Beranda / Fantasi / Pendekar Dekrit Dewa / bab 26: Pertarungan Sengit

Share

bab 26: Pertarungan Sengit

Penulis: Adaha Kena
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Beberapa bayangan tertinggal dari bekas jejak perpindahan Ling Xiao. Di belakang, di depan, di samping dan bahkan di atas, tidak satupun bayangan-bayangan itu merupakan yang asli. Pupil Il-Pyo terus berputar ke berbagai arah dan di saat bersamaan pikirannya terus menerka kemungkinan di mana Ling Xiao akan menyerang.

"Kewaspadaanmu percuma!" Dengan sikunya yang ditekuk Ling Xiao mencul di belakang dan menumbuk punggung Il-Pyo.

Il-Pyo seketika terpelanting ke depan. Sejurus kemudian serangan susulan yang mengarah ke topengnya datang. Untunglah dia terselamatkan oleh gerakan yang tiba-tiba muncul di benaknya.

"Gerak yang luar biasa. Dalam keadaan tubuh tidak terkoordinasi dengan baik pun dia masih sempat saja untuk menghindar," decak Ling Xiao merasa tidak senang serangannya gagal memecahkan topeng sosok itu. Namun, dia merasa tidak menunggu lama lagi lawannya akan tumbang. Sosok bertopeng telah banyak menerima serangan langsung.

'Minghao, apa yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 27: Kekuatan di Ranah Kaisar Teknik

    Tubuh dan kesadaran sosok bertopeng yang hampir habis sama sekali tidak memungkinkannya untuk menghindar. Sekedar menggerakkan tubuh pun dia kesulitan. Ditambah jarak pukulan Ling Xiao yang sangat dekat, dia pasti akan mengalami cedera serius setelah pertarungan ini berakhir.Meski tahu akan hal tersebut. Tanpa sedikitpun belas kasih Ling Xiao tetap tanpa ragu melepas ancang-ancang pukulannya. Namun, tidak sampai tinjunya menyentuh seinci saja topeng itu. Pergelangan tangan Ling Xiao lebih dulu ditangkap oleh seseorang. BUK... BAM....Ling Xiao mendapat tendangan sedetik setelah pandangannya memeriksa ke samping. Ketika dia berusaha bangkit usai terpental jauh, hawa yang begitu dingin mengepungnya dari segala arah. Dia kembali dibuat terjatuh kembali oleh teror yang menakutkan. Orang-orang yang tadinya ada di sana untuk menonton pertarungan juga ikut dipaksa menjatuhkan lutut mereka ke tanah. "Te—tetua ke sembilan Hou," gumam Ling Xiao dengan tubuh yang gemetar. Tetua ke sembilan k

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 28: Mengumpulkan Bahan Membuat Pil

    "Ini inti Beast ber-esensi api dari Pyhton Iblis Magma. Mungkin tidak sehebat apa yang sebelumnya dilelang keluarga Jiang, tetapi ini masihlah inti Beast yang bagus," jelas Hou Wenxuan.Minghao langsung meminta Il-Pyo untuk tidak menolak. Dengan inti Beast tersebut dia dapat membuat banyak pil. Inti Beast Python Iblis Magma merupakan salah satu sumber daya yang dicari para Alkemis dan ahli yang memiliki Afinitas Leluhur tipe elemental api. Inti Beast tersebut Jauh lebih berharga daripada inti Beast Harimau Ekor Api yang sebelumnya Il-Pyo dapat. "Ini terlalu berharga." Il-Pyo tetap merasa waspada meskipun Minghao sudah mengatakan untuk mengambilnya. Takut ada maksud lain dari pemberian tersebut, dia melanjutkan, "Keluarga Hou yang lain mungkin tidak akan setuju.""Kau tenang saja. Ini milikku pribadi. Tadinya aku ingin memberikannya padamu tepat setelah lelang. Namun, kau lebih dulu terluka akibat berebut sumber daya dengan Ling Xiao."Hou Wenxuan tidak berbohong. Dia pulang hari itu

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 29: Naik Tingkat

    Waktu berlalu dengan cepat hingga tidak terasa satu minggu lagi ujian tahap awal Sekte Mata Pedang akan diadakan. Selama waktu berlalu tersebut Il-Pyo telah berhasil mengumpulkan semua bahan membuat pil yang Minghao butuhkan. Uang yang Il-Pyo dapat dari sesekali berburu Beast juga mengganti semua uang yang dia keluarkan untuk membeli sumber daya. Semua berkat dia yang telah bertambah kuat. Il-Pyo kemudian dengan seksama menunggu Minghao yang mulai meracik pil pengumpul Qi untuknya. Bahan-bahan yang digunakan Minghao meracik pil merupakan bahan yang memang berkhasiat untuk memperlancar tubuh menyerap Qi. Tentunya, tidak ketinggalan dengan bahan yang memang memiliki banyak kandungan energi. Ketika beberapa jam berlalu semenjak dimulai pembuatan pil. Telah terhitung puluhan Pil yang dimuntahkan Minghao dari mulutnya. Il-Pyo menyimpan segera pil tersebut agar baunya tidak merembes keluar ruangan. Takutnya itu akan memancing seseorang dari keluarga Zhou untuk memeriks

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 30: Ujian Tahap Awal

    "Kau...." Hou Yanqi tercekat karena kemarahan yang tertahan atas ucapan Il-Pyo, tetapi sejurus kemudian dia menghela napas. "Sudahlah, orang tidak ada gunanya memberitahu orang bodoh sepertimu."Hou Yanqi tahu pemuda di sampingnya tidak mengerti sekuat apa Ling Xiao. Sosok bertopeng yang menolongnya dari Laba-baba Racun Langit saja dibuat terluka parah oleh jenius keluarga Ling tersebut. Apalagi Il-Pyo yang hanya orang rekrutan dari keluarga Zhou. Yang dilakukan Il-Pyo saat memprovokasi Ling Xiao adalah murni omong kosong dan menurut Hou Yanqi sangat bodoh. "Kau benar. Yang kutahu cuma gadis pengecut yang mudah sekali mengklaim semua orang berada di bawahnya," jawab Il-Pyo mengatur mata jengah. Baru saja dapat menenangkan emosi, kalimat Il-Pyo yang menusuk membuat mata Hou Yanqi kembali terbakar api amarah. "Apa kau bil—"Deg!Tubuh Hou Yanqi langsung merasakan teror dari aura yang tiba-tiba menyebar dari satu arah. Sebagain pemuda di sekitarnya menjatuhkan lutut mereka karena tidak

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 31: Sosok Berjubah Hitam

    Pada kerumunan penonton di sisi lapangan perekrutan murid sekte Mata Pedang. Tampak sosok dengan pakaian serba hitam sedang berbaur di antara banyak orang. Mata sosok itu tak lepas sedikitpun dari seorang pemuda yang tengah menunggu gilirannya memeriksa tipe Afinitas Leluhur. Bahkan tetua sekte Mata Pedang yang berdiri memijak udara dan memancarkan Dominasi Aura tidak dapat mengambil perhatian darinya.Sekelebat bayangan kemudian datang ke sisi sosok itu tanpa sedikitpun disadari keramaian di sekitarnya. "Tuan Admaja, ke depannya saya tidak akan mampu menangani orang-orang yang menyusup," bisik orang yang datang itu."Selanjutnya aku sendiri yang akan berjaga di Pesisir Pantai Putih. Kau boleh istirahat memulihkan lukamu," jawab sosok berjubah hitam tanpa mengalihkan pandangan dari atas panggung.Sementara itu, Jenius muda di depan Il-Pyo selesai membubuhkan darahnya pada pilar yang menjulang. Murid sekte Mata Pedang dengan lantang membacakan Afinitas Leluhur jenius muda tersebut. Se

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 32: Ujian Tahap Awal yang Sebenarnya

    "sepertinya Alkemis begitu berharga bagi fraksi manapun," gumam Il-Pyo. Sekte besar seperti Sekte Mata Pedang ternyata masih tetap harus memanfaatkan sekecil apapun seseorang yang berkemungkinan berbakat menjadi Alkemis. Jalan seseorang yang memiliki Afinitas Leluhur tipe elemental api dapat dikatakan jauh lebih cerah ketimbang mereka yang memiliki Afinitas Leluhur tipe lain.Meskipun demikian, Il-Pyo tidak berniat mengambil hak khusus menjadi Alkemis saat ditawari Hua Chunran. Hal ini membuat semua murid sekte mata pedang menjadi bertanya-tanya akan keputusan Il-Pyo. Dia menjadi satu-satunya murid yang menolak hak istimewa untuk lulus tanpa ujian."Boleh aku tahu alasanmu menolak? Selama aku masih di sini kau boleh berubah pikiran.""Aku tetap akan menjadi Alkemis. Namun, itu hanya sekedar pendukung untuk menjadi ahli beladiri yang kuat.""Kau sangat percaya diri." Hua Chunran semakin tertarik pada sosok pemuda di depannya. "Kalau begit

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 33: Melawan Lao Zhu

    Tindakan Il-Pyo yang sangat berani membuat Hou Yanqi merasa diejek. Il-Pyo menantang murid sekte Mata Pedang yang berada di ranah Pengungkit Teknik. Sesuatu yang mustahil dia dilakukan sebagai jenius muda paling berbakat saat ini. Sekarang tidak ada keraguan bagi Hou Yanqi untuk menanggap Il-Pyo orang yang bodoh sampai ke tulang-tulang."Tch, sepuluh serangan? Omong kosong. Kalau kalau kau berhasil aku akan dengan senang hati menghiburmu di ranjang," celetuk Hou Yanqi tanpa sadar.Il-Pyo yang baru saja ingin memasang kewaspadaan sampai terkejut dan menoleh. "Kau serius?" tanya Il-Pyo. "Ya! Lagipula kau pasti akan kalah!" jawab Hou Yanqi tanpa keraguan."Kuharap kau tak menyesal," jawab Il-Pyo kemudian kembali fokus pada Lao Zhu di depannya. "Sekarang aku sudah siap!" Tetua sekte Mata Pedang memberikan aba-aba. Il-Pyo serta Lao Zhu seketika menghilang dari tempat mereka dan bertemu untuk beradu pukulan. Anehnya, Il-Pyo dapat mengimbangi kemampuan fisik Lao Zhu. Mereka berdua terdoron

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 34: Hasil Taruhan

    "Aku sudah melayangkan tiga serangan," hitung Il-Pyo.Masih tujuh serangan lagi dan dia kembali berjarak dengan Lao Zhu. Namun, teknik Sembilan Mata Pedang tadi tentunya menguras banyak energi Qi saat menggunakannya. Selanjutnya mungkin akan lebih mudah menyerang karena teknik Qi atau Teknik Leluhur Lao Zhu menjadi terbatas digunakan. "Kau tidak akan dapat menyentuhku setelah ini!" tegas Lao Zhu memandang Il-Pyo masih dengan wajah yang sangat serius. "Teknik Leluhur! Hujan Pedang Angin!"Ratusan pedang Qi berwana hijau tranparansi kembali menyibukkan Il-Pyo untuk bergerak. Masih sama seperti sebelumnya, dengan kecepatannya dia berhasil tak tersentuh. Lao Zhu terus mengulangi serangan tekniknya tanpa membiarkan Il-Pyo mendekat ke arahnya.Di tempat orang-orang penting duduk, hampir semua dari mereka menatap Zhou Xun dengan perasaan iri. Keluarga Zhou mendapatkan seorang jenius yang bahkan dapat melawan seorang murid sekte Mata Pedang yang berada di ranah Pengungkit Teknik. "Tuan besa

Bab terbaru

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 83: Awal Perang Internal

    Telah dikonfirmasi jika ribuan pasukan dari prefektur Qilin langsung menuju ibu kota kekaisaran Nilam. Berbanding terbalik dengan persiapan mereka yang dilakukan bertahun-tahun lamanya. Persiapan di pihak kekaisaran Nilam begitu minim dan terkesan terburu-buru. Namun, semua persiapan berjalan sebaik usaha tertinggi mereka. Di kediaman keluarga Zhou, Il-Pyo bermeditasi seusai memulihkan diri karena membuat banyak pil. Dia kemudian bergabung dengan keluarga Zhou yang akan pergi menumpas keluarga Ling. Selagi musuh dari prefektur Qilin belum sampai, mereka harus berfokus diri menghancurkan keluarga yang berkhianat terlebih dahulu. Begitupun dengan keluarga Hou, mereka siap dengan tugas pertempuran melawan keluarga Zhong. Persiapan begitu mereka usahakan demi sesedikit mungkin mengalami kerugian. Seluruh orang kuat keluarga Hou sudah cukup siap ketika menyerang keluarga Zhong. "Aku rasa mereka akan bergerak sangat cepat untuk menerobos ibu kota. Keluarga Zhong dan keluarga Ling merupak

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 82: Pertanda Perang

    Seperginya dari kediaman keluarga Hou, Zhou Ye serta Il-Pyo lanjut mengunjungi keluarga Liao dan Jiang. Keluarga Liao dengan mudah menyetujui pengajuan aliansi karena dendam mereka saat di Pesisir Pantai Putih. Bagaimanapun saat itu banyak jenius keluarga Liao terbunuh karena kecurangan keluarga Zhong dan Ling. Hal ini lebih ke arah kesempatan yang sama sekali tidak mungkin mereka tolak.Di sisi lain, keluarga Jiang tampaknya paham situasinya lebih dari itu, mereka sedikit lagu dengan keadaan Kaisar sekalipun sudah dipulihkan. Namun, dengan pendekatan Il-Pyo sebagai Alkemis, keluarga Jiang yang tadinya bersikap netral akhirnya mau memihak. Begitupun dengan keluarga-keluarga lain yang lebih lemah, Zhou Ye serta Il-Pyo mampu meyakinkan mereka untuk berpihak pada kekaisaran. Yang menjadi masalah adalah kapan pertarungan puncaknya nanti. Untuk mengambil alih ibu kota orang-orang dari prefektur Qilin pasti akan segera datang membawa pasukannya. Perang internal sama sekali tidak dapat dihi

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 81: Memastikan Pengkhianat Kekaisaran

    Aliran waktu membawa Zhou Ye dan Il-Pyo pada keberhasilan penyelesaian latihan mereka. Inti Beast yang Il-Pyo serap merupakan inti Beast yang lebih baik dari yang selama ini dia dapat. meskipun begitu, tetap saja dia hanya berhasil maju sebanyak dua tingkat. Sekarang Il-Pyo berada di ranah Pengungkit Teknik bintang lima, ranah yang masih belum cukup jika dihadapkan pada pertarungan yang sama seperti sebelumnya. Tanpa dukungan pil Terlarang dia ragu dapat melawan ahli Penguasa Teknik di bintang dua ke atas. Di sebelahnya, Zhou Ye telah memurnikan semua efek pil Ketahanan Tubuh ke seluruh tubuh. Sebelumnya dia tidak pernah meningkatkan kemampuan tubuh karena percaya musuh tidak akan mampu mendekat. Namun, sekarang pembuluh darah gadis itu serasa dialiri oleh besi yang melebur dan menguatkan ketahan maupun kekuatan fisiknya. Zhou Ye merasa dia tidak akan kesulitan lagi bahkan tanpa teknik tipe pertahanannya. "Aku akan menerima teknik Leluhur. Apa kah kau ingin menungguku?" tanya Il-

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 80: Bangunnya Sang Kaisar

    Zhou Ye dapat melihat pertarungan efek pil dan racun yang terjadi di tubuh Kaisar Nilam Fanxi. Jika tidak di ranah Bencana, dia yakin yang mulia Kaisar tidak akan mampu menahan pertentangan itu. Zhou Ye rasa niat hidup yang begitu kuatlah yang membuat Kaisar Nilam Fanxi sebelumnya dapat menerobos. Dan pada akhirnya racun yang tersegel dapat ditundukkan dan efek pil bekerja setelah satu hari pemurnian di tubuh. Kaisar Nilam Fanxi akhirnya bangun dari tidur panjangnya selama ini. Ada wajah teduh ketika dia mulai dapat memandang ke sekeliling, terutama ketika penglihatannya mendapati putri Nilam Guangmei. Tidak ada yang terucap oleh pria tua itu ketika memandang anaknya. Namun, itu adalah perkembangan terbaik yang pernah terjadi selama dia terluka. "Ayah, akhirnya kau bangun." Putri Nilam Guangmei membalas pandang dengan penuh kebahagiaan. Air matanya menetes saking bahagianya. Sosok tua itu menangkap dua sosok lain di penglihatannya lalu bertanya, "Putriku, siapa mereka berdua?"

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 79: Membuat Pil tingkas Emas

    Il-Pyo memberitahu jika Kaisar Nilam Fanxi akan bangun selambat-lambatnya dalam dua bulan ke depan. Setelahnya, usai cukup berdiskusi tentang pembuatan pil, putri Nilam Guangmei menuntun pemuda tersebut ke sebuah ruangan cukup jauh dari kamar Kaisar Nilam Fanxi. Di sana sudah siap berbagai macam bahan, semua adalah herbal yang dikumpulkan kekaisaran selama ini. Tanpa mau membuang waktu Il-Pyo meminta semua orang pergi. Tidak terkecuali untuk Zhou Ye dan putri Nilam Guangmei itu sendiri."Minghao, Haiqiao, kalian bantu aku," pinta Il-Pyo saat ruangan benar-benar hanya tersisa dirinya.Seekor Naga dan seekor kura-kura keluar dari perut pemuda tersebut. Mereka tidak lain adalah entitas kesadaran yang selama ini menemani Il-Pyo. Belum diperintahkan pun mereka langsung memilah bahan yang diminta saat berdiskusi sebelumnya. Il-Pyo memandang bahan-bahan tersebut dengan seksama.Pertama, Buah Langit Es, adalah buah yang lahir di suhu dan tekanan udara rendah. Biasanya ditemui di pegunungan y

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 78: Memeriksa Kaisar

    Saat masuk ruangan, Zhou Ye sepintas memeriksa kaisar Nilam Fanxi menggunakan matanya. Sejurus kemudian dia dapat merasakan racun yang membatasi kaisar Nilam Fanxi. Keadaan tubuh sosok tua yang terbaring di ranjang itu sangat buruk. "Ini racun yang sama seperti ibuku," gumam Zhou Ye merasa kaget. "Dia juga terluka 15 tahun lalu. Tampaknya ini dilakukan oleh orang yang sama." Nilam Guangmei memang pernah mendengar jika ibunya Zhou Ye terluka. Kematiannya terjadi 7 tahun lalu. Jika demikian, racun yang ada di dalam tubuh ayahnya memang berbahaya itu. Siapa sebenarnya orang yang memiliki racun begitu kuat? Keluarga Zhou juga tidak memiliki banyak cara untuk menyelamatkannya. Karena penasaran Il-Pyo ikut memeriksa. Dia memegang nadi dan menanamkan persepsinya pada tubuh kaisar Nilam Fanxi. Minghao serta Haiqiao ikut mendukung dalam upaya Il-Pyo mengetahui apa yang terjadi. Dan ketika selesai, itu lebih parah dari yang sebenarnya Minghao perkirakan saat pertama kali Il-Pyo menjalin ke

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 77: Menemui Putri Nilam Guangmei

    Kedatangan tetua ke sembilan keluarga Hou—Hou Wenxuan—menghentikan Zhou Ye dan Il-Pyo yang ingin meninggalkan kediaman. Mereka terpaksa sejenak menunda keberangkatan. Agaknya Il-Pyo tahu apa yang diinginkan Hou Wenxuan dengan cara mendatanginya. Semua pasti tentang luka Afinitas Leluhur Hou Yanqi yang tidak mudah diobati. Menurut penuturan Zhou Ye, tetua kesembilan keluarga Hou tersebut datang berkali-kali. Namun, Zhou Ye tidak ingin memberitahu Il-Pyo tentang itu selama proses pemulihannya. Kali ini Il-Pyo memang perlu berbicara dengannya sebelum pergi ke istana Kekaisaran. "Ada apa tetua Hou?" Il-Pyo tetap bertanya pada Hou Wenxuan. "Anakku bilang dia sempat menyerap Benih es ketika bersamamu di labirin Pesisir Pantai Putih. Sekarang tubuhnya mengalami perubahan aneh, rambutnya memutih seluruhnya. Dan ketika aku memeriksakan itu ke Paviliun Pil Obat. Mereka mengatakan bahwa Afinitas Leluhur-nya terluka," ucap Hou Wenxuan khawatir. "Apa Alkemis dari Paviliun Pil Obat ada menga

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 76: Keanehan Afinitas dan Atribut Il-Pyo

    Meski sempat melalui jalur di dekat prefektur Qilin, serangan musuh seperti sebelumnya tidak terjadi. Seluruh jenius keluarga Zhou tiba dengan aman 10 hari lebih lambat dibanding keluarga atau fraksi manapun di ibu kota kekaisaran Nilam. Ini cukup membuat gempar, tapi tidak ada rumor aneh yang beredar kenapa bisa mereka terlambat. Di kediaman keluarga Ling, Ling Cao yang awal semula menantikan kabar musnahnya jenius keluarga Zhou harus menelan kekecewaan. Dia sama sekali tidak mengerti kenapa keluarga Zhou dapat selamat tanpa satupun korban jiwa. Sementara dia tahu betul situasi macam apa yang akan dilalui oleh jenius keluarga Zhou ketika pulang. Dalam kebingungan itu, kesadaran Ling Cao menangkap keberadaan seseorang. Sesosok misterius datang seperti kabut lalu berdiri di depannya. Patriark keluarga Ling tahu sosok yang mengenakan topeng sebatas mata itu. Dia merupakan seseorang di Ranah Kaisar Teknik yang berasal dari prefektur Qilin. "Aku sudah menantikanmu datang. Apa yang se

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 75: Pertanda Pertarungan Besar

    Zhou Ye terbang berlawanan dengan tetua pertama. Dia akan lebih dulu pergi memeriksa Il-Pyo sementara Zhou Ba mengurus musuh yang tertangkap. Ketika sudah sampai di tempat Il-Pyo, gadis itu melihat putri Nilam Guangmei sedang berjaga di sisinya. Sepertinya salah satu jendral kekaisaran tersebut takut akan keselamatan Il-Pyo. Zhou Ye segera menukik mendatangi mereka. Putri Nilam Guangmei tidak sedikitpun menghalangi gadis tersebut memeriksa Il-Pyo. Sementara itu, Zhou Ye paham betul seberapa parah kekasihnya terluka usai memakai mata spesial untuk memeriksa. "Dia memurnikan banyak pil Pemulihan Tubuh sekaligus," pikir Zhou Ye dan menyeret mata ke bagian tubuh lain, tepatnya pada Afinitas Leluhur yang ada di samping dantian Il-Pyo. "Aliran Qi biru di tubuhnya mengalani perubahan warna dan atribut peningkatan kekuatan ikut berubah menjadi pemulihan. Apa ini keistimewaan pemilik Afinitas Leluhur tipe elemental cahaya? Ah, sekarang aku baru menyadarinya. Dia bisa berganti-ganti atribut

DMCA.com Protection Status