Share

85. Aura Kaisar

Bian mengendalikan tubuh Zhou sekarang. 

Setelah bangun tidur dia langsung membantu para warga yang terluka. Tempat rawat penuh korban, baik rakyat juga pasukan Tao Qian. Dia memperhatikan Yo Sa yang tengah merawat seorang Nenek bersama Shi yang telah sadarkan diri.

"Peperangan sungguh kejam," ujar Yo Sa, menutup mata Nenek itu, lalu melihat panah beracun di tangannya.

"Siapa yang memanah rakyat sipil Nona?" tanya Shi.

"Pasukan Cao Cao. Anak panah ini nyasar ke kota, tak sengaja menusuk Nenek."

Zhou menangis tanpa bersuara. Rakyat selalu menjadi korban dari peperangan. Masih teringat ketika dia melarang sepuluh kasim dulu, untuk menarik pajak besar. Selalu rakyat, selalu mereka. 

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status