulau," kata Kelana Cinta."Apakah di sini juga ada siang dan malam?""Ya. Kami juga mengenal siang dan malam, tapi kami tak punya matahari dan rembulan," jawab Rindu Malam."Hanya orang berilmu tinggi dan mempunyai kepekaan indera keenam saja yang bisa sampai di tempat kami ini. Tetapi jika kau tinggal di sini, kau akan dibekali ilmu tersendiri yang bisa membuatmu keluar masuk ke negeri kami, seperti contohnya ilmu yang kugunakan membawamu kemari tadi," kata Kelana Cinta."Seandainya ada...." Kelana Cinta tak jadi teruskan kata, ia melihat seorang wanita berjubah perak muncul di serambi istana. Wanita berambut pendek itu membungkukkan badannya, memberi hormat kepada Baraka.Maka Kelana Cinta berkata, "Sebaiknya kita segera masuk ke istana. Pendeta Agung Dewi Rembulan sudah mempersilakan kita untuk menghadap sang Ratu.""O

  • Pendekar Kera Sakti   1135. Part 12

    "Aneh sekali!" gumam Baraka sambil memandang pulau gundul yang seolah-olah tempat pengasingan amat menyedihkan. Tak ada tonggak, tak ada pohon, tak ada atap, tak ada apa-apa. Tentu saja Pendekar Kera Sakti bingung mencari di mana negeri Samudera Kencana itu.Rindu Malam membawa Baraka persis ke tengah pulau. Kelana Cinta segera lakukan gerakan aneh. Kedua tangannya direntangkan, lalu mengeras, dan bergerak saling mendekat di depan dada. Kedua tangan itu saling bertemu, tapi hanya ujung telunjuk dan ujung jempolnya saja yang bertemu, jari lainnya menggenggam rapat. Kelana Cinta memusatkan pikirannya, mengerahkan tenaga untuk keluarkan kekuatan aneh dari ujung pertemuan dua telunjuk tersebut.Kejap berikut, ujung telunjuk itu lepaskan selarik sinar warna-warni, bagaikan sinar pelangi. Sinar itu melesat tanpa putus, mengarah ke tanah cadas berumput laut. Sinar itu bergerak sesuai dengan langkah kaki Kelana Cinta yang mengelilingi tubuh Rindu Malam dan Baraka. Sinar warna-

  • Pendekar Kera Sakti   1134. Part 11

    "Memang... memang hanya salah paham saja."Baraka tertawa, tapi Rindu Malam dan Sumbaruni saling lirik penuh hasrat untuk saling menyerang. Hasrat itu sama-sama mereka tahan supaya tidak membuat si pendekar tampan besar kepala, karena merasa diperebutkan.Tiba-tiba sekelebat bayangan datang dari arah belakang Sumbaruni. Bayangan itu tahu-tahu sudah berwujud di depan mereka, membuat Sumbaruni dan Baraka sedikit tercengang melihat penampilan seorang tokoh tua berambut panjang abu-abu, berbadan kurus dan berjubah putih kusam. Orang itu bukan orang tua yang bertarung aneh di puncak bukit seberang tadi, melainkan seorang tokoh tua yang amat dikenal Baraka dan Sumbaruni. Dia adalah Raja Maut, tokoh beraliran putih yang tidak sempat hadir dalam pertemuan di Bukit Kayangan untuk membicarakan pelaku pembunuhan Ki Empu Sakya."Sumbaruni, syukurlah kau bisa kutemui di sini!" kata Raja Maut."Ada apa, Prasonco?" tanya Sumbaruni menyebutkan nama asli Raja Maut.

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status