Sekarang giliran fans yang melakukan serangan pada Lixuan, dia melemparkan pisau kecil keaarah Lixuan, dua pisau melesat dengan kecepatan tinggi, Lixuan berhasil menghindar serangan itu. "Apa berbelok?" Ucapnya.Seperti apa yang dikatakan oleh Lixuan barusan, tiba tiba saja pisau yang melesat itu berbelok arah lalu menusuk perutnya. "Argh.... Sial," ucapnya. Darah mulai keluar membasahi tanah, belum selesai kejanggalan itu. Tiba tiba satu pisau yang tertancap itu kembali ketangan milik Fans begitu pun pisau lainnya. Pandangan Lixuan mulai kabur, namun secara tidak terduga dia melihat benang yang cukup kecil menepel dipisau yang digenggam oleh Fans."Akhirnya beres juga," ucap Fans dengan penuh percaya diri.[Peringatan racun kuat terdeteksi didalam tubuh anda, jika tidak cepat ditangani maka anda akan mati.]Tanpa ragu Lixuan menyuruh Sankald untuk menetralisirkan racun yang masuk kedalam tubuhnya. Namun itu dibayar dengan harga mahal, dia membutuhkan 5000 energi Ai untuk menyembuh
Apakah dunia ini adil untuk setiap mahluk yang tinggal didalamnya? Mengapa manusia dan iblis terus menerus bermusuhan?Jika mereka tak saling membunuh mungkin dunia akan menjadi indah.Itu adalah pemikiran Rongi jauh sebelum membenci manusia lebih tepatnya 200 tahun yang lalu. Dia adalah orang yang ingin mendamaikan kedua ras itu. Dengan tekad dan keyakinan kuat dia mencoba meyakinkan manusia bahwa iblis tak seburuk yang mereka kira. 500 tahun yang lalu iblis mulai mengalami kebangkitannya kembali, kerajaan iblis yang baru sudah terbentuk. Dialah raja yang menciptakan kerajaan tersebut.Dahulu para iblis amat menghormati Rongi. Dia menjadi raja bijaksana yang mencintai rakyatnya. Dimasa kepemimpinannya, ras iblis mulai bangkit dari keterpurukan. Kerajaan itu menjadi kaya dan makmur.Namun rasa iri yang dimiliki oleh manusia menghancurkan keyakinannya itu. Kerajaan yang sudah makmur itu hancur menjadi debu, sisa sisa ras iblis mulai berkelana seperti dahulu, mengitari dunia tanpa ad
"sepertinya ada sesuatu yang menarik dikota Bursa," ucap sosok peria. Peria itu memiliki tengkorak kucing dibahunya, hanya ada satu orang yang berpenampilan seperti itu didunia ini. Ya dia adalah Devil.Nama yang beratrikan iblis itu bukanlah sesuatu yang kebetulan. Dia dahulu tak memiliki nama sama sekali, namun semua itu berubah ketika dia menghabisi seluruh ras iblis yang baru saja ingin mencapai masa kejayaan mereka.Setelah menghancurkan kerajaan yang dibangun oleh Rongi, peria itu menamakan dirinya Devil yang beratrikan iblis. Dia dikenal di seluruh penjuru dunia dengan gelar, iblis dari segala iblis berwujud manusia.500 tahun yang lalu dia membawa koalisi yang berisikan persatuan umat manusia untuk melawan para iblis. Dia berhasil membujuk seluruh manusia dengan tipu muslihatnya."Baiklah saatnya memanen sesuatu yang telah aku tanam," ucap Devil.Dia pun beranjak dari tempat duduknya, entah apa yang dilakukan oleh Devil 500 tahun silam. Mungkin itu adalah sebuah bencana yang c
Qou Lin membuka matanya, pada saat ini dia berada dikamar yang cukup mewah. Apa yang terjadi dengan pertempuran? Itulah pertanyaan yang mengganggu kepalanya.Dia pun mencoba beranjak dari tempat itu, namun perawat yang selalu mengecek kamarnya selama satu Minggu terakhir mengetahui itu.Dia segera berlari untuk mendekati Qou Lin, "Tuan jangan berdiri terlebih dahulu, keaadan tubuhmu masih belum pulih sepenuhnya," ucap perawat itu.Perawat itu datang diwaktu yang cukup tepat, Qou Lin yang ingin mengetahui situasi itu segera berkata. "Diamana adiku? Apakah dia selamat?" Ucap Qou Lin.Satu satunya hal yang paling dicemaskan oleh Qou Lin bukanlah kabar pertempuran itu. Namun sosok adik yang selalu bersamanya sejak kecil itulah yang dia ingin tahu keaadannya.Perawat yang mendapatkan pertanyaan itu menekuk kepalanya, dia dengan ragu ragu berkata. "Dia selamat, namun adikmu sedang masa pemulihan. Tenang saja perdana menteri pasti bisa menyembuhkan dia," ucap perawat itu. Dia pun tersenyum.
"apa maksudnya itu, mengapa ketika Lixuan menyerap energi miliknya bisa membunuh seluruh mahluk hidup yang ada disini?" Ucap Qou Lin.Devil pun menghembuskan nafasnya, "mungkin ini semua akan terdengar kejam, disaat Lixuan ingin mengambil energinya kembali dia harus memasukkannya kedalam cincin yang dia kenakan. Fenomena itu akan terjadi ketika dia membunuh mahluk hidup," ucap Devil."Ah jadi begitu, aku mengerti sekarang," sela Qou Lin ketika Devil masih ingin mengatakan sesuatu."Karena sudah membicarakan tentang cincin giok itu, tindakan ku untuk membunuh ibunya Lixuan saling berkaitan dengan cincin giok itu. Saat itu cincin tersebut tak mau keluar, aku membangkitkan pemicu untuk Lixuan agar mendapatkan kembali ingatannya sedikit, itulah alasan ku," ucap Devil.Qou Lin semakin dibuat bingung oleh Devil, jika tidak bisa membuat Lixuan berevolusi menjadi dewa. Mengapa dia harus mengeluarkan Sankald dari tubuh Lixuan.Secara logika itu tidak diperlukan bukan? Qou Lin juga mempertanya
Lixuan yang berada di pulau para bajak laut tinggal itu akhirnya sadarkan diri. Dia sudah dua Minggu ditempat itu, keseharian milik Lixuan hanyalah membersihkan kapal dan membantu pekerjaan sehari hari."Lixuan apakah kau sudah ingat dimana tempat tinggal mu," ucap wanita yang menemukan dirinya. Dia bernama Lisa, ketika Lixuan baru saja sadarkan diri, dia melupakan semuanya. Hanya nama dan sepotong ingatan masa lalunya saja yang masih diingat.Dia sekarang memiliki ingatan milik Sindra, "kota Libora," ucap lixuan.Dahulu kota itu adalah tempat tinggalnya, kota terbesar yang dimiliki oleh peradaban manusia ada disana. Gedung gedung pencakar langit menghiasi semua isi kota, namun itu dahulu. Sekarang kota Libora sudah tertimbun dan menjadi puing puing tak terlihat."Kota Libora? Sepanjang kami mengarungi samudera tak pernah sekalipun kami mendengar nama itu, memang itu dinegara apa? Alrnat, atau kou, Englandia, lighting, atau Vanesiu," ucap Lisa.Lixuan pun menggeleng gelengkan kepalany
"yang mulia tidak salah, hanya saja akulah yang tak berguna. Aku mohon jangan berkata seperti itu," ucap Libo.Selama pertarungan berlangsung libo tak bisa melakukan apa apa karena disibukan oleh para bandit, dia nyaris meninggal ditempat tersebut. Beruntung saja ada Fong yang selalu bersamanya.Karena ketidak berdayannya dalam pertempuran itu, Libo sudah bersiap mendapatkan hukuman dari Haven, jika memang dia akan mendapatkannya. Pasti itu tak akan ada rasa marah ataupun dendam sama sekali."Libo perintahkan Hans untuk menjemput Rin er dan Qou Lin, jika mereka berdua belum sembuh suruh Hans untuk tetap disana. Jangan biarkan Devil menyentuh mereka berdua," ucap Haven.Mendengar perintah itu, Libo tak tahu harus merespon seperti apa. Dia pun mengatakan hal yang sebenarnya terjadi pada pertempuran itu. Haven mengerutkan dahinya ketika mendengar informasi itu."Ini sungguh benar benar gawat, apa yang akan terjadi pada mereka, aku harap Hans bisa mengatasi semuanya," ucap Haven.Dia pun
Kerajaan Alrnat, kerajaan yang berada disisi benua timur. Itu adalah tempat yang cukup besar hampir separuh benua dikuasi oleh kerajaan itu. Dahulu kerajaan itu hanya berukuran sekitar 25000 kilometer, tempat itu berada disisi lembah Tairus, yang sekarang tempat itu sudah menjadi kota industri.Dekede demi dekade membuat mereka berkembang pesat seperti sekarang, saat ini kerajaan itu menjadi kerajaan adidaya yang amat ditakuti oleh para tetangganya. Tidak ada satupun dari kerajaan yang mau berurusan mereka.Kerajan yang besar itu seharusnya makmur dan amankan?Namun kenyataannya kemakmuran tak ada sama sekali pada rakyatnya begitu pun keamanan. Semua itu terjadi sejak raja Kurt menggulingkan raja sebelumnya dengan bantuan orang bernama Devil.Semua itu diperparah dengan agama firman tuhan yang mewajibkan semua orang untuk menyumbangkan sebagian hartanya setiap bulannya. Mereka yang tak bisa melakukan itu wajib untuk bunuh diri. Awalnya para warga sangat menolak perintah agama itu, n
"tuan Vans asal tahu saja ini bukan tentang harga diri dan ego, akan tetapi ini tentang keyakinan dan tekad," ucap Vincaus dengan tegas. "ah jadi yang kau maksud tentang keyakinan itu adalah membunuh para bawahan mu," ucap Vans. Setelah mengucapkan kalimat itu sepuluh musuh tumbang ditempat itu. "ah apa apa ini, apakah ini akhir dari kita," ucap prajurit. "aku tidak ingin ini terjadi, aku ingin pulang bertemu keluarga ku," ucap perajurit lainnya. "bagaimana ini, apakah kita menyerah saja, dan menangkap tuan Vincaus." "mungkin itu bisa kita lakukan apabila tuan tak segera melakukan pergerakan." semua suara itu tumpang tindih sehingga itu hanya terdengar seperti suara tawon. Vans yang melihat itu merasa senang, dia akhirnya bisa mendapatkan kemenangan atas mental mereka. Hanya butuh sentuhan terkahir, musuhnya akan segera runtuh. namun disaat yang sama Vincaus tertawa terbahak bahak. "aku tahu, aku tahu, kau hanya bisa membunuh sepuluh orang bukan? jika kami melakukan gerakan
Armada yang cukup banyak itu berhenti dipulau yang tak berpenghuni, pada saat ini mereka sedang menunggu mangsa yang ingin dikejar oleh mereka. Namun sebelum itu mereka ingin melakukan sesuatu terhadap kerajaan Englandia.Sudah dua hari mereka menetap disana, setiap satu harinya mereka menyeludupkan barang barang kedalam kerajaan Englandia.Selain itu juga mereka meninggalkan beberapa orang disana untuk melakukan sesuatu yang amat penting.Saat ini kapal yang dinaiki oleh Lixuan dan para anggota baru sedang menuju keaarah kerajaan Englandia sebagai saudagar yang menjual barang barang. Sebelumnya semua awak keru yang ada disana memang adalah saudagar yang dimiliki oleh serikat bajak laut, namun kali ini beberapa orang yang ada didalam sana adalah pasukan militer."Dimana Lisa Lixuan?" Ucap Sasa.Karena ahli bertarung dan dia ingin selalu berdekatan dengan Lixuan, Sasa ikut serta melakukan misi yang akan dijalankan oleh Lixuan itu. Saat ini ada sasa dan Long cai disampingnya.Sasa yang
Hari hari yang dilalui oleh Lixuan kembali seperti sebelumnya, meskipun saat ini ada Sasa dan Long cai disana dia tetap melakukan rutinitas seperti biasanya. Terkadang dia membantu memasak, atau pun membantu para awak keru yang sedang memperbaiki kapal. Sebelumnya terjadi badai yang amat besar, itu menyebabkan kapal kapal yang dinaiki mereka mengalami kerusakan yang cukup fatal.Sedangkan untuk Sasa dia saat ini masih belum bisa menerima Lixuan yang saat ini, sebelumnya dia mengenal Lixuan yang hangat dan pengertian sedangkan untuk sekarang dia tak mendapatkan hal tersebut dari Lixuan. Meskipun pada saat ini hubungan mereka sudah membaik namun masih ada jarak diantara mereka berdua. Berbeda sekali dengan sebelumnya."Lisa apakah ada yang bisa aku bantu, sepertinya kau sedang kerepotan sekarang," ucap Sasa.Entah bagaimana hubungan diantara kedua gadis itu kian semakin dekat, Sasa sudah tak memiliki kebencian terdapat Lisa. Bisa dibilang kedua wanita itu sudah menjadi sahabat.Pada s
Setelah semuanya mereda Sasa kembali ke dirinya yang asli, tenang dan dingin. Bukannya dia tak ingin menghajar Lixuan lagi, namun dia tak memiliki tenaga untuk melakukan itu.Lixuan yang sadar bahwa semua ini adalah ulahnya menjauhi Sasa dan lainnya, dia menuju keaarah kamar Long cai untuk merawat peria itu."Siapa namamu," ucap Lisa yang duduk disamping Sasa. Dia baru saja kembali dari dapur untuk mengambilkan air minum. Sasa yang masih makan itu tak menjawab pertanyaan Lisa, dimatanya wanita itu hanyalah musuh yang harus disingkirkan.Lisa yang tak mendapatkan jawaban dari Sasa itu mewajirnya. Dalam masalah ini Sasa belumlah bisa berpikir rasional, seandainya dia berada diposisi yang sama mungkin perilakunya akan mirip dengan Sasa."Maaf karena menganggu hubungan kalian, tapi asal tahu saja aku tak memiliki maksud untuk melakukan itu. Kau tahu, aku menemukan Lixuan pingsan ditepi pantai sebelumnya, kami juga belum cukup kenal," ucap Lisa.Sasa belum ingin menjawab pertanyaan dari L
Mendengar suara gelas yang pecah itu, segera kedua orang tersebut berlari menuju keaarah kamar sebelah. Lixuan wajahnya cukup cemas, entah Lisa yang dia cemaskan atau Sasa.Lixuan memasuki kamar yang dimiliki oleh sosok wanita, ruangan itu dipenuhi oleh perabotan elektronik yang cukup memenuhi semuanya. Ada kabel berserakan dimana mana, begitu pun kaleng kaleng yang cukup banyak."Ada apa ini kenapa ada pecahan gelas disini," ucap York.Entah dia pura pura bodoh, atau memang tak tahu. York pun segera mambantu Lisa yang sedang memunguti pecahan gelas gelas itu.Lixuan hanya melihat kedua orang itu yang sedang memunguti gelas, setelah beberapa saat kemudian padangannya teralihkan ke arah Sasa."Lixuan kau kah itu, aku tak percaya kau ada disini," dia dengan sisa sisa tenaganya melompat keaarah pelukan Lixuan, Lixuan yang mendapatkan serangan yang secara tiba tiba itu menghindar. Alhasil tubuh Sasa tersungkur dilantai yang ada disan, ya meskipun Sasa bukankah siapa siapa bagi Lixuan, na
York dan lainnya sudah sampai ditempat Long cai berada, Lixuan yang membawa satu piring berisikan nasi itu meletakkannya keatas meja yang ada disana, begitu pun cangkir berisikan air."Wau sepertinya anak ini benar benar dalam keadaan gawat," ucap York.Dia sudah selesai mengecek seluruh bagian tubuh milik Long cai, saat ini York merasa perihatin dengan keadaan anak itu. Dia dahulu pernah mengalami hal yang serupa, saat itu dia sedang berperang untuk menaklukkan sebuah negara, namun naasnya pertempuran yang dianggap hanya sebentar itu berlangsung sangat lama. York dan pasukannya yang kekurangan makanan itu pun mengalami penyakit yang mengerikan, hampir separuhnya meninggal. Itu adalah satu satunya pertempuran yang amat sulit bagi York. Namun dengan keberuntungan yang besar, York berhasil bertahan dari kematian. Padahal sebelumnya dia nyaris mengalami hal yang serupa seperti apa yang di alami oleh teman temannya."Kau benar paman, jika dia dibiarkan saja seperti ini mungkin nyawanya t
Dengan terpaksa kedua orang itu pergi dari tempat itu sambil membawa Sasa dan Long cai yang cukup menyusahkan, mereka berdua terlihat cukup berat. Dua orang yang membawa Sasa dan Long cai cukup kewalahan.Setelah sampai didalam kamar, mereka menidurkan kedua orang itu kekasur yang cukup lembut, bukannya mereka ditempatkan ditempat yang sama melainkan kedua orang itu sedang tertidur terpisah.Dua penyelamat yang telah selesai meletakkan mereka kekasur itu segera keluar, mereka sepertinya sepemikiran. Yang menunjukkan tanda tersebut adalah kedua orang itu berlari menuju keaarah dapur.Melihat keadaan Sasa dan Long cai mana mungkin mereka tidak tahu bahwa kedua orang itu sudah kelaparan beberapa hari yang lalu. "Sebenarnya siapa anak itu, mengapa aku seolah olah mengenalinya? Mungkinkah dia adalah renkaransi dari orang yang ada dimasa lalu?" Tanya Lixuan.Dia tak tahu siapa wanita yang dia maksud, namun meskipun begitu Sindra sangat mengenalinya. Bukan sebagai Sasa melainkan sebagai or
"Lixuan mengapa kau masih diluar, lihatlah awan yang ada diatas sana, jika kau ingin tersambar petir sih terserah kau saja," ucap Lisa yang menujuk keaatas atas awan.Memang benar pada saat ini langit mulai menghitam, selayaknya panci gosong yang terbakar bara api. Namun bukan api yang akan menjadi malapetaka bagi mereka, melainkan sebaliknya.Lixuan entah mengapa tak ingin segera masuk untuk melindungi dirinya dari air yang akan turun, seolah olah ada sesuatu yang memanggilnya diujung lautan itu."Lisa kau masuklah dahulu, jika cuaca mulai memburuk aku akan menyusul, entah mengapa ada sesuatu yang menahan ku sekarang," ucap Lixuan.Entah apa perasaan itu, Lixuan juga tidak mengetahuinya. Perasan yang hampir sirna itu mulai diingatnya lagi, itu adalah perasaan ingin bertemu dengan seseorang. Namun siapa yang ingin dia temui, mungkinkah devil atau orang lain yang sedang kesulitan dilautan sana?Jika sekarang yang mengendalikan tubuh Lixuan adalah Lixuan yang sebenarnya, maka tak menghe
Kapal kecil yang buruk rupa itu terapung di lautan lepas, dua orang yang menaikinya sedang kesusahan untuk mendayung dengan tangan mereka."Ah sial mau sampai kapan kita akan tiba didaratan jika tetap seperti ini," ucap Sasa yang marah marah tidak jelas.Hey hey dia kira semua ini ulah siapa, sosok wanita yang selalu benar itu mengomel dengan kalimat yang serupa. Long cai yang mendengar itu terus menerus mengeluarkan urat didahinya, dia mengepalkan tangannya dengan erat.Tiba tiba saja aura membunuh mulai muncul dari dalam tubuh Long cai, dia ingin sekali menghancurkan kepala Sasa yang mungil itu. Namun mengingat kemampuannya tak cukup hebat, dia hanya mengurungkan niatnya itu dihatinya.Sasa yang masih belum sadar atas kesalahannya itu tak mau membantu Long cai mendayung sedikit pun, dia berleha leha menatap langit yang sudah mulai gelap."Sasa jika kau ingin cepat keluar dari lautan ini, aku mohon bantu aku mendayung sampan ini," ucap long cai.Daripada memaksa dengan kekerasan Long